EN DIN MI NDYN
Tikus
Pengawasan pegawai/SDM
Pengawasan makanan dan air minum
Pengawasan sistem tata laksana dan pembiakan
Pengawasan kualitas hewan
» Kandang berventilasi
s Suhu dan kelembapan diatur (ventilasi dan kipas angin)
» Mencit, tikus, marmot maksimal 302 C
e Kelinci maksimal 259 C
» Hamster di bawah 209 CD AC
s Tidak bising
s Dicegah dari aliran angin kencang masuk ke kandang
UNA ITA
EA DN EN UTADA
7, GLOBALLY RESPECTED
Asal-usul dan Sejarah SA
s Biologi umum
» Data biologis tikus
s Kandang
« Cara membersihkan kandang
» Makanan tikus
» Memegang (restrain) dan identifikasi
s Cara berternak tikus
» Penyakit tikus
» Teknik percobaan
s Tikus liar
s Bulu berwarna keabu-abuan, bagian abdomen keputih-putihan
“ Mata hitam
Kulit berpigmen
BB umur 4 minggu - 40-50 gram
BB dewasa - 300 gram atau lebih
Makan segala jenis makanan
e Tikus laboratorium
s BB umur 4 minggu - 35-40 gram
» BB dewasa - 200-250 gram (tergantung galur)
» Tikus jantan tua dapat mencapai 500 gram
» Tikus betina jarang melebihi 350 gram
» Galur Sprague-Dowley paling besar (hampir sebesar tikus
liar)
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
Sprague dowley Rats
Keunikan Tikus
e Tikus tidak punya kelenjar keringat (glandula NN NUSA
kecuali di bagian telapak kaki.
Esophagus Forestomach
Duodenum
Forestomach .
Esophagus Limiting Ridge
Pylorie”—. LA
sphincter
Corpus
Diagram of the rat's stomach. Adapted from Moore Diagram of a rat stomach opened along the greater
2000. curvature of the stomach. Adapted from Robert
1971.
Lambung tikus terdiri dari 2 bagian yang dipisahkan oleh limiting ridge (margo
plicatus)
Forestomach : berdinding tipis, non-kelenjar, fungsi menampung makanan.
Corpus : berdinding tebal, memiliki kelenjar sekretori penghasil enzim
pencernaan dan lendir
(
— LA
Submaxillary
Salivary Gland Larynx
Diaphragm . NS
/ Stomach
Liver
T——A— Spleen
A Large Intestine
Intastinne pe / — Caecum
| . “ (pa |
| |
ro
X LA
Monkey Minipig
Minipig
Perbandingan pancreas beberapa sesies (warna kuning) dengan bagian-bagiannya yang terdiri
dari: D, duodenal segment: P parabiliary segment: G, gastric segment: S, splenic segment: R,
right lobe: B, body: BA, anterior portion of body: BP posterior portion of body, L, left lobe: H,
head: T, tail. (Tsuchitani et al. 2016)
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id
Data Reproduksi Tikus II
« Hewan bunting dapat diketahui antara MOSANKAN (setelah
ditemukan sumbat vagina) dengan meraba perut tikus.
» Lama bunting : 20-22 hari
s Anak disapih : 18-28 hari (21 hari rata-rata)
s BB tikus waktu lahir : 5-6 gram
BB tikus waktu sapih : 25-30 gram
» Proses kelahiran: 1-4 jam
s Tikus betina menjilat vulva sebelum anak lahir
» Betina menolong proses kelahiran dengan menarik anaknya
keluar dari vulva dengan mulut
» Betina memakan placenta sebelum menjilat anaknya sampai
kering
“ Betina kemudian mengelompokkan anaknya setelah anak
terakhir lahir
UNA ITA
EA DN EN UTADA
s Ukuran kandang:
. 900 cm2untuk sepasang tikus bibit
s 1080 cm2 untuk seekor induk dengan 14 anak
s Waktu disapih, t 10 ekortikus ditempatkan di
kandang lebih besar
s Tingkat populasi makin dikurangi untuk menghindari
gangguan pertumbuhan.
s Tikus dewasa D Kandang t 40cm x 25cm (1080cm?)
untuk 4-5 ekor dewasa.
UNA ITA
EA DN EN UTADA
12cm
CAGE BASE
CAGE TOP !
12cm
CAGE BASE
———
14cm
CAGE BASE
Figure 4
Male rat standing (impossible in cage 14 cm high)
CAGE TOP
14cm
CAGE BASE
Figure 5
Rat eating (Possible in cage 14 cm high) CAGE TOP
14cm
State ilgi?
BN NI)
Maen : ena
Kita transport (1.e
cage to cage to cage)
cage
Su pport bod KI
and in
arger animals
Of lowawnimal
Care Unit
CI nh Aa
Kalau mencit bisa pakai satu tangan, Kalau tikus. 9 karena lebih besar
»
kuncinya pegang ekornya... better pake tangan dua
1. Ear Punch
mua 2 33 2. Menggunakan asam
pikrat pada badan
Nose bulge
dia
Whisker change
lam 1
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
Pi
| BREEDING HEWAN LABORATORIUM
f
“ Efisiensi
Ekonomis
Produktivitas
C » 0 : Tidak ekonomis
C' «@ : Fertilitas«
Spesies C , Metode
e Proestrus
s Berlangsung #12 jam.
» Pada sediaan apus vagina (vaginal smear) terlihat sel-sel kecil
dengan inti bulat banyak.
se Estrus
s Berlangsung #12 jam.
» Pada sediaan apus vagina (vaginal smear) terlihat hanya sel-sel
kornifikasi.
