Anda di halaman 1dari 3

TIPE TIPE DANAU

Dilihat dari Proses Terbentuknya


1. Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau yang terjadi akibat letusan gunung berapi. Ketika
tampak ciri-ciri gunung berapi akan meletus, dan kemudian meletus maka terbentuk
kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah
tersebut akan menjadi danau. Danau sepeti ini banyak kita temui di Indonesia. Contoh
danau macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.

2. Danau Tektonik
Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik ini ditimbulkan akibat adanya gerakan
tektonik atau bergesernya lapisan kulit Bumi, sehingga menimbulkan cekungan di
permukaan kulit Bumi. Kemudian cenkungan yang terbentuk tersebut akan terisi oleh
air (baik air hujan maupun air dari bendungan atau sungai atau lainnya), sehingga
cekungan yang terisi air tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau tektonik ini
juga merupakan danau yang banyak ditemui di Indonesia. Contoh dari danau tektonik
ini antara lain Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau
Sentani dan Danau Tondano.

3. Danau Bendungan
Jenis danau ini merupakan danau yang kebanyakan terbentuk karena buatan manusia,
meskipun ada pula yang terbentuk karena proses alam. Danau bendungan ini merupakan
danau yang terbentuk karena adanya aliran sungai yang dibendung. Pembendungan
sungai ini bisa dilakukan karena perbuatan manusia maupun proses alam. Danau yang
terbendung karena proses alam ini bisa dibentuk akibat adanya letusan gunung
berapi yang kemudian akan menyumbat aliran sungai.

Karena terbendungnya aliran sungai inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan
terbentuknya danau. Jenis danau bendungan yang bersifat alami contohnya adalah
Danau Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat
oleh manusia dengan membendung aliran air sungai bisasa dikenal dengan istilah
waduk. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk
Sempor di Jawa Tengah, dan Waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.

4. Danau Karst
Danau karst ini ini merupakan danau yang terjadi di daerah bertanah kapur sebagai
akibat dari dari proses pelarutan terhadap batuan kapur yang dilakukan oleh air hujan.
Proses pelarutan kapur ini lama kelamaan akan membentuk sebuah cekungan dan
cekungan tersebut akan terisi air, sehingga terbentuklah danau. Danau karst ini banyak
kita jumpai di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya adaah di Kabupaten Gunung Kidul,
Provins Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Danau vulkanik – tektonik
Danau vulkanik – tektonik ini merupakan danau yang terbentuk karena perpaduan
tenaga vulkanik dan juga tektonik. Contoh dari danau ini adalah Danau Toba.

6. Danau Glasial
Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya proses erosi glasial,
yakni erosi yang terjadi pada gletser. Karena proses erosi inilah membentuk sebuah
cekungan, dan cekungan tersebut terisi oleh air sehingga terbentuklah sebuah danau.
Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar kawasan iklim kutub. 
Danau glasial ini tidak dapat kita temukan di Indonesia karena di Indonesia tidak ada.
Contoh dari danau ini antar lain adalah danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St.
Laurence di Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.

7. Danau Sungai Mati atau Oxbow Lake


Danau sungai ini juga dinamakan sebagai Oxbow Lake. Danau sungai mati ini
merupakan danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang terputus yang
diakibatkan dari proses pembelokan arah alirah (mendering). Danau ini biasnya
terbentuk di bagian hilir sungai. Danau jenis ini dapat kita temui di wilayah Indonesia.
Contoh dari danau ini adalah danau di Sungai Barito yang berada di Pulau Kalimantan.

8. Cirques
Danau cirques ini merupakan danau yang berasal dari pencairan es. Danau Cirques ini
merupakan danau yang banyak dijumpai di wilayah pegunungan yang tinggi, yangmana
sebagian dari tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es.

9. Danau Laguna atau Haff


Danau laguna ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses pengendapan
materi yang terbawa arus sungai di daerah sekitar pantai, sehingga arus sungai yang
terbendung dengan laut bebas dan membentuk genangan air. Genangan air yang
terbentuk ini merupakan campuran air tawar yang dibawa oleh sungai dengan air laut.
Danau laguna ini merupakan danau yang jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun
jarang, namun bukan berarti danau jenis ini masih dapat kita jumpai di Indonesia.
Hanya saja danau laguna yang terdapat di Indonesia ini berukuran sangat kecil.

Dilihat dari Produksi Materi Organik


1. Danau Oligotropik

Jenis danau pertama berdasarkan produksi materi organiknya adalah danau Oligotropik.
Danau Oligotropik merupakan danau yang kekurangan makanan atau nutrient. Hal ini
karena fitoplankton di daerah limnestik di danau tersebut tidak produktif.

 
2. Danau Eutropik
Jenis danau yang kedua berdasarkan produksi materi organiknya adalah danau eutropik.
Danau eutropik ini merupakan danau yang dangkal (tidak terlalu dalam) dan kaya
kandungan makanan atau nutrient. Hal ini karena fitoplankton yang berada di danau ini
sangat produktif. Seperti halnya danau Oligotropik

3. Danau Hipertobi

Danau hipertobi merupakan danau yang memiliki kandungan nutrient yang berlebihan.
Oleh karena danau ini memiliki kandungan nutrient yang sangat tinggi, maka air yang
ada di danau ini terlihat sangat keruh.

Anda mungkin juga menyukai