Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Cumi Cumi

Domai
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Subordo
Famili
Genus
Spesies

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Eukarya
Animalia
Mollusca
Cephalopoda
Teuthida
Myopsina
Loliginidae
Loligo
Loligo sp.

Menurut Nontji (2002), cumi-cumi memiliki tubuh langsing, kerangkanyatipis, bening dan
terdapat dalam tubuhnya. Cumi-cumi berenang menggunakan sistem propulsi jet yakni
menyemburkan air lewat organberupa corong. Kelas Cephalopoda umumnya tidak
mempunyai cangkang luar, pada cumi-cumi cangkang terletak di dalam rongga mantel yang
berwarna putih transparan. Tubuh cumi-cumi tertutup oleh mantel tebal yang diselubungi
oleh selaput tipis berlendir, pada bagian bawah mantel terdapat lubang seperti corong yang
berguna untuk mengeluarkan air dari ruang mantel (Barnes, 1974 dalam Nurcaya, 2004).
Morfologi Cumi Cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala, leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar,
matanya berkembang dengan baik karena dapat berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat
di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
Tentakel panjang berfungsi untuk menangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel
terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang
penting untuk keseimbangan tubuh.Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting
untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian
punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidak melekat, sehingga
terbentuk rongga disebut rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan
menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot
melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan
dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti
panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut. Alat pencernaan cumi-cumi
terdiri atas mulut, pharynx, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Sistem
pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah,
hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus
cumi cumi bermuara pada rongga mantel. Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara
kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga
mantel dekat saluran yang terbuka kearah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur
yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus
dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda
berukuran kecil (Jasin, 1984).
Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat
delapan tangan-tangan dan dua tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, yang

menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk
menghindar dari musuhnya. Cephalopoda bernapas dengan insang dan memiliki organ indra
serta sistem saraf yang berkembang baik, yang berguna untuk pergerakan dan mencari
mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Cangkang cumicumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel. Cumi-cumi dapat bergerak sangat
cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi
melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang
digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan, di dalam mulutnya
terdapat radula. Ukuran tubuhnya berfariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter.
Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang
(newmark, 2004).
Anatomi Cumi Cumi
Hewan ini memiliki dua ginjal atau nefridia berbentuk segitiga berwarna putih yang berfungsi
menapis cairan dari ruang pericardium dan membuangnya ke dalam rongga mantel melalui
lubang yang terletak di sisi usus (Kastawi, 2003).

Sistem Pencernaan

Organ pencernaan di mulai dari mulut yang mengandung radula dan dua rahang yang terbuat
dari zat khitin dan berbentuk seperti paruh burung betet. Gerak kedua rahang tersebut di
karenakan kontraksi otot. Terdapat dua kelenjar ludah yang terletak di masa bukal. Kelenjar
ludah ke tiga terletak ujung anterior hati dan mensekresi racun yang akan bermuara ke daerah
rahang. Kelenjar pencernaan terdiri atas dua bagian yaitu hati yang terdapat di anterior dan
pancreas terletak di posterior. Lambung bersifat muscular dan berfungsi mencampurkan
makanan dari hasil sekresi dari kelenjar pencernaan. Zat-zat makanan akan menuju ke dalam
usus atau ke dalam sektum, organ pencernaan berikutnya adalah rektum dan anus yang
bermuara dalam rongga mantel (Kastawi, 2003).

Sistem Saraf

Sistem syaraf terdiri atas tujuh buah ganglion yang terletak di dalam kepala, dan saraf
ganglion serebral, pedal, viseral, suprabukal, infrabukal, dan optik. Organ sensoriik sangat
berkembang dan terdiri atas mata, dua statosis dan organ pembau. Statosis terletak di masingmasing lateral kepala dan berperan sebagai organ keseimbangan. Terdapat pula mata, di mana
mata tersebut sudah sama dengan mata pada vertebrata (Kastawi, 2003).

Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa nephridia yang berbentuk segitiga, berwarna putih terletak di sebelah
jantung branchialis.

Sistem Reproduksi

Suatu organisme dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak serta menjaga kelangsungan
hidupnya hanya dalam batas-batas kisaran toleransi, dengan kondisi faktor-faktor abiotik dan
ketersediaan sumberdaya tertentu saja (Kramadibrata, 1996).

Beberapa cumi-cumi melakukan reproduksi dengan sexsual. Reproduksi pada cumi-cumi


secara seksual. Sistem reproduksi seksual pada cumi-cumi terdiri atas sistem reproduksi
betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan
terdiri atas testis, pori genital dan penis (Kramadibrata, 1996).

Anda mungkin juga menyukai