KATA PENGANTAR
Bismillahirrahminarrahim.
Segala puji untuk Allah Swt. karena berkat hidayah ,rahmat dan kuasa-Nya
sehingga kita masih diberi kesehatan, kemudahan, serta umur yang panjang. Shalawat
serta salamsemoga tercurahkan kepada Nabi akhirul zaman Nabi Muhammad
saw.Semoga kita termasuk yang di doakan syafaat oleh-Nya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHSAN............................................................................................................5
A. Pengertian Distribusi Binomial.......................................................................5
B. Dsitribusi Binomial Negatif10
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial..............................................................................12
D. Contoh Peristiwa Distribusi Binomial..........................................................13
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................15
Daftar Pustaka.......................................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
Distribusi teoretis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat
kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi frekuensi dapat
digunakan sebagai dasar pembanding dari suatu hasil observasi/eksperimen dan sering
juga digunakan sebgaai pengganti distribusi sebenarnya.Hal ini penting sekali oleh
karena distribusi sebenarnya yang harus diperoleh melalui eksperimen biasanya selain
sangat mahal juga karena sesuatu hal seringkali tidak dapat dilakukan.
Distribusi teoretis memungkinkan para pembuat keputusan memperoleh dasar
logika yang kuat dalam membuat keputusan, dan sangat berguna sebagai dasar
pembuatan ramalan (forecasting/prediction) berdasarkan informasi yang terbatasatau
pertimbangan-pertimbangan teoretis, dan berguna pula untuk menghitung probabilitas
terjadinya suatu kejadian.
Pengertian mengenai beberapa distribusi yang utama akan meningkatkan
kemampuan seseorang untuk membaca dan mengartikan hasil karya ilmiah di semua
bidang. Setiap kejadian yang dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai suatu variabel
umumnya mengikuti suatu distribusi teoretis tertentu dan apabila sudah diketahui
dengan jelas jenis distribusinya, kita akan dapat dengan mudah berapa probabilitas
kejadian tersebut. Misalnya: berapa probabilitas bahwa seorang calon presiden RI akan
terpilih menggantikan presiden yang lama.
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi
probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal)
yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi binomial adalah
distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji
signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada
jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas (yakni
pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi
hipergeometrik, bukan binomial.Semakin besar N daripada n, distribusi binomial
merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan.
BAB II PEMBAHASAN
2. Varians
3. Kemencengan (skewness)
4. Keruncingan (kurtosis)
Contoh:
Di awal tahun ajaran baru, mahasiswa fakultas teknik biasanya membeli rapido
untuk keperluan menggambar teknik.Di koperasi tersedia dua jenis rapido, yang
tintanya dapat di isi ulang (refill) dan yang tintanya harus diganti bersama dengan
cartridgenya.Data yang ada selama ini menunjukkan bahwa 30% mahasiswa membeli
rapido yang tintanya dapat diisi ulang. Jika variabel acak X menyatakan mahasiswa yang
membeli rapido yang tintanya dapat diisi ulang, maka dapat dibentuk distribusi
probabilitas sebagai berikut:
Maka fungsi probabilitasnya adalah fungsi Bernoulli dengan satu parameter p = 0,3.
Dinotasikan:
atau
Percobaan Bernoulli dapat menghasilkan suatu sukses dengan probabilitas p dan gagal
dengan probabilitas q = 1 p. Maka distribusi probabilitas variabel acak binomial X,
jumlah sukses di dalam n percobaan diberikan oleh:
dimana .
Keterangan:
n=populasi
x=sampel
q=1-p
p=produk
b=probabilitas binomial
Ada kalanya perhitungan probabilitas distribusi binomial lebih mudah dilakukan
dengan menggunakan distribusi kumulatif. Bila pada n percobaan terdapat paling tidak
sebanyak r sukses, maka distribusi binomial kumulatif dinyatakan sebagai:
a. mean
b. variansi
c. standar deviasi
d. keofisien kemiringan
e. koefisien keruncingan
Contoh:
Probabilitas bahwa sejenis komponen tertentu yang akan bertahan terhadap uji-
kejut adalah . Carilah probabilitas dimana 2 dari 4 komponen yang selanjutnya diuji
akan bertahan.
Penyelesaian:
Dengan mengasumsikan bahwa pengujian tersebut bebas dan p=3/4 untuk masing-
masing dari keempat pengujian tersebut, kita dapatkan
Contoh:
Probabilitas bahwa seorang pasien sembuh dari penyakit darah yang langka
adalah 0,4. Bila 15 orang diketahui terkena penyakit ini, berapakah probabilitas (a)
paling tidak 10 selamat, (b) dari 3 sampai 8 selamat, dan (c) tepat 5 selamat?
Penyelesaian:
(a)
(b)
(c)
3. Kemencengan (skewness)
4. Keruncingan (kurtosis)
Contoh
Carilah probabilitas bahwa seseorang yang melemparkan tiga koin akan
mendapatkan kepala semua atau ekor semua untuk kali ke dua pada pelemparan yang
ke 5!
Penyelesaian:
Dengan menggunakan sebaran binomial negatif dengan x = 5, k = 2, dan p = 1/4, kita
dapatkan
Contoh 2:
Anda adalah manajer sebuah perusahaan pasta gigi ODOL IDOL.Anda mempunyai mesin
yang didesain bekerja efisien dan beroperasi dengan akurasi tinggi. Mesin seperti ini
dapat mengisi tube pasta gigi sampai 0,1 ons dengan level of desired 80%.
Seorang inspector pabrik anda bertanya berapa kemungkinan bahwa setengah karton
dari tube tersebut (1 karton = 6 tube) akan berisi tepat 0,1 ons pada desired level?
Jawab:
Berdasarkan catatan perusahaan, 8 dari 10 tubes akan secara tepat terisi dengan 0,1
ons pasta gigi (kejadian sukses). Jika kita ingin menghitung probabilitas mendapatkan 3
tube yang tepat terisi dari 6 tube, kita dapat menyimbolkan sebagai berikut:
p = 0,8
q = 1 0,8 = 0,2
r=3
n=6
Kemudian kita gunakan formula binomial sebagai berikut: