Sistem pencernaan cacing tanah sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
dibantu oleh enzim - enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara
ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang
sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi
molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan
Cacing tanah mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah
punggung, pembuluh darah perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta
diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Kelebihan system
darah yang lebih tinggi. Selain itu, lebih efisien karena menggunakan darah jauh
lebih sedikit untuk tingkat yang lebih tinggi dan lebih cepat dari distribusi.
Karena darah beroksigen dapat mencapai ekstremitas tubuh jauh lebih cepat
distribusi yang efisien sehingga antibodi, respon imun yang lebih kuat, membantu
tubuh untuk melawan infeksi yang lebih kuat. Cacing tanah memiliki dua pembuluh
darah utama dorsal dan ventral yang membawa darah menuju kepala atau ekor.
Karena epidermis dari cacing tanah yang sangat tipis dan terus-menerus bersifat
lembab, ada banyak kesempatan untuk pertukaran gas yang membuat sistem
relatif tidak efisien. Ada juga organ khusus dalam cacing tanah untuk
sistem ini hanya sedikit lebih efisien daripada sistem terbuka serangga. Banyak
invertebrata tidak memiliki sistem peredaran darah sama sekali. Sel-sel mereka cukup dekat
dengan lingkungan mereka untuk pertukaran oksigen, gas-gas lainnya, nutrisi, dan produk-
produk limbah dalam berdifusi keluar dari dan ke dalam sel mereka. Pada hewan dengan
beberapa lapisan sel, terutama hewan tanah, sistem peredaran darah ini tidak akan bekerja,
karena sel-sel mereka terlalu jauh dari lingkungan eksternal untuk berosmosis dan difusi
sederhana.
Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah
Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan
disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain.
ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada
saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang
berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan
bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang
nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah
panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan
ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus
sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di
berguna ke sistem sirkulasi. Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung
substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang
lembab karena cacing tanah mendifusikan sisa amoniaknya pada tanah tetapi
Cacing bernapas menggunakan kulit. Tubuh cacing tertutup oleh selaput bening
dan tipis yang disebut kutikula. Kutikula ini selalu lembap dan basah. Melalui
selaput inilah terjadi difusi oksigen dan CO2 yang kemudian diteruskan kedalam
pembuluh darah sehingga kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi. Karena ternyata
dibawah kulit itu terdapat kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen
berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem
peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah
dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh. Maka Cara respirasi cacing ini berbeda
dengan serangga karena pada serangga oksigen bisa langsung menuju ke sel sel
tubuh, Sedang pada cacing harus masuk ke pembuluh darah sehingga
pengangkutan oksigen secara tertutup mengingat peredarannya oksigen berada
di dalam pembuluh darah , Kulit yang digunakan untuk proses difusi yaitu bagian
dorsal / sisi punggung.
Cacing tanah bereproduksi secara seksual dan bersifat hermafrodit, tetapi cacing tidak
melakukan pembuahan sendiri melainkan secara silang. Sebagai ilustrasi: 2 cacing yang
melakukan kawin silang menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Alat
kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya. Pada
saat bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon. Sperma
bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang
dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh sperma. Setelah itu, ovum yang telah dibuahi
masuk ke dalam kokon. Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh cacing dan menjadi
individu yang baru. Telur menetas setelah tiga minggu dan dapat menghasilkan 2-20 lebih
secara sekaligus anak cacing.
Sistem gerak
Tubuh cacing tanah terdiri dari segmen-segmen dan memiliki struktur organ-
organ sederhana, yang justru menyebabkan cacing tanah dapat terus beradaptasi
dengan lingkungan hidupnya. Cacing tanah tidak memiliki alat gerak seperti kaki
dan tangan, otot badannya yang memanjang (longitudinal) dan otot badannya yang
melingkar tebal (sirkuler) ternyata sangat berguna untuk pergerakan. Kontraksi
otot longitudinal menebabkan tubuh cacing tanah bisa memanjang dan memendek.
Sedangkan kontraksi otok sirkuler menyebabkan tubuh cacing tanah mengembang
dan mengkerut. Sinkronisasi kontraksi kedua jenis otot ini menimbulkan gaya
gerak kedepan. Kalau diperhatikan kelihatan lemah, tetapi sebetulnya tidak
demikian, cacing tanah termasuk relatif kuat karena dengan susunan otot yang
melingkar dan memanjang cacing tanah dapat menembus tanah. Cacing tanah
dapat mendorong suatu benda atau batu kecil yang 60x lebih berat dari
tubuhnya sendiri, tetapi bila tidak dapat didorong, tanah itu akan dimakannya
dan setelah itu bersama-sama kotoran dikeluarkan atau disembulkan melalui
anus.
fungsinya adalah sebagai jangkar supaya lebih kokoh pada tempat bergeraknya.
Bila seekor cacing tanah ditarik dari lubangnya, tubuhnya akan putus. Hal ini
disebabkan karen daya lekat seta. Alat bantu lainnya adalah lendir yang
dihasilkan oleh kelenjar lendir pada epidermisnya. Lendir (mucus) ini terus
tanaman yang gugur. Lendir dipakai untuk memperlicin saluran atau lubang
Sistem saraf pada cacing tanah memiliki sistem saraf yang sederhana namun sensitif.
Walaupun sederhana tapi sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju
yaitu telah terbentuknya ganglia segmental sepanjang tubuhnya. Ganglia segmental tersebut
dihubungkan dengan tali saraf ventral.
Sistem saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan
ganglion yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion yang lain
dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya.
Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan
ganglion ruas-ruas badan.
System saraf cacing tanah terletak disebelah dorsal pharynx di dalam segmen yang ke
3 dan terdiri atas :
a. Ganglion cerebrale yang tersusun atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan commisura
b. Berkas saraf ventralis dengan cabang-cabangnya. Ganglion cerebrale terletak di sebelah
dorsal pharynx, di dalam segmen ke 3.
Ganglion supraoesofagus (sub pharyngeal ) yang disebut juga otak fungsinya masih tetap
sebagai sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan
zat kimia pada permukaan tubuh disekitarnya (bagian muka). Otak terletak pada ruas ke-3 di
bagian dorsal pharing, dan memiliki 3 pasang saraf lateral. Ganglion tersebut dihubungkan
dengan sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub pharyngeal yang terletak di
bawah pharynx . dari situ akan menjadi batang saraf perifer yang terdiri atas saraf afferent
dan saraf efferent. Affrennt timbul dari sel saraf motoris , sedangkan saraf yang bersala
darinsel saraf pada epidermis berfungsi sebagai saraf sensoris .
Tiap ganglion mempunyai fungsi sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik
dari reseptor kulit yang ada disekitarnya. Selain itu terdapat serabut saraf berukuran besar
yang menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama.
ALAT INDERA :
Cacing tanah tidak memiliki mata dan telinga , tetapi di tubuhnya terdapat prostomium.
Prostomium ini merupakan organ syaraf perasa dan berbentuk seperti bibir. Organ ini
terbentuk dari tonjolan daging yang dapat menutupi lubang mulut. Prostomium terdapat pada
bagian depan tubuhnya. Adanya prostomium ini membuat cacing tanah peka terhadap cahay
dan benda-benda di sekelilingnya. Itulah sebabnya cacing tanah dapat menemukan bahan
organik yang menjadi makanannya walaupun tidak memiliki mata .