Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah dan
rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan
shalawat kita kirimkan kepada Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi suri tauladan bagi
ummat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai” Sistem Ekskresi dan
Sistem Gerak “ untuk tugas mingguan mata kuliah Biologi Umum.

Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan-Nya tentang sistem ekskresi dan sistem gerak ini.. Saran dan kritik yang membangun
tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata tiada gading yang tak retak,
begitu juga dengan manusia sendiri.

Padang, 18 Oktober 2019

Penyusun

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


1
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………2
BAB I Pendahuluan
- Latar belakang………………………………………………………………….3
- Rumusan masalah……………………………………………………………...3
- Tujuan………………………………………………………………………….3
BAB II ISI
- Sistem Eksresi…………………………………………………………………4
- Sistem Gerak………………………………………………………………….7
BAB III Penutup
- Kesimpulan…………………………………………………………………….9
- Saran…………………………………………………………………………...9
Daftar Pustaka………………………………………………………………………...10

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


2
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan, respirasi dan
sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang tidak
dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan penyakit. Untuk itu, kita memerlukan
organ pengeluaran yang berbeda-beda pula. Proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari
tubuh disebut ekskresi. Manusia dan hewan memiliki sistem ekskresi yang berbeda
Setiap saat kita bergerak, apakah itu berjalan, menulis, mengangkat beban, atau yang
lainnya. Kalaupun sedang duduk, ada bagian tubuh yang bergerak, yaitu jantung ynag
berdaetak atau mata yang berkedip. Pergerakan pada manusia merupakan perpaduan antara
system rangka dan system otot. Alat gerak manusia yaitu sendi, rangka dan otot. Dari ketiganya
memiliki fungsi masing-masing. Jika dari salah satu alat gerak tersebut tidak berfungsi maka
dapat menyebabkan kelainan tulang yang kurang normal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metabolisme?
2. Apa saja alat tubuh hewan yang dapat mengekskresikan sisa metabolisme dan bagaimana
caranya?
3. Apa saja alat gerak manusia ?
4. Apa saja fungsi dari alat gerak manusia ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metabolism.
2. Dapat mengetahui alat tubuh hewan yang dapat mengekskresikan sisa metabolism.
3. Dapat mengetahui alat-alat gerak pada manusia
4. Dapat mengetahui fungsi dari alat gerak manusia

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


3
BAB II

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK

A. SISTEM EKSKRESI
1. Pengertian Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh seperti CO2,
H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan
oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk
hidup berbeda-beda. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi yaitu defekasi
yang merupakan proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang
dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang
dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba
usus. Selain defekasi ada juga eliminasi yang merupakan proses pengeluaran zat dari
rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang
besar (usus).
2. Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas kehidupan. Setiap
hewan memiliki cara yang berbeda untuk mengeksresikan sisa metabolisme.
a. Sistem ekskresi pada hewan invertebrate
Pada hewan invertebrata belum terdapat sistem ekskresi.Akan tetapi, sisa-sisa
metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme. Untuk itu, hewan
invertebrata memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri.
1) Sistem ekskresi protozoa
Pengeluaran sisa metabolisme protozoa dilakukan melalui membrane
secara sel difusi. Protozoa mempunyai organel ekskresi berupa vakuola berdenyut
yang bekerja secara periodik untuk mengatur kadar air dalam sel.
2) Sistem Ekskresi Coelentrata dan Porifera
Pada coelentrata dan porifera, pengeluaran sisa metabolism berlangsung secara
difusi, dari sel tubuh ke epidermis, lalu epidermis ke lingkungan yang hidupnya yang
berair.
3) Sistem Ekskresi Cacing Pipih
Pengeluaran sisa metabolisme pada cacing pipih dan cacing pita dilakukan
dengan selenosit yang disebut juga protonefridium atau sel api.
4) Sistem Ekskresi Annelida
Untuk mempelajari sistem ekskresi pada annelida, kita ambil contoh cacing
tanah.Alat ekskresi cacing tanah adalah sepasang metanifridium berentuk tabung yang
terdapat disetiap segmen tubuhnya.Ujung yang terdapat dalam segmen, terbuka dan
berbentuk corong bersilia, disebut nefrostom. Ujung lain lainnya yang bermuara ke luar
tubuh disebut nefridiofor.

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


4
5) Sistem ekskresi pada insecta
Insecta mempunyai alat yang disebut pembuluh malpighi. Pembuluh malpighi
melekat pada ujung anterior usus belakang. Zat-zat sisa metabolisme diserat dari cairan
jaringan oleh pembuluh malpighi bagian ujung distal.
6) Osmoregulasi pada lumba-lumba
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan
menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organism
hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan
tubuh dengan lingkungan di sekitarnya
b. Sistem ekskresi pada hewan vertebrata
Alat ekskresi yang utama pada vertebrata adalah ginjal (ren). Pada prinsipnya terdapat
tipe ginjal pada vertebrata, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros.Pronefros adalah
ginjal yang berkembang pada fase embrio vertebrata selain mamalia, embrio berudu dan
larva amphibia, pronefros, digantikan oleh mesonefros. Mesonefros merupakan ginjal pada
bagian embrio sebagian vertebrata, ikan dewasa, mesonefros akan berubah menjadi
metanefros selama masa perkembangan embrio.
1) Sistem ekskresi pada ikan
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal mesonefros yang terikat disisi
dorsal rongga tubuh.Bentuk ginjal mesonefros sempit memanjang, berwarna coklat,
dan pada ujung anteriornya berhubungan dengan sistem reproduksi.
2) Sistem Ekskresi Amphibia
Amphibia memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros.Pada katak jantan,
saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin.Sebaliknya, pada katak betina saluran
ginjal dan kelamin terpisah.Ginjal amphibia berhubungan dengan ureter di vesika
urinaria.
3) Sistem Ekskresi Reptilia
Alat ekskresi pada reptilia adalah sepasang ginjal metanefros.Metanefros
berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi pada
stadium embrional menghilang.Ginjal dihubungkan oleh ureter ke vasika urinaria
(kandung kemih).Vesika urinaria bermuara langsung ke kloaka. Hasil ekskresi reptilia
adalah asam urat.Reptilia hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah
nitrogen dari darah karena sebagian besar sisa metabolisme diekskresikan sebagai asam
urat yang tidak beracun.
4) Sistem ekskresi aves
Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros. Burung tidak
memiliki vesika urinaria (kandung kemih) sehingga hasil ekskresi dari ginjal
disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter.

