Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR KERJA

Sirip punggung 1
Sirip punggung 2

Sirip dada

Sirip ekor

Sirip dubur
Sirip perut

Gambar 2.11 Morfologi dan bagian tubuh Pisces (Arfan, 2009)

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 5


Gambar 2.12 Morfometrik tubuh Pisces (Arfan, 2009)
a. . Panjang total b. Panjang standar c. Panjang kepala

d. Panjang batang ekor e. Panjang pangkal sirip f. Tinggi badan


punggung

g. Tinggi batang ekor

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 6


Gambar 2.513 Morfometrik kepala Pisces (Arfan, 2009)
a. Panjang kepala b. Diameter mata c. Panjang moncong d. Panjang bagian kepala
di belakang mata
e. Tinggi bawah f. Tinggi pipi g. Tinggi kepala h. Panjang rahang atas/ mulut.
mata

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 7


Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Keterangan
Morfologi
A. Sirip punggung pertama Menurut Amri dan Khairuman (2007) yaitu lebar badan ikan nila
B. Sirip punggung kedua umumnya sepertiga dari panjang badannya. Bentuk tubuhnya
C. Sirip ekor memanjang dan ramping, sisik ikan nila relatif besar, matanya
D. Sirip dubur menonjol dan besar dengan tepi berwarna putih. Ikan nila
E. Sirip perut mempunyai lima buah sirip yang berada di punggung, dada, perut,
F. Sirip dada anus, dan ekor. Pada sirip dubur (anal fin) memiliki 3 jari-jari keras
G. Mata dan 9-11 jari-jari sirip lemah. Sirip ekornya (caudal fin) memiliki 2
H. Mulut jari-jari lemah mengeras dan 16-18 jari-jari sirip lemah. Sirip
I. Operkulum punggung (dorsal fin) memiliki 17 jari-jari sirip keras dan 13 jari-

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 8


Morfometrik jari sirip lemah. Sementara sirip dadanya (pectoral fin) memiliki 1
a : Panjang total g : Panjang pangkal sirip punggung jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Sirip perut (ventral
b : Panjang standar h : Diameter mata fin) memilki 1 jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Ikan
c : Panjang kepala i : Tinggi batang ekor nila memiliki sisik cycloid yang menutupi seluruh tubuhnya. Nila
d : Panjang batang ekor j : Tinggi badan jantan mempunyai bentuk tubuh membulat dan agak pendek
e : Panjang moncong k : Panjang sirip dada dibandingkan dengan nila betina. Warna ikan nila jantan umumnya
f : Tinggi sirip punggung l : Panjang sirip perut lebih cerah dibandingkan dengan betina. Pada bagian anus ikan nila
jantan terdapat alat kelamin yang memanjang dan terlihat cerah.
Alat kelamin ini semakin cerah ketika telah dewasa atau matang
gonad dan siap membuahi telur. Sementara itu, warna sisik ikan nila
betina sedikit kusam dan bentuk tubuh agak memanjang. Pada
bagian anus ikan nila betina terdapat dua tonjolan membulat. Satu
merupakan saluran keluarnya telur dan yang satunya lagi saluran
pembuangan kotoran.

Kunci Identifikasi
1b. Sirip dubur dengan 3 duri .............. 2
2b. gigi halus, dekat; juvenil dengan bercak hitam pada sirip punggung lunak .............. 4
4b. Lengkungan insang pertama dengan 14 sampai 28 penyapu insang pada tungkai bawah; bintik hitam di pangkal sirip punggung lunak pada
juvenil ikan saja ............. 6
6b. Tungkai bawah lengkung insang pertama dengan 18 sampai 28 (biasanya lebih besar dari 20) penyapu insang; sirip ekor dengan atau tanpa
palang sempit yang jelas ............. 7
7b. Sirip ekor dengan garis gelap sempit yang berbeda, tanpa batas distal merah muda yang lebar ................ 8
8a. Sirip kaudal sebagian besar tertutup garis hitam sempit; sisi tanpa tanda yang jelas atau dengan garis gelap ........... Oreochromis niloticus.

