Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 2

Hukum Toleransi Sheldford adalah batas toleransi maksimum dan batas toleransi minimum sebagai
kisaran toleransi. Dengan mengetahui batas toleransi dari suatu organisme maka dapat diperkirakan
kemampuan daya tahan hidup suatu organisme apabila berada pada suatu kondisi tertentu dan
dapat diketahui pula pola dan penyebaran organisme di lapangan. Untuk menyatakan batas
toleransi suatu organisme sering dipakai istilah yang umum, yaitu berawalan steno yang berarti
sempit dan eury yang berarti lebar/luas. Agar dapat bertahan hidup di dalam keadaan tertentu,
suatu organisme harus memiliki bahan-bahan penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakannya.

Ada beberapa asas tambahan dari Hukum Toleransi, antara lain sebagai berikut:

Suatu organisme mempunyai toleransi yang besar terhadap satu faktor dan kecil terhadap
faktor lainnya.
Organisme yang mempunyai toleransi yang besar terhadap semua faktor memiliki daerah
penyebaran yang luas.
Bila satu faktor lingkungan tidak optimum untuk suatu jenis organisme, mak toleransi berkurang
terhadap faktor-faktor lingkungan lainnya.
Dalam banyak hal, interaksi populasi seperti kompetisi, predator, parasit dan lainnya mencegah
organisme dari pengambilan keuntungan terhadap kondisi lingkungan fisik yang optimum.
Pembiakan merupakan masa yang kritis bila faktor-faktor lingkungan menjadi terbatas. Keadaan
reproduktif seperti: biji, telur, embrio, kecambah, dan larva pada umumnya mempunyai batas
toleransi yang sempit.

Contohnya :

1. Telur-telur ikan trout berkembang antara 00C dan 120C dengan optimum 40C sedangkan telur-
telur kodok antara 00C dan 300C dengan optimum 220C. Jadi telur-telur ikan trout adalah
stenothermal dan telur-telur kodok eurythermal. Titik-titik minimum, optimum dan maksimum
berdekatan untuk jenis-jenis yang stenotermal. Sehingga perbedaan tempratur yang kecil
menyebabkan efek yang kecil pada jenis eurythermal. Jenis-jenis yang stenotermal ada yang
bersifat toleransi tempratur rendah (oligothermal) dan adapula yang toleransi tempratur tinggi
(polythermal) atau di antaranya.
2. Misalnya pada tanaman. Untuk bisa melangsungkan kehidupannya, tanaman membutuhkan
berbagai faktor seperti cahaya matahari, suhu, CO2, air, unsur hara dan lain-lain. Jika salah satu
unsur tersebut tidak terpenuhi, maka dapat menyebabkan kurang optimalnya pertumbuhan
tanaman tersebut. Bahkan, jika hilangnya salah satu unsur ini berlangsung terus-menerus dan
diikuti dengan hilangnya unsur yang lain maka dapat menyebabkan kematian pada tanaman itu
sendiri. Akan tetapi dengan adanya daya toleransi dari tanaman itu sendiri akan membuat
kesempatan hidup pada tanaman menjadi lebih besar, walaupun keadaannya akan menjadi
kurang optimal. Hal ini dapat dilihat pada pengaruh cahaya matahari terhadap percepatan
tumbuh tanaman. Tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk membantu melangsungkan
kehidupannya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman.
Umumnya, tanaman membutuhkan cahaya matahari dalam jumlah banyak untuk
memproduksi energi (ATP) melalui proses fotosintesis.
Referensi :
1. http://akurakurus.blogspot.co.id/2014/11/hukum-minimum-liebig-danhukum-
toleransi.html
2. http://akuakulturunhas.blogspot.co.id/2008/11/faktor-pembatas-dan-lingkungan-
fisik.html
3. Utomo, Suyud Warno,dkk. 2012. Ekologi. Universitas Terbuka. Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai