0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan siklus hidup serangga. Fisiologi serangga mencakup sistem dinding tubuh, pernapasan, pencernaan, saraf, peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi. Siklus hidup serangga terdiri dari tahap pertumbuhan dan pendewasaan, dengan tiga tipe metamorfosis yaitu ametabola, hemimetabola, dan holometabola.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan siklus hidup serangga. Fisiologi serangga mencakup sistem dinding tubuh, pernapasan, pencernaan, saraf, peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi. Siklus hidup serangga terdiri dari tahap pertumbuhan dan pendewasaan, dengan tiga tipe metamorfosis yaitu ametabola, hemimetabola, dan holometabola.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan siklus hidup serangga. Fisiologi serangga mencakup sistem dinding tubuh, pernapasan, pencernaan, saraf, peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi. Siklus hidup serangga terdiri dari tahap pertumbuhan dan pendewasaan, dengan tiga tipe metamorfosis yaitu ametabola, hemimetabola, dan holometabola.
1807010085 A. Fisiologi Serangga 1. Dinding Tubuh (Integumen) Dinding tubuh (Integumen) terdiri dari satu lapisan epidermis yang dapat menghasilkan lapisan luar yang keras. Sebagian besar lapisan luar ini terdiri dari kutikula dan beberapa zat kimia lainnya. Semua lapisan ini berasal dari sel epidermis atau sel epidermis yang telah berubah bentuk. Lapisan ini ditembus oleh banyak sekali saluran halus yang berbentuk spiral. Kutikula serangga mengandung empat puluh sampai lima puluh persen kitin dan jarang sekali mengandung kapur. Kitin merupakan rantai panjang glukosamina (C8H13O5N). Zat ini tidak larut di dalam air, alkohol, eter atau pelarut organik lainnya, asam lemah, basa lemah, atau kuat, tetapi larut di dalam asam mineral pekat dan dipecah ke dalam berbagai komponennya. Gambar 1. Dinding tubuh serangga Segmentasi
Pada serangga yang berbadan lunak, segmentasi tubuh
bersifat segementasi primer. Pergerakan setiap segmen terjadi pada garis intersegmen yang asli. Dinding tubuh tidak keras karena tidak mengalami sklerotisasi. Bersamaan dengan terjadinya proses tersebut terjadilah berbagai perubahan pada pembagian daerah tubuh. Dengan adanya beberapa bagian dinding tubuh yang tidak mengalami pengerasan, pergerakan serangga masih dimungkinkan. Tetapi daerah yang masih lentur ini tidak terdapat pada daerah intersegmen yang terakhir, melainkan telah bergeser ke muka dan ke belakang garis intersegmen primer. Daerah intersegmen yang telah mengeras akan bersatu dengan segmen yang terdapat dibagian belakangnya. Segmentasi semacam ini disebut segmentasi sekunder. Gurat atau garis intersegmen primer mempunyai nama baru yaitu gurat antekosta (sutura antecosta). Keping yang terjadi dari lipatan tubuh disebut antekosta, sedangkan sklerit yang terdapat di depan gurat antekosta ini disebut akrotergit. Gambar 2. Segmentasi sekunder 2. Pernapasan • Semua binatang memerlukan pembekalan energi dan umumnya mendapatkan energi melalui proses respirasi (pernafasan). • Respirasi terdiri dari pengambilan, transportasi dan penggunaan oksigen oleh jaringan-jaringan dan pelepasan dan pembuangan limbah, terutama dioksida dan lingkungannya disebut respirasi luar (eksternal), sedang pertukaran gas di dalam sel disebut respirasi dalam (internal) atau metabolisme respirasi. Respirasi luar pada hampir semua serangga dilaksanakan oleh sistem trakea. • Melalui sistem ini udara/oksigen dari luar diantarkan ke jaringan dan sel-sel yang memerlukan. • Pada serangga ukuran besar yang aktif, untuk melancarkan proses pernapasan itu dibantu sedikit-banyak oleh ventilasi mekanis