Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua organisme memiliki perilaku.Perilaku merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal
dan eksternalnya. Suatu respons dikatakan perilaku bila respons tersebut telah berpola,yakni
memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus tertentu. Perilaku juga dapat diartikan
sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus.
Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa
perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil
asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung.Dari berbagai hasil
kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduannya, yaitu genetis dan
lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat.Perilaku dari pandangan
biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan.
Berbicara tentang kehidupan, untuk melangsungkan hidupnya tumbuhan dan hewan melakukan
adaptasi.Dari adaptasi dapat tercermin tingkah laku dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.
Adapun penjelasan macam-macam adaptasi pada makhluk hidup akan dijelaskan dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana konsep dasar teori adaptasipada hewan dan tumbuhan ?
2. Apa pengertian dari adaptasipada hewan dan tumbuhan ?
3. Bagaimana penjelasan mengenai jenis- jenis adaptasipada hewan dan tumbuhan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari teori adaptasi pada hewan dan tumbuhan.
2. Untuk mengetahui pengertian adaptasi pada hewan dan tumbuhan.
3. Untuk mengetahuijenis- jenis adaptasi pada hewan dan tumbuhan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Teori Adaptasi
Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi genetik,
dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus
pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha
menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses
kognitif dan level gerak yang terus-menerus. Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep dalam
2 versi dari teori sistem, baik secara biological, perilaku, dan sosial.Asumsi dasar adaptasi
berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu
berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara
biologis/genetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi genetik
dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan
lingkungan. Adaptasi merupakan juga suatu proses yang dinamik karena baik organisme maupun
lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstan/tetap. Sedangkan Roy Ellen membagi tahapan
adaptasi dalam 4 tipe.Antara lain adalah (1) tahapan phylogenetic yang bekerja melalui adaptasi
genetik individu lewat seleksi alam, (2) modifikasi fisik dari phenotype/ciri-ciri fisik, (3) proses
belajar, dan (4) modifikasi kultural. Modifikasi budaya bagi Ellen menjadi supreme atau yang
teratas bagi homo sapiens, dimana adaptasi budaya dan transmisi informasi dikatakannya sebagai
pemberi karakter spesifik yang dominan. Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar
seperangkat sosial dan kaidah-kaidah budaya yang tidak terbatas. Sehingga kemudian fokus
perhatian adaptasi menurut Rot Ellen seharusnya dipusatkan pada proses belajar, dan modifikasi
budayanya.
Dasar pembagian ke-4 tipe adaptasi diatas, berdasarkan atas laju kecepatan mereka untuk
dapat bekerja secara efektif.Seperti adaptasi phylogenetic, dibatasi oleh tingkatan bagaimana
populasi dapat bereproduksi dan berkembangbiak. Modifikasi fisik bekerja lebih cepat, akan
tetapi tetap tergantung pada perubahan somatik dan akomodasi yang dihubungkan dengan
pertumbuhan fisik dan reorganisasi dari tubuh. Sedangkan proses belajar, tergantung dari
koordinasi sensor motor yang ada dalam pusat sistem syaraf. Disini ada proses uji coba, dimana
terdapat variasi dalam waktu proses belajar yang ditentukan oleh macam-macam permasalahan
2

yang dapat terselesaikan. Adaptasi kultural proses bekerjanya dianggap lebih cepat dibandingkan
ke-3 proses diatas karena ia dianggap bekerja melalui daya tahan hidup populasi dimana masingmasing komuniti mempunyai daya tahan yang berbeda berdasarkan perasaan akan resiko, respon
kesadaran, dan kesempatan. Sifat-sifat budaya mempunyai koefisiensi seleksi, variasi, perbedaan
kematian-kelahiran, dan sifat budaya yang bekerja dalam sistem biologi.
2.2 Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
1. Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan)
2. Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas
3. Mempertahankan hidup dari musuh alaminya (bereproduksi)
4. Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Adaptasi adalah, pertama-tama,
proses, dan bukan bagian fisik dari tubuh.Perbedaan dapat dilihat dalam parasit internal, dimana
struktur tubuh sangat sederhana, tapi tetap organisme.Yang sangat beradaptasi dengan lingkungan
yang tidak biasa. Dari sini dapat dilihat adaptasi yang tidak hanya masalah sifat terlihat: dalam
parasit seperti adaptasi kritis terjadi dalam siklus-hidup, yang sering cukup rumit. Namun, sebagai
istilah praktis, adaptasi sering digunakan untuk.produk: fitur-fitur dari spesies yang hasil dari
proses tersebut. Banyak aspek dari hewan atau tanaman dapat benar adaptasi disebut, meskipun
selalu ada beberapa fitur yang fungsinya diragukan. Dengan menggunakan istilah adaptasi untuk
proses evolusi, dan sifat adaptif untuk bagian tubuh atau fungsi (produk), dua indera kata
mungkin dibedakan. Adaptasi adalah salah satu dari dua proses utama yang menjelaskan beragam
spesies yang kita lihat dalam biologi, seperti berbagai jenis kutilang Darwin. Yang lainnya adalah
spesiasi (spesies-membelah atau cladogenesis), yang disebabkan oleh isolasi geografis atau
mekanisme lain. Sebuah contoh favorit digunakan sekarang untuk mempelajari saling adaptasi
dan spesiasi adalah evolusi ikan cichlid di danau Afrika, mana pertanyaan isolasi reproduksi jauh
lebih kompleks.

Adaptasi tidak selalu merupakan hal yang sederhana, di mana fenotip berkembang yang ideal
untuk lingkungan eksternal yang diberikan.organisme harus layak pada semua tahap
perkembangan dan pada semua tahap dari evolusi. Hal ini menempatkan kendala pada evolusi
pembangunan, perilaku dan struktur organisme.Kendala utama, di mana ada banyak perdebatan,
adalah persyaratan bahwa setiap perubahan genetik dan fenotipik selama evolusi harus relatif
kecil, karena sistem pembangunan sangat kompleks dan saling terkait. Namun, tidak jelas apa
yang relatif kecil seharusnya berarti, untuk poliploidi misalnya di tanaman adalah perubahan
cukup umum genetik yang besar. Asal usul simbiosis dari beberapa mikro-organisme untuk
membentuk sebuah eukaryota.Merupakan contoh yang lebih eksotis.
Semua adaptasi membantu organisme bertahan dalam relung ekologi mereka.ini mungkin
sifat adaptif struktural, perilaku atau fisiologis. adaptasi struktural fitur fisik organisme (bentuk,
meliputi tubuh, persenjataan, dan juga organisasi internal). Perilaku adaptasi terdiri dari rantai
perilaku yang diturunkan dan / atau kemampuan untuk belajar: perilaku mungkin warisan secara
rinci (naluri), atau kecenderungan untuk belajar mungkin warisan (neuropsikologi lihat). Contoh:
mencari makan, kawin, vokalisasi. adaptasi fisiologis organisme izin untuk melakukan fungsi
khusus (misalnya, membuat racun, mengeluarkan lendir, Phototropism Fototropisme), tetapi juga
fungsi yang lebih umum seperti pertumbuhan dan pembangunan, pengaturan suhu, keseimbangan
ionik dan aspek lain dari homeostasis. Adaptasi, kemudian, mempengaruhi semua aspek
kehidupan organisme.
2.3 Jenis Adaptasi
Ada tiga jenis bentuk adaptasi, yaitu :
1. Adaptasi Morfologi
Untuk dapat bertahan hidup, setiap makhluk hidup harus mempunyai bentuk dan fungsi tubuh
yang paling sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dengan adaptasi yang dilakukannya, hewan
dapat memperoleh makanan dan mampu melindungi diri dari musuhnya.Lingkungan hidup yang
berbeda menyebabkan adaptasi morfologi yang berbeda pula.
A. Adaptasi Morfologi pada tumbuhan
a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit).
4

1. Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau
bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi
sangat sedikit.
2. Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau
lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
3. Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
4. Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.

kaktus;wikipedia.org

b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)


1. Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
2. Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat
mempercepat proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.

keladi; wikipedia.org

c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)


1. Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara
untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi
udara. Contoh: enceng gondok, kiambang.
2. Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal
untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh: Hydrilla,Vallisneria.

3. Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar
air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam
dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.Tumbuhan yang
hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak
roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.

4.

a.eceng gondok;b.hydrilla;c.teratai; d.bakau; Wikipedia.org

B. Adaptasi Morfologi pada hewan :


a. Berbagai macam bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
1. Paruh bebek pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna menyaring makanan
dariair dan lumpur.
2. Paruh burung pipit bentuknya pendek tebal dan runcing berfungsi untuk memecah bijibijian.

a.paruh bebek;b.paruh pipit; academia.edu

b. Berbagai macam cakar/kaki burung


1. Bebek kakinya berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di atas
tanah berlumpur
2. Kaki ayam sangat baik digunakan untuk mengais makanan di tanah.
6

3. Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan
jenis mangsa yang dimakannya.

