Anda di halaman 1dari 40

1.

1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu distribusi binomial
 Apa itu distribusi binomial negative
 Bagaimana ciri-ciri dari distribusi binomial
 Jelaskan bagaimana percobaan distribusi binomial
 Bagaimana Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Apa itu Distribusi binomial kumulatif
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial negative
 Untuk mengetahui cirri-ciri dari distribusi binomial
 Untuk mengetahui penjelasan distribusi binomial
 Untuk menghitung rata-rata,varians,dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Untuk mengeteahui apa itu distribusi binomial kumulatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Binomial
Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu
distribusi
binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli. Distribusi
binomial
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulang
sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk
oleh
suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan
Bernoulli
harus memenuhi syarat: Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu
dari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka
probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah
keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1,
distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan
dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data
kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu
kepada
matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang (koin)
yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses bernouli, dan
hasil
(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusi
probabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai
dalam
psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan
skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen
binomial jika memenuhi empat persyaratan:
2
a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan
”Gagal”.
Tidak ada daerah abu-abu . Dalam praktiknya, sukses dan gagal
harus‟ ‟
didefinisikan sesuai keperluan, Misal:
1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)
2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)
c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.
d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen
tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.
Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:
a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;
b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.
Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses”
dan q
= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel
acak yang
menyatakan sukses
B. Distribusi Binomial Negatif
Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang
memenuhi kondisi-kondisi berikut:
Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,
setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran
yang
mungkin, sukses atau gagal.
Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p
selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)
Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah
total k
sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi
pada suatu
eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan
jumlah
percobaannya yang acak.
3
Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat
menghasilkan
sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q =
1 – p,
maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial
1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p
kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin
besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan
menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan
miring
ke kiri.
2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang
makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.
3. Percobaan diulang sebanyak n kali.
4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :
“BERHASIL” atau “GAGAL”;
“YA” atau “TIDAK”;
“SUCCESS” or “FAILED”.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap
ulangan
nilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.
6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.
D. Percobaan binomial
Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
4
b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua
kemungkinan,
atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau
gagal.
c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar
suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah
dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kali
eksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas
kegagalan
q[3].
Rumus distribusi peluang Binomial:
Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana
q = probabilitas gagal
n = jumlah total percobaan
x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n
Contoh :
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia
telah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10
orang
dipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi
dokter
bulan lalu?
Pembahasan :
Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu
adalah
0,201.
E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial
5
Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki
distribusi
binomial secara berturut-turut dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus
berikut.
MEAN (RATA-RATA)
μ=n∙p
VARIANS
=n∙p∙q
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
=
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus
untuk
rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi
karena
variabel-variabel tersebut memiliki distribusi binomial, maka
variabel-variabel
tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.
Contoh 1 :
Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata,
varians, dan
simpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!
Penyelesaian 1 :
Dengan menggunakan rumus distibusi binomial
n=4
p=½
q = ½ maka
 Rata-rata
μ=n∙p=4∙½=2
 Varians
=n∙p∙q=4∙½∙½=1
 Simpangan baku
= = = =1
Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-rata
banyaknya angka
yang muncul adalah 2, dan simpangan bakunya adalah 1.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, permasalahan ini dapat
diselesaikan
dengan menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan.
Distribusinya
ditunjukkan oleh tabel berikut.
6
Banyak angka yang muncul X 01234
Peluang P(X) 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16
Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai berikut.
Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberika
n hasil yang sama.
F. Distribusi binomial kumulatif
Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa
binomial lebih dari satu sukses.
Rumusnya:
Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan
diperkirakan
probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitasnya!
a. Paling banyak 2 orang lulus
b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang
c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus
Penyelesaian :
a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3
P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) = 0,16
b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44
c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini
banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah,
gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam suatu percobaan peluang, sebaliknya dilakukan bukanhanya sekali
supaya lebih mendapatkan hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan
percobaan
peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi untuk lebih baiknya
menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu distribusi binomial
 Apa itu distribusi binomial negative
 Bagaimana ciri-ciri dari distribusi binomial
 Jelaskan bagaimana percobaan distribusi binomial
 Bagaimana Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Apa itu Distribusi binomial kumulatif
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial negative
 Untuk mengetahui cirri-ciri dari distribusi binomial
 Untuk mengetahui penjelasan distribusi binomial
