Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia adalah negara maritim yang didominasi wilayah
lautan, sehingga sangat memungkinkan untuk memanfaatkan potensi kandungan
sumberdaya alam yang ada di dalamnya. Negara Indonesia memiliki kekayaan
perairan yang berupa ikan yang beraneka ragam macamnya, kerang-kerangan,
rumput laut, crustacean, decapoda, cumi-cumi, udang dan masih banyak lagi
biota yang terkandung di dalamnya (Zulfikar 2016).
Ikan merupakan salah satu bahan pangan hasil perikanan yang
dibutuhkan oleh manusia karena kandungan protein pada ikan cukup tinggi yaitu
24%. Ikan juga mengandung air cukup tinggi yaitu 76%, merupakan media yang
cocok untuk kehidupan bakteri pembusuk atau mikroorganisme lain, sehingga
ikan sangat cepat mengalami proses pembusukan. Selain itu suhu dan
kelembaban udara serta lingkungan yang kotor dapat mempercepat proses
pembusukan. Hal ini sangat merugikan karena dengan kondisi yang demikian
banyak ikan yang tidak dimanfaatkan (Tamuu dkk. 2014)
Menurut Afrianto dan Liviawati (2010) ikan segar adalah ikan yang
masih mempunyai sifat yang sama seperti ikan hidup baik berupa bau dan
tekstur. Kesegaran ikan merupakan faktor yang sangat penting dan erat
hubungannya dengan mutu ikan. Ikan dalam keadaan masih segar memiliki
mutu yang baik sehingga nilai jualnya tinggi, sebaliknya jika ikan kurang segar
memiliki mutu yang rendah sehingga harganya rendah.
Udang termasuk salah satu komoditas unggulan perikanan. Udang
tercatat berada pada peringkat kedua ekspor perikanan Indonesia setelah
kelompok TTC (tuna, tongkol, cakalang) dengan volume sebesar 11,15% dan
nilai ekspornya mencapai 33,10% (KKP 2013). Indonesia merupakan salah satu
eksportir udang terbesar di dunia. Udang ekspor Indonesia secara umum
dibedakan atas dua jenis meliputi udang segar dan udang beku.
Banyak permintaan produk berupa udang segar baik di Indonesia
maupun diluar negeri maka dari itu cara penanganannya harus diperhatikan
supaya udang tidak rusak maupun busuk pada saat dikirim karena udang sangat
rawan dari serangan beberapa penyakit dan penggunaan antibiotik terlarang
yang berdampak sangat buruk terhadap ekspor hasil perikanan (Salampessy dan
Setyaningrum 2020).
Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang semakin populer di
dunia. Produksi rumput laut Indonesia berdasarkan KKP (2013) mencapai 8,2
juta ton ini lebih besar dari rencana target produksi yaitu 6,5 juta ton, kenaikan
rata-rata dari tahun 2010- 2013 sebesar 27,88%.
Menurut Geraldine dkk. (2015) rumput laut menghasilkan senyawa
koloid yang disebut fikokoloid yakni agar, algin dan karaginan. Pemanfaatannya
kemudian berkembang untuk kebutuhan bahan baku industri makanan,
kosmetik, farmasi dan kedokteran sedangkan dibidang pangan biasanya diolah
dalam bentuk selai, dodol, sirup, permen jeli, rumput laut kering, keripik, pilus,
dan sebagainya.
Rumput laut memiliki kelemahan yaitu ketika dipanen harus segera
dikeringkan karena apabila terjadi penundaan pengeringan maka akan
menyebabkan terjadinya proses fermentasi yang berakibat menurunnya mutu
karaginan yang dihasilkan (Harmain dan Dali 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto E. dan Liviawaty E. 2010. Penanganan Ikan Segar. Bandung: Widya
Padjadjaran.
Geraldine, V. C., Herpandi, dan Nopianti, R. 2015. Karakteristik Kimia dan
Organoleptik Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Fermentasi dengan
Perbedaan Lama Waktu Fermentasi dan Jenis Gula. Jurnal Teknologi
Hasil Perikanan. 4 (1): 86-94.
Harmain, R. M. dan Dali, F. A. 2017. Buku Ajar Ilabulo Ikan Patin (Pangasius
sp.). Gorontalo: UNG Press Gorontalo.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Kelautan dan Perikanan Dalam
Angka 2013. Jakarta : Pusat Data Statistik dan Informasi.
Salampessy R. B. S. dan Setyaningrum. 2020. Pengolahan Udang Vannamei
(Litopenaeus Vannamei) Kupas Pdto (Peeled Deveined Tail On) Masak
Beku Di Pt. Panca Mitra Multi Perdana, Situbondo-Jawa Timur. Jurnal
Kelautan dan Perikanan Terapan. 3 (1): 27-36.
Tamuu, H., Harmain, R. M, dan Dali, F. A. 2014. Mutu Organoleptik dan
Mikrobiologis Ikan Kembung Segar dengan Penggunaan Larutan
Lengkuas Merah. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2 (4): 164-
168.
Zulfikar, R. 2016. Cara Penanganan yang Baik Pengolahan Produk Hasil
Perikanan Berupa Udang. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 5 (2): 29-
30.

Anda mungkin juga menyukai