Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AMANDA RATU THYRSYA

NIM : 2110007771015
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
MATKUL : STRUKTUR HEWAN

“ Tugas Pratikum Struktur Hewan “

1. IKAN
Ikan tergolong hewan bertulang belakang ( vertebrata ) yang berhabitat di dalam perairan.
Ikan bernafas dengan insang.Ikan bersifat poikilotermal.
Alat ekresi ikan berupa ginjal.Pada ginjal ini tubullus-tubullus bagian depan telah
lenyap,beberapa tubullus bagian tengah berhubungan dengan testis serta terdapat konsentrasi
dan pelipat ganda tubulus di bagian belakang.
Ikan memiliki sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lunamg konteks yang disebut
urogenital. Lubang alat kelamin sudah ada lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan
saluran kelamin yang berada tepat dibelakang dubur.Ginjal terdiri dari 2 bagian yaitu caput
ginjal depan yang tersusun atas jaringan hematopoitik,limfoid dan endokrin serta batang
tubuh ginjal belakang yang tersusun atas nefron -nefrondi sekitar jaringan limfoid interstisial.
Pada percobaa ikan nila setelah dibedah tampak bagian di dalamnya yaitu
insang,hati,lambung,usus,pankreas dan gelombang renang. Gelombang renang berfugsi untuk
mengatur naik turunnya ikan saat berenang.
Selain organ di dalamnya terdapat juga organ bagian ikan yaitu sirip dan sisik.Pada ikan nila
adalah catenoid,bentuknya sedikit bergerigi dan fungsi sisik yaitu untuk mengklarifikasikan.
a) Sistem Pernapasan
Ikan bernapas menggunakan insang dari mulutnya. Itulah alasan kenapa ikan selalu membuka
dan menutup mulutnya yang bertujan untuk proses inspirasi (udara masuk dalam tubuh) dan
ekspirasi (udara keluar dalam tubuh). Oksigen yang dibawa bersama air kemudian dialirkan
menuju insang. Saat melakukan pernapasan, tutup insang juga membuka dan menutup. Pada
saat fase inspirasi mulut membuka yang membawa air masuk ke dalam mulut, tutup insang
akan menutup. Oksigen akan diserap oleh kapiler-kapiler darah pada lembaran-lembaran tipis
insang. Kemudian kapiler-kapiler darah tersebut mengangkut oksigen yang dibawa menuju
jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi karbon dioksida yang
dibawa darah dari jaringan akan bermuara pada insang dan keluar tubuh.
b) Sistem Ekresi
Mekanisme sistem ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak banyak
minum, aktif menyerap ion organik, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam
jumlah yang besar (Dwisang, 2008). Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal
bekerja mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung Nitrogen
(Pratama,2009). Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai ekskresi organ karena
banyak kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10% dari seluruh metaydisme (Pratama,
2009).
c) Sistem Kulit
Sistem penutup (kulit), antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lender, dan sumber-sumber
pewarnaan
d) Sistem Otot
Sistem otot (urat daging), gerak tubuh, sirip insang, organ listrik.
e) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai anggota mulut,
kerongkongan/Kerongkongan, Lambung, usus dan terakhir anus (Dwisang,2008). Proses
penyedeerhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia. Sehingga sari-sari makanan
yang mudah diserap di usus kemudian matiarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem
peredaran darah (Dwisang, 2008). Sisitem pencernaan pada hewan vertebrata yang dibangun
oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang dimulai dari bagian mulut
sampai anus. Organorgannya adalah rongga mulut faring esophagus lambung usus halus usus
besar dan rektum.

2. Lokan
Cangkang/rumah Pelecypoda terdiri atas bagian-bagian berikut:
 Periostrakum, Periostrakum merupakan lapisan terluar, diwujudkan dari zat kitin yang
disebut konkiolin berfungsi sbg pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering
berwarna coklat.
 Prisma, Prisma merupakan lapisan tengah yang tersusun dari kristal kalsit.
 Nakre, Nakre disebut sbg lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisanlapisan tipis
paralel dan kalsit (karbonat) yang terlihat mengkilat.
 Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas (yang
sekretnya membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel
epitelium yang bersilia.
Sistem Organnya terdiri dari :
a) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaannya dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut
dan anusnya terletak dalam rongga mantel.
b) Sistem Ekresi
Sistem ekskresinya menggunakan berpasangan nefridium yang berfungsi seperti ginjal.
c) Sistem Saraf
Adapun sistem sarafnya terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot.
d) Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darahnya terbuka, jantungnya terdiri atas sebuah bilik dan dua serambi.
e) Sistem Respirasi
Respirasinya dengan menggunakan insang.
3. Cumi-Cumi
Sistem organ yang berperan adalah :
a) Sistem Pencernaan
Organ pencernaan di mulai dari mulut yang mengandung radula dan dua rahang yang terbuat
dari zat khitin dan berbentuk seperti paruh burung betet. Gerak kedua rahang tersebut di
karenakan kontraksi otot. Terdapat dua kelenjar ludah yang terletak di masa bukal. Kelenjar
ludah ke tiga terletak ujung anterior hati dan mensekresi racun yang akan bermuara ke daerah
rahang. Kelenjar pencernaan terdiri atas dua bagian yaitu hati yang terdapat di anterior dan
pancreas terletak di posterior. Lambung bersifat muscular dan berfungsi mencampurkan
makanan dari hasil sekresi dari kelenjar pencernaan. Zat-zat makanan akan menuju ke dalam
usus atau ke dalam sektum, organ pencernaan berikutnya adalah rektum dan anus yang
bermuara dalam rongga mantel.
b) Sistem saraf
Sistem syaraf terdiri atas tujuh buah ganglion yang terletak di dalam kepala, dan saraf
ganglion serebral, pedal, viseral, suprabukal, infrabukal, dan optik. Organ sensoriik sangat
berkembang dan terdiri atas mata, dua statosis dan organ pembau. Statosis terletak di masing-
masing lateral kepala dan berperan sebagai organ keseimbangan. Terdapat pula mata, di mana
mata tersebut sudah sama dengan mata pada vertebrata.
c) Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia yang berbentuk segitiga, berwarna putih terletak di sebelah
jantung branchialis.
d) Sistem Reproduksi
Suatu organisme dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak serta menjaga kelangsungan
hidupnya hanya dalam batas-batas kisaran toleransi, dengan kondisi faktor-faktor abiotik dan
ketersediaan sumbe rdaya tertentu saja.Beberapa cumi-cumi melakukan reproduksi dengan
sexsual. Reproduksi pada cumi-cumi secara seksual. Sistem reproduksi seksual pada cumi-
cumi terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning
telur. Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis.Cumi-cumi
(Loligo sp.) mempunyai sistem reproduksi yang terpisah (dioecious), dimana gonadnya
terletak pada bagian posterior tubuhnya. Spermatophora (sel kelamin jantan) yang sudah
matang gonad akan disimpan pada nedhem.

4. Cacing
Sistem organ yang berperan adalah :
a) Sistem Sirkulasi
Cacing tanah memiliki alat sirkulasi yang terdiri atas pembuluh darah dorsal, dan pembuluh
darah ventral yang terletak membujur di sepanjang tubuhnya.
b) Sistem Pencernaan
Alat pencernaan cacing tanah dari organ mulut, faring, esofagus, tembolok, lambung otot
(empela), usus, dan anus. Pada bagian mulut terdapat prostomium yang memiliki sel-sel
sensor yang berfungsi sebagai lensa menggantikan fungsi mata sehingga cacing dapat
membedakan material berbahaya selama proses makan dan proses bergerak.
c) Sistem Reproduksi
Cacing tanah memiliki sifat hermafrodit, yang berarti memiliki alat kelamin jantan dan betina
dalam satu tubuh, namun hewan ini tidak dapat membuahi dirinya sendiri dikarenakan fase
pematangan sel sperma dan sel telurnya berbeda. Alat kelamin betina terdiri atas sepasang
ovari yang terletak pada segmen 13 di bagian depan, sepasang infundibulum yang bermuara
pada kantong telur di bagian segmen 14. Setiap kantong telur terdapat oviduk yang bermuara
keluar pada segmen 14. Alat kelamin jantan terdiri atas dua pasang testis yang terletak pada
segmen 10 dan segmen 11, dan dua buah kantong testis. Setiap kantong testis timbul sebuah
vas efferns bermuara dalam saluran sperma yang membujur di kanan dan di kiri dan berakhir
pada forus genital pada segmen 15. Tiap testis terletak dalam kantong sperma. Pada setiap
segmen 9, 10, dan 11 terdapat sepasang vasikula seminalis, dan setiap segmen 9, dan 10
masing-masing terdapat sepasang penampung sperma. Pada saat cacing mengalami kopulasi
(perkawinan).
klitelum memegang fungsi sebagai: (1) organ kelamin sekunder pada Lumbricus rubellus, (2)
mensekresikan lendir yang berguna untuk menyelubungi perlekatan antara sepasang cacing
tanah, (3) melindungi dan melancarkan jalannya spermatozoa pada saat kopulasi serta
membentuk dinding kokoon.
d) Sistem Pernapasan
Pernafasan cacing tanah dibantu oleh kulit yang berfungsi sebagai alat untuk pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Pernafasan tersebut melalui pembuluh kapiler yang ada di
seluruh jaringan kutikula pada lapisan atas kulit. Jaringan kutikula berfungsi untuk menjaga
kelembapan kulit melalui lendir yang disekresikan oleh epidermis dan coelon. Oksigen yang
masuk ke dalam pembuluh darah selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi
darah
e) Sistem Saraf
Sistem syaraf pada cacing tanah terdiri atas simpul syaraf (ganglion) yang terdapat di bagian
anterior dan simpul syaraf bagian ventral serta serabut-serabut syarafnya. Simpul syaraf
bagian anterior dapat disamakan dengan otak, dari ganglion ventral menjulur tali syaraf
ventral ganda sampai ujung akhir. Ganglion mengkoordinasikan impuls sehingga bila otot
longitudinal kendor, maka otak sirkuler berkerut dan juga sebaliknya, sehingga hal ini
menyebabkan pergerakan pada cacing.
5. Belalang
Sistem organ yang berperan adalah :
a) Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan
yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terebentuk akibata adanya suatu simulus
(rangsang). Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf adalah Neuron atau sel saraf.
Jaringan saraf serangga dibagi menjadi, jaringan saraf pusat (central nervous system) dan
jaringan saraf dalam (stomatodeal nervous system). Pada dasarnya jaringan saraf pusat terdiri
atas Serangga merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (invertebrata) yang
tergolong dalam filum Arthropoda dan kingdom Animalia. Berdasarkan taksonominya
perbandingan serangga dengan organisme lainnya memiliki jumlah yang sangat beragam.
Pada ujung saraf dari sistem saraf serangga akan dihasilkan acetycholine apa- bila saraf
tersebut mendapatkan stimulasi atau rangsangan. Acetycholine ini berfungsi sebagai mediator
atau perantara, antara saraf dan otot daging sehingga memungkinkan impuls listrik yang
merangsang otot daging untuk berkontraksi(Kadomura et al., 2013). Namun menurut (Puspita
et al., 2019)Selain itu dalam sel saraf serangga antara sel saraf dan sel otot terdapat synaps.
Asetilkolin yang dibentuk oleh sistem saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls dari sel
saraf ke sel otot.Sebuah otak (Supraeo\sophageal ganglion).
b) Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan dibedakan menjadi tiga daerah pokok: saluran pencernaan depan yaitu di
bagian usus depan atau stomodeum (foregut), saluran pencernaan tengah di bagian usus
tengah atau mesenteron (mogut) dan saluran pencernaan belakang di bagian usus belakang
atau proktodaeum (hindgut).Pada saluran pencernaan depan lebih berfungsi sebagai
penyimpanan makanan dan melalukan pencernaan sederhana. Pencernaan yang dimaksudkan
adalah pencernaaan yang terjadi di bagian mulut yaitu pada saat enzim-enzim yang terbawa
dari mulut. Pada saluran pencernaan depan tersusun dari beberapa otot longitudinal, otot-otot
circular dan beberapa sel yang bersifat impermeabel. Otot – otot yang terdapat di area saluran
pencernaan depan akan melakukan pergerakan yang kemudian akan membawa hasil ke
saluran pencernaan tengah. Organ srangga yang termasuk ke dalam saluran pencernaan depan
adalah rongga mulut, faring (kerongkonanan), Esophagus, tembolok dan Proventrikulus
(peemcah makanan).Pada saluran pencernaan tengah lebih berfungsi sebagai tempat
penyerapan makanan. Pada saluran ini tidak memiliki kutikula akan tetapi berasal dari
mesodermal. Pada saluran pencernaan tengah ini otot- otot berkembang seperti otot
longitudinal, otot melingkar, beberapa sel regeneratif dan mmebran peritropik. Membran
tropik pada saluran pencernaan tengah membantu pergerakan makanan dari saluran belakang.
Pada membran tropik terdiri atas lapisan yang mengandung protein dan khitin. Munculnya
lapisan tersebut berasal dari bagian depan saluran pencernaan tengah. Pada saluran tengah
juga terdapat grastik kaekum dan ventrikulus yang merupakn tempat terjadinya pencernaan
secara enzimatis dan absorpsi nutrisi.Pada saluran pencernaan belakang lebih berfungsi
sebagai tempat pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak dibutuhkan oleh serangga atau
dalam kata lain makanan yang tidak terserap dengan baik pada saluran pencernaan tengah
akan diteruskan ke saluran pencernaan belaakng untuk dikeluarkan. Pada saluran belakang ini
juga terdapat beberapa otot yang bekerja untuk membawa sisa makanan ke anus. Sebelum
menuju ke anus otot-otot yang bekerja itu akan dibawa terlebih dahulu ke pilorus kemudian
akan diterukan ke illeum.
c) Sistem Reproduksi
Sangat jarang serangga yang memiliki alat kelamin hermaprodit, yaitu memiliki lebih dari
jenis kelamin dalam satu individu. Serangga betina memiliki sepasang indung telur (ovari).
Setiap ovari memiliki sejumlah ovarial yang berbentuk seperti tabung yang didalamnya
terdapat sejumlah ovum (telur). Bagian ujung ovariol disebut filamen terminal. Ovariol
bermuara pada saluran telur lateral. Sepasang saluran telur lateral menjadi saluran telur utama
yang selanjutnya akan bermuara di vagina. Sistem reproduksi betina biasanya memiliki satu
atau beberapa kelenjar plengkap yang terletak di dekat pertemuan saluran telur dan
vagina.Pada serangga jantan terdapat sepasang testis yang terletak pada ujung sistem
reproduksi. Tiap testis atas sejumlah tabung sperma dan testis folikel. Setiap volikel memiliki
vas eferens pada bagian pangkalnya yang menghubungkannya dengan vas deferens.
Selanjutnya vas deferens akan menuju saluran ejakulasi. Sistem reproduksi serangga jantan
juga memiliki kelenjar pelengkap yang terletak di dekat pertemuan komponen lateral. Saluran
ejakulasi ini bermuara pada gonopore.Reproduksi pada serangga biasanya seksual, dengan
individu jantan, individu jantan dan betina terpisah. Serangga dewasa akan berkumpul dan
saling mengenali satu sama lainsebagai anggota spesies yang sama melalui warna yang cerah
(seperti pada kupu-kupu), suara (seperti pada jangkrik) dan bau (seperti pada ngengat).
Fertilisasi pada serangga pada umumnya internal, pda kebanyakan spesies, sperma
ditempatkan langsung ke dalam vagina betina pada saat kopulasi, walaupun pada beberapa
spesies, serangga jantan menempatkan sperma di luar tubuh serangga betina dan kemudian
serangga betina akan mengambil sperma tersebut. Struktur tubuh internal di dalam tubuh
serangga betina disebut spermateka (spermatheca), menyimpan sperma biasanya cukup untuk
memfertilisasi lebih dari satu kumpulan telur.
d) Sistem Endokrin
Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih dikenal sebagai super sistem
neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk menyelenggarakan fungsi kendali
dan koordinasi pada tubuh hewan. Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yangmengatur aktivitas tubuh(Yuwono & Purnama, 2001)Pada insecta
kelenjar endokrin lebih banyak digunakan untuk proses pertumbuhan dan metamorfosis.
Selama masa pertumbuhan, serangga akan menanggalkan eksoskeletonnya secara berkala.
Proses pergantian kulit pada serangga disebut molting yang seringkali terjadi pada stadium
dewasa. Hormon yag menyebabkan terjadinya molting adalah hormon eksidon. Hormon ini
dihasilkan dari kerja sama kelenjar protorasik yang terletak di dalam dada dan hormon yang
dihasilkan oleh otak. Otak serangga juga menghasilkan hormon yang mempengaruhi proses
metamorfosis, yaitu hormon juvenil. Hormon juvenil berfungsi untuk menghambata proses
metamorfosis. Sekresi hormon juvenil yang cukup akan membuat eksidon merangsang
pertumbuhan larva. Namun, jika sekresi hormon ini berkurang maka eksidon akan
merangsang perkembangan pupa.

Anda mungkin juga menyukai