Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ZOOLOGI VERTEBRATA

SISTEM UROGENITAL PISCES, SISTEM REPRODUKSI


PISCES, SISTEM SARAF PISCES, ORGAN INDERA PISCES,
KELENJAR ENDOKRIN PISCES DAN CIRI KHUSUS PISCES

Dosen Pengampu: Vifty Octanarlia Narsan, M.Pd.

Disusun Oleh:

Habibah (2201081007)

Nur Alim

KELAS C

TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan taufik,nikmat dah hidayah-Nya serta memberikan kekuatan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Zoologi Vertebrata yang berjudul “Sistem Urogenital Pisces, Sistem Reproduksi
Pisces, Sistem Saraf Pisces, Organ Indera Pisces, Kelenjar Endokrin Pisces
Dan Ciri Khusus Pisces”. Dengan terselesaikannya tugas ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Vifty Octanarlia Narsan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Zoologi Vertebrata.
2. Orang tua yang telah membiayai dan memberikan dukungan serta
semangat kepada penulis.
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Dalam hal ini besar kemungkinan makalah yang penulis susun ini masih
kurang dari kesempurnaan yang diharapkan, itu semua karena terbatasnya
kemampuan yang ada pada penulis. Demi penyempurnaan dari isi makalah ini,
maka kritik dan saran dari semua pihak, akan penulis terima dengan senang hati.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis
khususnya serta kepada semua pihak pembaca makalah ini demi kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang pendidikan.

Metro, 28 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. Sistem Urogenital Pisces....................................................................................


B. Sistem Reproduksi Pisces..................................................................................
C. Sistem Saraf Pisces............................................................................................
D. Organ Indera Pisces..........................................................................................
E. Kelenjar Endokrin Pisces.................................................................................
F. Ciri Khusus Pisces..............................................................................................

BAB III

KESIMPULAN.........................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pisces merupakan hewan yang hidupnya di air, baik air tawar maupun
air laut. Karena hal itulah pisces dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu kelas
Agnatha, kelas Chondricthyes, dan kelas Osteichthyes. Namun selain itu ikan
juga dikelompokkan lagi bedasarkan sistem yang ada di dalam tubuhnya,
seperti sistem Urogenital, sistem reproduksi, sistem saraf, dan sistem
endokrin.
Pada pisces juga ternyata memiliki beberapa macam organ indera dan
ciri khusus yang hanya dimiliki oleh pisces. Dan semua perbedaan itu akan
dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan yang terdapat dalam makalah ini diantaranya ialah:
1. Bagaimana sistem Urogenital pada pisces?
2. Bagaimana sistem reproduksi pada pisces?
3. Bagaimana sistem saraf pada pisces?
4. Apa sajakah organ indera pada pisces?
5. Bagaimana sistem endokrin pada pisces?
6. Apa sajakah ciri khusus dari pisces?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari rumusan masalah diatas diantaranya ialah:
1. Untuk mengetahui mekanisme sistem Urogenital pada pisces.
2. Untuk mengetahui mekanisme sistem reproduksi pada pisces.
3. Untuk mengetahui mekanisme sistem saraf pada pisces.
4. Untuk mengetahui macam-macam orang indera pada pisces.
5. Untuk mengetahui mekanisme sistem endokrin pada pisces.
6. Untuk mengetahui macam-macam ciri khusus dari pisces.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Urogenital Pisces

Saluran Urogenital adalah suatu saluran yang merupakan gabungan


dari saluran ginjal dengan saluran kelamin. Letak saluran urogenital
berdekatan dengan anus.1 Sedangkan sistem adalah gabungan dari sistem
urinari atau sistem pengeluaran dan sistem genital atau sistem reproduksi.
Sistem urinari mengeluarkan sisa-sisa metabolisme berupa ammoniak (NH3)
dan yang lainnya dalam bentuk urine melalui ginjal sebagai organ utamanya.
Sistem genitalis ikan dapat membedakan jenis kelaminnya melalui gonadnya,
jika gonadnya berwarna putih maka ikan berjenis kelamin jantan dan jika
gonad berwarna kuning kecoklatan maka ikan berjenis kelamin betina.2
Sistem Urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria
(systema uropoetica) dan genitalia (systema genitalia). Sistem urinaria biasa
disebut sistem ekskresi. Fungsinya untuk membuang bahan-bahan yang tidak
diperlukan atau membahayakan bagi kesehatan tubuh keluar dari tubuh
sebagai larutan dalam air dengan perantaraan ginjal dan salurannya. Ikan
mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu zat lubang pengeluaran