dari trakea abdomen dan kantung- kantung udara yang dihasilkan oleh gerakan-gerakan ritmik tubuh. Proses ini disebut ventilasi aktif. • Pernapasan serangga berdasarkan adanya spirakel, yang terletak di dinding pleura bagian lateral. Spirakel mempunyai saluran-saluran yang berhubungan dengan trakea, dan trakea bercabang-cabang keseluruh tubuh ini disebut dengan trakeolus. • Jumlah spirakel bergantung kepada spesies dari serangga itu sendiri, tetapi tidak lebih dari 10 pasang, 8 pasang pada abdomen 2 pasang pada mesotoraks dan metatoraks. • Sistem pernafasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. • Digunakan alat atau organ yang disebut spirakulum (spiracle), juga tabung-tabung trakheadan trakheola. • Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal (tracheal gill), yang merupakan insang biologis, berfungsi karena gerak biologis. Pernafasan pada serangga air Serangga air mempunyai beberapa cara mengambil oksigen dari air, beberapa serangga masih tergantung sepenuhnya dari oksigen udara. a. Pernafasan integumen : beberapa larva yang hidup di air telah beradaptasi sehingga sistem trakeanya telah diisi sepenuhnya oleh oleh cairan dan spirakel telah tertutup rapat. Oksigen berdifusi melalui seluruh permukaan dinding tubuh yang tidak membentuk alat khusus untuk mengambil oksigen. b. Insang trakea : terjadi dari pelebaran integumen, berupa lembaran-lembaran tipis . Di dalam lembaran inilah terdapat cabang-cabang trakea dan trakeol. Pada serangga ini spirakel yang terletak jauh dari insang trakea dapat tertutup atau hilang sama sekali. Pengambilan oksigen dari luar : • Tidak semua serangga air dapat mengambil oksigen langsung dari dalam air. • Mereka harus muncul ke permukaan untuk bernafas. Pada bagian-bagian tertentu pada tubuh terdapat kumpulan rambut yang dapat memecah tegangan permukaan. Bagian ini mempunyai afinitas lebih besar terhadap udara daripada terhadap air. • Kalau serangga muncul ke permukaan air, bagian ini akan tetap kering. • Spirakel berada pada bagian kering ini. Lubang spirakel dapat pula dilindungi oleh lingkaran-lingkaran rambut, yang mengembangapabila serangga muncul ke permukaan air dan menguncup kalau serangga menyelam. 3. Sistem Pencernaan
• Bentuk morfologi saluran pencernaan makanan berbeda-
beda pada berbagai jenis serangga, sesuai dengan cara makan serta cara hidupnya. • Serangga pengunyah misalnya, mempunyai saluran makanan yang lebih sederhana daripada serangga penghisap cairan. • Saluran makanan terbentuk dari tiga bagian : 1. saluran depan, yang terjadi dari pelipatan stomodeum, yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kutikula yang tipis; 2. saluran tengah terjadi dari endoderm dan tidak mempunyai lapisan kutikula; 3. saluran akhir atau saluran belakang terjadi dari pelipatan proktodeum dan seperti saluran depan juga mempunyai lapisan kutikula pada permukaan dalamnya. 4. Sistem Saraf • Setiap sel hidup mampu menghantar rangsang ke sel lainnya. Suatu sel saraf mempunyai kekhususan sebagai sel yang dapat menghantar rangsangan dan juga sebagai sel yang dapat mengadakan perpaduan stimulus yang datang dari luar maupun dari dalam tubuh. • Secara keseluruhan, jaringan saraf mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mendapatkan keterangan dari keadaan sekeliling dan dari tubuh serangga itu sendiri b. Mengumpulkan semua keterangan dari keadaan yang diperoleh dan juga mengintegrasikannya c. Menyampaikan hasil integrasi ke otot yang merupakan reaksi serangga terhadap keterangan dari sekitarnya itu. • Jaringan saraf dapat dibagi ke dalam saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat pada serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Saraf tepi terdiri dari tiga macam sel saraf : • a. Sel saraf indera : membawa impuls dari alat indera • b. Sel perantara (internuncial) : membawa impuls antara sel saraf • c. Sel saraf motor : membawa impuls dari pusat integrasi ke otot • Pada otak terdapat 3 pasang gelambir yaitu: a. Protoserebrum, mempunyai tempat untuk integrasi dan juga mempunyai sel saraf hormon yaitu sel yang dapat menghasilkan hormon b. Deutoserebrum, mempunyai saraf yang menuju ke antena c. Tritoserebrum, tidak mempunyai daerah intervensi khusus. 5. Sistem Peredaran Darah • Organ sirkulasi pada serangga berupa jantung pembuluh dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang utama pada serangga ialah pembuluh darah dorsal (punggung) yang memanjang di sepanjang thorax (dada) dan abdomen (perut). • Jantung memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Berbeda dengan vertebrata, pembuluh aorta pada serangga memiliki ujung yang terbuka, sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah, melainkan beredar bebas dalam rongga tubuh (homocoel) dan langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. • Peredaran serangga merupakan peredaran darah terbuka (poikiotermal), hanya mempunyai sebuah pembuluh pada daerah dorsal (punggung), yaitu diantara dinding saluran pencernaan. 6. Sistem Ekskresi Organ-organ ekskresi utama pada sebagian besar serangga adalah tubulus malfigi. Bahan-bahan sisa metabolisme teruatama garam-garam natrium dan kalium dan asam-asam urea diabsorpsi dan darah oleh tubulus ini, ditransportasi dan selanjutnya dilewatkan melalui usus belakang dan anus. Fungsi utama sistem ekskresi adalah untuk memelihara lingkungan internal yang konstan melalui eliminasi bahan-bahan sisa dan darah dan melalui pengaturan garam dan keseimbangan air. 7. Sistem Reproduksi • Fungsi sistem reproduksi jantan adalah memproduksi, menyimpan dan menyampaikan sperma. • Fungsi sistem reproduksi betina adalah memproduksitelur, menyimpan telur dan sperma, sebagai bidang atau tempat untuk pembuahan dan ovivosisi telur yang telah dibuahi. Sistem reproduksi dari serangga betina secara umum ada tiga, yaitu : • Sepasang ovariol, ovariol adalah rangkaian dari ovari kemudian ovariol ini melalui saluran oviduk akan bersatu di oviduk lateral (saluran telur umum) yang disebut vagina. • Accessoris gland, merupakan sepasang organ yang buntu dan mengeluarkan cairan untuk melekatkan telur pada benda- benda lain atau memberi bahan yang menutupi massa telur dengan selaput pelindung. • Ovipositor, merupakan saluran tempat telur diletakkan sebelum ditelurkan dikeluarkan). B. SIKLUS HIDUP SERANGGA • Siklus hidup serangga umumnya dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pertumbuhan/perkembangan dan pendewasaan. • Selama fase perkembangan energi tercurahkan untuk proses pertumbuhan, sedangkan selama fase pendewasaan energi tercurahkan untuk penyebaran dan reproduksi. • Diketahui ada tiga tipe metamorfosis serangga yaitu : 1. Tidak mengalami metamorfosis atau ametabola. Perubahan struktur tubuh pada serangga ini hampir tidak kelihatan, sehingga seringkali disebut juga tidak mengalami metamorfosis. Contohnya serangga ametabola adalah Collembola, Thysanura dan Diplura. 2. Metamorfosis sederhana Perkembangan serangga ini berubah secara bertahap dalam bentuk luarnya dari telur sampai bentuk dewasa. Bentuk pradewasa disebut nimfa, mempunyai kebiasaan serupa dengan yang dewasa. Kelompok serangga ini disebut juga Paurometabola Metamorfosis Sempurna • Perubahan struktur tubuh pada serangga ini sangat besar dari berbagai stadium. Serangga ini dianggap orang sebagai serangga yang maju perkembangannya dalam sejarah evolusi serangga …Thank_You…