DISUSUN OLEH :
RIKY ARDIANSYAH
222360007
TEKNIK INDUSTRI)
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang penyajian data kesehatan ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
PENDAHULUAN
Distribusi teoretis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat kita
harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi frekuensi dapat
digunakan sebagai dasar pembanding dari suatu hasil observasi/eksperimen dan
sering juga digunakan sebgaai pengganti distribusi sebenarnya. Hal ini penting
sekali oleh karena distribusi sebenarnya yang harus diperoleh melalui eksperimen
biasanya selain sangat mahal juga karena sesuatu hal seringkali tidak dapat
dilakukan.
Distribusi teoretis memungkinkan para pembuat keputusan memperoleh dasar
logika yang kuat dalam membuat keputusan, dan sangat berguna sebagai dasar
pembuatan ramalan (forecasting/prediction) berdasarkan informasi yang
terbatasatau pertimbangan-pertimbangan teoretis, dan berguna pula untuk
menghitung probabilitas terjadinya suatu kejadian.
Pengertian mengenai beberapa distribusi yang utama akan meningkatkan
kemampuan seseorang untuk membaca dan mengartikan hasil karya ilmiah di
semua bidang. Setiap kejadian yang dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai
suatu variabel umumnya mengikuti suatu distribusi teoretis tertentu dan apabila
sudah diketahui dengan jelas jenis distribusinya, kita akan dapat dengan mudah
berapa probabilitas kejadian tersebut. Misalnya: berapa probabilitas bahwa seorang
calon presiden RI akan terpilih menggantikan presiden yang lama.
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi
probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika
n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial
merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan
pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas
(yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah
distribusi hipergeometrik, bukan binomial.Semakin besar N daripada n, distribusi
binomial merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan miring
ke kiri.
2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.
3. Percobaan diulang sebanyak n kali.
4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :
“BERHASIL” atau “GAGAL”;
“YA” atau “TIDAK”;
“SUCCESS” or “FAILED”.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap ulangan nilai p
tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.
6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.
7. Percobaannya terdiri atas n ulangan (Ronald.E Walpole)
8. Nilai n < 20 dan p > 0.05
x = 0, 1, 2, …, n
pr(x) dari rumus diatas, merupakan fungsi probabilitas, karena.
a). pr(x) 0, untuk semua x, sebab
0 dan pxqn-x 0
b).
= 1, untuk semua x.
Contoh :
Seorang penjual mengatakan bahwa di antara seluruh barang dagangannya
yang dibungkus rapi, ada yang rusak sebanyak 20%. Seorang membeli barang
tersebut sebanyak 8 buah dan dipilihnya secara acak. Kalau X = banyaknya barang
tidak rusak(bagus) maka.
a). Hitung semua probabilitas untuk memperoleh X.
b). Buat probabilitas kumulatif.
c). Berapa probabilitasnya bahwa dari 8 buah barang yang dibeli, ada 5 yang rusak.
d). P(X ≤ 5), P(2 ≤ X 5), P(X ≤ 8), P(X 4).
Penyelesaian :
a). Probabilitas untuk memperoleh X.
pr(X = 0) =
pr(X = 1) =
pr(X = 2) =
pr(X = 3) =
pr(X = 4) =
pr(X = 5) =
pr(X = 6) =
pr(X = 7) =
pr(X = 8) =
b). Probabilitas Kumulatif.
P(X ≤ 0) = 0,0000
P(X ≤ 1) = 0,0000 + 0,0001 = 0,0001
P(X ≤ 2) = 0,0001 + 0,0011 = 0,0012
P(X ≤ 3) = 0,0011 + 0,0092 = 0,0104
P(X ≤ 4) = 0,0104 + 0,0459 = 0,0563
P(X ≤ 5) = 0,0563 + 0,1468 = 0,2031
P(X ≤ 6) = 0,2031 + 0,2936 = 0,4967
P(X ≤ 7) = 0,4967 + 0,3355 = 0,8322
P(X ≤ 8) = 0,8322 + 0,1678 = 1,0000
c). 5 rusak, berarti x = 3
P(X = 3) = 0,0092 (lihat jawaban a)
d). P(X ≤ 5) = 0,2031 (lihat jawaban b)
P(2 ≤ X 5) = pr(X = 2) + pr(X = 3) + pr(X = 4)
= 0,0011 + 0,0092 + 0,0459
= 0563
P(X ≤ 8) = 1 (lihat jawaban b)
P(X 4) = pr(X = 4) + pr(X = 5) + pr(X = 6) + pr(X = 7) +
pr(X = 8)
= 0,0459 + 0,1468 + 0,2936 + 0,3355 + 0,1678
= 0,9896
Apabila nilai n makin besar, perhitungan probabilitas Binomial dalam
prakteknya harus digunakan tabel Binomial.
Dalam tabel tersebut, n = 16, dan p = (0,05), (0,10), (0,15), …, (0,50). Apabila
p > 0,50, maka persoalannya harus dibalik, yaitu menjadi x gagal dan (n – x)
sukses. Dengan demikian, peranan p bukan lagi menjadi probabilitas sukses
melainkan probabilitas gagal. Untuk n yang cukup besar dapat digunakan tabel
normal.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah ini, dapat kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa statistic digunakan sebagai metode untuk pengumpulan data yang bertujuan
untuk penarikan suatu keputusan. Di dalam Statistic sendiri terdiri dari 3 hal yaitu
kuartil, desil dan persentil. Dimana masing – masing nya memiliki rumus tersendiri
untuk menghitung jumlah data – data yang ada.
Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah, gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.
3.2. Saran
Dari makalah ini, dapat disarankan agar kita bisa menggunakan metode ini
untuk mengambil suatu data apapun, guna penarikan suatu keputusan. Dimana kita
juga dapat menggunakan rumus kuartil, desil, ataupun persentil tergantung pada
situasi yang kita hadapi.
Tak lepas dari itu semua, kami sebagai penyusun juga mengahrapkan saran –
saran yang membangun guna hasil yang jauh lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://kumpulanmakalah94.blogspot.com/2015/07/distribusi-
binomial.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_binomial
http://cyber-learn.blogspot.com/2008/09/modul-distribusi-binomial.html
http://www.gudangmateri.com/2009/12/distribusi-binomial-suatu-percobaan.html
http://berandakami.files.wordpress.com/2008/10/distribusi_probabilitas.pdf
http://erlanpasti.blogspot.com/2010/04/distribusi-binomial.html