1
Rochman, 2009. Biologi SMA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta.
2
Diastuti, Renni. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
yang disebut Urogenital. Lubang Urogenital ialah lubang tempat bermuaranya
saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat di belakang anus.
Sistem Urogenital ikan yang utama yaitu adanya dua buah ginjal yang
berukuran relatif panjang. Terdapat pula ureter yang merupakan saluran
kencing bagi ikan. Selain itu pada sistem Urogenital ikan terdapat pula alat
kelamin berupa gonad. Alat kelamin pada jantan disebut testis yang berwarna
putih dan pada betina disebut ovarium.3
1. Sistem Urinaria pada Ikan
Sistem urinaria atau eksresi pada ikan adalah yang terjadi dari
mesonephros. ureter yang terjadi dari ductus mesonephridicus, vesica
urinaria, dan sinus urogenitalis. Sepasang ren yang memanjang sepanjang
dinding dorsal abdomen, kanan dan diri dari linca mediana. Ureter ialah
saluran yang keluar dari ren. Selanjutnya, ureter membesar dan
membentuk vesica urinaria. Ureter bermuara ke dalam sinus urogenitalis.
Sinus urogenitalis bermuara keluar melalui porus urogenitalis yang
terdapat caudal dari anus. cranial dari pangkal pinna analis
(Radiopoctro, 1977).
Osmoregulasi adalah upaya atau kemampuan hewan air untuk
mengontrol keseimbangan udara dan ion antara didalam tubuh dan
lingkungannya melalui mekanisme pengaturan tekanan osmosa. Proses
osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan
tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima juga
banyak udara maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika juga
sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi
ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh
sel atau organisme hidup.4

a. Osmoregulasi Ikan Air Tawar


Osmoregulasi pada ikan air tawar melibatkan upaya untuk
mempertahankan keseimbangan air dan garam dalam tubuhnya sa
3
Lytle, Charles and John R. Meyer. 2005. General Zoology Laboratory 14th edition. New York :
Mc. Graw Hill Higher Education.
4
M. A'tourrohman. 2019. “Termogulasi, Respirasidan Osmoreg ulasi padaIkan
Mas(Siprinuscarpio), ” Prakt. Fisiol. Hewan , jilid. 2, tidak. 1, hal. 1 – 9.
hidup dalam lingkungan dengan konsentrasi garam yang rendah. Ikan
air tawar hidup dalam lingkungan dengan konserasi garam yang lebih
rendah daripada tubuhnya. Untuk menjaga keseimbangan osmotik ikan
ini menghadapi dua tantangan utama: penyerapan air berlebih dan
kehilangan garam. Ikan air tawar memiliki ginjal yang efisien untuk
membuang air berlebih dari tubuhnya dan menghasilkan urine yang
sangat ences Ikan air tawar juga aktif dalam menyerap garam dari
lingkungan melalui insang dan membran rubahnya ikan air tawar juga
memiliki kemampuan umuk mengeluarkan kelebihan garam melalui
urin dan sedikit melalui kulit5 [31 Berikut adalah beberapa mekanisme
esmoregulasi pada ikan air tawar:

1) Penyerapan Air
Ikan air tawar cenderung menyerap air melalui proses
osmosis melalui insang, kulit, dan selaput lendir mereka. Sel-
sel tubuh ikan memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi
daripada air sekitarnya, sehingga air secara alami bergerak ke
dalam tubuh ikan untuk menjaga keseimbangan osmotic.
2) Mengeluarkan Urine yang Encer
Ikan air tawar memiliki ginjal yang efisien dalam
membuang air berlebih dari tubuh mereka. Ginjal ini
menghasilkan urine yang sangat encer, sehingga air yang
diserap oleh ikan dapat dikeluarkan dengan cepat. Hal ini
membantu ikan untuk mempertahankan konsentras garam yang
lebih tinggi di dalam tubuh mereka.
3) Menyerap Garam
Ikan air tawar juga memiliki kemampuan untuk menyeran
garam dari lingkungan melalui insang dan memlaan tubuh
mereka. Ikan ini menggunakan protein khusus dan insang yang

5
Mandia, N. Marusin, P. Santoso, L. Struktur, P. Hewan, and J. Biologi. 2013. “Analisis Histologis
Ginjal Ikan Asang (Osteochilus hasseltii ) di Danau Maninjau dan Singkarak, Sumatera Barat
Histological Analysis of Kidney of Silver Sharkminnow (Osteochilus hassletii) from Maninjau and
Singkarak Lakes, West Sumatra,” J. Biol. Univ. Andalas (J. Bio. UA.), vol. 2, no. 3, pp. 2303–
2162 .
disebu. Na-K--ATPase untuk mengambal ion-ion natrium dari
air sekar dan menggantikannya dengan san kalium dalam tubuh
ikan.
4) Ekskrest Garam
Ikan air tawar juga mengeluarkan kelebihan garam melalui
urine dan sedikit melalui kulit. Ginjal ikan mengatur tingkat
ekskresi garam tergantung pada kondisi lingkungan dan
keseimbangan osmotik tubuh. Selain mekanisme ini, ikan air
tawar juga dapat mengandalkan makanan yang mereka
konsumsi untuk memenuhi kebaruhan garam. Mereka dapat
memperoleh garam yang diperlukan dari makanan alami yang
mengandung garam, seperti serangga air dan tumbuhan air.
Dengan demikian, ikan air tawar secara aktif mengatur
keseimbangan air dan garam dalam tubuh mereka untuk
mempertahankan homeostasis dan kelangsungan hidup 6
b. Osmoregulasi Ikan Air Laut
OsmoregulasoIkan Air Asin Osmoregulasi pada ikan air asin
melibatkan upaya untuk mempertahankan keseimbangan air dan garam
dalam tubuh mereka saat hidup dalam lingkungan dengan konsentrasi
garam yang tinggi. Berikut adalah beberapa mekanisme osmoregulasi
pada ikan air asin:MengatasiKehilangan Air:Ikan air asin menghadapi
tantangan dalam mengatasi kehilangan air yang berlebihan melalui
osmosis. Untuk mengatasinya, ikan air asin memiliki kulit yang kurang
permeabel terhadap air. Selain itu, mereka memiliki gugus seldi dalam
insang yang menghasilkan lendir berlebih. Lendir ini membantu
mengurangi kehilangan air melalui insang dan kulit.Menyingkirkan
Kelebihan Garam: Ikan air asin secara aktif mengeluarkan kelebihan
garam dari tubuh mereka melalui beberapa mekanisme.Salah satunya
adalah pengeluaran garam melalui urin. Ginjal ikan air asin kurang
menghasilkan urine yang encer dibandingkan dengan ikan air tawar.