» Sel kornifikasi banyak —' sel epitel alami penandukan dan
sering intinya piknotik atau tanpa inti).
» Tikus betina siap kawin selama stadium ini.
Proestrus | Merah, basah, dilatasi, lipatan |Sel epithel berinti, kadang ada
longitudinal jelas WBC atau epithel kornifikasi
T
“Gores” dinding vagina
Objek glass
Tt
Physiologis NaCI / Pewarna Giemsa/Toluidine blue
T
Sel & warna
Stadium estrus
“uya
B metestrus Sp
Fig. 3.2. Microscopical preparations of vaginal smears of a mouse showing different stages
of the ocstrous cycle. 1. pro-oestrus: many nucicated and few keratinized epithclial cells, 2. » :
ocstrus: many keratinized epithelial cells, 3. met-oestrus: a few keratinized cells and leukocytes, &
Bh
4. di-oestrus: mainly leukocytes are present. c diesfrus
s Dapat diamati pada hari ke 10 Vagina plug sbg identic jd H#1 Bunting
» Terlihat jelas pada pukul 12 siang
» Teraba pada hari ke 14 (seperti buah pear)
» Kemudian mulai terdeteksi litter kecil
» Perlu disediakan bahan bersarang
» Jika diperlukan pisahkan dengan tikus lain
» Identifikasi masalah berkembang biakan
https:/Awww.yumpu.com/en/document/view/17892134/mou P . |
se-reprod ctive-biology-for-s ra n-rede va Me ea ae Um,
https//www.yumpu.com/en/document/view/17892134/mous
Pl Protocol F of mice
Strain: sex
DOB
Wean Date
Generation
D8 / Experiment
wear Cara
https://www.yumpu.com/en/document/view/17892134/
40 Jo
N 4
PCR:
SMCX-1 5'CCGCTGCCAAATTCTTTGG3' and
SMC4-1 5'TGAAGCTTTTGGCTTTGAG3'
https//www.yumpu.com/en/document/i
ew/17892134/mouse-reproductive-
biology-for-strain-rederivation
3. Koksidiosis
« Penyebab: Eimeria miyairii, E. separate, E. nieschulzi (E. carinii).
» Gejala : diare
s Diagnosis: oosista di feses dan skizon di dinding usus.
» Eimeria ini tidak dapat menginfeksi manusia.
4. Cacing gelembung
s Cacing hati tikus merupakan larva cacing pita Taenia crassicollis
(Cysticercus fasciolaris).
» Gejala : tidak khas, bulu agak kasar dan agak kurus.
« Pascamati: ada gelembung warnah putih kekuningan pada hati.
s Parasit ini tidak dapat menginfeksi manusia.
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
Penyakit Tikus UNA ITA
EA DN EN UTADA
5. Cacing pita
" Penyebab: Hymenolepis
diminuta, Hymenolepis nana (jarang)
Hospes intermedier: kecoa, kumbang, pinjal anjing.
Kurang lebih 5-1596 koloni tikus terinfeksi cacing pita.
Gejala : diare, enteritis.
Diagnosis: adanya telur cacing dalam feses.
H. nana jarang menginfeksi manusia.
6. Parasit darah
8. Parasit Luar
» Sampel darah
» Potong ujung ekor (tidak baik untuk pengambilan darah berulang)
Vena lateralis ekor
Plexus orbitalis (perlu anestesi)
s Padatikus : tusukan lebih baik di dorsal konjungtiva ke arah
caudal & medial.
» Tikus punya plexus orbitalis bukan sinus orbitalis & vena
terbesar di plexus tersebut berada di orbita bagian dalam'/jauh
di belakang.
Jantung
Dekapitasi
Vena saphena
Vena jugularis (tidak lazim)
Barbiturat
» Halotan
Eutanasi Na
s Dekapitasi
» Dekapitasi langsung pada tikus muda, BBx100 gram.
“ Dekapitasi dengan alat guillotine pada tikus tua.
Buku ini disusun sebagai bahan ajar untuk menambah ilmu pengetahuan dan
Hewan
Laboratorium
eksperimentasi hewan laboratorium yang diperlukan, terutama bagi peneliti dan
mahasiswa yang melakukan penelitian di bidang biomedis. Penggunaan hewan oleh
manusia telah ada sejak masa sebelum Masehi, untuk mencari jawaban mengapa dan
bagaimana organ tubuh berfungsi. Penggunaan hewan untuk penelitian, khususnya
di bidang biomedis dan pendidikan sampai saat ini terus berkembang. Untuk
dalam Penelitian Biomedis
memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan yang diharapkan maka hewan yang
digunakan mulai distandardisasi dengan pemeliharaan secara intensif di laboratorium
yang dilengkapi dengan fasilitas, pakan, lingkungan, dan pengelolaan yang memadai.
Dalam merencanakan dan melakukan penelitian, agar hasil penelitian sesuai dengan
Buku bahan ajar ini terdiri atas tujuh bab yang mencakup pemilihan hewan dan
alternatif eksperimentasi, serta aspeketika dan kesejahteraan hewan, dengan harapan
penelitian atau eksperimentasi hewan dapat dilaksanakan dengan etika dan
perikemanusiaan. Penggunaan hewan laboratorium diuraikan mulai dari pengelolaan
sebelum penelitian, selama penelitian, dan akhir penelitian, serta eksperimentasi
hewan di beberapa aspek biomedis termasuk untuk penelitian bioteknologi. Dalam
buku ini juga dilengkapi dengan prosedur eksperimentasi dan latihan yang dapat
digunakan sebagai pedoman pelatihan sebelum melaksanakan penelitian.