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 9


Morfologi:
- Bentuk tubuh: compress
- Bentuk mulut: sub-terminal
- Gigi: molar
- Ada linear lateralis terputus menjadi dua bagian
- Sirip perut: thoracic
- Sirip ekor: bersegi (truncate)
- Tipe sisik: ctenoid

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 10


Ikan Patin (Pangasius sp)

Morfologi Keterangan
A. Sirip punggung pertama
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu ikan asli perairan
B. Sirip punggung kedua
Indonesia yang telah berhasil didomestikasi (Kordi, 2005). Habitat
C. Sirip ekor
ikan patin biasanya berada di tepi sungai - sungai besar dan di muara
D. Sirip dubur
- muara sungai serta danau. dilihat dari bentuk mulutnya yang
E. Sirip perut
letaknya sedikit agak ke bawah, maka ikan patin termasuk ikan yang
F. Sirip dada
hidup di dasar perairan (Susanto dan Amri, 1996). Patin dikenal
G. Mata
sebagai hewan yang bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari,
H. Mulut
ikan ini suka bersembunyi pada liang - liang tepi sungai. Benih patin
I. Operkulum
di alam biasanya bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air
Morfometrik
untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada menjelang fajar.

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 11


a : Panjang total g : Panjang pangkal sirip punggung Patin dikenal sebagai ikan yang mampu hidup pada lingkungan
b : Panjang standar h : Diameter mata perairan yang buruk, namun ikan inin lebih menyukai perairan
c : Panjang kepala i : Tinggi batang ekor dengan kondisi perairan yang baik (Kordi, 2005).
d : Panjang batang ekor j : Tinggi badan
e : Panjang moncong k : Panjang sirip dada
f : Tinggi sirip punggung l : Panjang sirip perut
J.

Kunci Identifikasi
1. Rangka terdiri dari tulang benar; bertutup insang…………. Subclassis TELEOSTEI
3. Kepala simetris
4. Badan tidak seperti ular
6. Badan bersisik atau tidak, kadang-kadang seluruhnya atau sebagian tertutup oleh kelopak-kelopak tebal,……………ordo SOLENICHTHYES
7. Garis rusuk jika ada , di atas sirip dada
9. Tidak demikian
10. Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah yang berbuku atau berbelah dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4 jari-jari keras; bersirip perut
11. Sirip perut agak ke muka
14. Bersisik atau tidak, bersungut di sekeliling mulut, atau tidak bersungut satu jari-jari yang mengeras atau 4 jari-jari mengeras pada garis
punggung ……….ordo OSTARIOPHYSI
66. Tidak bersisik atau berpelat tulang; mulut tak dapat disembulkan; biasanya tulang rahang atas antara bergigi; 1-4 pasang sungut; biasanya
bersirip tambahan yang berupa kulit………………. Subordo SILUROIDEA
69. Sirip punggung berjari-jari keras yang panjang
71. Sirip ekor bercagak (bercabang), berujung agak berlekuk atau tegak; tidak bergabung dengan sirip lain

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 12


73. Sirip dubur panjang dengan 28-40 jari-jari
74. Lubang mulut kecil; berpinggiran rongga mata yang bebas; sirip punggung tambahan sangat kecil, bersungut atau tidak bersungut di hidung
…….. famili PANGASIDAE
937

Morfologi:
- Bentuk tubuh : Compress
- Bentuk mulut : Sub terminal
- Sungut : 4 pasang (2 pasang pada rahang atas, 2 pasang pada rahang bawah)
- Gigi : Villiform (Dwivedi, et al., 2017)
- Linea lateralis : -
- Tidak memiliki sisik
- Sirip Ekor : forked
- Organ tambahan : adipose fin (

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 13


Belut sawah (Monopterus albus)

Morfologi Keterangan
A. Sirip ekor Belut sawah dengan nama latin Monopterus albus memiliki bentuk
B. Mata tubh bulat memanjang, Panjang tubuhnya mencapai 60 cm, diameter
C. Mulut mencapai 4 cm, giginya tajam, bibir lebar (Sitompul 2017), mata
Morfometrik kecil, dan rahang yang terbagi dua yaitu rahanb atas dan bawah
a : Panjang total (Herdiana dkk., 2017), mengeluarkan lender dari tubuh, tidak punya
sisik, hanya memiliki sirip punggung dan sirip anal yang tereduksi,
merupakan hermaprodit protogini (Riani & Ernawati, 2004). Belut
sawah di habitat alaminya memakan jasad renik berupa zooplankton
dan zoobenthos pada saat masih berukuran benih, sedangkan bila
berukuran dewasa belut sawah akan memakan larva serangga,
cacing, siput, berudu maupun benih ikan lain (Wirosaputro, 1978).
Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 14
Kunci Identifikasi

1 : Rangka terdiri dari tulang benar; bertutup insang; subclassis Teleostei

3 : kepala simetris

4 : badan seperti ular, tidak ada sirip perut

5 : sirip punggung dan sirip dubur hanya berupa sembulan dari kulit dan tidak berjari-jari; Ordo Synbranchoidea

31 : Tidak bersirip dada; sirip punggung dan sirip dubur berubah mer tidak bersisik, tidak bersirip perut, dubur jauh ke belakang. adi sembulan
kulit yang tidak berjari-jari; familia Synbranchidae

285 : Tiga lengkung insang; genus Monopterus

287 : Panjang 17-26 x tinggi; permulaan sirip punggung sedikit dibelakang perut; Monopterus albus (Zuieuw);

nama Indonesia : Belut, Welut, Lindung.