6
Pamungkas. 2012. “AKTIVITAS OSMOREGULASI, RESPONS PERTUMBUHAN, DAN
ENERGETIC COST PADA IKAN YANG DIPELIHARA DALAM LINGKUNGAN
BERSALINITAS,” Media akuakultur, vol. 7.
Sebaliknya, ginjal ikan air asin menghasilkan urine yang lebih
konsentrasi, sehingga mengurangi kehilangan air yang
berlebihan.Mengambil Air dari Lingkungan:Ikan air asin mengambil
air melalui proses osmosis dari lingkungan melalui insang, kulit, dan
saluran pencernaan mereka. Air yang diserap membantu menjaga
keseimbangan air dalam tubuh mereka.Mengeluarkan Garam melalui
Kelenjar Klorida: Ikan air asin memiliki kelenjar klorida khusus di
insang yang berperan dalam mengeluarkan kelebihan garam dari
tubuh. Kelenjar ini mengeluarkan ion klorida dan natrium, sehingga
membantu menjaga konsentrasi garam dalam tubuhikan agar tidak
terlalu tinggi.Penting untuk dicatat bahwa mekanisme osmoregulasi
pada ikan air asin dapat berbeda-beda antara spesies. Beberapa spesies
ikan air asin juga memiliki adaptasi khusus, seperti ginjal yang lebih
efisien dalam mempertahankan air atau organ khusus untuk
menghasilkan urine yang lebih konsentrasi. Adaptasi ini
memungkinkan ikan air asin untuk bertahan hidup dan berfungsi
dengan baik dalam lingkungan yang memiliki konsentrasi garam yang
tinggi.7

c. Osmoregulasi Ikan Air Payau


2. Pengertian Sistem Genital Ikan
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan
keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya.
Untuk dapat melakukan reproduksi maka harus ada gamet jantan dan
betina. Penyatuan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot yang
selanjutnya berkembang menjadi generasi baru (Fujaya, 2004).
Sistem genitalia pada ikan berfungsi untuk melakukan
perkembangbiakan. Organ utama pada ikan jantan berupa testis yang
nantinya akan menghasilkan spermatozoa. Organ utama pada ikan betina
berupa ovarium yang nantinya akan menghasilkan ovum. Ketika gamet
jantan yaitu spermatozoa dan gamet betina yaitu ovum bila terjadi
7
N. ANNET and J. Naranjo. 2014. “Pengaruh Salinitas terhadap Penetasan Telur Ikan Jambal
Siam (Pangasius hypohthalmus),” J. Akuakultur Rawa Indones., vol. 85, no. 1, pp. 2071–2079.
pembuahan akan menghasilkan zigot (individu baru) dan terjadi
perkembangan embrio di dalam telur. Menurut referensi lain genital adalah
organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada ikan betina dan
sperma pada ikan jantan. Ikan pada umumnya mempunyai sepasang gonad
dan jenis kelamin umumnya terpisah (Sukiya, 2005: 20).

B. Sistem Reproduksi Pisces

Proses reproduksi pada ikan merupakan proses perbanyakan individu


yang tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh keadaan habitat atau kondisi
lingkungan perairan. Perubahan lingkungan dapat berpengaruh yang berbeda
untuk spesies ikan yang berbeda. Beberapa spesies melakukan pemijahan
dihabitatnya, tetapi spesies lainnya melakukan perjalanan yang jauh untuk
pemijahan. Kondisi lingkungan, tempat dan waktu akan menentukan
keberhasilan dari proses fertilisasi.8

Reproduksi pisces terjadi secara seksual, dan memiliki organ kelamin


jantan dan betina. Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal.
Fertilisasi eksternal yaitu dilakukan dengan cara gamet-gametnya di keluarkan
dari dalam tubuh sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini dilakukan oleh hewan
hewan akuatik. Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan sperma dimasukkan
ke dalam alat reproduksi betina, selanjutnya terjadilah fertilisasi yang
menghalangi pemasukan sperma lainnya.( Campbell hal 282).

Kadang sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini


dilakukan untuk beradaptasi dengan kehidupan darat. Sebagian besar betina
dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa family
jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga mereka dapat
melakukan pembuahan sendiri (hermafrodit).

Terdapat (tiga) macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu


ovipar, vivipar dan Ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi
ovipar yaitu pembuahan di luar tubuh ikan betina dengan cara mengeluarkan
telur dari dalam tubuh ikan betina dan akan dibuahi oleh ikan jantan. Saat
8
Alfiah Hayati. 2019. Biologi Reproduksi Ikan. Surabaya: Airlangga University Press
dibuahi, sel sperma akan masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang
disebut mikrofil. Biasanya satu sel telur hanya dapat dimasuki oleh satu sel
sperma. Oosit yang telah dibuahi disebut zigot. Contoh ikan yang
bereproduksi dengan cara ovipar adalah salmon, belut, ikan tuna, ikan mas.

Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan


betina. Perkembangan embrio di dalam tubuh betina dibantu oleh plasenta
yang memberikan nutrisi pada embrio. Pada reproduksi ovovivipar,
perbedaanya adalah, embrio tidak memperoleh nutrisi secara langsung dari
induknya melainkan dari kuning telurnya dan tubuh induknya berfungsi
sebagai tempat perlindungan. Setiap embrio berkembang di dalam telurnya
masing-masing. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh
induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh ikan yang
mengalami reproduksi vivipar dan ovovivipar adalah ordo Lamniformes (ikan
hiu). Anak yang dihasilkan lebih sedikit dari yang bereproduksi secara ovipar.

C. Sistem Saraf Pisces


Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls
saraf ke susunan saraf pusat, memproses impuls saraf dan menanggapi
rangsangan.9 Sistem saraf pada vertebrata memiliki peran penting yakni
sebagai orientasi terhadap lingkungan, menerima stimulus dari luar dan akan
meresponnya. Pusat koordinasi saraf terletak pada otak dan sumsum tulang
belakang yang akan mengirimkan rangsangannya melalui impuls saraf dan
dibawa oleh saraf motorik ke organ-organ efektor dan sebaliknya. Informasi
akan diterima otak melalui sinyal yang dibawa oleh reseptor dan sensoris. 10
Sel saraf pada ikan mulai berkembang sejak tahap awal embrionik dan muncul
dari neuron atau sel saraf. Masing-masing neuron tersebut terdiri dari inti
neuron dan jaringan perpanjangan sel yang terdiri atas dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi untuk menerima impuls sedangkan akson sebagai penerus
9
Feriyawati, Lita. 2006. “AnatomiI Sistem Saraf dan Peranannya Dalam Regulasi Kontraksi Otot
Rangka.”
10
Mahassan, Mamat. 2017. ”Kajian kepelbagaian dan sistem saraf pusat spesies terpilih ikan air
tawar di Malaysia/Mahassan Mamat.” PhD diss. University of Malaya
impuls tersebut. Titik pertemuan antara dendrit dan akson disebut sebagai
sinapsis.11
Pada ikan, sistem saraf berfungsi sebagai penerima impuls atau
rangsangan dari lingkungan dan mengolahnya untuk menghasilkan reaksi atau
respon, mengatur kinerja organ dan sistem organ ikan, misalnya pergerakan
ikan di dalam air, pencernaan, peredaran darah, dapat mengatur keseimbangan
serta koordinasi otot dan saraf pada ikan, juga dapat berintegrasi dengan
sistem endokrin, mengontrol regulasi osmotik, sistem metabolisme,
pertumbuhan dan juga reproduksi.12
Saraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar yang
berfungsi sebagai penghubung. Organ-organ dalam sistem saraf yaitu:
1. Otak
2. Sumsum tulang belakang
3. Eksoderm
4. Saraf motorik
5. Saraf sensorik
6. Efektor dan Reseptor.

Sistem saraf dengan sistem hormonal mengatur peranan penting


dalam proses koordinasi dan pengaturan semua aktivitas yang berlangsung
dalam tubuh. Perbedaannya adalah bahwa koordinasi dan pengaturan
melalui saraf berjalan relatif cepat jika dibandingkan melalui sistem
hormonal.

Dalam menjalankan impuls baik yang berasal dari saraf pusat ke


efektor, maupun dari reseptor ke otak dibantu oleh adanya
neurotransmitter yang bekerja pada sinapsis sebagai titik temu antara dua
neuron. Neuron atau sel saraf merupakan satuan (unit) struktural, dan unit
fungsionalnya merupakan apa yang disebut lengkung refleks yang terdiri
atas saraf pusat sebagai pusat koordinasi, saraf sensorik, saraf motorik,
efektor dan reseptor.
11
Kasumyan, A. O. 2003. “The lateral line in fish: structure, function, and role in Behavior.”
Journal of Ichthyology 43, no. 2 : S175.
12
Bshary, Redouan, Simon Gingins, and Alexander L. Vail. (2014).”Social cognition in Fishes.”
Trends in cognitive sciences 18, no. 9 : 465-471.
Sistem saraf terdiri dari:

1. Sistem Saraf Pusat


a. Sistem saraf otak

Gambar: bagian-bagian sistem saraf otak


Sumber: Petrus Bellamy. 2015
b. Sistem saraf sumsum tulang belakang

2. Sistem otonomi
Saraf simpatis dan parasimpatis: Pada kedua saraf ini lebih
condong ke organ- organ khusus, seperti hidung, mata, dan lain-lain.13
Keistimewaan sistem saraf pada ikan: sistem saraf pada LL
mendeteksi kondisi lingkungan (pH dan suhu) karena mengandung
ujung-ujung sel saraf dan sel darah. Sistem hormon adalah hormon
dihasilkan oleh kelenjar- kelenjar hormon adalah hormon
pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi dan osmoregulasi.
Hasil kelenjar hormon adalah endo hormon yang bekerja di
dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas, kemudian ekto hormon

