Anda di halaman 1dari 89

UNIVERSITAS

EN DIN MI NDYN

MK Ilmu Hewan Laboratorium

Tikus

sp, Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia


Departemen Patologi Klinik
FKH UGM

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Ilmu Hewan Laboratorium Ne

» Hewan percobaan: semua jenis hewan yang dipelihara secara


intensif dalam ilmu kedokteran.
» Ilmu Hewan Laboratorium: Informasi ilmiah pengetahuan,
teknik, ketrampilan tentang perawatan hewan laboratorium dan
kedokteran hewan laboratorium
» Diperlukan informasi tentang:
» Macam dan standar kandang
» Cara dan sistem pemeliharaan dan tata laksana
Cara dan sistem pembiakan
Data biologic
Penyakit
Pengobatan dan pencegahan penyakit
Teknik khusus

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Ilmu Hewan Laboratorium KN

s 6 prinsip untuk pemeliharaan dan pembiakan hewan


percobaan di daerah tropis:
1. Pengawasan lingkungan
Pengawasan kesehatan
DIUPRON

Pengawasan pegawai/SDM
Pengawasan makanan dan air minum
Pengawasan sistem tata laksana dan pembiakan
Pengawasan kualitas hewan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


1. Pengawasan Lingkungan ANN

» Kandang berventilasi
s Suhu dan kelembapan diatur (ventilasi dan kipas angin)
» Mencit, tikus, marmot maksimal 302 C
e Kelinci maksimal 259 C
» Hamster di bawah 209 CD AC
s Tidak bising
s Dicegah dari aliran angin kencang masuk ke kandang

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


2. Pengawasan Kesehatan ANN

s Kandang harus bersih (dibersihkan 1 kali seminggu)


» Pemeriksaan parasitologik dan bakteriologik yang teratur
« Pengobatan hewan yang sedang sakit

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


3. Pengawasan Pegawai ANN

» Teknisi senang bekerja dengan hewan dan waspada


terhadap penyakit
» Masuk ke kamar pembiakan dibatasi, supaya hewan tidak
stress
» Memakai pakaian kerja yang khusus
» Mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan kandang

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


4. Pengawasan Makanan dan Air MA

» Makanan bernilai gizi sesuai dengan jenis hewan dan


berbentuk pelet.
s Tikus dan mencit: 20”6 protein
» Kelinci dan marmot: 1446-1596 protein
s. Marmot membutuhkan Vitamin Cdan serat kasar dari
tanaman
» Air minum bersih, bebas dari kontaminan
» Alat minum sering dicuci dan disterilkan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


9. Pengawasan sistem laksana dan pembiakan KAA
» Ada dokter hewan yang bertugas (attending veterinarian)
» Makanan jangan bertimbun 5 mencegah jamur (membeli pakan cukup
untuk 1-2 bulan saja, selanjutnya beli lagi)
« Untuk menghasilkan hewan dewasa:
» Mencit :12 minggu
e Tikus :16 minggu
« Marmot :4-5 bulan
» Kelinci : 6 bulan
» Sistem pencatatan harus lengkap
s Tanggal lahir
» Asal-usul
« Tanggal disapih
s Tanggal kawin
s Tanggal produksi sejak kawin pertama
» Kecepatan tumbuh
» Konsumsi makan
“ dll

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


6. Pengawasan kualitas hewan ATA MEIYANI

» Hewan baru yang masuk dikarantina terlebih dahulu


e Uji pemeriksaan kesehatan secara teratur
» Dijaga kualitas genetic, dihindari inbreeding

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Pengawasan melalui prinsij 0

UNA ITA
EA DN EN UTADA

. Reduce- Meminimalkan jumlah hewan yang digunakan melalui


praktik manajemen pembiakan yang baik
Karena
pemeliharaan nya sudah terjamin bagus,
jdsedikitaja udah oke
s Refine- Meminimalkan rasa sakit/stres melalui praktik
pembiakan yang baik
Perlu sdm yg paham, kapan dia sakit kapan dia sehat, dia Bahagia tdk
. Replacement - Penggantian hewan (in vivo) dengan
model non-hewan (in vitro) bila memungkinkan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Prinsip Animal Welfare: 5 Freedoms
1. Freedom from Hunger and Thirst (Bebas dari rasa lapar dan haus)
Tersedia makanan & air minum yang sesuai & memadai untuk kesehatannya
2. Freedom from Discomfort (Bebas dari rasa tidak nyaman)
Menyediakan lingkungan yang bersih dan paling sesuai dengan biologi spesies
Ukuran kandang (Guide for the Care and Use of Laboratory Animals)
3. Freedom from Pain, Injury or Disease (Bebas dari rasa nyeri dan penyakit)
Program kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan meminimalkan/
meniadakan rasa sakit
Euthanasia dengan metoda yang “humane” untuk meminimalkan/ meniadakan
penderitaan hewan
Pada manusia (self reporting), pada hewan (pain assessment tools, Pain
Scoring/Pain Scale)
1. Freedom from Fear and Distress (Bebas dari rasa takut dan stress)
Memberi kondisi (lingkungan, perlakuan) yang mencegah/ meminimalkan stress
Memberi masa adaptasi bagi hewan terhadap prosedur penelitian, lingkungan baru,
dan personnel
Semua prosedur pada hewan dilakukan oleh personnel yang gualified, dan terlatih
2. Freedom to Express Normal Behaviour (Bebas mengekspresikan perilaku normal)
Memberikan ruang dan fasilitas yang sesuai (Food searching, foraging, etc)
Memberikan sarana untuk kontak sosial Pengandangan berpasangan atau
berkelompok.
Memberikan kesempatan untuk grooming, mating, dan bermain, dll
UNIVERSITAS
GADJAH MADA

7, GLOBALLY RESPECTED
Asal-usul dan Sejarah SA

se Tikus lab lebih luas digunakan dalam penelitian daripada


hewan lab lainnya dan merupakan pengembangan dari
tikus liar.

tel UNNA TejaOTO IS


Di Eropa, Tikus liar Di USA, Tikus liar
dan tikus mutan dan tikus mutan
berasal dari Asia
Albino pertama kali Albino pertama
dan mencapai
Eropa awal tahun untuk penelitian di AT MUTANun
pertengahan tahun penelitian
LAU EA 1800 an sebelum 1900 an

Tikus mutan yang biasa untuk hewan lab

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id


Asal-usul dan Sejarah : Na

» The Wistar Institute di Philadelphia USA terus


mengembangkan tikus sebagai hewan lab, dan berbagai
strain terus berkembang ke seluruh dunia.

