ABSTRAK
Metode
A. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan pada penelitia ini adalah ayam mutiara, kamera
digital, kertas observasi dan alat tulis
Pengamatan dilakukan dari luar kandang secara individu. Pengamatan diawali
dengan melihat aktivitas dan mengklasifikasinya dalam jenis perilaku. Pada pengambilan
data, pencatatan dilakukan dari awal hingga berakhirnya suatu aktivitas, pada waktu yang
sama dihari berbeda.
Pengamatan dilakukan selama 3 hari, mulai pukul 06.20 – 08.20 wib. Waktu
pengamatan dibagi dua periode, yaitu : pengamatan pertama (6.20 – 07.20 wib) ketika
mulai gerhana (P1) 06.20, dan pengamatan kedua (07.20–08.20 wib). Gerhana matahari
maksimal di Yogyakarta terjadi pukul 07.23 wib dan berakhir (P4) pukul 08.35 wib
(Anonim, 2015). Setiap periode pengamatan dibagi lagi dengan interval waktu selama 30
menit. Aktivitas yang diamati kemudian dicatat. Pencatatan suhu udara, intensitas cahaya,
dan kelembaban udara dilakukan setiap 15 menit pada pukul 06.20-08.20 wib.
Perilaku yang diamati meliputi perilaku grooming dan berbaring.
Untuk mengetahui frekuensi setiap aktivitas ayam mutiara di Pasar Aneka Satwa &
Tanaman Hias Yogyakarta digunakan formula Sudjana (1992)
Berdasarkan penjelasan dan penguraian mengenai seluruh perilaku satwa selama
beraktivitas yang diperoleh dari data-data yang telah dicatat di tabel pengamatan dan hasil
rekaman. Rekapitulasi data dan menghitung nilai rata-rata setiap aktivitas disajikan dengan
ethogram (Ploger & Yasukawa, 2003). Data-data tersebut digunakan sebagai acuan untuk
mengetahui perilaku dan aktivitas yang dilakukan satwa.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya beberapa perilaku ayam mutiara seperti
berdiri tegak, berpindah tempat, makan, grooming (berhias-membersihkan diri), dan
berbaring, hal ini sesuai dengan penelitian Wirdateti, dkk. (2009). Bentuk perilaku yang
diamati dalam penelitian ini meliputi perilaku grooming dan berbaring sebagai kegiatan yang
jarang dilakukan. Sedangkan berpindah tempat dan makan karena terlalu sering muncul maka
tidak dipilih sebagai perilaku yang diamati.
Perilaku grooming dan berbaring ayam mutiara diamati frekuensi kemunculannya
setiap 10 menit sekali tidak berdasarkan berapa kali kemunculannya setiap 10 menit dan
berapa lama waktu kemunculannya. Hasilnya dipersentase dan disajikan dalam ethogram
dibawah ini (Gambar 1)
90
80
70
60
50
Grooming
40
Baring
30
20
10
0
1 2 3
Gambar 1. Ethogram Ayam Mutiara Sehari Sebelum (1) Ketika (2) dan Sehari Setelah (3)
Gerhana Matahari Sebagian
B. Saran
1. Masih diperlukan penelitian lanjutan untuk perilaku ayam mutiara yang lain ketika gerhana
matahari parsial seperti makan, berpindah tempat dan berdiri
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Total Solar Eclipse of 2016 Mar 09. http:// eclipse.gsfc.nasa.gov/solar.html,
ditulis 8 Januari 2015. diakses 19 Desember 2015
Bozic N. 2003. Total Solar Eclipse on August 11TH 1999: Observed at Kelebija. Publ.
Astron. Obs. Belgrade No. 75 (2003), 105 - 109
eclipse of August 11, 1999. Zeitschift für Säugetierkunde 65 (2000): 307-308
Gerasopoulos E., C. S. Zerefos, I. Tsagouri, D. Founda, V. Amiridis, A. F. Bais, A. Belehaki,
N. Christou, G. Economou, M. Kanakidou, A. Karamanos, M. Petrakis, and P. Zanis.
2008. The total solar eclipse of March 2006: overview. Atmos. Chem. Phys.
Discuss.vol : 8, 5205–5220. Copernicus Publications on behalf of the European
Geosciences Union.
Kumar. Santhosh S. 2014. Why Birds/Animals Fly/Run Away to Solar Eclipse?. Current
Advances in Environmental Science. CAES Volume 2 Issue 1, Feb. 2014 PP. 11-14
www.vkingpub.com © American V-King Scientific Publishing
Menezes RC, Mattos-Júnior DG, Tortelly R, Muniz-Pereira
LC, Pinto RM, Gomes DC 2001. Trematodes of free range
reared guinea fowls (Numida meleagris Linnaeus, 1758) in
the state of Rio de Janeiro, Brazil: morphology and pathology. Avian Pathol 30: 209-
214.
Ploger, B.J. and K. Yasukawa. 2003. Exploring Animal Behaviour in Laboratory and Field.
Academic Press. San Diego
Spoelstra, K.A.M. Strijkstra and S. Daan. 2000. Ground squirrel activity during the solar
eclipse of August 11, 1999. Zeitschift für Säugetierkunde 65 (2000): 307-308
Sudjana, M.A. 1992. Metode Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung.
Wirdateti, dkk. 2009. Perilaku Harian Lutung (Trachypithecus cristatus, Raffles 1812) Di
Penangkaran Pusat Penyelamatan Satwa Gadog, Ciawi-Bogor. Zoo Indonesia Jurnal
Fauna Tropika. Volume 18. Nomor 11. Juni 2009. Hal.33-40.