13
Storer, T.I. and R.L. Usinger. 1957. General Zoology, Mc Graw Hill Book Co.
Inc.,New York.
yang bekerja di luar tubuh, misalnya untuk merangsang jenis kelamin
lain yang mendekat.14

Mekanisme kerja sistem saraf dimulai dengan adanya rangsangan


atau stimulus, dimana sistem yang terintegrasi menerima rangsangan
tersebut dalam bentuk impuls yang bertindak sebagai reseptor dan
selanjutnya direspon oleh otot maupun kelenjar yang bertindak sebagai
efektor.15 Pada otak dan sumsum tulang belakang terdapat pusat koordinasi
saraf yang bertugas menyampaikan perintah melalui impuls saraf yang
dibawa oleh saraf motorik ke organ-organ efektor. Sebaliknya, otak akan
menerima informasi melalui sinyal-sinyal yang dibawa oleh saraf sensorik
dari reseptor. Dalam menjalarkan impuls baik yang berasal dari syaraf
pusat ke efektor, maupun dari reseptor ke otak dibantu oleh adanya
neurotransmitter yang bekerja pada sinapsis sebagai titik temu antara dua
neuron. Neuron atau sel saraf hanya merupakan satuan/unit struktural,
sedangkan unit fungsionalnya disebut lengkung refleks yang terdiri atas
saraf pusat sebagai pusat koordinasi, saraf sensorik, saraf motorik, efektor,
dan reseptor.16

D. Organ Indera Pisces

14
Storer, T.I. and R.L. Usinger. 1957. General Zoology, Mc Graw Hill Book Co. Inc.,New York.
15
Zupanc, Günther KH, and Ruxandra F. Sîrbulescu. “Adult neurogenesis and neuronal
Regeneration in the central nervous system of teleost fish.” European journal of Neuroscience 34,
no. 6 (2011): 917-929.
16
Zupanc, Günther KH, and Ruxandra F. Sîrbulescu. “Teleost fish as a model system to Study
successful regeneration of the central nervous system.” New perspectives in Regeneration (2012):
193-233.
Sumber: Guru pendidikan. 2023
Organ dengan sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari
lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls
saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Organ Indera Pada Ikan
diantaranya yaitu:
1. Penglihatan (bukan organ utama)
2. Penciuman (mengetahui lokasi mangsa)
3. Pendengaran (bukan organ utama)
4. Perasa (mulut, kulit kepala, sirip, barbels, bibir dan linea lateralis)
5. Peraba (barbels)

E. Kelenjar Endokrin Pisces

Kelenjar endokrin adalah sekelompok sel yang berfungsi


mensekresikan senyawa kimia (hormon) dan mendistribusikan melalui
peredaran darah menuju sel/jaringan/organ yang memerlukan (target). Hormon
pada umumnya diproduksi oleh kelenjar endokrin saat dibutuhkan dan dalam
jumlah sedikit, namun memiliki dampak respon yang luas.
Kelenjar endokrin atau sistem endokrin bekerja secara sinergis dengan
sistem syaraf dalam melakukan fungsinya mengontrol dan mengkoordinasikan
sistem-sistem dalam tubuh hewan. Kedua sistem ini merupakan cara utama
tubuh menyampaikan informasi di antara sel, jaringan dan organ yang
berbeda. Kedua sistem ini bekerja sama dalam rangka mempertahankan
keadaan homeostatis tubuh, meskipun diantara keduanya memiliki perbedaan
sifat. Sistem endokrin bekerja dengan cara mensekresikan hormon sedangkan
sistem saraf bekerja dengan mensekresikan neurotransmitter yang dihasilkan
di ujung akhiran saraf (postsinapsis). Perbedaan lainnya adalah respon sistem
endokrin bekerja lebih lambat dengan potensial aksi membutuhkan beberapa
menit hingga jam untuk memberikan tanggapan, sedangkan sistem saraf
bekerja sangat cepat dengan potensial aksi dalam 2-3 milidetik. Aksi atau
tanggapan sistem hormon lebih lama durasinya dibandingkan dengan sistem
saraf. Contoh lama durasi ini adalah gerak refleks yang terjadi pada hewan
dapat berlangsung dalam hitungan milidetik, namun proses pertumbuhan yang
dipengaruhi hormon pertumbuhan berlangsung tahunan dalam melakukan
fungsinya.

Gambar 4.1: sistem kelenjar endokrin pada pisces


Sumber: diction community. 2018

Kelenjar endokrin pada ikan terdiri atas:

1. Kelenjar Pituitari
Kelenjar ini disebut juga kelenjar hipofisis, yang terletak di bawah
diafragma. Tangkai yang menghubungkan kelenjar ini dengan peritoneum
disebut infundibulum. Meskipun kelenjar ini kecil, namun fungsi dan
strukturnya merupakan organ yang sangat kompleks dan sulit. Di dalam
embrio, kelenjar ini berasal dari gabungan unsur saraf yang tumbuh di bawah
meninges dan unsur epitel (kantong Rathke) yang tumbuh diatasnya. bagian
dorsal rongga mulut. Pertumbuhan hipofisis berasal dari dua jenis organ yaitu:
neurohypophysis dan adenohypophysis.17
Neurohipofisis dibentuk oleh dasar infundibulum, sedangkan
adenohipofisis dibentuk oleh depresi bagian ektodermal rongga mulut embrio.
(stomodaeum) disebut kantong hipofisis atau kantong Rathke. Hubungannya
dengan rongga mulut menghilang setelah akhir pertumbuhan Neurohipofisis
memiliki struktur berupa serabut paralel yang berasal dari hipotalamus otak.
Fungsi bagian kelenjar hipofisis ini adalah untuk mengeluarkan hormon di

17
Tanbiyaskur, Tanbiyaskur, et al. 2022. "Perkembangan gonad ikan betok (Anabas
testudineus) betina yang diinduksi ekstrak hipofisa sapi." Jurnal Sumberdaya Akuatik
Indopasifik 6.1 : 37-46.
hipotalamus dan meneruskan sel sekretori baru dari neurohipofisis ke dalam
aliran darah.18
Adenohipofisis terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pars distalis atau
lobesanterior, yang terbesar, lebih permanen dan lebih aktif dari yang
lain.Tampilan pars intermedia berbeda dan diketahui fungsinya di bawah
kendali melanofor. dan mungkin dalam melanogenesis. Neurosekresi
hipotalamus (oksitosin dan vasotosin) disimpan dan disekresikan melalui
neurohipofisis. Sekresi ini berperan dalam osmoregulasi dan reproduksi. Pada
adenohipofisis terdapat sel-sel yang menghasilkan hormon yang berbeda-beda,
hormon yang disekresikan oleh pars distalis adalah prolaktin ikan (penting
dalam pengaturan Na pada ikan air tawar), hormon pertumbuhan,
kortikotropin (ACTH), gonadotropin dan tirotropin. Kelenjar hipofisis sering
disebut kelenjar master karena mempengaruhi kerja banyak kelenjar lainnya.19

2. Kelenjar Tiroid
Semua vertebrata memiliki kelenjar tiroid. Sebagian besar ikan
bertulang sejati dan siklostom membentuk folikel yang relatif tersebar di dekat
aorta perut, arteri cabang aferen, jantung, insang, kelenjar adrenal, limpa, otak,
atau mata. Elasmobranch dan beberapa ikan bertulang memiliki kelenjar tiroid
sendiri, dikelilingi oleh jaringan ikat Hormon tiroid memiliki banyak fungsi
fisiologis dan lainnya yang belum diketahui, tetapi telah terbukti dapat
mempengaruhi laju konsumsi oksigen, membantu penyimpanan. Hormon ini
penting untuk pertumbuhan, transformasi dan reproduksi. Secara khusus,
tiroksin meningkatkan produksi energi dan konsumsi oksigen dalam jaringan
normal, memiliki efek anabolik dan katabolik pada protein, meningkatkan
proses oksidatif dalam tubuh, mempercepat penyerapan monosakarida dari
saluran cerna, meningkatkan glikogenolisis di hati, dan diyakini mengatur

18
RENI, ASTUTI. 2022. "PENGARUH PENYUNTIKAN EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA
DARI LIMBAH KEPALA IKAN PATIN SIAM Pangasionodon hypophtalmus
(Sauvage, 1878) TERHADAP PENINGKATAN PERFORMA PEMIJAHAN IKAN
KOMET Carassius auratus (Linnaeus, 1758).
19
Tanbiyaskur, Tanbiyaskur, et al. 2022. "Perkembangan gonad ikan betok (Anabas
testudineus) betina yang diinduksi ekstrak hipofisa sapi." Jurnal Sumberdaya Akuatik
Indopasifik 6.1 : 37-46.
pelepasan somatotropin, corticotropin dan gonadotropin dari kelenjar
hipofisis.

3) Kelenjar Paratiroid
Bagian sekresi kelenjar paratiroid berbeda dari epitel kantung faring ketiga
dan keempat. Artinya, kantung faring berperan dalam pembentukan jaringan
kelenjar. Parathormon adalah polipeptida yang disebut parathormon, yang
mengatur kadar kalsium dan sedikit menentukan kadar fosfor darah. Kalsium
hilang dari darah dan kram otot terjadi tanpa adanya hormon ini. Jaringan
kelenjar yang homolog dengan kelenjar paratiroid telah ditemukan pada
Tsylostomata dan ikan, tetapi fungsinya tidak pasti.20

4) Jaringan Internal
Pada ikan Osteichthyes, jaringan yang mirip atau homolog dengan
korteks adrenal, atau pada vertebrata yang lebih tinggi. Mereka secara
struktural mirip dengan gonad dalam
produksi hormon yang mengandung steroid dan asal embriologisnya. Jaringan
kortikal merupakan turunan dari mesoderm yang melapisi tubuh Salomo di dekat
pangkal genital ridge. Pada elasmobranch, jaringan ini memanjang dan terletak di
belakang ginjal. Meskipun dalam kelompok sel tersebar di sepanjang vena
kardinal. Sel yang mirip dengan sel korteks adrenal ditemukan di dinding
pembuluh darah utama mata. Jaringan interrenal mengeluarkan hormon
adrenokortikosteroid yang mengatur osmoregulasi dengan memengaruhi ginjal,
insang dan saluran pencernaan, serta metabolisme protein dan karbohidrat.
Jaringan interrenal Cyclostomata didistribusikan di sepanjang vena posterior dan
vena lainnya. Pada teleost, jaringan interrenal tersebar luas, tetapi selalu
membentuk bercak di dekat atau di ujung ginjal.21

5) Jaringan Chromaffin

20
Hayati, Alfiah. 2020. Biologi Reproduksi Ikan. Airlangga University Press.
21
Sinaga, Andhika Laksmana, Juliwati Putri Batubara, and Rumondang Rumondang. 2021.
"Pengaruh pemberian pakan terhadap tingkat kematangan gonad ikan putak
(Notopterus notopterus)." TOR: Jurnal Budidaya Perairan 1.1
Jaringan ini tersebar luas di seluruh tubuh beberapa vertebrata. Pada
ikan bertulang sejati, sel chromaffin tersebar di sepanjang pembuluh
postcardial dan kemungkinan bercampur dengan sel interrenal. Jaringan
chromaffinous elasmobranch bergabung dengan saraf simpatis dan aorta, yang
terletak di anterior jaringan interrenal. Saraf dan kelenjar endokrin ini Kelenjar
adrenal keduanya merupakan turunan endotermik dari puncak saraf embrionik
dan keduanya mengeluarkan adrenalin dan non-adrenalin. Jaringan penghasil
adrenalin ini merespons hormon ini dengan beberapa cara, seperti
meningkatkan gula darah dan tekanan darah, memusatkan melanin di
melanofor dan menghambat otot polos. Fungsi hormon ini hampir sama
dengan fungsi sistem saraf simpatik, dimana hormon ini sangat erat kaitannya.
Sebaran jaringan chromaffin dalam tubuh dapat ditemukan di dekat jaringan
organ dalam, namun selain itu juga dapat dicampur. dengan jaringan interrenal
atau korteks adrenal.22

6) Kelenjar Ultimobranchial
Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid pada mammalia. Pada
ikan bertulang sejati kelenjar ini terletak di bawah esophagus dekat sinus
venosus. Pada Elasmobranchii kelenjar ini terletak pada sisi kiri bawah
pharynx. Kelenjarini mensekresikan hormon calcitonin, yang berperan dalam
metabolisme kalsium.Ultimobranchial yaitu derivat dari sepasang kantong
farings yang paling belakang, dan corpusculus stanus terletak pada bagian
posterior dari ginjal Teleostei.23

7) Gonad
Gonad adalah kelenjar endokrin dalam struktur dan pertumbuhan,
terlibat dalam sekresi steroid, yang sangat penting dalam ovulasi, bersarang,
dan aspek lain dari perilaku reproduksi. Estrogen mengatur pertumbuhan dan
perkembangan organ reproduksi wanita dan karakteristik seksual sekunder Sel
interstisial testis menghasilkan hormon pria dan secara kolektif disebut
22
Soeprijanto, Agoes, et al. 2022. Fisiologi Reproduksi Ikan dan Hewan Air. Universitas
Brawijaya Press.
23
Umaroh, Siti. 2019.Pengaruh Air Rebusan Ikan Gabus (Channa striata) Terhadap Jumlah
Trombosit Mencit (Mus musculus). Diss. Universitas Muhammadiyah Surabaya.
androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan, diferensiasi dan fungsi
alat kelamin laki-laki, organ persetubuhan dan perilaku seksual dan
reproduksi. Semua hormon gonad memiliki hubungan yang kompleks dengan
kelenjar hipofisis. Beberapa menargetkan fungsi jaringan interrenal atau
jaringan kortikal, atau fungsi kelenjar tiroid atau pineal.24

Beberapa fungsi kelenjar endokrin adalah antara lain:

1. Mensekresikan hormon yang dialirkan langsung ke dalam darah tanpa


saluran khusus ke organ target yang memerlukannya,
2. Merangsang akrivitas kelenjar tubuh.
3. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh.
4. Merangsang pertumbuhan jaringan.
5. Mengatur metabolisme, proses oksidasi, meningkatkan absorbso glukosa
pada usus.
6. Mempengaruhi metabolisme protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
minarela dan air.
7. Memelihara lingkungan internal tubuh agar tetap optimal dan homeostatis.

F. Ciri Khusus Pisces


Ciri-ciri khusus pisces diantaranya ialah sebagai berikut:

24
Ibid
1. Ikan lele: memiliki ciri khas adanya kumis dan misai.

Gambar 5.1: kumis pada ikan lele


Sumber: Desya Faradila.2014
2. Ikan arwana: memproduksi anaknya dengan cara mengerami telurnya pada
ikan Jantan.