» Henry Donaldson et al. di The Wistar Institute awalnya


menggunakan strain tikus untuk studi:
» Neuroanatomi
e Nutrisi
s Endokrinologi
» Genetik
s Tingkah laku hewan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Materi Pembelajaran Ikus sebaga
Hewan Laboratorium: EN INA)

s Biologi umum
» Data biologis tikus
s Kandang
« Cara membersihkan kandang
» Makanan tikus
» Memegang (restrain) dan identifikasi
s Cara berternak tikus
» Penyakit tikus
» Teknik percobaan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Biologi Umum Ia
e Tikus liar, tikus Norwegia dan tikus coklat semarga dengan tikus
laboratorium.
“ Tikus hitam - Rattus rattus
“ Tikus laboratorium - tikus Norwegia (Rattus norvegicus)
» Peternakan tikus sudah dikenal kurang t 100 tahun yang lalu.
» Pertama kali dikembangkan di AS tahun 1877 dan 1893 (Robinson,
1959).
» Kemudian hewan ini mengalami domestikasi (Richter, 1954).
« Tikus laboratorium dibandingkan dengan tikus liar:
» Lebih cepat dewasa
. Tidak memperlihatkan perkawinan musiman
» Mudah berkembangbiak
s Tikus liar 5 dapat hidup 4-5 tahun
Tikus laboratorium — jarang hidup lebih dari 3 tahun

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


UNA ITA
EA DN EN UTADA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Biologi Umum UNIVERSITAS
EA DN EN UTADA

s Tikus liar
s Bulu berwarna keabu-abuan, bagian abdomen keputih-putihan
“ Mata hitam
Kulit berpigmen
BB umur 4 minggu - 40-50 gram
BB dewasa - 300 gram atau lebih
Makan segala jenis makanan

e Tikus laboratorium
s BB umur 4 minggu - 35-40 gram
» BB dewasa - 200-250 gram (tergantung galur)
» Tikus jantan tua dapat mencapai 500 gram
» Tikus betina jarang melebihi 350 gram
» Galur Sprague-Dowley paling besar (hampir sebesar tikus
liar)
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
Sprague dowley Rats
Keunikan Tikus
e Tikus tidak punya kelenjar keringat (glandula NN NUSA
kecuali di bagian telapak kaki.

» Tidak punya kantung empedu (vesica felea).


Shg jika akan riset ttg bilirubin tdk bisa, shg harus lebih diperhatikan
» Tidak dapat muntah, karena mempunyai susunan
anatomi dinding lambung yang khusus —» di tempat
esophagus bermuara di dalam lambung.

» Lambung tikus terdiri dari 2 bagian yang dipisahkan oleh


limiting ridge (margo plicatus)
S Forestomach : berdinding tipis, non-kelenjar, fungsi
menampung makanan.
s Corpus : berdinding tebal, memiliki kelenjar sekretori
penghasil enzim pencernaan dan lendir
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
Why rats can't vomit ?
s Rats have a powerful and effective gastroesophageal barrier
(1) Rats can't relax the crural sling while contracting the rest of
the diaphragm.
— The diaphragm has two muscles: the crural (muscle fibers attached to
the vertebrae, called the crural sling) and the costal (muscle fibers
attached to the rib cage). For vomiting costal muscle contraction and
crural muscle relaxation reguired. Doesn't occur in rat.
(2) they can't wrench open the esophageal sphincter.
— esophageal sphincter is opened during vomiting with the help of the
longitudinal muscle of the esophagus. Weak in rat.
(3) rats lack the necessary neural connections to coordinate the
muscles involved in vomiting.
— Brainstem nuclei and the muscle systems used in vomiting, rats don't
have complex connections between the nuclei or between the
brainstem and the viscera that are reguired for such a coordinated
behavior. E. g Rat, mouse, guinea pig, rabbit
UNA ITA
EA DN EN UTADA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id


Rats do experience nausea and have evolved
an alternative to vomiting:
pica, the consumption of non-nutritive
substances
When rats feel nauseous they eat things like
clay, kaolin, dirt and even hardwood bedding
(eating clay and dirt is a type of pica called
geophagia).
Clay - binds and inactivates chemicals so
deactivates toxins.
Food avoidance Response- First line defence
Pica -- second line of defense against toxins.
UNA ITA
EA DN EN UTADA
La Mm bu Ng Ti ku S | UNIVERSITAS
EA DN EN UTADA

Esophagus Forestomach
Duodenum
Forestomach .
Esophagus Limiting Ridge
Pylorie”—. LA
sphincter

Corpus

Corpus Limiting ridge

Diagram of the rat's stomach. Adapted from Moore Diagram of a rat stomach opened along the greater
2000. curvature of the stomach. Adapted from Robert
1971.
Lambung tikus terdiri dari 2 bagian yang dipisahkan oleh limiting ridge (margo
plicatus)
Forestomach : berdinding tipis, non-kelenjar, fungsi menampung makanan.
Corpus : berdinding tebal, memiliki kelenjar sekretori penghasil enzim
pencernaan dan lendir

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPFCTED


Anatomi Umum Tikus UNIVERSITAS

(
— LA

Submaxillary
Salivary Gland Larynx

Trachea Thyroid Gland


Esophagus
Thymus Gland Lefati
ium
( e, .
gg DN
N
Rightatrium Im Ventricles
RightLung "Te LeftLung

Diaphragm . NS
/ Stomach
Liver
T——A— Spleen
A Large Intestine

Intastinne pe / — Caecum
| . “ (pa |
| |
ro

X LA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Anatomi Pankreas Tikus INN
Rat Dog

Monkey Minipig

Minipig

Perbandingan pancreas beberapa sesies (warna kuning) dengan bagian-bagiannya yang terdiri
dari: D, duodenal segment: P parabiliary segment: G, gastric segment: S, splenic segment: R,
right lobe: B, body: BA, anterior portion of body: BP posterior portion of body, L, left lobe: H,
head: T, tail. (Tsuchitani et al. 2016)
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id
Data Reproduksi Tikus II
« Hewan bunting dapat diketahui antara MOSANKAN (setelah
ditemukan sumbat vagina) dengan meraba perut tikus.
» Lama bunting : 20-22 hari
s Anak disapih : 18-28 hari (21 hari rata-rata)
s BB tikus waktu lahir : 5-6 gram
BB tikus waktu sapih : 25-30 gram
» Proses kelahiran: 1-4 jam
s Tikus betina menjilat vulva sebelum anak lahir
» Betina menolong proses kelahiran dengan menarik anaknya
keluar dari vulva dengan mulut
» Betina memakan placenta sebelum menjilat anaknya sampai
kering
“ Betina kemudian mengelompokkan anaknya setelah anak
terakhir lahir

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Data Biologis Tikus NAIK
GADJAH MADA

Lama hidup 2-3 tahun, dapat sampai 4 tahun


Lama produksi ekonomis 1 tahun
Lama bunting 20-02 hari
Kawin sesudah beranak 1 sampai 24 jam
Umur disapih 21 hari
Umur dewasa 40-60 hari
Umur dikawinkan 10 minggu (jantan dan betina)
Siklus kelamin Poliestrus
Siklus estrus (birahi) 4-5 hari
Lama estrus 9-20 jam
Perkawinan Pada waktu estrus
Ovulasi 8-11 jam sesudah timbul estrus, spontan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Fertilisasi L. THO jam sesudah kawin —
Segmentasi ovum menjadi blastosel 1. 3-4,5 hari
Implantasi 1. 5-6 hari sesudah fertilisasi
Berat dewasa |. 300-400 g jantan, 250-300 g betina
Berat lahir | 5-6 gram
Jumlah anak |. Rata-rata 9, dapat 20
Suhu (rektal) i 36-399C (rata-rata 37,500)
Pernafasan 1. 65-115/menit, turun menjadi 50 dengan
anestesi, naik sampai 150 dalam stress
Denyut jantung 1. 330-480/menit, turun menjadi 250 saat
teranestesi, naik sampai 550 saat stress
Tekanan darah 1. 90-180 sistol, 60-145 diastole, saat
teranestesi turun 80 sistol, 50 diastol.
Konsumsi oksigen 1. 129-2,68 ml/g/jam
Volume darah 1. 57-70 ml/kg
Puting susu ». 12 puting, 3 pasang di daerah dada, 3
pasang di daerah perut.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


NAIK
GADJAH MADA

Plasenta ». Diskoidal hemokorial


Uterus 2 kornu, bermuara sebelum serviks
Perkawinan kelompok |. 3 betina dengan Ijantan
Kromosom cn542
Aktivitas i Nokturnal (malam)

Gigi : Taa3 gigi seri tumbuh terus

Kecepatan tumbuh |. 5 gram/hari


Imunitas pasif ». Terutama melalui susu induk sampai umur
17 hari

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Sel darah merah L. 7,2-9,6 x 105/mm? —
Sel darah putih 1 50-13 x 103/mm3?
Neutrofil 293646
Limfosit 163-846
Monosit 10596
osinotfil P0 0-6
PCV 245-476
Trombosit P0 150-46- x 102/mm3
Hb P0 15-16 9/100 ml
Protein plasma 1. 4,/7-8,2 g/100 ml
ALT (SGPT) ». 17,5-30,2 1Ufliter
AST (SGOT) ». 45,7-80,8 IU/liter
Kolesterol serum P. 10-54 mg/100 mi
Air kencing 40-60 ml/kg/hari
Susu Air 4396, lemak 14-1696, protein 9-1056,
gula 2-39

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Kandang :

Kandang ada 3 jenis:


» Untuk percobaan
» Untuk peternakan
» Untuk hewan persediaan (hewan stok)

Kandang harus kuat, tahan disteril ulang dengan suhu 120» C


dan bahan kimia.

Di daerah tropis 5 menggunakan stainlessteel (kandang


kawat kasa mudah berkarat).
Bahan kandang harus baik, mudah dilepas/dibongkar, mudah
dibersihkan, tahan gigitan, hewan tidak mudah lepas, dan
hewan bisa tampak jelas dari luar.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


0

UNA ITA
EA DN EN UTADA

s Ukuran kandang:
. 900 cm2untuk sepasang tikus bibit
s 1080 cm2 untuk seekor induk dengan 14 anak
s Waktu disapih, t 10 ekortikus ditempatkan di
kandang lebih besar
s Tingkat populasi makin dikurangi untuk menghindari
gangguan pertumbuhan.
s Tikus dewasa D Kandang t 40cm x 25cm (1080cm?)
untuk 4-5 ekor dewasa.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


UNA ITA
EA DN EN UTADA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


0

UNA ITA
EA DN EN UTADA

s Tikus hanya punya kelenjar keringat di telapak kaki, oleh


sebab itu tidak boleh berdesakan.
s Bagian ekor penting untuk mengurangi panas tubuh.
» Mekanisme perlindungan terakhir dengan cara
mengeluarkan banyak ludah dan menutupi bulu dengan
ludah — jika gagal, tikus mati.
e Untuk transportasi » direkomendasikan diberi makan
timun.
s Pada suhu 20-259 C 5 masalah jarang terjadi
s Pada suhu 2302 C5 tikus tidak dapat berbiak

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


UNIVERSITAS
GADJAH MADA

Kandang Individu Kandang metabolik

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id


Figure 1 and 2
Mice orienting, stranding and eating in a cage 12 cm high
CAGE TOP N | UNIVERSITAS
NE MTB
END

12cm

CAGE BASE

CAGE TOP !

