Anda di halaman 1dari 11

AKALAH: ADAPTASI ORGANISME TERHADAP LINGKUNGAN

18 Desember 2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan kita tak pernah terlepas dari orang lain, yang mana kitamembutuhkan mereka
sebagai pelengkap dalam hidup kita, akan tetapi sebelum kitamengenal siapa mereka dan
bagaimana mereka kita harus bisa beradaptasi dengan merekatelebih dahulu. Individu merupakan
organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang lain kita tidak bisa hidup sempurna. Jika
diperhatikan hewan-hewan yang ada di sekitar kita, kita akan melihat bahwa setiap hewan
diciptakan Tuhan dengan unik. Baik mamalia besar seperti gajah, kerbau, kuda, hingga serangga
kecil seperti lebah, kupu-kupu dan belalang diberi tuhan kemampuan dan bentuk tubuh yang
paling sesuai dengan tempat dan cara hidupnya. Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian yang
dilakukan makhluk hidup agar bisa betahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan
yang baru, bukan hanya pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka berada, demi mempertahankan
kelangsungan hidup atau dalam mempertahankan hidupnya.

Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah ketidakmampuan makhluk hidup untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya, ketika memindahkan seekor ikan yang diambil dari
habitat aslinya ke dalam kolam ikan buatan sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang dipelihara
mati. Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan
barunya. Maka jelaslah bahwa makhluk hidup yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya
akan mengalami kepunahan. Setiap jenis organisme mempunyai dan memerlukan lingkungan
untuk hidup di tempat tertentu. Lingkungan atau tempat suatu makhluk hidup biasanya disebut
dengan habitat.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Bagi makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, ia dapat hidup lebih
lama dan individu sejenisnya (populasi) cenderung bertambah banyak. Tetapi bagi makhluk
hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan punah. Ada bermacam-
macamadaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi,
adaptasifisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

Bagaimana konsep dasar teori adaptasi?


Apa pengertian dari adaptasi?

Jelaskan jenis- jenis adaptasi?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

Untuk mengetahui konsep tentang adaptasi, baik adaptasi morfologi (hewan dantumbuhan),
adaptasi fisiologi (hewan dan tumbuhan), danadaptasi tingkah laku(hewan dan tumbuhan).

Untuk mengetahui pengertian adaptasi.

Untuk mengetahui jenis- jenis adaptasi.

II. PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Teori Adaptasi

Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi genetik,
dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus
pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha
menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses
kognitif dan level gerak yang terus-menerus. Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep dalam
2 versi dari teori sistem, baik secara biological, perilaku, dan sosial. Asumsi dasar adaptasi
berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu
berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara
biologis/genetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi
genetik dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan. Adaptasi merupakan juga suatu proses yang dinamik karena baik
organisme maupun lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstan/tetap. Sedangkan Roy
Ellen membagi tahapan adaptasi dalam 4 tipe. Antara lain adalah (1) tahapan phylogenetic yang
bekerja melalui adaptasi genetik individu lewat seleksi alam, (2) modifikasi fisik dari
phenotype/ciri-ciri fisik, (3) proses belajar, dan (4) modifikasi kultural. Modifikasi budaya bagi
Ellen menjadi supreme atau yang teratas bagi homo sapiens, dimana adaptasi budaya dan
transmisi informasi dikatakannya sebagai pemberi karakter spesifik yang dominan. Manusia
dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar seperangkat sosial dan kaidah-kaidah budaya yang
tidak terbatas. Sehingga kemudian fokus perhatian adaptasi menurut Rot Ellen seharusnya
dipusatkan pada proses belajar, dan modifikasi budayanya.

Dasar pembagian ke-4 tipe adaptasi diatas, berdasarkan atas laju kecepatan mereka untuk dapat
bekerja secara efektif. Seperti adaptasi phylogenetic, dibatasi oleh tingkatan bagaimana populasi
dapat bereproduksi dan berkembangbiak. Modifikasi fisik bekerja lebih cepat, akan tetapi tetap
tergantung pada perubahan somatik dan akomodasi yang dihubungkan dengan pertumbuhan fisik
dan reorganisasi dari tubuh. Sedangkan proses belajar, tergantung dari koordinasi sensor motor
yang ada dalam pusat sistem syaraf. Disini ada proses uji coba, dimana terdapat variasi dalam
waktu proses belajar yang ditentukan oleh macam-macam permasalahan yang dapat
terselesaikan. Adaptasi kultural proses bekerjanya dianggap lebih cepat dibandingkan ke-3
proses diatas karena ia dianggap bekerja melalui daya tahan hidup populasi dimana masing-
masing komuniti mempunyai daya tahan yang berbeda berdasarkan perasaan akan resiko, respon
kesadaran, dan kesempatan. Sifat-sifat budaya mempunyai koefisiensi seleksi, variasi, perbedaan
kematian-kelahiran, dan sifat budaya yang bekerja dalam sistem biologi.