Morfologi:
- Bentuk tubuh: anguilliform
- Bentuk mulut: terminal
- Tidak memiliki sungut
- Gigi: canine
- Tidak memiliki linea lateralis

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 15


- Tidak memiliki sisik
- Sirip ekor: meruncing (pointed)

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 16


Ikan mas (Cyprinus carpi)

Morfologi Keterangan
A. Sirip punggung pertama Menurut Purwaningsih (2013), ikan mas (Cyprinus caprio) merupakan
B. Sirip punggung kedua ikan yang berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai
C. Sirip ekor ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun sebelum masehi. ikan
D. Sirip dubur mas merupakan ikan omnivora, dimana sumber makanannya berasal dari
E. Sirip perut bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri dengan
F. Sirip dada jenis makanan yang tersedia (Simamora, 2017). Memiliki ciri morfologi
G. Mata bentuk badan memanjang dan memipih tegak, posisi mulut terminal dan
H. Mulut dapat disembulkan (protaktil), memiliki dua pasang sungut terkadang salah
I. Operkulum satu pasang sungut tidak berfungsi, selain itu dalam mulut terdapat gigi
kerongkongan yang terdiri dari tiga baris geraham. Ikan mas memiliki ciri
Morfometrik Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa dan sebagian Amerika
Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 17
a : Panjang total g : Panjang pangkal sirip punggung utara, serta Australia. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan
b : Panjang standar h : Diameter mata ketinggian 150- 600 meter diatas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu
c : Panjang kepala i : Tinggi batang ekor 25-300 C. Habitat ikan mas meliputi sungai berarus tenang sampai berarus
d : Panjang batang ekor j : Tinggi badan sedang dan di area danau dangkal. Terkadang ikan mas dapat ditemukan
e : Panjang moncong k : Panjang sirip dada pada perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-
f : Tinggi sirip punggung l : Panjang sirip perut 30/oo. Perairan yang banyak di tempati ikan mas yaitu bagian-bagian
sungai yang terlindungi pepohonan rindang dan pada tepi sungai dengan
reruntuhan pohon yang tumbang.
Kunci Identifikasi

1 : Rangka terdiri dari tulang benar; bertutup insang; subclassis Teleostei

3 : kepala simetris

4 : badan seperti ular, tidak ada sirip perut

6 : badan bersisik atau tidak, kadang seluruhnya atau sebagian tertutup oleh kelopak kelopak tebal

7 : Garis rusuk jika ada, di atas sirip dada

9 : tidak demikian

10 : Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah berbuku atau berbelah dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4 jari keras; bersirip perut

11 : sirip perut jauh ke belakang, di muka dubur

14 : Bersisik atau tidak, bersungut dikeliling mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau 4 jari-jari mengeras pada sirip
punggung; Ordo Ostariophysi

66 : Bersisik; tidak bersisik hanya sebagai kecuali; mulut agak dapat disembulkan; tidak bergigi; sungut ada atau tidak; tidak bersirip tambahan

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 18


yang berupa kulit. Subordo Cyprinoidea

67 : Dasar sirip dada dan sirip perut tidak mendatar atau tegak; hanya satu duri; jari-jarinya yang sebelah ke luar tidak bercabang.

68: Duri tunggal atau berbelah mungkin ada di muka atau di bawah mata; pinggi rongga mata bebas atau tertu- tup oleh kulit; mulut agak kc
bawah; tidak pernah lebih dari 4 helai sungut. familia Cyprinidae

740 : Perut tidak pipih bersiku, tetapi membundar atau datar

Morfologi:
- Bentuk tubuh: compress (Purwaningsih, 2013)
- Posisi mulut: terminal, protaktil (Purwaningsih, 2013)
- Gigi: molar(Simamora, 2017)
- Ada linear lateralis Berada di pertengahan tubuh dengan posisi melintang (Purwaningsih, 2013)
- Sisik: cycloid (Purwaningsih, 2013)
- Sirip perut: thoracic
- Sirip ekor: fork (Purwaningsih, 2013)
- Organ tambahan: tidak ada
- Sungut : 1-2 pasang sekitar anterior
(Purwaningsih, 2013)

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 19


Ikan Lele (Clarias batrachus)

Morfologi Keterangan
A. Sirip ekor D. Operkulum
Ikan Lele dengan nama latin Clarias batrachus memiliki bentuk tubuh
B. Mata
agak bulat memanjang, dengan warna kehitaman, memiliki ukuran
C. Mulut
kepala yang kecil dengan bentuk pipih kebawah dan bagian belakang
berbentuk pipih kesamping, memiliki mata kecil, tidak bersisik,
Morfometrik
memiliki empat pasang sungut, memiliki olfaktori untuk organ peraba
a : Panjang total g : Panjang pangkal sirip punggung
dan penciuman, memiliki sirip dada dengan patil, memiliki sirip perut
b : Panjang standar h : Diameter mata
panjang sampai ke anal berbentuk membulat, memiliki sirip ekor
c : Panjang kepala i : Tinggi batang ekor
dengan bentuk membulat yang tidak bergabung dengan sirip
d : Panjang batang ekor j : Tinggi badan
punggung dan anal (Affandi, 1922; Putra,2014)
e : Panjang moncong k : Panjang sirip dada

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 20


f : Tinggi sirip punggung l : Panjang sirip perut

Kunci Identifikasi

1 : Rangka terdiri dari tulang benar; bertutup insang; subclassis Teleostei

3 : kepala simetris

4 : badan seperti ular, tidak ada sirip perut

6 : badan bersisik atau tidak, kadang seluruhnya atau sebagian tertutup oleh kelopak kelopak tebal

7 : Garis rusuk jika ada, di atas sirip dada

9 : tidak demikian

10 : Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah berbuku atau berbelah dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4 jari keras; bersirip perut

11 : sirip perut jauh ke belakang, di muka dubur

14 : Bersisik atau tidak, bersungut dikeliling mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau 4 jari-jari mengeras pada sirip
punggung; Ordo Ostariophysi

66 : Bersisik; tidak bersisik hanya sebagai kecuali; mulut agak dapat disembulkan; tidak bergigi; sungut ada atau tidak; tidak bersirip tambahan
yang berupa kulit. Subordo Cyprinoidea

69 : Sirip punggung tidak berjari-jari keras; sirip dubur sangat panjang

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 21


70 : Sirip punggung berjari-jari banyak; sungut 4 pasang; familia Clariidae

888 : Tidak bersirip lemak (selaput sembulan kulit seperti sirip dibelakang sirip punggung); sirip punggung mencapai atau bersambungan dengan
sirip ekor; genus Clarias

889. patil sirip dada licin, kasar atau sedikit bergerigi yang tidak panjang
890. sirip tidak bersambungan
891. tulang pangkal kepala berujung ke belakang yang berbentuk segitiga dengan alasnya 2x tingginya dan puncaknya agak tumpul

892. jarak antara bagian segitiga dari tulang pangkal kepala dan hidung 41/2 - 51/2X jarak antara segitiga tersebut dan sirip punggung. Panjang
ikan hingga pangkal sirip ekor 31/2 - 31/2X panjang kepala hingga bagian segitiga........Clarias batrachus (L)

- Bentuk tubuh: kombinasi depress dan compress


- Mulut: terminal
- Sungut: empat pasang sungut yang terletak disekitar mulut
- Gigi: canine
- Linea: -
- Sisik: -
- Posisi perut: abdominal
- Sirip ekor: rounded
- Organ tambahan: -

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 22


Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum)

Morfologi Keterangan
A. Sirip punggung pertama Morfologi ikan Bawal air tawar (Colossoma macropomum) dari arah
B. Sirip punggung kedua samping tubuh membulat (oval). Ikan bawal air tawar memiliki bentuk
C. Sirip ekor tubuh pipih dengan warna tubuh ikan bagian atas abu-abu gelap,
D. Sirip dubur sedangkan bagian bawah berwarna putih oren. Kepala ikan bawal
E. Sirip perut berukuran kecil dengan mulut terletak di ujung kepala dan agak sedikit ke
F. Sirip dada atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk cincin. Rahang yang
G. Mata pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam. Giginya yang tajam
H. Mulut ini dapat digunakan untuk memotong kayu dan bambu yang sudah lapuk
I. Operkulum dalam air (Arie, 2006). Menurut Low-McConell (1975) dalam Luis (2005)
Bawal tersebar luas di Amerika selatan, mulai dari Rio de La Plata sampai
Morfometrik sungai Orinoco. Spesies ini mendiami danau yang berbatasan dengan

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 23


a : Panjang total g : Panjang pangkal sirip punggung sungai Arung bergolak dan berwarna coklat yang kaya nutrisi dan sedimen
b : Panjang standar h : Diameter mata dari sungai Andes.
c : Panjang kepala i : Tinggi batang ekor
d : Panjang batang ekor j : Tinggi badan
e : Panjang moncong k : Panjang sirip dada
f : Tinggi sirip punggung l : Panjang sirip perut
Kunci Identifikasi
1a Tulang belakang predator tidak ada ...........
2b Tubuh agak dalam dan lebih memanjang, elips pada profil lateral; sirip dubur dengan 20-24 sinar bercabang; margin distal sirip dubur agak
cekung pada remaja dan hampir lurus pada dewasa, dengan sinar paling panjang dekat bagian anterior sirip; Sirip dubur bersisik hanya di dekat
pangkal ..............
3a Baris luar dan dalam dari gigi rahang atas depan yang bersentuhan; tulang rahang atas (sudut mulut) tanpa gigi; sirip adiposa memiliki sinar
menonjol dan mengeras pada individu dengan panjang standar> 5,5 cm (S 니); tulang opercle memanjang, lebar horizontal maksimumnya adalah
48-57% dari jarak tulang postorbital (tepi posterior orbit ke tepi posterior opercle tulang); jumlah penyapu insang pada lengkung cabang pertama
umumnya> 100 pada spesimen> 15 cm SL ........... GENUS Colossoma.

- Bentuk tubuh: compress, Ikan bawal air tawar memiliki bentuk tubuh pipih (Arie, 2006).
- Bentuk mulut: terminal
- Gigi: canine, Giginya yang tajam ini dapat digunakan untuk memotong kayu dan bambu lapuk (Arie, 2006).
- Memiliki linea lateralis
- Bentuk sisik: ctenoid
- Sirip perut: abdominal

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 24


- Sirip ekor: forked

Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 25


Daftar Pustaka

Affandi R, D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. SuatuPedoman Kerja Laboratorium. Bogor. IPB
Amri K dan Khairuman. (2007). Budidaya ikan nila secara intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Arie, U. (2006). Budidaya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Dwivedi, A.K., Gupta, B. K., Singh, R. K., Mohindra, V., Chandra, S., Easawarn. D., Jena. J., Lal. K. K. (2017). Cryptic diversity in the Indian
clade of the catfish family Pangasiidae resolved by the description of a new species. Hydrobiologia. DOI 10.1007/s10750-017-3198-z
Herdiana, L., M.M. Kamal., N.A.Butet & R. Affandi. 2017. Keragaman morfometrik dan genetik gen COI belut sawah (Monopterus
albus) asalempat populasi di Jawa Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 22:180- 190.
Kordi, K. M. G. H. 2010. Budidaya ikan lele di kolam terpal. Andi. Yogyakarta. Hal. 1-22
Luis, C and Kohler, C. C. (2005). Aquaculture of Colossoma macropomum and Related Species in Latin America. American Fisheries Society
Symposium 46:541-56J.
Purwaningsih, I. (2013). Identifikasi Ektoparasit Protozoa pada Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linnaeus, 1758) di Unit Kerja Budidaya Air
Tawar (UKBAT) Cangkringan Sleman DIY. Skripsi. Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Sunan Kelijaga. Yogyakarta, 2-3.
Putra, D. A. (2014). Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur Morfologi Dan Gambaran Mikroanatomi Insang Ikan Lele (Clarias Batrachus)
Akibat Paparan
Riani, E. & Y. Ernawati. Hubungan perubahan jenis kelamin dan ukuran tubuh ikan belut sawah (Monopterusalbus). Jurnal Ilmu-Ilmu
Perairan dan Perikanan Indonesia. 11: 139-144
Simamora, F. (2017). Inventarisasi Jenis Ikan Di Perairan Sungai Nipah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Sitompul, E. (2017). Pengaruh Kelembaban Relatif Dan Ketebalan Polipropilena Terhadap Umur Simpan Keripik Belut (Monopterus Albus Z.)
(Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).
Susanto, H dan Amri, K. 2002. Budi Daya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wirosaputro, S. (1978). Percobaan budidaya ikan belut (Monopterus albus) Di Dalam Bak. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal. 19.
Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 26
Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata 27

Anda mungkin juga menyukai