Anda di halaman 1dari 7

2.5.

1 Kultur Lemna

Lemna sp. mempunyai klasifikasi sebagai berikut (FAO, 1999):

Division : Anthophyta.

Class : Liliopsida.q

subclass : Arecidae.

Order : Arales.

Family : Lemna aceae.

Genus : Lemna

Spesies : Lemna Sp

Gambar 1. Lemna Sp.

2.5.2 Morfologi Lemna

Lemna sp. merupakan salah satu tumbuhan air yang menduduki tempat penting

dalam jaring-jaring kehidupan. Tumbuhan ini banyak sekali ditemui di perairan dangkal,

sawah, rawa-rawa dan danau. Penyebarannya sangat luas hingga ke seluruh dunia

terutama di daerah tropis dan daerah bertemperatur hangat. Sifat fisiknya berukuran kecil,

tumbuh menggerombol, tidak mempunyai daun sejati dan batang. Tumbuhan ini
mempunyai akar (ada beberapa spesies yang tidak berakar) dan lapisan yang menyerupai

daun yang berisi jaringan-jaringan pengangkut nutrien.

Lemna sp. mempunyai bentuk morfologis rata dan umumnya oval. Jumlah daun

Lemna sp. tiga helai berwarna hijau atau hijau pucat. Lemna sp. biasanya mengandung

antosianin merah. Daun Lemna sp. mengapung bergabung membentuk kelompok 2—8

buah (atau lebih) dihubungkan dengan stipe (jaringan penghubung antar daun) pendek.

Lemna sp. berakar tunggal dengan pangkal akar menyatu dengan badan daun. Daun yang

lebih tebal biasanya mempunyai akar yang lebih panjang (FAO, 1999).

2.5.3 Habitat

Tumbuh di air dengan tingkat nutrisi yang tinggi dan pH antara 5 dan 9, optimal

antara 6,5 dan 7,5, dan suhu antara 6 dan 33°C. Pertumbuhan koloni cepat, dan tanaman

sering membentuk karpet di kolam ketika kondisi cocok. Di daerah beriklim sedang,

ketika suhu turun di bawah 6 sampai 7°C berkembang kecil, padat, organ pati penuh

disebut 'turions', yang menjadi terbengkalai dan tenggelam ke dasar air pada musim

dingin. Musim semi berikutnya, tumbuhan ini mulai lagi pertumbuhannya dan

mengapung kembali ke permukaan.

2.5.4 Reproduksi

Lemna berkembang biak secara vegetative dan generative. Tumbuhan bunga

terjadi secara spora dan kelak dapat diprediksi. Buah dari lemna memiliki biji yang tahan

terhadap kondisi lingkungan yang kering dalam waktu yang lama dan secepatnya akan

berkembang kembali apabila kondisi lingkungan sesuai. Pada kondisi Suhu, pH, Cahaya,

Nutrien yang loyal. Maka biomassa lemna akan bertambah 2x dalam 16 jam 2 hari.
2.5.5 Siklus Hidup

Meskipun lemna adalah tanaman berbunga, itu berbeda secara signifikan dari

kebanyakan tanaman berbunga, karena reproduksi aseksual melalui tunas adalah metode

reproduksi yang paling umum (Gbr 2.3). Daun baru tumbuh dari kuncup pada daun induk

(Molstad, 2016). Selanjutnya, masing-masing daun tumbuh sistem akarnya sendiri untuk

menggantung ke perairan di bawah. Akhirnya pelepah pecah dan terus bereproduksi

melalui tunas aseksual (Lembi, 2003; Molstad, 2016). Karena metode reproduksi ini,

lemna ditemukan di koloni klon. Tunas memungkinkan untuk tingkat pertumbuhan

eksponensial (Anderson, 2013); oleh karena itu, begitu lemna diperkenalkan ke danau

atau kolam yang masih bergerak, ia dapat dengan cepat membuat tikar yang menutupi

seluruh badan air.

Lemna dapat mengapung permukaan danau dan kolam selama tahap pertumbuhan

vegetatif yang berlangsung selama musim panas (kanan). Pada musim gugur lemna

membentuk turion yang jatuh ke dasar badan air. Pada musim semi turion matang

kemudian berkecambah sehingga menghasilkan lemna matang. Lemna kemudian mulai

bereproduksi melalui tunas aseksual selama tahap pertumbuhan vegetatif lagi di musim

panas.

2.5.6 Kandungan Nutrisi

Kandungan nutrisi pada Lemna Sp. adalah 25.22% protein kasar, 7,24% lemak

kasar, 23,70% serat kasar, 22,59% abu dan 21,25% BEIN. Selain itu lemna sp memiliki
kandungan air 92-95% pada perairan yang miskin nutrient, protein kasar sebesar 3-7%

sedangkan dalam nutrien kaya sebesar 24-41%, kandungan lemak pada kondisi tinggi

berkisar antara 3-7%, dan rendah pada 1,8-2,5%, apabila lingkungannya memiliki

nutrient yang tinggi kandungan serat akan lebih tinggi juga.

2.5.7 Pupuk

Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Tim Gading Instiper

Yogyakarta menunjukkan bahwa jenis Bio-slurry terbaik untuk pemupukan Lemna sp.

adalah jenis Bioslurry padat dengan konsentrasi 2,5%. Pupuk bio-slurry meskipun produk

sampingan yang dihasilkan oleh reactor biogas, dapat digunakan untuk menambah nutrisi

air sebagai media pertumbuhan Lemna Sp. penambahan bio-slurry pada lemna sp dapat

menambah kandungan protein dalam lemna sp.

E Kultur Lemna
1.1. Tempat dan Waktu
Praktikum penetasan Lemna sp. dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air ,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, pada hari Selasa , September
2019.

1.2. Alat dan Bahan


1.2.1. Alat Praktikum
Alat Praktikum Kultur Lemna sp.
No Alat Fungsi
1 Aerasi set untuk pengaduk dan sumber oksigen bagi
Daphnia sp.
2 Gelas ukur untuk mengukur volume air.
3 Hand counter untuk membantu dalam menghitung kepadatan
Lemnasp.

5 Object glass untuk menyimpan Lemna yang akan di amati.


7 pH meter untuk mengukur pH.
8 Plankton net untuk menyaring Lemnasp.
10 Selang untuk menyipon Lemna sp.
11 Timbangan digital untuk menimbang .
12 Toples, Akuarium untuk tempat Lemna sp. yang di kultur.
13 Pipet tetes untuk mengambil sampel.

1.2.2. Bahan Praktikum


No Nama Alat Fungsi
1 Lemna sp. Yang akan dikultur
2 Pupuk Membantu perumbuhan Lemna

3 Air Sebagai media

1.3. Metode, Prosedur, Tahapan Praktikum


Berikut merupakan prosedur dan tahapan praktikum yang dilakukan
dalampraktikum budidaya pakan alami mengenai kultur Lemnasp:
1. Mengukur luas permukaan dan volume media kultur (isi 5 liter air)
2. Beri pupuk hydroponia 25ml daro volume air
3. Lemna diberi aerasi lemah
4. Lemna dipanen setelah 1 minggu
5. Pemeliharaan dilakukan yang terkena matahari
6. Timbang berat basah dan kering

1.4. Parameter yang Diamati


1. Berat basah awal kultur
2. Luasan awal kultur
3. Jumlah air media kultur
4. Jumlah pupuk
5. Jenis Pupuk
6. Berat basah panen 1 minggu
7. Luasan panen 1 minggu
8. Berat kering panen

1.5. Kultur Lemna


Berikut merupakan tabek hasil praktikum kultur Daphnia sp.

Berat basah awal kultur 13

Luasan awal kultur 21,5 x 23= 494,5cm

Jumlah air media kultur 5L

Jumlah pupuk 25ml

Jenis pupuk hydroponia

pH media pemeliharaan

Berat basah panen seminggu 6,1gr

Luasan panen 1 minggu

Berat kering panen

Berdasarkan hasil praktikum kelompok 9 mengenai kultur Lemna sp. Didapatkan hasil

bobot basah Lemna sp. Sebesar 6,1 gr, Hal ini tidak sesuai dengan penyataan Noprioni et al.

(2014) yang menyatakan bahwa Lemna sp. Mampu bereproduksi dengan berat segar 176,38

gr/m dan berat kering 6,4 gr/m, hal ini disebabkan oleh kurangnya cahaya matahari pada

akuarium media kultur sehingga menyebabkan bahwa banyak individu lemna mati. Selain itu

disebabkan kurangnya nutria, pupuk yang diberikan hanya untuk 1 minggu , sedangkan kultur

yang dilaksanakan selama 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai