1 Kultur Lemna
Division : Anthophyta.
Class : Liliopsida.q
subclass : Arecidae.
Order : Arales.
Genus : Lemna
Spesies : Lemna Sp
Lemna sp. merupakan salah satu tumbuhan air yang menduduki tempat penting
dalam jaring-jaring kehidupan. Tumbuhan ini banyak sekali ditemui di perairan dangkal,
sawah, rawa-rawa dan danau. Penyebarannya sangat luas hingga ke seluruh dunia
terutama di daerah tropis dan daerah bertemperatur hangat. Sifat fisiknya berukuran kecil,
tumbuh menggerombol, tidak mempunyai daun sejati dan batang. Tumbuhan ini
mempunyai akar (ada beberapa spesies yang tidak berakar) dan lapisan yang menyerupai
Lemna sp. mempunyai bentuk morfologis rata dan umumnya oval. Jumlah daun
Lemna sp. tiga helai berwarna hijau atau hijau pucat. Lemna sp. biasanya mengandung
antosianin merah. Daun Lemna sp. mengapung bergabung membentuk kelompok 2—8
buah (atau lebih) dihubungkan dengan stipe (jaringan penghubung antar daun) pendek.
Lemna sp. berakar tunggal dengan pangkal akar menyatu dengan badan daun. Daun yang
lebih tebal biasanya mempunyai akar yang lebih panjang (FAO, 1999).
2.5.3 Habitat
Tumbuh di air dengan tingkat nutrisi yang tinggi dan pH antara 5 dan 9, optimal
antara 6,5 dan 7,5, dan suhu antara 6 dan 33°C. Pertumbuhan koloni cepat, dan tanaman
sering membentuk karpet di kolam ketika kondisi cocok. Di daerah beriklim sedang,
ketika suhu turun di bawah 6 sampai 7°C berkembang kecil, padat, organ pati penuh
disebut 'turions', yang menjadi terbengkalai dan tenggelam ke dasar air pada musim
dingin. Musim semi berikutnya, tumbuhan ini mulai lagi pertumbuhannya dan
2.5.4 Reproduksi
terjadi secara spora dan kelak dapat diprediksi. Buah dari lemna memiliki biji yang tahan
terhadap kondisi lingkungan yang kering dalam waktu yang lama dan secepatnya akan
berkembang kembali apabila kondisi lingkungan sesuai. Pada kondisi Suhu, pH, Cahaya,
Nutrien yang loyal. Maka biomassa lemna akan bertambah 2x dalam 16 jam 2 hari.
2.5.5 Siklus Hidup
Meskipun lemna adalah tanaman berbunga, itu berbeda secara signifikan dari
kebanyakan tanaman berbunga, karena reproduksi aseksual melalui tunas adalah metode
reproduksi yang paling umum (Gbr 2.3). Daun baru tumbuh dari kuncup pada daun induk
(Molstad, 2016). Selanjutnya, masing-masing daun tumbuh sistem akarnya sendiri untuk
melalui tunas aseksual (Lembi, 2003; Molstad, 2016). Karena metode reproduksi ini,
eksponensial (Anderson, 2013); oleh karena itu, begitu lemna diperkenalkan ke danau
atau kolam yang masih bergerak, ia dapat dengan cepat membuat tikar yang menutupi
Lemna dapat mengapung permukaan danau dan kolam selama tahap pertumbuhan
vegetatif yang berlangsung selama musim panas (kanan). Pada musim gugur lemna
membentuk turion yang jatuh ke dasar badan air. Pada musim semi turion matang
bereproduksi melalui tunas aseksual selama tahap pertumbuhan vegetatif lagi di musim
panas.
Kandungan nutrisi pada Lemna Sp. adalah 25.22% protein kasar, 7,24% lemak
kasar, 23,70% serat kasar, 22,59% abu dan 21,25% BEIN. Selain itu lemna sp memiliki
kandungan air 92-95% pada perairan yang miskin nutrient, protein kasar sebesar 3-7%
sedangkan dalam nutrien kaya sebesar 24-41%, kandungan lemak pada kondisi tinggi
berkisar antara 3-7%, dan rendah pada 1,8-2,5%, apabila lingkungannya memiliki
2.5.7 Pupuk
Yogyakarta menunjukkan bahwa jenis Bio-slurry terbaik untuk pemupukan Lemna sp.
adalah jenis Bioslurry padat dengan konsentrasi 2,5%. Pupuk bio-slurry meskipun produk
sampingan yang dihasilkan oleh reactor biogas, dapat digunakan untuk menambah nutrisi
air sebagai media pertumbuhan Lemna Sp. penambahan bio-slurry pada lemna sp dapat
E Kultur Lemna
1.1. Tempat dan Waktu
Praktikum penetasan Lemna sp. dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air ,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, pada hari Selasa , September
2019.
pH media pemeliharaan
Berdasarkan hasil praktikum kelompok 9 mengenai kultur Lemna sp. Didapatkan hasil
bobot basah Lemna sp. Sebesar 6,1 gr, Hal ini tidak sesuai dengan penyataan Noprioni et al.
(2014) yang menyatakan bahwa Lemna sp. Mampu bereproduksi dengan berat segar 176,38
gr/m dan berat kering 6,4 gr/m, hal ini disebabkan oleh kurangnya cahaya matahari pada
akuarium media kultur sehingga menyebabkan bahwa banyak individu lemna mati. Selain itu
disebabkan kurangnya nutria, pupuk yang diberikan hanya untuk 1 minggu , sedangkan kultur