B. Pengertian Adaptasi

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:

Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan)

Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas

Mempertahankan hidup dari musuh alaminya (bereproduksi)

Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Adaptasi adalah, pertama-tama,
proses, dan bukan bagian fisik dari tubuh. Perbedaan dapat dilihat dalam parasit internal, dimana
struktur tubuh sangat sederhana, tapi tetap organisme. Yang sangat beradaptasi dengan
lingkungan yang tidak biasa. Dari sini dapat dilihat adaptasi yang tidak hanya masalah sifat
terlihat: dalam parasit seperti adaptasi kritis terjadi dalam siklus-hidup, yang sering cukup rumit.
Namun, sebagai istilah praktis, adaptasi sering digunakan untuk. produk: fitur-fitur dari spesies
yang hasil dari proses tersebut. Banyak aspek dari hewan atau tanaman dapat benar adaptasi
disebut, meskipun selalu ada beberapa fitur yang fungsinya diragukan. Dengan menggunakan
istilah adaptasi untuk proses evolusi, dan sifat adaptif untuk bagian tubuh atau fungsi (produk),
dua indera kata mungkin dibedakan. Adaptasi adalah salah satu dari dua proses utama yang
menjelaskan beragam spesies yang kita lihat dalam biologi, seperti berbagai jenis kutilang
Darwin. Yang lainnya adalah spesiasi (spesies-membelah atau cladogenesis), yang disebabkan
oleh isolasi geografis atau mekanisme lain. Sebuah contoh favorit digunakan sekarang untuk
mempelajari saling adaptasi dan spesiasi adalah evolusi ikan cichlid di danau Afrika, mana
pertanyaan isolasi reproduksi jauh lebih kompleks.

Adaptasi tidak selalu merupakan hal yang sederhana, di mana fenotip berkembang yang ideal
untuk lingkungan eksternal yang diberikan. organisme harus layak pada semua tahap
perkembangan dan pada semua tahap dari evolusi. Hal ini menempatkan kendala pada evolusi
pembangunan, perilaku dan struktur organisme. Kendala utama, di mana ada banyak perdebatan,
adalah persyaratan bahwa setiap perubahan genetik dan fenotipik selama evolusi harus relatif
kecil, karena sistem pembangunan sangat kompleks dan saling terkait. Namun, tidak jelas apa
yang “relatif kecil” seharusnya berarti, untuk poliploidi misalnya di tanaman adalah perubahan
cukup umum genetik yang besar. Asal usul simbiosis dari beberapa mikro-organisme untuk
membentuk sebuah eukaryota. Merupakan contoh yang lebih eksotis.

Semua adaptasi membantu organisme bertahan dalam relung ekologi mereka. ini mungkin sifat
adaptif struktural, perilaku atau fisiologis. adaptasi struktural fitur fisik organisme (bentuk,
meliputi tubuh, persenjataan, dan juga organisasi internal). Perilaku adaptasi terdiri dari rantai
perilaku yang diturunkan dan / atau kemampuan untuk belajar: perilaku mungkin warisan secara
rinci (naluri), atau kecenderungan untuk belajar mungkin warisan (neuropsikologi lihat). Contoh:
mencari makan, kawin, vokalisasi. adaptasi fisiologis organisme izin untuk melakukan fungsi
khusus (misalnya, membuat racun, mengeluarkan lendir, Phototropism Fototropisme), tetapi juga
fungsi yang lebih umum seperti pertumbuhan dan pembangunan, pengaturan suhu,
keseimbangan ionik dan aspek lain dari homeostasis. Adaptasi, kemudian, mempengaruhi semua
aspek kehidupan organisme.

C. Jenis Adaptasi

Ada tiga jenis bentuk adaptasi, yaitu :

Adaptasi Morfologi

Untuk dapat bertahan hidup, setiap makhluk hidup harus mempunyai bentuk dan fungsi tubuh
yang paling sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dengan adaptasi yang dilakukannya, hewan
dapat memperoleh makanan dan mampu melindungi diri dari musuhnya.Lingkungan hidup yang
berbeda menyebabkan adaptasi morfologi yang berbeda pula.

1.1. Adaptasi Morfologi pada tumbuhan

a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit).

Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan
tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan
lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.

Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.

Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.

b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)

Mempunyai daun yang tipis dan lebar.

Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat
proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.

c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)

Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk
memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara.
Contoh: enceng gondok, kiambang.

Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk
mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh: Hydrilla,Vallisneria.

Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air,
mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air
dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.

Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat
sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.

1.2. Adaptasi Morfologi pada hewan :

a. Berbagai macam bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.

Paruh bebek pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna menyaring makanan dariair
dan lumpur.

Paruh burung pipit bentuknya pendek tebal dan runcing berfungsi untuk memecah biji-bijian.

b. Berbagai macam cakar/kaki burung

Bebek kakinya berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di atas
tanah berlumpur
Kaki ayam sangat baik digunakan untuk mengais makanan di tanah.

Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis
mangsa yang dimakannya.

c. Serangga

Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk
penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat,
yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.

Mulut pengisap

Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan
mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.

Mulut penusuk dan penghisap

Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang.
Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk
menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain
mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.

Mulut penjilat

Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk
menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat
adalah lebah.

Mulut penyerap

Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).
Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga
yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
d. Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan
runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk
mencabik-cabik mangsanya.

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya
disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah
adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan
lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu
yang lama.

Adaptasi Fisiologi

Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup dengan cara melakukan
prosesfisiologis dalam tubuhnya agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya.

Adaptasi Fisiologi pada tumbuhan :

Tumbuhan insektivora menghasilkan enzim protease sebagai penghancur protein dari


tubuhmangsanya. Contohnya: kantung semar.

Proses gutasi berlangsung ketika daun melakukan penguapan, namun udara luar dalam
keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas berubah menjadi
titik-titik air di tepi daun. Proses gutasi pada tumbuhan higrofit.

Bunga bangkai mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga makanannya.


Bunga bangkai mengeluarkan bau tak sedap.

Adaptasi Fisiologi pada hewan :

a. Hewan darat

Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencerna zat selulosa dalam makanannya.
Contohnya: hewan herbivora.

Rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh flagellata dalam ususnya untuk
mencernazat selulosa makanannya yang berasal dari kayu. Contohnya: rayap.

Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang
dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini
dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan
sekitarnya.

b. Hewan air:

Cumi-cumi dan gurita menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabuhi pemangsanya.

Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air laut
yangmenghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat.

Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan tingkah laku makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
denganlingkungannya agar tetap bertahan hidup. Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan
diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan
makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa.

3.1 Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan:

Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan.

Pada musim kemarau tumbuhan berakar rimpang seperti jahe akan melakukan estivasi
dengancara mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh dipermukaan untuk mengurangi
penguapan tanaman jahe melakukan estivasi pada musim kemarau.

3.2 Adaptasi tingkah laku pada hewan :

Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini
mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang
menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah,
dan ular.

Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke
dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat
berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.

Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini
melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain
siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari
musuhnya.d. Trenggiling akan menggulungkan badannya jika disentuh, untuk menutupi bagian
perutnyayang berkulit tipis Trenggiling menggulungkan tubuhnya.

Bunglon akan merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan warna sekitar, hal ini disebut dengan
Mimikri.

Hibernasi atau tidur panjang pada musim dingin dilakukan karena kondisi lingkungan yang
ekstrim.Dilakukan oleh hewan: seperti tikus gurun, beruang, ataupun landak. Suhu tubuhnya
sedikit turun dibanding udara di sarangnya. Dengan cara ini makanan yang tersimpan dalam
tubuhnya terbakar sangat lambat.

Kerbau berkubang di lumpur untuk melindungi kulitnya yang gelap dari panas.

Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang
putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi
melarikan diri. Kemampuan cicak ini disebut autotomi. Selain cicak, kadal kepiting, udang,
bintang laut, laba-laba, cumi-cumi, dan gurita juga mampu melakukan autotomi.

Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air
paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari
air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke
permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku
paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa
pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat
seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-
parunya penuh dengan udara, begitu pun dengan lumba- lumba.

Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan
kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim
selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan
mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas.
Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang
mengelupas.

Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.

Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk
bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai
tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai.
Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah
itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar.
Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi genetik,
dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus
pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha
menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses
kognitif dan level gerak yang terus-menerus.

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk
memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi,
dan merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:

Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat
dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.

Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa
enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan
memamah biak.

Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus
yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis kepada pembaca adalah agar pembaca dapat mengetahui
tentang adaptasi suatu organisme terhadap suatu lingkungan dan juga penulis dalam menuliskan
makalah ini tidak mendekati kesempurnaan, dan untuk menyempurnakannya membutuhkan
kritik yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/76111234/MAKALAH-ADAPTASI, Diunduh pada tanggal 23
November 2012.

http://artikel-kependidikan.blogspot.com/2011/04/penyesuaian-diri-makhluk-hidup-
terhadap.html, Diakses pada tanggal 23 November 2012.

http://etnobudaya.net/2008/01/28/adaptasi-dalam-anthropologi/, Diakses pada tanggal 23


November 2012.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2090615-pengertian-adaptasi/, Diakses pada


tanggal 23 November 2012.

Anda mungkin juga menyukai