 Untuk menghitung rata-rata,varians,dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Untuk mengeteahui apa itu distribusi binomial kumulatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Binomial
Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu
distribusi
binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli. Distribusi
binomial
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulang
sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk
oleh
suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan
Bernoulli
harus memenuhi syarat: Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu
dari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka
probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah
keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1,
distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan
dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data
kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu
kepada
matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang (koin)
yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses bernouli, dan
hasil
(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusi
probabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai
dalam
psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan
skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen
binomial jika memenuhi empat persyaratan:
2
a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan
”Gagal”.
Tidak ada daerah abu-abu . Dalam praktiknya, sukses dan gagal
harus‟ ‟
didefinisikan sesuai keperluan, Misal:
1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)
2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)
c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.
d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen
tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.
Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:
a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;
b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.
Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses”
dan q
= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel
acak yang
menyatakan sukses
B. Distribusi Binomial Negatif
Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang
memenuhi kondisi-kondisi berikut:
Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,
setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran
yang
mungkin, sukses atau gagal.
Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p
selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)
Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah
total k
sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi
pada suatu
eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan
jumlah
percobaannya yang acak.
3
Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat
menghasilkan
sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q =
1 – p,
maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial
1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p
kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin
besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan
menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan
miring
ke kiri.
2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang
makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.
3. Percobaan diulang sebanyak n kali.
4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :
“BERHASIL” atau “GAGAL”;
“YA” atau “TIDAK”;
“SUCCESS” or “FAILED”.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap
ulangan
nilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.
6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.
D. Percobaan binomial
Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
4
b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua
kemungkinan,
atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau
gagal.
c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar
suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah
dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kali
eksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas
kegagalan
q[3].
Rumus distribusi peluang Binomial:
Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana
q = probabilitas gagal
n = jumlah total percobaan
x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n
Contoh :
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia
telah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10
orang
dipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi
dokter
bulan lalu?
Pembahasan :
Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu
adalah
0,201.
E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial
5
Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki
distribusi
binomial secara berturut-turut dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus
berikut.
MEAN (RATA-RATA)
μ=n∙p
VARIANS
=n∙p∙q
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
=
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus
untuk
rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi
karena
variabel-variabel tersebut memiliki distribusi binomial, maka
variabel-variabel
tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.
Contoh 1 :
Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata,
varians, dan
simpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!
Penyelesaian 1 :
Dengan menggunakan rumus distibusi binomial
n=4
p=½
q = ½ maka
 Rata-rata
μ=n∙p=4∙½=2
 Varians
=n∙p∙q=4∙½∙½=1
 Simpangan baku
= = = =1
Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-rata
banyaknya angka
yang muncul adalah 2, dan simpangan bakunya adalah 1.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, permasalahan ini dapat
diselesaikan
dengan menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan.
Distribusinya
ditunjukkan oleh tabel berikut.
6
Banyak angka yang muncul X 01234
Peluang P(X) 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16
Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai berikut.
Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberika
n hasil yang sama.
F. Distribusi binomial kumulatif
Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa
binomial lebih dari satu sukses.
Rumusnya:
Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan
diperkirakan
probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitasnya!
a. Paling banyak 2 orang lulus
b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang
c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus
Penyelesaian :
a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3
P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) = 0,16
b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44
c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini
banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah,
gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam suatu percobaan peluang, sebaliknya dilakukan bukanhanya sekali
supaya lebih mendapatkan hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan
percobaan
peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi untuk lebih baiknya
menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu distribusi binomial
 Apa itu distribusi binomial negative
 Bagaimana ciri-ciri dari distribusi binomial
 Jelaskan bagaimana percobaan distribusi binomial
 Bagaimana Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Apa itu Distribusi binomial kumulatif
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial negative
 Untuk mengetahui cirri-ciri dari distribusi binomial
 Untuk mengetahui penjelasan distribusi binomial
 Untuk menghitung rata-rata,varians,dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Untuk mengeteahui apa itu distribusi binomial kumulatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Binomial
Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu
distribusi
binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli. Distribusi
binomial
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulang
sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk
oleh
suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan
Bernoulli
harus memenuhi syarat: Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu
dari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka
probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah
keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1,
distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan
dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data
kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu
kepada
matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang (koin)
yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses bernouli, dan
hasil
(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusi
probabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai
dalam
psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan
skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen
binomial jika memenuhi empat persyaratan:
2
a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan
”Gagal”.
Tidak ada daerah abu-abu . Dalam praktiknya, sukses dan gagal
harus‟ ‟
didefinisikan sesuai keperluan, Misal:
1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)
2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)
c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.
d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen
tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.
Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:
a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;
b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.
Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses”
dan q
= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel
acak yang
menyatakan sukses
B. Distribusi Binomial Negatif
Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang
memenuhi kondisi-kondisi berikut:
Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,
setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran
yang
mungkin, sukses atau gagal.
Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p
selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)
Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah
total k
sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi
pada suatu
eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan
jumlah
percobaannya yang acak.
3
Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat
menghasilkan
sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q =
1 – p,
maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial
1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p
kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin
besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan
menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan
miring
ke kiri.
2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang
makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.
3. Percobaan diulang sebanyak n kali.
4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :
“BERHASIL” atau “GAGAL”;
“YA” atau “TIDAK”;
“SUCCESS” or “FAILED”.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap
ulangan
nilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.
6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.
D. Percobaan binomial
Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
4
b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua
kemungkinan,
atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau
gagal.
c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar
suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah
dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kali
eksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas
kegagalan
q[3].
Rumus distribusi peluang Binomial:
Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana
q = probabilitas gagal
n = jumlah total percobaan
x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n
Contoh :
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia
telah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10
orang
dipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi
dokter
bulan lalu?
Pembahasan :
Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu
adalah
0,201.
E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial
5
Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki
distribusi
binomial secara berturut-turut dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus
berikut.
MEAN (RATA-RATA)
μ=n∙p
VARIANS
=n∙p∙q
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
=
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus
untuk
rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi
karena
variabel-variabel tersebut memiliki distribusi binomial, maka
variabel-variabel
tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.
Contoh 1 :
Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata,
varians, dan
simpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!
Penyelesaian 1 :
Dengan menggunakan rumus distibusi binomial
n=4
p=½
q = ½ maka
 Rata-rata
μ=n∙p=4∙½=2
 Varians
=n∙p∙q=4∙½∙½=1
 Simpangan baku
= = = =1
Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-rata
banyaknya angka
yang muncul adalah 2, dan simpangan bakunya adalah 1.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, permasalahan ini dapat
diselesaikan
dengan menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan.
Distribusinya
ditunjukkan oleh tabel berikut.
6
Banyak angka yang muncul X 01234
Peluang P(X) 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16
Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai berikut.
Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberika
n hasil yang sama.
F. Distribusi binomial kumulatif
Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa
binomial lebih dari satu sukses.
Rumusnya:
Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan
diperkirakan
probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitasnya!
a. Paling banyak 2 orang lulus
b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang
c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus
Penyelesaian :
a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3
P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) = 0,16
b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44
c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini
banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah,
gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam suatu percobaan peluang, sebaliknya dilakukan bukanhanya sekali
supaya lebih mendapatkan hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan
percobaan
peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi untuk lebih baiknya
menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu distribusi binomial
 Apa itu distribusi binomial negative
 Bagaimana ciri-ciri dari distribusi binomial
 Jelaskan bagaimana percobaan distribusi binomial
 Bagaimana Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Apa itu Distribusi binomial kumulatif
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial negative
 Untuk mengetahui cirri-ciri dari distribusi binomial
 Untuk mengetahui penjelasan distribusi binomial
 Untuk menghitung rata-rata,varians,dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Untuk mengeteahui apa itu distribusi binomial kumulatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Binomial
Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu
distribusi
binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli. Distribusi
binomial
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulang
sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk
oleh
suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan
Bernoulli
harus memenuhi syarat: Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu
dari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka
probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah
keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1,
distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan
dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data
kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu
kepada
matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang (koin)
yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses bernouli, dan