Gambar 5.2: ikan arwana yang sedang mengeluarkan anak-anak nya yang sudah menetas
dari dalam mulutnya
Sumber: Saka Agung. 2017
3. Ikan Anglerfish: mempunyai antenna yang dapat mengeluarkan Cahaya
yang dihasilkam daribakteri yang berkembangbiak di dalam tubuh ikan
Anglerfish,berfungsi sebagai pemikat mangsanya yang berupa ikan-ikan
kecil.
Gambar 5.3: antenna pada ikan Anglerfish
Sumber: Liputan 6. 2020

4. Ikan gergaji: ciri khusus ikan ini ialah mempunyai sungut yang Panjang,
pipih dan bergerigi.

Gambar 5.4: mulut ikan gergaji


Sumber: Juan A. Soedjatmiko
5. Ikan Lungfish dapat bertahan hidup dan mencari makanan di lumpur
selama bertahun-tahun.
Gambar 5.5: ikan Lungfish

Sumber: busyet dah. 2017

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pisces merupakan
kelompok hewan yang hidup di air tawar maupun air asin dan dari perbedaan
itu terdapat juga perbadaan sistem pada masing-masing ikan yaitu pada sistem
Urogenital, sistem reproduksi, dan sistem saraf ikan berbeda-beda tergantung
kelas dan habitatnya.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Bshary, Redouan, Simon Gingins, and Alexander L. Vail. (2014).”Social


cognition in Fishes.” Trends in cognitive sciences 18, no. 9.
Camilieri-Asch, Victoria, Jeremy A. Shaw, Andrew Mehnert, Kara E. Yopak,
Julian C. Partridge, and Shaun P. Collin. (2020) “diceCT: A valuable
technique to study the nervous System of fish.” Eneuro 7, no. 4
De Bellard, Maria Elena. 2016.”Myelin in cartilaginous fish.” Brain research.
Feriyawati, Lita.(2006). “AnatomiI Sistem Saraf dan Peranannya Dalam
Regulasi Kontraksi Otot Rangka.”
Hayati, Alfiah. 2020. Biologi Reproduksi Ikan. Airlangga University Press.
Kasumyan, A. O. 2003. “The lateral line in fish: structure, function, and role
in Behavior.” Journal of Ichthyology 43, no. 2.
Kotrschal, Alexander, and Kurt Kotrschal. 2020. “Fish brains: anatomy,
functionality, and Evolutionary relationships.” The Welfare of Fish.
M. A'tourrohman. 2019. “Termogulasi, Respirasidan Osmoreg ulasi padaIkan
Mas(Siprinuscarpio), ” Prakt. Fisiol. Hewan , jilid. 2, tidak.1.
Mahassan, Mamat. (2017) .”Kajian kepelbagaian dan sistem saraf pusat
spesies terpilih ikan air tawar di Malaysia/Mahassan Mamat.” PhD
diss. University of Malaya
Mandia, N. Marusin, P. Santoso, L. Struktur, P. Hewan, and J. Biologi. 2013.
“Analisis Histologis Ginjal Ikan Asang (Osteochilus hasseltii ) di Danau
Maninjau dan Singkarak, Sumatera Barat Histological Analysis of Kidney of
Silver Sharkminnow (Osteochilus hassletii) from Maninjau and Singkarak
Lakes, West Sumatra,” J. Biol. Univ. Andalas (J. Bio. UA.), vol. 2, no. 3, pp.
N. ANNET and J. Naranjo. 2014. “Pengaruh Salinitas terhadap Penetasan Telur Ikan
Jambal Siam (Pangasius hypohthalmus),” J. Akuakultur Rawa Indones., vol.
85, no. 1, pp.
Pamungkas. 2012. “AKTIVITAS OSMOREGULASI, RESPONS
PERTUMBUHAN, DAN ENERGETIC COST PADA IKAN YANG
DIPELIHARA DALAM LINGKUNGAN BERSALINITAS,” Media
akuakultur, vol. 7.
RENI, ASTUTI. 2022. "PENGARUH PENYUNTIKAN EKSTRAK KELENJAR
HIPOFISA DARI LIMBAH KEPALA IKAN PATIN SIAM Pangasionodon
hypophtalmus (Sauvage, 1878) TERHADAP PENINGKATAN PERFORMA
PEMIJAHAN IKAN KOMET Carassius auratus (Linnaeus, 1758).
Robertson, Brita, Andreas Kardamakis, Lorenza Capantini, Juan Pérez-
Fernández, Shreyas M. Suryanarayana, Peter Wallén, Marcus
Stephenson-Jones, and Sten Grillner. 2014.”The lamprey blueprint of
the mammalian nervous system.” Progress in brain Research.
Sinaga, Andhika Laksmana, Juliwati Putri Batubara, and Rumondang
Rumondang. 2021."Pengaruh pemberian pakan terhadap tingkat
kematangan gonad ikan putak (Notopterus notopterus)." TOR: Jurnal
Budidaya Perairan 1.1
Smeets, Wilhelmus JAJ, Rudolf Nieuwenhuys, and Barry L. Roberts. 2012.
The central Nervous system of cartilaginous fishes: structure and
functional correlations. Springer Science & Business Media,
Soeprijanto, Agoes, et al. 2022. Fisiologi Reproduksi Ikan dan Hewan Air.
Universitas Brawijaya Press.
Storer, T.I. and R.L. Usinger. 1957. General Zoology, Mc Graw Hill Book Co.
Inc. New York.
Tanbiyaskur, Tanbiyaskur, et al. 2022. "Perkembangan gonad ikan betok (Anabas
testudineus) betina yang diinduksi ekstrak hipofisa sapi." Jurnal Sumberdaya
Akuatik Indopasifik 6.1.
Umaroh, Siti. 2019.Pengaruh Air Rebusan Ikan Gabus (Channa striata)
Terhadap Jumlah Trombosit Mencit (Mus musculus). Diss. Universitas
Muhammadiyah Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai