Anda di halaman 1dari 9

SISTEM SIRKULASI

Oleh :
Nama : Angga Mahardika
NIM : B1A018066
Rombongan : IV
Kelompok :2
Asisten : Ega Maharani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah ikan air tawar dari famili
Osphronemidae yang memiliki daya komersial yang tinggi. Ikan ini berasal dari
Negara Indonesia yang kemudian diperkenalkan ke negara-negara Asia lainnya (Yan
& Jing, 2016). Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan gurami adalah ikan
omnivora yang bertendensi herbivora. Oleh karena itu, di alam ikan gurami dapat
mengkonsumsi sumber pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Disamping itu,
untuk memenuhi kebutuhan proteinnya ikan gurami juga dapat memanfaatkan
detritus yang berasal dari dasar perairan. Supply makanan ikan gurami ketika larva
merupakan faktor yang sangat penting dalam bertahan hidup dan pertumbuhan
(Amornsakun, 2014).
Sistem sirkulasi atau peredaran darah merupakan proses fisiologis yang sangat
penting. Sistem sirkulasi pada ikan yaitu bersifat tunggal. Sistem sirkulasi memiliki
banyak fungsi, tetapi umumnya sebagai alat transport. Adapun komponen penyusun
sistem peredaran darah terdiri dari jantung, darah, saluran darah, dan limpa. Saluran
pembuluh darah utama pada ikan adalah arteri dan vena yang terdapat di sepanjang
tubuh (Mahyuddin, 2008). Sistem vaskular pada ikan dibagi menjadi dua komponen,
sirkulasi darah dan sistem peredaran darah sekunder, yang merupakan sistem
pembuluh disebut sebagai limfatik (Rasmussen et al., 2013).
Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena
dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara
cepat ke organ maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak
daripada organ atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak
daripada organ atau jaringan yang kurang aktif (Ville,1988). Tekanan darah
merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi. Perubahan dalam
peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di
dalam tubuh. Jika sirkulasi darah tidak memadai lagi, maka sistem transportasi
oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnyaakan terganggu
(Anggara et al., 2015).
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi ataupun
arteri. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak atau berkontraksi
memompa darah disebut tekanan sistolik. Tekanan darah menurun saat jantung rileks
diantara dua denyut nadi disebut tekanan diastolik. Mekanisme terjadinya tekanan
darah berasal dari dua kekuatan, satu kekuatan diciptakan oleh jantung ketika
memompa darah menuju pembuluh darah arteri dan melalui sirkulatori. Sedangkan
kekuatan yang lain adalah kekuatan pembuluh arteri ketika mereka mendesak darah
mengalir ke jantung. Darah akan selalu mengalir karena adanya tekanan. Tekanan
itu berasal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah, kecuali
pada situasi tertentu (Fitriani &Nilamsari, 2017). Menurut Kay (1998), fungsi darah
secara garis besar yang terpenting meliputi pengangkutan nutrien dari saluran
pencernaan ke jaringan, pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ
ekskretori, pengangkutan gas, pengangkutan hormone, pengangkutan sel fungsi non
respiratori, kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab
penyakit yang dilakukan oleh leukosit.
Praktikum kali ini menggunakan sampel larva ikan gurami (Osphronemus
gouramy). Sampel tersebut digunakan dikarenakan sistem sirkulasinya mudah
diamati. Pengamatan dilakukan dengan melihat arah aliran dan warna darah yang
mengalir pada pembuluh arteri dan vena larva ikan gurame (Clark et al., 2008).
B. Tujuan

Tujuan praktikum sistem sirkulasi kali ini adalah untuk:


1. Melihat jalannya peredaran darah ikan
2. Dapat membedakan aliran darah vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum sistem sirkulasi adalah mikroskop,


baskom, cavity slide, sendok dan kamera.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum sistem sirkulasi adalah air dan
larva ikan gurami (Osphronemous gouramy).

B. Cara Kerja

1. Larva diletakkan pada cavity slide.


2. Peredaran darah ikan diamati di bawah mikroskop.
3. Peredaran darah difoto dan diberi tanda vena dan arteri.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 3.1 Mikroskopis Arteri dan Vena Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

Keterangan Gambar :

1. Pembuluh darah arteri


2. Pembuluh darah vena

Pembeda Arteri Vena


Arah aliran Meninggalkan jantung Menuju jantung
Kadar O2 Banyak Sedikit
Kecepatan Lebih cepat Lebih lambat
Tekanan Tinggi Rendah
Pola aliran Menyebar Mengumpul
Pembuluh Tebal Tipis
Warna Lebih terang Lebih gelap
Tabel 3.1 Perbedaan Arteri dan Vena
B. Pembahasan

Sistem peredaran darah merupakan serangkaian sistem yang erat hubungannya


dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari
satu tempat ke tempat lain. Salah satu peranan penting peredaran darah adalah
mengangkut oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh jaringan (Merta et al., 2016).
Sistem sirkulasi bergantung pada faktor lingkungan dan suplai makanan. Angka
kematian massal akan terjadi jika suplai makanan tidak tercukupi. Suplai makanan
selama fase larva ikan merupakan faktor penting penentu keberhasilan hidup
(survival) dan laju metabolisme (Amornsakun et al., 2014). Tekanan darah
merupakan aspek penting dari sirkulasi darah dan diatur oleh berbagai mekanisme
kontrol seperti melepaskan hormon untuk mengontrol pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, serta kerjasama dengan ginjal untuk penyaringan darah. Tekanan
darah merupakan indikator kesehatan yang sangat penting. Tekanan darah yang
tidak normal dapat menandakan sebuah gejala penyakit. Oleh karena itu, sistem
sirkulasi mikrofluida harus dapat mendeteksi tekanan yang serupa dengan kondisi
fisiologios makhlukhidup. (Chen et al., 2017).
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini, diketahui sistem sirkulasi
pada larva ikan Osphronemous gouramy yaitu sistem sirkulasi tertutup. Ikan
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, yaitu darah selalu
mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam sistem
peredaran darah (Anggara et al., 2015). Mekanisme peredaran darah ikan yaitu
darah dipompa oleh jantung yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium,
ventrikel dan konus arteriosus yang tersusun dalam urutan linier, kemudian darah
dikeluarkan melalui kapiler dan insang (Ville, 1988).
Sistem sirkulasi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua macam yaitu sistem
sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup. Sistem sirkulasi terbuka yaitu
peredaran darah dialirkan ke seluruh tubuh tidak melalui pembuluh darah teteapi
bercampur dengan cariran interestial tubuh. Sistem sirkulasi tertutup yaitu
peredaran darah melalui pembuluh darah. Keadaan fisiologis darah ikan sangat
bervariasi tergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan
(Suminto et al., 2015).
Komponen yang dibutuhkan dalam sistem sirkulasi adalah jantung, darah dan
pembuluh. Jantung sebagai organ pemompa, darah sebagai pembawa oksigen dan
nutrisi, dan pembuluh darah sebagai media yang mengalirkan komponen darah
(Kimball, 1993). Adapun menurut Kay (1998), arteri merupakan pembuluh darah
yang bertugas untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Vena
adalah pembuluh darah yang bertugas membawa CO2 hasil metabolisme dari
seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan (Kimball, 1993). Sloane (1995),
menyatakan bahwa ada tiga pembuluh, yaitu arteri, vena dan kapiler. Arteri
merupakan aliran darah yang berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan,
vena berfungsi membawa darah ke jantung, sedangkan kapiler merupakan
pembuluh yang berlokasi di jaringan. Pembuluh darah arteri berwarna lebih merah
muda karena mengandung O2 yang tinggi dan CO2 yang rendah, pada saat darah
mengandung O2 tinggi di kapiler jaringan. Tekanan parsial O2 turun, darah dengan
mudah melepaskan O2 dan meningkatkan kemampuan membawa O2sehingga vena
yang mengalir dari jaringan ke jantung berwarna merah tua karena mengandung
CO2 tinggi dari O2 yang rendah (Kimball, 1993). Arteri berdinding tebal, elastis,
berdenyut dengan teratur, mempunyai klep luarnya pada permukaan aorta (dekat
jantung), alirannya dari jantung ke jaringan tubuh, letaknya di bagian dalam
jaringan otot, tekanan cepat karena letaknya dekat dengan jantung dan darahnya
berlawanan dengan gravitasi bumi, berwarna merah muda, aliran darah pada
percabangan menyebar. Vena berdinding tipis, tidak elastis, tidak berdenyut, pada
seluruh vena terdapat klep (untuk mencegah darah kembali ke jantung), letak vena
dekat dengan permukaan dan seringkali tampak dari luar, tekanannya lambat karena
berasal dari cabang aliran yang letaknya jauh dari jantung serta berlawanan arahnya
dengan gravitasi bumi, warna merah tua serta aliran darah pada percabangan
menggumpal (Fadjarwati, 1982).
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan sirkulasi darah pada larva ikan
gurami, pembuluh darah larva ikan gurami dapat dibedakan antara pembuluh darah
arteri dan pembuluh darah vena. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
pembuluh darah arteri mempunyai arah aliran divergen keluar dari jantung dan
menuju jaringan-jaringan, kecepatan aliran darahnya cepat, berwarna merah muda
serta memiliki dinding yang tebal dan elastis. Pembuluh darah vena arah aliran
darahnya konvergen menuju jatung, memiliki warna merah tua serta memiliki
dinding yang tipis dan tidak elastis. Keelastisan kedua dinding pembuluh ini sangat
penting dalam proses sirkulasi darah (Kay, 1998). Pembuluh darah arteri
meninggalkan jantung dengan aliran yang cepat, sedangkan pembuluh darah vena,
darah menuju ke jantung, jadi selalu dipompa oleh jantung. Pembuluh vena tidak
mendapat tekanan pompa klep jantung sehingga alirannya lebih lambat (Parker &
William, 1978)
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat


disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa :
1. Peredaran darah pada larva ikan gurami, terlihat arteri mengalirkan darah ke
seluruh tubuh (ke arah ekor) dan vena ke arah ke jantung (ke arah kepala).
2. Perbedaan vena dan arteri dapat dilihat dari kecepatan, warna, arah aliran, kadar
O2, tekanan, kecepatan, dan pola alirannya.
DAFTAR REFERENSI

Amornsakun, T., Surasak K. & Anuar H., 2014. Feeding behavior of giant gourami,
Osphronemus gourami (Lacepede) larvae. Songklanakarin J. Sci. Technol,
36(3), pp.261-264.
Anggara, F.H.D. & Nanang P., 2015. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan
Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 5(1), pp.20-25.
Chen, Y., Chan, H. N., Michael, S.A., Shen, Y., Chen, Y., Tian, Q., Huang, L. & Wu,
H., 2017. A microfluidic circulatory system integrated with capillary-assisted
pressure sensors. Lab on a Chip, 17(4), pp.653-662.
Clark, T. D., Eliason, E. J., Sandblom, E., Hinch, S. G. & Farrell, A. P. 2008.
Calibration of a hand‐held haemoglobin analyser for use on fish blood. Journal
of Fish Biology, 73(10), 2587-2595.
Fadjarwati, T., 1982. Ikhtisar Biologi. Surabaya: IPIEMS.
Fitriani, N. & Nilamsari, N. 2017. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Tekanan
Darah pada Pekerja Shift dan Pekerja Non-Shift di PT. X Gresik. Journal of
Industrial Hygiene and Occupational Health, 2(1).
Kay, I., 1998. Introduction to Animal Physiology. New York: Bios Scientific Publisher
United.
Kimball, J.W., 1993. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mahyuddin, K., 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Bogor : Penebar Swadaya.
Merta, I.W., Syachrudin A.R., Imam B., Kusmiyati,., 2016. Perbandingan antara
Frekwensi Denyut Jantung Katak (Rana sp.) dengan Frekuensi Denyut Jantung
Mencit (Mus musculus) Berdasarkan Ruang Jantung. Journal of Biota, 1(3), pp.
126-131.
Parker, J. T. & A. H. William., 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates.
London: Mac Millan Press Ltd.
Rasmussen, K. J., J. F. Steffensen. & K. Buchmann., 2013. Differential Occurrence of
Immune Cells in The Primary and Secondary Vascular Systems in Rainbow
Trout, Oncorhynchus mykiss (Walbaum). Journal of Fish Diseases, 36(1), pp.
675-679.
Sloane, E. 1995. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Suminto & Diana Chilmawati. 2015. Pengaruh Probiotik Komersial Pada Pakan Buatan
Terhadap Pertumbuhan, Efisiensi Pemanfaatan Pakan, dan Kelulushidupan
Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy). Jurnal Saintek
Perikanan. Vol.11 No.1 pp. 11-16
Ville, Claude A., 1988. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai