Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP DENYUT JANTUNG LARVA IKAN GURAMI

DISUSUN OLEH :
NAMA : Pradika Nur Samiaji
NIM : B0A022014
KELAS : D3
KELOMPOK :4
ASISTEN : Muhammad Zikri Hazmi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI ORGANISME AKUATIK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2023
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termoregulasi adalah suatu pengaturan psiologis tubuh manusia
mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga
suhu tubuh dapat di pertahankan secara konstan. Keseimbangan suhu
tubuh diregulasi oleh mekanisme fsiologis dan perilaku. Agar suhu
tubuh tetap konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara
produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan. Hubungan
diregulasi melalui mekanisme neurologis dan cardiovascular. Perawat
menerapkan pengetahuan mekanisme control suhu untuk meningkatkan
regulasi suhu. Hipotalamus yang terletak antara himesfer serebral,
mengontrol suhu tubuh sebagaimana kerja thermostat dalam dalam
rumah. Hipotalamus merasakan perubahan ringan pada suhu tubuh.
Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas, dan hipotalamus
posterior mengontrol produksi panas (Mubarak, 2015).

Poikiloterm artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan


suhu air ditempat dia hidup. Hewan berdarah dingin atau disebut juga
Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan
suhu lingkungan sekitarnya. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi
oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan
11 dengan suhu tubuh luar. Yang termasuk dalam Poikiloterm adalah
bangsa Ikan, Reptil, dan Amfibi. Suhu tubuh sebagian besar ikan pada
umumnya berada di dalam kisaran 1 – 2 dari suhu air sekitarnya (Iva,
2018).

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh
temperatur lingkungan dan zat kimia terhadap denyut jantung larva ikan
gurami.

II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larva ikan gurami.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah termometer, pipet tetes,
mikroskop, stopwatch, air dingin, air hangat, air biasa, dan tisu.

B. Cara Kerja
1. Larva ikan gurami disiapkan.
2. Letakkan larva gurami pada pipet tetes.
3. Air biasa disiapkan.
4. Air biasa disedot menggunakan pipet tetes, kemudian diteteskan ke
ikan
5. Denyut jantung dihitung denyutnya selama 1 menit
6. Langkah 3-5 diulangi kembali, untuk penggunaan air hangat dan
dingin.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Kelompok Perlakuan (denyut/menit)

Normal Dingin Panas

Suhu Denyut Suhu Denyut Suhu Denyut


Jantung Jantung Jantung

4 26 200 23 209 29 165

Gambar 3.1. Denyut Jantung Larva Gurami Air Hangat


Gambar 3.2. Denyut Jantung Larva Gurami Air Dingin

Gambar 3.3. Denyut Jantung Larva Gurami Air Panas


. Pembahasan

Larva ikan gurami umur 5 hari bewarna transparan dan masih terdapat
kantong kuning telur (yolk sac). Mata dan mulut larva ikan gurami sudah
mulai terlihat jelas. Sirip punggung berupa primordial fin atau primodial sirip
yang akan berkembang menjadi sirip punggung ikan yang terletak di bagian
dorsal ikan. Sirip dada juga berupa primordial fin bud yang akan berkembang
menjadi sirip dada. Primordial sirip perut dan sirip anal masih menyatu dan
memanjang sampai ke pangkal primordial sirip ekor. Pinggir sirip ekor larva
ikan gurami terlihat jelas membulat dari arah dorsal sampai ventral. Bagain
kuning telur dan badan larva ikan gurami terdapat pigmen yang berbentuk
seperti bintang bewarna hijau kehitaman, pigmen ini juga menyebar
keseluruh bagian tubuh larva.

Telur ikan gurami berukuran relatif besar dibandingkan dengan telur


ikan yang lain sehingga akan terjadi perbedaan lama dalam proses
perkembangan embrio. Selain telurnya yang berukuran besar, ikan gurami
juga merupakan ikan air tawar dengan pertumbuhan yang lebih lama
dibandingkan dengan ikan budidaya lainnya. Studi mengenai perkembangan
sel embrio dan larva dari spesies yang dibudidayakan adalah dasar untuk
menciptakan petunjuk pembenihan dari spesies tersebut. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Sularto yang hasilnya adalah larva ikan gurami
yang berumur 5 hari sudah mempunyai mata yang terlihat jelas, mulut ikan
gurami sudah mulai membuka. Bagian-bagian mata sudah terlihat lebih
sempurna dibandingkan larva sebelum umur 5 hari. Larva ikan gurami umur
5 hari ini juga aktif bergerak. Bagian sirip ekor juga sudah terlihat jelas
bentuknya. Primordial fin atau calon sirip sudah mulai terbentuk, baik calon
sirip dada, sirip punggung, sirip perut maupun sirip anal. Larva umur 5 hari
ini masih mempunyai kantong kuning telur (yolk sac). Kantong kuning telur
(yolk sac) tersusun atas lipoprotein yang memungkinkan pengangkutan lipid
melalui aliran darah. Lipoprotein ini terdiri atas lapisan luar fosfolipid yang
berguna dalam proses perkembangan awal larva ikan. Fosfilipid ini juga
berperan penting untuk mengurangi abnormalitas pada saat perkembangan
larva. Nutrisi untuk awal perkembangan organ dipasok oleh kantong kuning
telur (Tocher et al, 2008)

Akhir perkembangan fase yolk sac ditandai dengan sebagian besar


organ dan sistem sensorik sudah berfungsi. Seperti mulut, anus dan mata.
Awalnya tubuh larva dikelingi oleh sirip primordial (primordial fin). Saat
larva mulai tumbuh sirip ekor mulai berkembang, pembentukan primordial
sirip punggung dan sirip dubur muncul di area interspinous. Tahap ini baik
karakter meristik dan pola pigmentasi adalah karakter yang sama dengan
spesies dari latva tersebut ketika sudah dewasa.

Bagian kantong kuning telur larva ikan gurami terdapat pigmen yang
berbentuk seperti bintang dengan warna hijau kehitaman. Pigmen tersebut
adalah jenis dari kromatofora. Tahap perkembangan yolk sac ditandai dengan
adanya migrasi dan penataan ulang melanofora atau pigmen pemberi warna
coklat dan hitam. Melanofora bersifat amoboid yakni dapat bermigrasi dari
sel punca saraf (neural crest) ke seluruh tubuh larva.

Pengaruh suhu adalah faktor penting yang dapat membedakan antara


dataran rendah dan dataran tinggi. Suhu pada dataran rendah lebih tinggi
dibandingkan suhu pada dataran tinggi. Ikan ini juga mampu menyesuaikan
diri dan tumbuh normal pada kondisi air yang memiliki kandungan oksigen
relatif rendah dikarenakan ikan gurami ini mampu menghirup oksigen dari
udara bebas melalui mulut (Ghofur, 2014).

Faktor-faktor yang mempengaruhi detak jantung ikan diantaranya


adalah ukuran jantung, suhu, cairan isoosmotik dengan jantung. Fungsi
larutan fisiologis diantaranyauntuk mengetahui daya tahan maksimal detak
jantung diluar tubuh yang dimanipulasisehingga mirip dengan di dalam tubuh
ikan diantaranya seperti nutrisi, natriumoksigen dan lain-lain. Peranan
jantung sangat penting dalam hubunganya dengan pemompaan darah
keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem
yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, nutrisi,
oksigen,karbondioksida,garam-garam, antibodi dan senyawa dari tempat asal
keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk
menjamin aliran darah sampai ke bagaia-bagian jaringan tubuh (Affandi,
2002)

Hasil pengamatan dari praktikum kali ini sesuai dengan hasil


penelitian Sularto yang hasilnya adalah larva ikan gurami yang berumur 5
hari sudah mempunyai mata yang terlihat jelas, mulut ikan gurami sudah
mulai membuka. Bagian-bagian mata sudah terlihat lebih sempurna
dibandingkan larva sebelum umur 5 hari. Larva ikan gurami umur 5 hari ini
juga aktif bergerak. Bagian sirip ekor juga sudah terlihat jelas bentuknya.
Primordial fin atau calon sirip sudah mulai terbentuk, baik calon sirip dada,
sirip punggung, sirip perut maupun sirip anal. Larva umur 5 hari ini masih
mempunyai kantong kuning telur (yolk sac). tersusun atas lipoprotein yang
memungkinkan pengangkutan lipid melalui aliran darah. Lipoprotein ini
terdiri atas lapisan luar fosfolipid yang berguna dalam proses perkembangan
awal larva ikan. Fosfilipid ini juga berperan penting untuk mengurangi
abnormalitas pada saat perkembangan larva. Nutrisi untuk awal
perkembangan organ dipasok oleh kantong kuning telur (Tocher et al, 2008)
DAFTAR PUSTAKA

Nurmainnah, 2021, Desain Sistem Pendingin Penyimpanan Ikan Berbasis Energi Surya,
Universitas Hasanuddin, Makassar
Sularto dkk, 2015, Embriogenis dan Perkembangan Larva Ikan Gurami (Osphronemus
Gouramy), Prosiding Forum Inovasi Teknologi Aquakultur, Subang: Jawa Barat,
hal. 291

Anda mungkin juga menyukai