BIOLOGI
DI SUSUN OLEH
WAHYU DERMAWAN
KELAS XI MIA.B
GURU PEMBIMBING : SYAFARIA S.Pd
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga laporan dengan berjudul “Mengamati Pernapasan Cacing
Tanah” dapat selesai.
Laporan ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Guru pada mata
pelajaran biologi.Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Guru selaku
guru mata pelajaran biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan saya berkaitan dengan topik yang diberikan.
Wahyu Dermawan
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................
LATAR BELAKANG ........................................................................................
TUJUAN .............................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, kingdom animalia dibagi menjadi dua, yaitu vertebrata
dan invertebrata. Veretebrata adalah istilah untuk hewan yang mempunyai tulang
belakang, sedangkan invertebrata adalah istilah untuk hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang. Hewan atau animal yang kita kenal selama ini dapat
dibagi menjadi sepuluh macam filum(phylum) yaitu protozoa, porifera,
coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida,mollusca,
echinodermata, arthropoda dan chordata. Pembagian filum tersebut berdasarkan
pada beberapa hal, antara lain adalah simetri tubuh (simetri radial atau bilateral),
lapisan tubuh (aselomata, pseudoselomata, dan selomata). Salah satu contoh
kingdom animalia tersebut adalah filum annelida. Annelida yang sering juga
disebut Annulata adalah cacing yang bersegmen, hidup di dalam air tawar, air
laut, dan di darat. Beberapa diantaranya hidup sebagai parasit. Selain itu, annelida
memiliki berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah
tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu
tubuh atau hermafrodit. Contohnya cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas,
lintah / leeches. Dalam filum annelid terdapat 3 kelas, yaitu kelas Polychaeta,
Oligochaeta, dan Hirudinae. Seringkali terjadi kekacauan pengertian antara
annelida dan nematoda.
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Cacing dari filum annelida memiliki segmen, artinya tubuhnya terdiri atas
satuan yang berulang-ulang. Meskipun beberapa struktur, seperti saluran pencernaan
terdapat di sepanjang tubuh cacing tersebut, tetapi yang lain seperti organ ekskresi
terulang pada segmen demi segmen. Dari luar segmentasi ini tampak seperti cincin.
Ciri khas lain annelida adalah simetri bilateral, suatu sistem peredaran yang efisien
dengan darah yang dipompa melalui sistem pembuluh darah tertutup dan sistem saraf
yang cukup rumit. Pembuluh saraf utama terdapat di bagian ventral. Ciri lain pada
cacing annelida yang tidak terdapat pada hewan yang lebih primitif adalah adanya
rongga tubuh yang besar berisi cairan. Hal ini memungkinkan organ-organ dalam
bergesekan satu sama lain dengan mudah, sehingga memudahkan gerakan tubuh
yang ekstensif. Rongga ini yang disebut selom (John W. Kimball, dkk.1983).
Annelida hidup di dalam laut, sebagian di air tawar, dan tanah-tanah yang
lembab. Tubuh annelida bersegmen pada bagian luar dan bagian dalam tubuhnya.
Antara tiap segmen dan segmen lainnya terdapat sekat yang disebut Septa. Pembuluh
darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di tiap segmen saling berhubungan melewati
septa. Annelida telah memiliki sistem pencernaan yang terdiri atas mulut, faring,
kerongkongan (esophagus), usus, dan anus. Sistem peredaran darahnya tertutup
karena telah memiliki pembuluh darah. Darah annelida juga telah mengandung
hemoglobin sehingga berwarna merah. Untuk sistem saraf, annelida memiliki sistem
saraf tangga tali.
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Cara Kerja
1. Melettakan seekor cacing tanah di atas kaca, di atas kertas HVS dan seekor
lagi pada kertas isap( tisu).
2. Mengamati permukaan tubuh dan gerakan cacing tanah tersebut selama 15
menit.
3. Menggunakan lup agar dapat mengamati lebih jelas.
BAB IV
A. Hasil
B. Pembahasan
1. Wadah Kaca
Pada wadah kaca kondisi cacing sama seperti semula, yaitu berlendir
dengan pergerakan badan yang lincah, pergerakan cacing yang lincah di
sebabkan oleh lendir pada cacing yang sangat banyak dan juga merasa
terancam dengan makhluk di sekitarnya. Pernapasan cacing pada wadah kaca
sama seperti biasanya, karena suhu pada permukaan kaca lembab sehingga
proses penyerapan oksigen berlangsung dengan baik
3. Wadah HVS
Pada HVS kondisi cacing agak berbeda meskipun tidak jauh berbeda
dengan kondisi semula, kondisi cacing pada HVS agak berlendir atau sedang
dibandingkan dengan kondisi di wadah yang lain. Hal tersebut menyebabkan
pergerakan cacing melambat walaupun pergerakannya melambat tetapi
pergerakan cacing pada HVS lebih cepat dari pada cacing di wadah tisu.
Sedangkan pernapasan cacing pada HVS kurang berjalan dengan baik akibat
ada sedikit cairan yang terserap oleh HVS.
.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cacing tanah tidak mempunyai kaki untuk berjalan, cacing tanah hanya
menyusupkan dan merenggangkan tubuhnya untuk bergerak. Tubuh cacing tanah
berlendir, jika cacing tanah ditempatkan di ditempatkan yang mudah menyerap
seperti tisu, maka cacing tanah akan bergerak lambat di atas benda tersebut,
sedangkan jika cacing tanah di tempatkan di atas benda yang tidak mudah
menyerap seperti kaca, maka cacing tanah akan lincah bergerak di atas benda
tersebut. Cacing tanah bernapas melalui permukaan kulitnya. Di permukaan kulit
cacing tanah terdapat banyak sekali pembuluh darah, dan menghasilkan lendir.
Kondisi kulit yang selalu lembab inilah yang membuat proses penyerapan
oksigen berlangsung dengan lebih baik.
B. Saran
Dalam melakukan pengamatan kita harus mengikuti petungjuk yang ada
sehingga dalam pembuatan laporan bisa berjalan dengan baik, sedangkan pada
pembuatan laporan hal yang harus di lakukan adalah banyak mencari sumber-
sumber materi yang ada baik dari buku, internet maupun yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://cronodon.com/BioTech/Earthworm_NS.html
“Karakterisasi Populasi dan Potensi Cacing Tanah untuk Pakan Ternak dari
TepiSungai Kahayan dan Barito”.
Berita Biologi,