Disusun oleh:
KELAS C
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul SISTEM DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI.
Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah struktu
perkembangan hewan yang di ampu oleh Ibu Asih Fitriana Dewi, M.pd.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua hewan pasti mempunyai system ekskresi masing-masing
dan tentunya berbeda-beda pula, yaitu sistem ekskresi invertebrata berbeda
dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal
yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya,
invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem
ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. alat
pengeluaran pada hewan invertebrata berupa nefridium, sel api, atau buluh
Malphigi. Sedangkan alat ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya
berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan hati. Organ nefridium yang disebut
sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung
membesar mengandung silia. Pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran
yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Ekskresi berarti pengeluaran
zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh
organisme. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh oleh alat ekskresi.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara,
yaitu
1. melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan
mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.
2. Tujuan Untuk mengetahui system ekskresi pada hewan dan
manusia.
3. Batasan masalah Makalah ini hanya membahas masalah system
ekskresi saja yang ada pada hewan invertebrate, hewan vertebrata
dan pada manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sistem ekskresi pada hewan invertebrata?
2. Apa saja sistem ekskresi pada hewan vetebrata?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui sistem ekskresi pada hewan invertebrata.
2. Mengetahui Sistem ekskresi Pada hewan vertebrata.
BAB II
PEMBAHASAN
Gam.1.1 Protozoa
b. Platyhelminthes
Platyhelminthes memiliki protonefridia sistem sel api yang
berfungsi memfiltrasi cairan ekstraseluler dan mengekskresikan
suatu cairan encer. Sistem ini juga berfungsi dalam osmoregulasi.
Gerakan silia di dalam saluran sel api akan mendorong cairan ke
saluran pengumpul dan akhirnya bermuara pada lubang
pengeluaran.
Gam.1.2 Platyhelminthes
c. Annelida
Cacing tanah mempunyai sistem eksresi berupa nefridium yang
berujung terbuka di masing-masing segmen tubuhnya, kecuali pada
tiga segmen pertama dan segmen terakhir. Setiap nefridium
memiliki corong bersilia yang disebut nefrostom yang terdapat
pada sekat pemisah antar segmen tubuh. Bagian belakang
nefridium memiliki struktur yang melebar dan berakhir dengan
sebuah lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor.
Gam.1 3. Annelida
d. Moluska
Pada moluska organ ekskresi adalah ginjal dan kelenjar perikardial.
Ginjal merupakan organ mesodermal yang berkomunikasi
dengan selom, sedangkan lapisan epitel perikardium mengandung
jaringan berglandula yang berfungsi sebagai kelenjar perikardial.
Pada cephalopoda, limbah bernitrogen dikeluarkan dalam bentuk
guanin, sedangkan opisthobranchial dan Bivalviva masing-masing
mengeluarkan asam urat dan urea.
Gam.1. 4. Moluska
e. Krustasea
Sistem ekskresi krustasea adalah kelenjar hijau (kelenjar antena)
yang berpasangan (nefridium), yang terletak di bagian depan
esofagus, yakni kepala bagian ventral. Masing-masing kelenjar
hijau terdir dari kelenjar-kelenjar yang berwarna hijau, kantung
dan saluran yang terbuka ke bagian luar melalui lubang
pembuangan pada bagain dasar segmen antena.
Gam.1.5. Krustasea
f. Insekta
Insekta mempunyai alat ekskresi yang disebut buluh Malpighi yang
terletak dekat usus bagian belakang. Pada serangga, tubula
Malpighi berfungsi dalam osmoregulasi dan pembuangan limbah
nitrogen dari hemolimfa. Buluh Malpighi mengambil zat-zat sisa
pencernaan dalam bentuk cairan dari darah serangga. Zat sisa
berupa nitrogen diubah menjadi asam urat, yang dikeluarkan dari
tubuh dalam bentuk pasta putih.
c. Reptil
Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal dan paru-paru. Paru-paru
mengeluarkan karbon dioksida. Ginjal mengeluarkan zat-zat sisa
metabolisme dalam urine dan bermuara di kloaka. Ginjal reptilia
hanya mempunyai nefron kortikal, menghasilkan urin yang
isosmotik dengan cairan tubuh. Akan tetapi, epitelium kloaka
membantu menghemat cairan dengan cara menyerap kembali
sebagian air yang ada di air dan feses. Reptilia terrestrial sebagian
besar mengekskresikan limbah bernitrogen sebagai asam urat
(urikotelik), yang membantu menghemat air. Beberapa reptil
terestrial memiliki kelenjar garam di nasal yang mengeluarkan
kelebihan natrium dan kalium. Sedangkan reptil laut mengeluarkan
kelebihan garam melalui kelenjar garam dalam bentuk cairan
natrium klorida yang pekat.
d. Amfibi
Alat ekskresi pada amfibi berupa ginjal dan paru-paru. Ginjal
menghasilkan urine. Urine dikeluarkan melalui kantung kemih
ke kloaka. Paru-paru mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbon
dioksida. Ketika katak berada dalam air tawar, kulitnya akan
mengakumulasikan garam-garam tertentu dari air melalui transpor
aktif, dan ginjal mengekskresikan urin encer. Ketika di darat,
dehidrasi adalah permasalahan osmoregulasi yang paling
mendesak, katak menghemat cairan tubuh dengan cara menyerap
kembali air melewati epitelium kandung kemih. Larva katak
mengekskresikan amonia, tetapi katak dewasa mengekskresikan
asam urat.
e. Ikan.
Alat ekskresi pada ikan berupa ginjal dan insang. Ginjal
menghasilkan urine, yang mengandung nitrogen dalam bentuk
ammonia (ammonotelik). Sedangkan insang mengeluarkan karbon
dioksida sisa pernapasan.
BAB III
KESIMPULAN