12cm

CAGE BASE
———

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Figure 3
Female rat in normal orienting stance (impossible in cage 14 c
UNIVERSITAS
CAGE TOP Jaa GADJAH MADA

14cm

CAGE BASE

Figure 4
Male rat standing (impossible in cage 14 cm high)

CAGE TOP

14cm

CAGE BASE
Figure 5
Rat eating (Possible in cage 14 cm high) CAGE TOP

14cm

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Cara membersihkan kandang AAN ANA

s Alas tidur bebas dari debu.


» Serbuk gergaji atau alas berdebu » debu menempel pada puting
induk 5 anak tikus menelan debu 5 gangguan pencernaan »
anak tikus dapat mati.

» Alas tidur diganti sesering mungkin.


“ Bila banyak mengandung ammonia -— iritasi pada sistem
pernafasan » penyakit paru-paru.
» Alas tidur diganti setiap minggu (tergantung pada jumlah tikus di
dalam kandang).

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Alat makan dan minum UNIVERSITAS
GADJAH MADA

» Memakai botol dilengkapi dengan pipa.


» Kebutuhan minum tikus dewasa 20-45 ml.
Pgri

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Makanan Tikus Ba

» Kualitas makanan sangat penting, karena dapat


mempengaruhi:
» Potensi genetik untuk tumbuh dan berbiak
» Potensi hidup lama atau reaksi setelah pengobatan

e« Kebutuhan makan dalam sehari:


» Tikus dewasa: 12 - 20 gram makanan
s Tikus bunting, menyusui : lebih banyak dari tikus dewasa

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Susunan makanan Jumlah

Protein 20-25” (bila protein lengkap mengandung 20 —


asam amino 5126
Lemak 56
Karbohidrat 45-50
Serat Kasar 56
Abu 4-59
Vitamin A 4000 1U/kg
Vitamin D 1000 1U/kg
Alfa-tokoferol 30 mg/kg
Asam linoleat 3 gikg
Tiamin 4 mg/kg
Riboflavin 3 mg/kg
Asam pantotenat (vit. B5) 8 mg/kg
Vitamin B12 50 ug/kg
Biotin (vit. B7) 10 ug/kg
Piridoksin (vit. B6) 40-300 yug/kg
O Kolin 1000 ug/kg Inn
Makanan Tikus Aa
Makanan dalam Jumlah
Ulet Tate aa AK

Calsium (Ca) 0.56


Flourida (F) 0.4Yo Tikusinijuga ooprophagy, memakan
Magnesium (Mg) 400 mg/kg feses nya untuk mengambil kembali sisa
Kalium (K) 0.36Yo nutrisi
Natrium (Na) 0.05Yo
Tembaga (Cu) 5 mg/kg
lodium (l) 0.15 mg/kg
Zat besi (Fe) 35 mg/kg
Mangan (Mn) 50 mg/kg
Zinc Zn) 12 mg/kg

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Restrain dan Identifikasi Ne

State ilgi?

BN NI)
Maen : ena
Kita transport (1.e
cage to cage to cage)
cage

Su pport bod KI
and in
arger animals

Of lowawnimal
Care Unit
CI nh Aa

Kalau mencit bisa pakai satu tangan, Kalau tikus. 9 karena lebih besar
»
kuncinya pegang ekornya... better pake tangan dua

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id


NAIK
GADJAH MADA

1. Ear Punch
mua 2 33 2. Menggunakan asam
pikrat pada badan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Grimace Scale (Langford et al. 2010)
UNIVERSITAS
Pa 0 END JAS ADI
Digunakan untuk mengidentifikasi rasa sakit berdasarkan ekspresi wajah

Not present Moderate Severe

Nose bulge

dia
Whisker change
lam 1
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id
UNIVERSITAS
GADJAH MADA

Pi
| BREEDING HEWAN LABORATORIUM
f

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Perkawinan Naa AG
GADJAH MADA

Metode : tergantung pada spesies


. Monogami
Bisa
sesuaikan.
kita
Poligami) KE
Tujuan :

“ Efisiensi
Ekonomis
Produktivitas
C » 0 : Tidak ekonomis
C' «@ : Fertilitas«

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


UNIVERSITAS
GADJAH MADA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED ugm.ac.id


Cara Beternak Tikus ) AAN ANA

s Tikus kawin sepanjang tahun


» Kawin mulai umur 8-9 minggu (tetapi lebih baik tidak
dikawinkan sebelum umur 10-12 minggu).
» Estrus terjadi kira-kira tiap 4-5 hari, dan segera sesudah
beranak.
» Periode estrus selama t 12 jam.
s Estrus sering terjadi pada malam hari daripada siang hari.

» Sel-sel dinding vagina dapat untuk mengetahui stadium


siklus estrus pada waktu tertentu.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


UNI VERSITAS
Monogami
C betina9 dalam 1 kandang)
(1 pejantan/1 Se

Pasangan tetap bersama saat $ bunting atau melahirkan


» Sampai usia 3 minggu perlu dipisahkan untuk kelahiran berikutnya
C' dapat dikeluarkan selama estrus post-partum untuk bunting selama
laktasi
Keuntungan
» Memanfaatkan estrus post partum 24 jam
» Mudah kontrol over produksi
s Mengurangi risiko pertarungan 9 agresif
Kekurangan
“ Biaya (butuhkan lebih banyak kandang)
» Butuh ruang lebih luas
» Cindil harus disapih sebelum anak berikutnya lahir
» Produksi menurun

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


UNIVERSITAS

(1 pejantanC /2-3 betina? dalam 1 kandang)


Poligami Me
s O bunting yang terdeteksi dipindah ke kandang baru
. Alternatif menghindari kepadatan : Kalau ada 1 yg kira2 udah tanda tanda bunting,
s Hanya1 D menyusui dengan cindil di kandang bisa langsung dipisahkan
s Cindil disapih D $ kembali ke kendang poligami
s Bilaada 1 atau lebih $ bunting D C' dipisahkan
s O dapat melahirkan di kandang yang sama D setelah cindil sapi
s C' dapat dikembalikan ke kandang poligami
» Keuntungan Betina yg lain bs bantu jd babysitter
» Induk lain dapat membantu membesarkan cindil
Bikin jd tdk kanibal
» Memaksimalkan jumlah cindil/ $ & biaya lebih rendah
“ Tidak ada kanibalisme oleh induk
» Kekurangan
» Melewatkan estrus post partum 24 jam
» Lebih sulit melacak keturunan
» meningkatkan biaya, cepat padat

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Perbandingan Jantan dan NAIK
GADJAH MADA

Spesies C , Metode

Mencit/Tikus 1 3-4 Koloni / pasangan

Hamster 1 4—6 Biasanya dengan handling


Gerbil 1 1 Monogami
Marmot 1 8—10 Koloni / pasangan

Kelinci 1 8-10 | Satu — satu dengan handling


Kucing 1 8—10 Koloni / satu — satu
Anjing 1 -10 Biasanya dengan handling
Kera 1 10 Koloni / pasangan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Konfirmasi Bunting me
GADJAH MADA

» Vaginal plug: sumbat vagina sperma


e Tikus: 3x5 mmjatuh (bisa diberi kertas bersih untuk melihat plug)
» Mencit : vaginal plug tidak jatuh 5 periksa vagina
» Vagina plug - HO —» buat sarang
» Mulai terpalpasi H7-10
» Mulai terdeteksi H10-12 (perut seperti buah pear)
» Palpasi abdomen mencit dan tikus:
» Terbentuk folicle pada ovarium
» Perubahan pada ovarium & uterus (bunting 3 minggu)
» Lahir:
» Induk jalan — jalan dalam kandang
» Lahir cindil: waktu gelap

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Vaginal Plug aa

e Plug - cairan sperma yang


menggumpal
“ Dapat diamati pada 12 jam post
coitus (malam) karena biasa kawin di
malam hari
» Cek vaginal plug: bawa 9 kekandang
sore — kawin biasa malam » pagi2
di cek sebelum meleleh
» Deteksi vaginal plug — hari pertama
bunting
» Mengapa perlu cek vaginal plug —
untuk menentukan kebuntingan
secara tepat D koleksi embrio

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Siklus Reproduksi Tikus TA

e Proestrus
s Berlangsung #12 jam.
» Pada sediaan apus vagina (vaginal smear) terlihat sel-sel kecil
dengan inti bulat banyak.

se Estrus
s Berlangsung #12 jam.
» Pada sediaan apus vagina (vaginal smear) terlihat hanya sel-sel
kornifikasi.
» Sel kornifikasi banyak —' sel epitel alami penandukan dan
sering intinya piknotik atau tanpa inti).
» Tikus betina siap kawin selama stadium ini.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Siklus Reproduksi Tikus lanjutangsgsg
» Metestrus |
s Berlangsung #15 jam.
» Pada vaginal smear terlihat sel-sel kornifikasi, tapi dapat dibedakan
dengan stadium Metestrus II karena biasanya ada sumbat air mani
(sperma) menjendal dalam vagina (bila hewan sudah kawin).
» Metestrus II
s Berlangsung t6 jam.
» Pada vaginal smear terlihat sel-sel kornifikasi dan mulai tampak
leukosit.
s Diestrus
» Berlangsung t57-60 jam.
» Pada vaginal smear terlihat sel-sel epitel dan leukosit.
s Tidak ada batas waktu kapan stadium ini berakhir dan stadium
berikutnya mulai.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Siklus Reproduksi UNA ITA
EA DN EN UTADA

Proestrus | Merah, basah, dilatasi, lipatan |Sel epithel berinti, kadang ada
longitudinal jelas WBC atau epithel kornifikasi

Estrus Oedema, lipatan longitudinal Epithel kornifikasi banyak


jelas, dilatasi, warna merah (- siap dikawinkan),
epithel berinti jarang
Metestrus |Oedema, kering, pucat Epithel kornifikasi, banyak
WBC, sedikit epithel berinti

Diestrus Mengecil, pucat, basah Mucus, sel sedikit terutama


WBC, kadang ada epithel
berinti

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Deteksi Estrus : vaginal smea II

Tusuk gigi ujung pipih

T
“Gores” dinding vagina

Objek glass

Tt
Physiologis NaCI / Pewarna Giemsa/Toluidine blue
T
Sel & warna

Stadium estrus

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Ilustrasi vaginal smear siklus es IG.
NAIK
GADJAH MADA

22 Biology and husbandry of laboratory animals

“uya
B metestrus Sp

pro-ocstrus oestrus di-ocstrus

Fig. 3.2. Microscopical preparations of vaginal smears of a mouse showing different stages
of the ocstrous cycle. 1. pro-oestrus: many nucicated and few keratinized epithclial cells, 2. » :
ocstrus: many keratinized epithelial cells, 3. met-oestrus: a few keratinized cells and leukocytes, &
Bh
4. di-oestrus: mainly leukocytes are present. c diesfrus

Sumber: Long and Evans (1922): Cora, M.C. et al., (2015)

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Penjelasan Gambar
UNA ITA
EA DN EN UTADA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Pengamatan Siklus estrus
vaginal cytology UNA AS
EA DN EN UTADA

“. # Vaginal cytology samples biasanya dikoleksi pagi


Ao hari pada fase terang
e Diamati segera pada hari itu untuk menghindari
» sa variability
“. » Koleksi sampel:
2. “ kh. : » bilas vaginal (lebih banyak sel)
2 2 x “ swab vagina
" sc » Limitasi sampel:
» 85 » A. smear tidak tercat baik: sedikit sel, sel rupture,
B , - sel debris
. 2 & ap», “ B. background of eosinophilic, debris, sel
Pan 2 2 13 rupture, neutrophils desintegrasi — bisa keliru
Pn - hbs & y dengan proestrus (vs diestrus)
js :$ na” 3 | e C. Banyak eosinophilic material, stain precipitat
4 » 3 “ . -y 5 (akibat pewarnaan yang kurang baik)
" v NA en

Cc, Ta K3 2 21 Sumber: Cora, M.C. et al., (2015)

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Cara Swab Vagina
UNA ITA
EA DN EN UTADA
PWNb

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Tipe sel pada siklus estrus
NAIK
(Sprague-Dawley) GADJAH MADA
Diestrus:
» Neutrofil, ukuran sangat kecil, inti
multilobulated
“dua sel epitel berinti besar
Proestrus:
» Sel epitel berinti kecil
“kadang mengandung vakuola sitoplasma kecil
Estrus:
» sel epitel berinti besar
“Banyak bakteri melekat pada sel epitel
Estrus:
» sel epitel berinti besar, mengandung banyak
butiran sitoplasma kecil
Estrus:
» Sel epitel berinti
» Ghost nucleus
Estrus:
» Batang keratin
» banyak bakteri melekat pada sel atau diluar sel

Sumber: Cora, M.C. et al., (2015)

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Identifikasi Kebuntingan UNS

s Dapat diamati pada hari ke 10 Vagina plug sbg identic jd H#1 Bunting
» Terlihat jelas pada pukul 12 siang
» Teraba pada hari ke 14 (seperti buah pear)
» Kemudian mulai terdeteksi litter kecil
» Perlu disediakan bahan bersarang
» Jika diperlukan pisahkan dengan tikus lain
» Identifikasi masalah berkembang biakan

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Kelahiran

» Proses kelahiran: 1-4 jam


s Tikus betina menjilat vulva sebelum anak lahir.
» Betina menolong proses kelahiran dengan menarik
anaknya keluar dari vulva dengan mulut.
» Betina memakan placenta sebelum menjilat anaknya
sampai kering.
» Betina kemudian mengelompokkan anaknya setelah
anak terakhir lahir.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Perkembangan cindil hari UNA ITA
EA DN EN UTADA
» Hari 0: merah darah, ada spot puting susu
» Hari 1: Warna merah yang lebih terang, ada spot puting susu
» Hari 2: Telinga muncul, pigmen mulai muncul (pada beberapa strain)
» Hari 3: Daun telinga mulai menjauh dari kepala (berdiri)
» Hari 4: Telinga berkembang penuh, mulai mengarah ke belakang
» Hari 5: Telinga semua mengarah kebelakang, kulit tampak lebih tebal warna padat
» Hari 6: Spot putting susu menghilang, lapisan kulit masih terlihat, bulu halus
berwarna muncul di belakang telinga atau di leher
s Hari /: Bulu halus berwarna mulai menutupi anak anjing, kulit tidak terlihat
» Hari 8: Perut mulai berbulu, gigi seri bawah terlihat tetapi tidak erupsi
» Hari 9: Bulu lebih tebal, betina mulai muncul puting inguinal (ada 5 pasang)
» Hari 10: Gigi seri bawah erupsi
» Hari 11: Gigi seri atas erupsi
» Hari 12: Mata masih tertutup

https:/Awww.yumpu.com/en/document/view/17892134/mou P . |
se-reprod ctive-biology-for-s ra n-rede va Me ea ae Um,

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Recording

s Tanggal lahir, disapih, dikawinkan, kelahiran


s Identifikasi asal usul, saudara & keturunan
» Pantau aktivitas kawin dan kelahiran litter/cindil
» Identifikasi tikus untuk eksperimen: kecepatan tumbuh,
konsumsi pakan, dll
» Pemilihan generasi berikutnya
» Pelacakan sampel DNA

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Kartu Breeding (contoh) Ae

Founder mice “Copy number Transmission Liver Expression


(See example 5)
ID: Source:
D/1 female 40 4 -
Species:
D/4 male 4 t #
male | female(s)| 1 | et. Generation # N# Ff
D/13 female 39 4 -
1 1 2. jet strain
D/18 male 50 - 4
et, 2
mate 8 D/34 females 99x 4 -
date | DOB NB | females | males | weandate | generation | Comments UN x 4x 4 4
D/63 female 30 4 -

“two transgene locl identified in this founder. These


segregate in the next generation to generate a high
copy (“90) and a low copy (“4) line. Note that
founder D/18 did not transmit the transgene seguences.

https//www.yumpu.com/en/document/view/17892134/mous

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Kartu penyapihan (conto Ia

Pl Protocol F of mice
Strain: sex
DOB
Wean Date

Generation

D8 / Experiment

wear Cara

https://www.yumpu.com/en/document/view/17892134/

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Identification cindil Mn
GADJAH MADA
» Ear punch/melubangi (sesuai system penomoran)
» Metal ear tag: klip metal cdiberi nomor
» Toe clipping
“ Tattooing
» Microchip: implant SC dapat dibaca jarak jauh
e Pewarnaan (asam pikrat)

40 Jo
N 4

Gambar 1. Kode Identifikasi dengan Gambar 2. Kode Identifikasi pada


Warna telinga

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Sexing cindil UNIVERSITAS
GADJAH MADA
RAT Sexing pups:

# Anogenital distance (PO-5) (C' 2x » D)


e Scrotal spot (PO-8) C'
e Nipples (P8-10) 9
e Hairless Line (P8-10) C'
se Combination

PCR:
SMCX-1 5'CCGCTGCCAAATTCTTTGG3' and
SMC4-1 5'TGAAGCTTTTGGCTTTGAG3'

https//www.yumpu.com/en/document/i
ew/17892134/mouse-reproductive-
biology-for-strain-rederivation

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Induk tidak bunting : aa

“ Terlalu muda/terlalu tua (perlu diganti) kawin baiknya 8-10mg


» Dikawinkan lebih awal (Tikus umur 6-8 minggu berkembang biak
lebih baik dari umur lebih tua)
s Gangguan lingkungan
» Ada pejantan di kandang” (salah sexing)
» Pejantan steril (perlu pemeriksaan sperma)
» Pejantan yang sama? (perlu merotasi jantan)
» Pejantan tidak berpengalaman? (perlu pejantan unggul)
“ Pengamatan vaginal plug (cek terjadi perkawinan)
» Pemeriksaan septum vagina

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Cindil dikanibal atau diabaikan Is

» Apakah kandang terganggu (terlalu sering pengamatan)


» Kamar terlalu panas?
» Litter pertama? (kebanyakan induk lebih pengalaman dengan
kelahiran kedua)
» Apakah pejantan kanibal?
» Apakah tersedia bahan sarang di kandang?
“ Betina dengan pejantan dikandang dapat membantu litter
“ Betina pendamping perlu disingkirkan?

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Pengendalian Penyakit Tiku Pal
» Penyakit 5 setiap perubahan fungsi normal tertentu atau
organ tertentu.
« Hindari penularan lewat kontak kulit (Ing worm), makanan
beracun, agen penyakit (lewat makanan, minuman, infeksi
lewat pernafasan).
» Perlu tindakan yang higienis untuk kandang, hewan, dan
manusia yang merawat.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Penyakit Tikus Nan
EA DN EN UTADA

1. Chronic Respiratory Disease (CRD)


« Penyebab: kombinasi Mycoplasma pulmonalis dan
Streptobacillus moniliformis.
“ Gejala : bersin, batuk, radang paru kronis (beberapa
bulan) sebelum gejala lain timbul.
» Penyakit ini sulit dikendalikan. Cara terbaik semua tikus
yang sakit dibinasakan.
“ Streptobacillus moniliformis dapat menular pada
manusia, penyakit pada manusia disebut Rat Bite Fever
(demam gigitan tikus).

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Penyakit Tikus UNA ITA
EA DN EN UTADA
2. Salmonellosis
» Penyebab: Salmonella typhimurium, Salmonella enteritidis
(Salmonella yang lain jarang).

3. Koksidiosis
« Penyebab: Eimeria miyairii, E. separate, E. nieschulzi (E. carinii).
» Gejala : diare
s Diagnosis: oosista di feses dan skizon di dinding usus.
» Eimeria ini tidak dapat menginfeksi manusia.

4. Cacing gelembung
s Cacing hati tikus merupakan larva cacing pita Taenia crassicollis
(Cysticercus fasciolaris).
» Gejala : tidak khas, bulu agak kasar dan agak kurus.
« Pascamati: ada gelembung warnah putih kekuningan pada hati.
s Parasit ini tidak dapat menginfeksi manusia.
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
Penyakit Tikus UNA ITA
EA DN EN UTADA

5. Cacing pita
" Penyebab: Hymenolepis
diminuta, Hymenolepis nana (jarang)
Hospes intermedier: kecoa, kumbang, pinjal anjing.
Kurang lebih 5-1596 koloni tikus terinfeksi cacing pita.
Gejala : diare, enteritis.
Diagnosis: adanya telur cacing dalam feses.
H. nana jarang menginfeksi manusia.

6. Parasit darah

" Penyebab: Hepatozoon muris, Babesia muris, Bartonella muris


» Penyebaran penyakit lewat serangga.
s Diagnosis: preparat apus darah » parasit dalam eritrosit
» Penyakit ini tidak menginfeksi manusia.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Penyakit Tikus
UNA ITA
EA DN EN UTADA
7. Parasit Nematoda
. Penyebab: Syphacia obvelata, Trichosomoides crassicanda, Heterakis spumosa
» Gejala: diare, kondisi menurun.
« Diagnosis:
» telur di dalam feses
s Tecrassicanda dapat ditemukan dalam vesica urinaria, ginjal, uterus.
» Larva dapat menerobos paru-paru » radang granulomatosa.
» Penyakit ini tidak menginfeksi manusia.

8. Parasit Luar

« Tungau dan kutu: Polyplax spinulosa, Radfordia ensifera, Bdellodyssus bacoti,


Notoedres cati, Otodectes cyanotis, dan Sarsegnis, Echidnophaga gallinacean,
Xenopsylla cheopis, Ctenopsyllus segnis, dan Hematopinis spinulosis.
» Gejala: iritasi kulit
» Diagnosis: identifikasi parasit
« Manusia dapat terinfestasi oleh tungau, terutama Sarcoptes scabiei.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Penyakit Tikus Na
9. Patogen lain
» Tikus dapat pula terinfeksi:
» Pasteurella multocida
“ Pasteurella muriseptica
» Pasteurella muricida
“ Streptococcus pneumoniae
« Pseudomonas aeruginosa
» Corynebacterium kutscheri
s Spirillum minus
“ Pseudomonas minus
» Bacillus piliformis

» Tikus terinfeksi » karena hygiene kurang baik.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Teknik Percobaan Te

» Sampel darah
» Potong ujung ekor (tidak baik untuk pengambilan darah berulang)
Vena lateralis ekor
Plexus orbitalis (perlu anestesi)
s Padatikus : tusukan lebih baik di dorsal konjungtiva ke arah
caudal & medial.
» Tikus punya plexus orbitalis bukan sinus orbitalis & vena
terbesar di plexus tersebut berada di orbita bagian dalam'/jauh
di belakang.
Jantung
Dekapitasi
Vena saphena
Vena jugularis (tidak lazim)

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Teknik Percobaan KN
e Cairan tubuh
e Cairan limfe sering diperoleh untuk percobaan
immunologis.
s Melalui ductus thoracicus 5 untuk tikus lebih mudah
ditemukan daripada mencit.

e Urine dan Feses


s Tikus angkat / pegang tiba - tiba » urin dan faeces
keluar

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Teknik Percobaan aa
EA DN EN UTADA
» Pemberian Obat atau Senyawa Lain
» Subcutaneus (S.C.) 1,0 - 30 mi/mencit
Lokasi : bawah kulit longgar di leher/ flank atas
Jarum : 0,90 - 0,95 mm, 1- 2 cm
Tusukan » maju 5 - 10 cm seb.disuntikkan
“ Intra muscular (I.M.)
Biasanya dihindari otot kecil
Volume «& 0,05 mi
Lokasi : - antero lateral
- hindari femur dan syaraf
s Intra peritoneal (LP)
Lokasi "4 abdomen bawah kiri
Jarum : - 0,65 - 0,45 mm
-5- 10mm
Lokasi : medial flank kanan cranial
inguinal canal
Teknik : Tikus dipegang dengan benar, kepala ke arah bawah,
jarum/spuit sejajar tulang belakang
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
Anestesi Le
» Eter (tidak begitu bermanfaat pada tikus, karena banyak tikus terkena
CRD).

Barbiturat

s Pentobarbital: 35 mg/kg iv. atau 50 mg/kg i.p. (anestesi setelah 10


menit dan selama 25-40 menit).
s Tiopental: 20 mg/kg i.v. atau 40 mg/kg i.p. (jarang dipakai untuk
tikus).

Ketamin Hidroklorida: 44-60 mg/kg i.m.


Alfaxolon-alfadolone: 10-12 mg/kg iv.

s Metoksifluran t O5: konsentrasi 0.5-145

» Halotan
Eutanasi Na

e Bila banyak tikus yang akan dibunuh —


karbondioksida.

s Dekapitasi
» Dekapitasi langsung pada tikus muda, BBx100 gram.
“ Dekapitasi dengan alat guillotine pada tikus tua.

» Pentobarbiton (dosis 100mg/kg 1.p.)


s Kloroform (eter terlalu berbahanya karena dapat
meledak)

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Referensi ai
EA DN EN UTADA

» Salasia, S..O. dan Mangkoewidjojo, S. (2020). Hewan Laboratorium Dalam Penelitian


Biomedis. Gadjah Mada University Press (ISBN 97/8-602-386-919-0 )
» Smith, JB. & Mangkoewidjojo, S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan
Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Universitas Indonesia.
» Adam, N., Brusamonti, L., and Mhaouty-Kodja, S. (2021). Exposure of Adult Female Mice
to Low Doses of di(2-ethylhexyl) Phthalate Alone or in an Environmental Phthalate
Mixture: Evaluation of Reproductive Behavior and Underlying Neural Mechanisms.
Environmental Health Perspectives. Vol.129, No.1.
» Marcel Perret-Gentil, DVM, MS. Tips for Successtfully Breeding Your Mice. University
Veterinarian & Director Laboratory Animal Resources Center The University of Texas at
San Antonio (marcel.perret@utsa.edu)
» Cora, M.C., Kooistra, L., Travios, G. (2015). Vaginal Cytology of the Laboratory Rat and
Mouse: Review and Criteria for the Staging of the Estrous Cycle Using Stained Vaginal
Smears. Toxicology Pathology. 43: 776-793.
» Principles of Laboratory Animal Science, revised edition, 2001, L.F.M. van Zutphen, V.
Baumans and F. Ohl (eds.) (ISBN 13: 978-0-444-50612-2).
» Principles of Laboratory Animal Science, revised edition, 2001, L.F.M. van Zutphen, V.
Baumans and F. Ohl (eds.) (ISBN 13: 978-0-444-50612-2).
“ Claude Nagamine, DVM, PhD, DACLAM Mouse Reproductive Biology for Strain
Rederivation . Dept. Comparative Medicine.

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


ofofpimsoy6uew ojuesaos 8 LISEJES BINE)MO BULISI NIS
ju Jalar MO) are NA fe Metal Kekile)
KN221 Soesanto Mangkoewidjojo
Laboratorium
dalam Penelitian Biomedis

Buku ini disusun sebagai bahan ajar untuk menambah ilmu pengetahuan dan
Hewan
Laboratorium
eksperimentasi hewan laboratorium yang diperlukan, terutama bagi peneliti dan
mahasiswa yang melakukan penelitian di bidang biomedis. Penggunaan hewan oleh
manusia telah ada sejak masa sebelum Masehi, untuk mencari jawaban mengapa dan
bagaimana organ tubuh berfungsi. Penggunaan hewan untuk penelitian, khususnya
di bidang biomedis dan pendidikan sampai saat ini terus berkembang. Untuk
dalam Penelitian Biomedis
memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan yang diharapkan maka hewan yang
digunakan mulai distandardisasi dengan pemeliharaan secara intensif di laboratorium
yang dilengkapi dengan fasilitas, pakan, lingkungan, dan pengelolaan yang memadai.

Dalam merencanakan dan melakukan penelitian, agar hasil penelitian sesuai dengan

Sipawolg USIJIJdUdd WEJEP WNMOJEIOGET UEMOH


harapan dengan landasan etika dan kesejahteraan hewan, para peneliti, para teknisi
hewan laboratorium sebagai ujung tombak penelitian, bahkan para peternak hewan
laboratorium, perlu memperoleh pengetahuan dan pendidikan tentang salah satu
bagian dari ilmu biomedis, pendidikan dan pelatihan dalam ilmu hewan laboratorium.

Buku bahan ajar ini terdiri atas tujuh bab yang mencakup pemilihan hewan dan
alternatif eksperimentasi, serta aspeketika dan kesejahteraan hewan, dengan harapan
penelitian atau eksperimentasi hewan dapat dilaksanakan dengan etika dan
perikemanusiaan. Penggunaan hewan laboratorium diuraikan mulai dari pengelolaan
sebelum penelitian, selama penelitian, dan akhir penelitian, serta eksperimentasi
hewan di beberapa aspek biomedis termasuk untuk penelitian bioteknologi. Dalam
buku ini juga dilengkapi dengan prosedur eksperimentasi dan latihan yang dapat
digunakan sebagai pedoman pelatihan sebelum melaksanakan penelitian.

GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS


Jl- Sendok, Karanggayam CT VIII, Caturtunggal,
Je Me an NN NN Crane Neleyas)
Telp.Fax.: 0274 561037, Mobile/WA: 081 228 47
@ ugmpress @ @ugmpress @ ugmpress.ugm.adid
@

() GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS


Technical Guidance

Anda mungkin juga menyukai