Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

PENGETAHUAN LINGKUNGAN TAMBANG


Kode MK 222D6202

MODUL 2

ORGANISASI DAN KAJIAN RUANG LINGKUP EKOLOGI

Oleh : Meinarni Thamrin, ST., MT


NIP : 19710512 200812 2 001

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

2015
ORGANISASI DAN KAJIAN RUANG LINGKUP EKOLOGI

I. Komponen Penyusun Ekologi

Ekologi disusun oleh komponen yang saling memengaruhi sesuai dengan

definisinya sendiri yang telah kita pelajari pada modul 1. Komponen penyusun ekologi

adalah sebagai berikut :

1) Makhluk hidup (komponen hayati atau biotik) meliputi: flora, fauna,

mikroorganisme, manusia

2) Tempat tinggal = rumah tangga (komponen fisik / geofisik) meliputi: tanah,

air, udara, kelembaban, salinitas, pH, ruang, waktu dan keberagaman.

II. Tingkatan Organisasi Organisma

Organisma memiliki tingkat organisasi dari sederhana (protoplasma) sampai

kompleks (sistem organ). Bila tingkatan tersebut dirunutkan akan membentuk spektrum

biologi dari tingkat seluler sampai biosfer berdasarkan urutan: protoplasma, sel, jaringan,

organ, sistem organ, organisma, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.

1. Protoplasma, merupakan zat hidup dalam sel yang terdiri atas senyawa organik

kompleks seperti lemak, protein, dll.

2. Sel, satuan dasar organisma yang terdiri atas protoplasma dan inti

3. Jaringan, kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama

4. Organ, bagian organisma yang mempunyai fungsi tertentu

5. Sistem organ, kerja sama antara struktur dan fungsional yang harmonis
6. Organisme, mahluk hidup

7. Populasi, kelompok organisme sejenis pada satu waktu dan tempat tertentu

8. Komunitas, seluruh populasi pada daerah tertentu

9. Ekosistem, satu kesatuan utuh antar organisme dan lingkungannya yang saling

memengaruhi

10. Biosfer, lapisan bumi di mana ekosistem ada

Makhluk hidup atau organisme mempunyai tingkat organisasi yang berkisar dari

tingkat yang paling sederhana sampai tingkat organisasi yang paling kompleks

(Odum,1983), dapat digambarkan sebagai berikut :

Interaksi antara faktor biotik dan faktor abiotik pada setiap tingkat menghasilkan

sistem fungsional yang khas. Sedangklan sistem adalah komponen-komponen yang

secara teratur berinteraksi dan saling tergantung membentuk suatu kesatuan yang

menyeluruh. Ekologi terutama memelajari sebelah kanan dari spektrum ini, yaitu sistem

organisme, sistem populasi dan ekosistem.

Lingkungan hidup sendiri (live environment) disusun oleh 3 (tiga) komponen atau

abc environment yang meliputi:


A (Abiotic environment) atau lingkungan fisik yang terdiri dari unsur unsur air,

udara, lahan dan energi serta bahan mineral yang terkandung didalamnya

B (Biotic environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur hewan,

tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri

C (Cultural environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social Ekonomi

Budaya serta kesejahteraan.

Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang

dinamis antar ketiga komponen lingkungan tersebut, seperti berikut ini:

Udara yang sejuk, segar dan tidak tercemar tentu saja sangat menyokong

kehidupan manusia (C). Di negara yang penduduknya telah mempunyai kemampuan

ekonomi yang kuat (C), pembangunan fisik (A) sangat menonjol, yang dapat

digambarkan di bawah ini :


Gambar 1.Interaksi dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen
lingkungan

Komponen fisik dan biologi sangat erat hubungannya, dan fungsinya sebagai

tempat tinggal bagi manusia dan sistem sistem sosekbudnya. Karena itu kedua

komponen tersebut digabung menjadi satu komponen dengan nama biofisik, sebagai

satu sistem penyokong kehidupan.

III. Klasifikasi Ekologi

Memelajari ekologi lebih jauh maka ekologi masa kini menjadi sangat luas

cakupannya, namun dapat digolongkan menurut bidang kajiannya (Odum,1983).


1. Pembagian atas dasar jenis organisme, yaitu:

1) Autekologi, adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis organisme (individu) yang

berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan yang biotis maupun yang abiotis.

Biasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi terhadap lingkungan, sifat

parasitis atau non parasitis dan lain lain.

2) Sinekotogi, adalah ekologi yang mempelajari kelompok organisme (masyarakat

organisme) sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi terhadap lingkungannya

dalam suatu daerah tertentu.

2. Pembagian atas dasar habitat, yaitu:

Beberapa para pengamat lingkungan membuat kajian ekologi menurut habitat, yaitu

tempat suatu jenis organisme atau kelompok organisme tertentu didapatkan. Oleh karena

itu ada beberapa istilah :

- Ekologi bahari atau kelautan

- Ekologi perairan tawar

- Ekologi daratan atau terestrial

- Ekologi estuaria

- Ekologi padang rumput, dll

3. Pembagian atas dasar taksonomi

Pembagian yang didasarkan pada sistematika makhluk hidup, misalnya:

- Ekologi tumbuhan
- Ekologi manusia

- Ekologi hewan

- Ekologi mikroba, dll

IV. Hubungan Ekologi Dengan Ilmu Lainnya

Ilmu ekologi sebagai dasar dari ilmu-ilmu lingkungan, tidak dapat berdiri sendiri,

dalam penerapannya dalam ilmu aplikasi maka dibutuhkan berbagai disiplin ilmu lainnya,

yaitu :

1. Ilmu alam lainnya, seperti:

Fisika, berperan dalam hal faktor fisik, seperti sinar matahari, suhu, dll

Kimia, bereperan dalam proses sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh organisma

Bumi antariksa, terutama berperan pada musim, perubahan siang malam, erosi,

sedimentasi, gravitasi, dll

2. Ilmu sosial

Ilmu sosial menjadi penting bila komponen manusia dimasukkan ke dalam cakupan

ekosistem.

Pertanyaan dan Tugas

1. Apa saja komponen ekosistem?

2. Apa yang dipelajari dalam ekologi?

3. Berilah contoh apa yang dipelajari pada ekologi organisme.

4. Apa perbedaan antara ekologi komunitas dengan ekologi ekosistem?

Anda mungkin juga menyukai