Kaki bebek;kaki ayam;kaki elang;kaki pipit;academia.edu

c. Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk
penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis
makanannya.Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan
menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1. Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan
dijulurkan.Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu.Kupu-kupu
menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2. Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan
panjang.Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah
nyamuk.Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian
menghisap darah.Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai
pengisap.
3. Mulut penjilat
4. Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna
untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut
penjilat adalah lebah.
5. Mulut penyerap
7

Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons
(gabus).Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair.Contoh
serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.

academia.ed
u
d. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring
besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong
yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk
tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri
unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk
sebagai penyimpan lemak.Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa
minum air dalam waktu yang lama.
2.Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup dengan cara melakukan
prosesfisiologis dalam tubuhnya agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
a. Adaptasi Fisiologi pada tumbuhan :
1. Tumbuhan insektivora menghasilkan enzim protease sebagai penghancur protein dari
tubuhmangsanya. Contohnya: kantung semar.

2. Proses gutasi berlangsung ketika daun melakukan penguapan, namun udara luar dalam
keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas berubah
menjadi titik-titik air di tepi daun. Proses gutasi pada tumbuhan higrofit.
3. Bunga bangkai mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga makanannya.
Bunga bangkai mengeluarkan bau tak sedap.

4.

Kantong semar dan bunga bangkai; Wikipedia.org

b. Adaptasi Fisiologi pada hewan :


a. Hewan darat
1. Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencerna zat selulosa dalam
makanannya. Contohnya: hewan herbivora.
2. Rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh flagellata dalam ususnya untuk
mencernazat selulosa makanannya yang berasal dari kayu. Contohnya: rayap.
3. Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
4. Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini
dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan
sekitarnya.
b. Hewan air:
1. Cumi-cumi dan gurita menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabuhi pemangsanya.
2. Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air laut
yangmenghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat.

3.

Rusa;rayap;musang;cumi-cumi;Wikipedia.org

3.Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku merupakan tingkah laku makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
denganlingkungannya agar tetap bertahan hidup. Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan
diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan
makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa.
a. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan:
1. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi
penguapan.
2. Pada musim kemarau tumbuhan berakar rimpang seperti jahe akan melakukan estivasi
dengancara mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh dipermukaan untuk mengurangi
penguapan tanaman jahe melakukan estivasi pada musim kemarau.

3.

Pohon jati dan jahe;Wikipedia.org

b. Adaptasi tingkah laku pada hewan :


1. Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya
ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain
yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah,
kelabang, lebah, dan ular.

10

2. Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti
tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat
melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
3. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis
ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang.
Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk
melindungi diri dari musuhnya.d. Trenggiling akan menggulungkan badannya jika
disentuh, untuk menutupi bagian perutnyayang berkulit tipis Trenggiling menggulungkan
tubuhnya.
4. Bunglon akan merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan warna sekitar, hal ini disebut
dengan Mimikri.
5. Hibernasi atau tidur panjang pada musim dingin dilakukan karena kondisi lingkungan
yang ekstrim.Dilakukan oleh hewan: seperti tikus gurun, beruang, ataupun landak. Suhu
tubuhnya sedikit turun dibanding udara di sarangnya. Dengan cara ini makanan yang
tersimpan dalam tubuhnya terbakar sangat lambat.
6. Kerbau berkubang di lumpur untuk melindungi kulitnya yang gelap dari panas.
7. Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor
yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat
itulah ia pergi melarikan diri. Kemampuan cicak ini disebut autotomi. Selain cicak, kadal
kepiting, udang, bintang laut, laba-laba, cumi-cumi, dan gurita juga mampu melakukan
autotomi.
8. Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup
di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil
oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh
menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat
bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus
mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh
dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara
sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara, begitu pun dengan
lumba- lumba.
11

9. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap


menghancurkan

kayu?

Di

dalam

usus

rayap

terdapat

hewan Protozoa,

yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna
kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian
belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya
kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.
10. Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
11. Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur
empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara
untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas
telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas
untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke
bagian hilir dan akhirnya ke laut.

Kalajengking;siput;bunglon;kerbau;Wikipedia.org

12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi genetik,
dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang
berfokus pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut
berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi
juga proses kognitif dan level gerak yang terus-menerus.
2. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk
memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi,
dan merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
3. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
A.

Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi
dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai
makanannya.

B.

Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini
bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase
oleh hewan memamah biak.

C.

Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya:
ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

13

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. dkk. 2000. Biologi Edisi Lima Jilid Tiga. Alih Bahasa: Jakarta: Erlangga.
Mackean, D.G. 1992.Intruktion to Biology.London : John Murray.
Nurhayati, Nunung. Biologi Bilingual. Bandung : Yrama Widya.
http://id.wikipedia.org/wiki/tingkah-laku

14

Anda mungkin juga menyukai