Oleh:
ANUGRAH SYAHPUTA
2211103010051
AULIA RAHMAN
2211103010053
REZA MAULANA
2211103010054
AFRIZAL
2211103010057
MUHAMMAD HASAN
MUZAKIR
SAPUWANDI
Sebagai hamba yang beragama, patutlah kita panjatkan puji syukur kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, dan karunia-Nya serta
kesehatan dan kesempatan yang telah di limpahkan kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah biologi umum dengan judul “invertebrata dan
peranannya”. Makalah biologi umum ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang invertebrata dan
peranannya. Tak lupa pula penulis haturkan salam buat baginda tercinta, perintis
jalan kemerdekaan umat manusia dari jalan kegelapan ke jalan terang benderang
Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa tetap beristiqamah atas tuntutan
ajaran yang dibawa oleh beliau hingga akhir kelak nanti (kiamat) amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Guru yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Hal ini
dikarnakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang. Akhir kata saya berharap tuhan yang maha esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan percobaan ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Porifera (Hewan berpori)...........................................................................2
2.2 Coelenterata (Hewan Berongga)................................................................2
2.3 Platyhelminthes (cacing pipih)...................................................................2
2.4 Nemathelminthes (Cacing Giling).............................................................3
2.5 Annelida (Cacing Gelang)..........................................................................3
2.6 Mollusca (Hewan bertubuh Lunak)...........................................................3
2.7 Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)......................................................3
2.8 Arthropoda (Hewan berbuku-buku)...........................................................3
2.9 Protozoa atau Protosoa...............................................................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita
babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
Cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica).
2.4 Nemathelminthes (Cacing Giling)
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh
simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem
peredaran darah.
Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis),
cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing flaria (Fuchereriabancrofti).
2.5 Annelida (Cacing Gelang)
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-
segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran
darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu
tubuh atau hermafrodit.
Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah
(Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa).
2.6 Mollusca (Hewan bertubuh Lunak)
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang
lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau
cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator
dan gangguan lainnya. hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Contoh 3 kerang, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
2.7 Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup diwilayah laut
dengan Jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ
tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang
tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut,
berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Contoh : BIntang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular
(Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).
2.8 Arthropoda (Hewan berbuku-buku)
3
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali
dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas
segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
1. Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang
bertungkai enam (tiga pasang) ; karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari
bahasa yunani yang berarti ”berkaki enam”).
Contoh : Kecoak, Kupu-kupu, Nyamuk, Lalat.
2. Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun
beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.
Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat
parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1
pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga
terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian
abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada
udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Contoh : Kepiting, Ketam, Udang.
3. Arachnoidea (Laba-Laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku
(arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak
memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora),
bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat Jaring untuk menangkap mangsa, akan
tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera yakni helaian serat protein
yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian
belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-
laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung
telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
4
Contoh : Kalajengking, Laba-laba, Kutu buku.
4. Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki disetiap ruas tubuhnya.
Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal
(beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu).
2.9 Protozoa atau Protosoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias
bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan
mikroskop. Protozoa dapat hidup diair atau di dalam tubuh makhluk hidup atau
organisme lain sebagai parasit. Didupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-
ramai atau koloni.
Contohnya : amuba / amoebia.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat
bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai pegunungan. Hewan ini
kebanyakan memiliki umur yang relatif singkat.
Hewan-hewan yang termasuk kelompok invertebrata, antara lain Porifera
(hewan berpori), Coelenterata (hewanberongga), Platyhelminthes (cacing pipih),
Nemathelminthes (cacing benang), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan
bertubuh lunak), Artrhopoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi) dan
Echinodermata (hewan berkulit duri).
3.2 Saran
Kami tahu makalah kami ini masih sangat Jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami mohon kritik dan sarannya agar makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah in idapat bermanfaat bagi kita semua.
6
DAFTAR PUSTAKA