3. Sistem Ekskresi Pada Manusia


a. Ginjal
Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah (kara/ercis).Ginjal terletak
dikanan dan kiri tulang pinggang yaitu didalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal
1) Proses pembentukan urine
Firltrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.Dinding terluar kapsul
Bowman tersusun dari satu lapis sel epitelium pipih.Antara dinding luar dan dalam
terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus
proksimal.Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus yang disebut
podosit. Proses filtrasinya adalah ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


5
menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponenkomponen yang tidak dapat larut
melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar,
dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsil Bowman. Hasil filtrasi
dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan
sebagian tubulus kontortus distal.Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium di
seluruh tubulus ginjal.
Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah sebagai berikut: urin primer, masuk dari
glomerulus ke tubulus kontortus proksimal. Urin primer ini bersifat hipotonis
dibanding dengan plasma darah.Kemudian terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara
pasif.Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle.Filtrat ini telah berkurang
volumenya dan bersifat isotonis dibandingkan cairan pada jaringan sekitar tubulus
kontortus proksimal.Pada lengkung Henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di
sekitarnya.Reabsorpsi dilanjutkan ditubulus kontortus distal.Pada tubulus ini terjadi
reabsorpsi ion Na+ dan air dibawah kontrol
ADH (hormone antidiuretik).Disamping
reabsorpsi tubulus ini juga terjadi seksresi H+,
NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan yang
ada pada urin.
Urine sekunder dari tubulus kontortus
distal akan turun menuju tubulus pengumpul.
Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi
penyerapan ion Na+, Cl- dan urea sehingga
terbentuklah urin sesungguhnya.Dari tubulus
pengumpul, urin dibawa ke pelvis realis.Dari pelvis renalis mengalir melalui ureter
menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan
sementara urin. (Proses Augmentasi).
b. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung
terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit
termasuk organ ekskresi karena mampu
mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat.
Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai alat indera perasa dan peraba.

c. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di
dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi
yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses
pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O
(uap air).
d. Hati

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


6
Paru-paru manusia berjumlah sepasang,
terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan
organ ekskresi yang berfungsi
mengeluarkan gas-gas sisa proses
pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida)
dan H2O (uap air).

B. SISTEM GERAK
1. Pengertian sistem gerak manusia
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila
aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada
hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat
dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.
2. Rangka manusia
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan system tertentu disebut
rangka. Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200
buah. Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka.
Fungsi Rangka Pada Manusia:
a. Tempat melekatnya otot
b. Memberi bentuk tubuh
c. Melindungi alat- alat tubuh yang lunak
Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua.
1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh.
2. Rangka eksoskeleton, yaitu rangka yang terletak di luar tubuh.
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
a. Bagian Tengkorak (Kepala)
1 tulang dahi 2 tulang langit- 1 tulang lidah
2 tulang tapis langit 1 tulang tengkorak
2 tulang hidung 2 tulang baji 2 tulang rahang bawah
2 tulang ubun-ubun 2 tulang pelipis
2 tulang pipi 2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
b. Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
a) Ruas-ruas tulang belakang ( 33 ruas )
b) Tulang rusuk ( 12 pasang )
- 7 pasang tulang rusuk sejati
- 3 pasang tulang rusuk palsu
- 2 pasang tulang rusuk melayang
Tulang dada, terdiri dari :

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


7
– tulang hulu
– tulang badan
– tulang pedang-pedangan
Gelang bahu terdiri dari :
- 2 tulang selangka (kiri dan kanan)
- 2 tulang belikat (kiri dan kanan)
Gelang panggul terdiri dari :
- 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
- 2 tulang usus (kiri dan kanan)
- 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)

3. Otot manusia
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang
berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak.
Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot.
Macam-macam otot :
a) Otot Polos, terdapat di dalam organ dalam, misalnya saluran system pernapasan,
pembuluh darah, dan system pencernaan. Sel-sel otot polos menyerupai gelondong
dengan satu inti di tengah
b) Otot Lurik, otot jenis ini menempel pada rangka. Otot lurik memiliki sel yang
berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Kerja otot lurik di kendalikan oleh system
saraf pusat dan di sadari
c) Otot Jantung, menggerakkan jantung dan jenis syarafnya adalah saraf otonom. Aoaleh
karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


8
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Alat alat
tubuh yang berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi.
Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau
seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls
atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan
dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan
kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.

B. Saran
Semoga apa yang saya paparkan diatas dapat membuka wawasan kita lebih terampil
lagi dalam memanfaatkan objek-objek pembelajaran yang ada di sekitar kita.

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


9
Daftar Pustaka

Pratiwi, D.A, Sri Maryati, Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Erlangga :Jakarta.

Suntoro, Susilo H., Djalal Tanjung Harminani, 1993. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Universitas
Terbuka, Depdikbud : Jakarta.

SISTEM EKSKRESI DAN SISTEM GERAK


10

Anda mungkin juga menyukai