hasil
(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusi
probabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai
dalam
psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan
skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen
binomial jika memenuhi empat persyaratan:
2
a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan
”Gagal”.
Tidak ada daerah abu-abu . Dalam praktiknya, sukses dan gagal
harus‟ ‟
didefinisikan sesuai keperluan, Misal:
1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)
2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)
c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.
d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen
tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.
Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:
a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;
b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.
Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses”
dan q
= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel
acak yang
menyatakan sukses
B. Distribusi Binomial Negatif
Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang
memenuhi kondisi-kondisi berikut:
Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,
setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran
yang
mungkin, sukses atau gagal.
Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p
selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)
Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah
total k
sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi
pada suatu
eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan
jumlah
percobaannya yang acak.
3
Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat
menghasilkan
sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q =
1 – p,
maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial
1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p
kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin
besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan
menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan
miring
ke kiri.
2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang
makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.
3. Percobaan diulang sebanyak n kali.
4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :
“BERHASIL” atau “GAGAL”;
“YA” atau “TIDAK”;
“SUCCESS” or “FAILED”.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap
ulangan
nilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.
6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.
D. Percobaan binomial
Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
4
b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua
kemungkinan,
atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau
gagal.
c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar
suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah
dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kali
eksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas
kegagalan
q[3].
Rumus distribusi peluang Binomial:
Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana
q = probabilitas gagal
n = jumlah total percobaan
x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n
Contoh :
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia
telah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10
orang
dipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi
dokter
bulan lalu?
Pembahasan :
Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu
adalah
0,201.
E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial
5
Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki
distribusi
binomial secara berturut-turut dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus
berikut.
MEAN (RATA-RATA)
μ=n∙p
VARIANS
=n∙p∙q
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
=
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus
untuk
rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi
karena
variabel-variabel tersebut memiliki distribusi binomial, maka
variabel-variabel
tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.
Contoh 1 :
Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata,
varians, dan
simpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!
Penyelesaian 1 :
Dengan menggunakan rumus distibusi binomial
n=4
p=½
q = ½ maka
 Rata-rata
μ=n∙p=4∙½=2
 Varians
=n∙p∙q=4∙½∙½=1
 Simpangan baku
= = = =1
Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-rata
banyaknya angka
yang muncul adalah 2, dan simpangan bakunya adalah 1.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, permasalahan ini dapat
diselesaikan
dengan menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan.
Distribusinya
ditunjukkan oleh tabel berikut.
6
Banyak angka yang muncul X 01234
Peluang P(X) 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16
Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai berikut.
Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberika
n hasil yang sama.
F. Distribusi binomial kumulatif
Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa
binomial lebih dari satu sukses.
Rumusnya:
Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan
diperkirakan
probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitasnya!
a. Paling banyak 2 orang lulus
b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang
c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus
Penyelesaian :
a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3
P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) = 0,16
b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44
c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini
banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah,
gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam suatu percobaan peluang, sebaliknya dilakukan bukanhanya sekali
supaya lebih mendapatkan hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan
percobaan
peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi untuk lebih baiknya
menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu distribusi binomial
 Apa itu distribusi binomial negative
 Bagaimana ciri-ciri dari distribusi binomial
 Jelaskan bagaimana percobaan distribusi binomial
 Bagaimana Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Apa itu Distribusi binomial kumulatif
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial
 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial negative
 Untuk mengetahui cirri-ciri dari distribusi binomial
 Untuk mengetahui penjelasan distribusi binomial
 Untuk menghitung rata-rata,varians,dan simpangan baku untuk
distribusi
binomial
 Untuk mengeteahui apa itu distribusi binomial kumulatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi Binomial
Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu
distribusi
binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli. Distribusi
binomial
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulang
sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk
oleh
suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan
Bernoulli
harus memenuhi syarat: Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu
dari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka
probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah
keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1,
distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan
dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data
kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu
kepada
matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang (koin)
yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses bernouli, dan
hasil
(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai
distribusi
probabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai
dalam
psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan
skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen
binomial jika memenuhi empat persyaratan:
2
a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan
”Gagal”.
Tidak ada daerah abu-abu . Dalam praktiknya, sukses dan gagal
harus‟ ‟
didefinisikan sesuai keperluan, Misal:
1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)
2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)
c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.
d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen
tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.
Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:
a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;
b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.
Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses”
dan q
= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel
acak yang
menyatakan sukses
B. Distribusi Binomial Negatif
Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang
memenuhi kondisi-kondisi berikut:
Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,
setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran
yang
mungkin, sukses atau gagal.
Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p
selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)
Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah
total k
sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi
pada suatu
eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan
jumlah
percobaannya yang acak.
3
Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat
menghasilkan
sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q =
1 – p,
maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial
1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p
kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin
besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan
menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan
miring
ke kiri.
2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang
makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.
3. Percobaan diulang sebanyak n kali.
4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :
“BERHASIL” atau “GAGAL”;
“YA” atau “TIDAK”;
“SUCCESS” or “FAILED”.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap
ulangan
nilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.
6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.
D. Percobaan binomial
Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
4
b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua
kemungkinan,
atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau
gagal.
c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar
suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah
dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kali
eksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas
kegagalan
q[3].
Rumus distribusi peluang Binomial:
Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana
q = probabilitas gagal
n = jumlah total percobaan
x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n
Contoh :
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia
telah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10
orang
dipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi
dokter
bulan lalu?
Pembahasan :
Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu
adalah
0,201.
E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial
5
Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki
distribusi
binomial secara berturut-turut dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus
berikut.
MEAN (RATA-RATA)
μ=n∙p
VARIANS
=n∙p∙q
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
=
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus
untuk
rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi
karena
variabel-variabel tersebut memiliki distribusi binomial, maka
variabel-variabel
tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.
Contoh 1 :
Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata,
varians, dan
simpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!
Penyelesaian 1 :
Dengan menggunakan rumus distibusi binomial
n=4
p=½
q = ½ maka
 Rata-rata
μ=n∙p=4∙½=2
 Varians
=n∙p∙q=4∙½∙½=1
 Simpangan baku
= = = =1
Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-rata
banyaknya angka
yang muncul adalah 2, dan simpangan bakunya adalah 1.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, permasalahan ini dapat
diselesaikan
dengan menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan.
Distribusinya
ditunjukkan oleh tabel berikut.
6
Banyak angka yang muncul X 01234
Peluang P(X) 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16
Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai berikut.
Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberika
n hasil yang sama.
F. Distribusi binomial kumulatif
Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa
binomial lebih dari satu sukses.
Rumusnya:
Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan
diperkirakan
probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitasnya!
a. Paling banyak 2 orang lulus
b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang
c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus
Penyelesaian :
a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3
P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) = 0,16
b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44
c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini
banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah,
gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam suatu percobaan peluang, sebaliknya dilakukan bukanhanya sekali
supaya lebih mendapatkan hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan
percobaan
peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi untuk lebih baiknya
menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
1.1 Latar Belakang
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial
adalah
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan
ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan
memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan
bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan
jumlah
keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila
sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),
distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan
binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.
DISTRIBUSI BINOMIAL

A. Latar Belakang

Dalam teori probabilitas dan statistika , distribusi binomial adalah

distribusi probabilitas diskrit jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya /

tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan

memiliki probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan

bernouli. Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernouli.

Distribusi binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi

statistic. Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah

keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila sampel

tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian),

distribusi yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan binomial.

Semakin besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan

yang baik dan banyak digunakan.

Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli

matematikaberkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh

karena itu distribusibinomial ini dikenal juga sebagai distribusi

bernauli. Distribusi binomial berasal dari percobaan binomial yaitu suatu

proses Bernoulli yang diulangsebanyak n kali dan saling bebas. Suatu

distribusi Bernoulli dibentuk olehsuatu percobaan Bernoulli (Bernoulli

trial). Sebuah percobaan Bernoulliharus memenuhi syarat: Keluaran


(outcome) yang mungkin hanya salah satudari “sukses” atau “gagal”,

Jika probabilitas sukses p, maka probabilitasgagal q = 1 – p.

Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit

jumlahkeberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling

bebas,dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p.

Eksperimenberhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n

= 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi

binomial merupakan dasardari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.

Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan

datakontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu

kepadamatematikawan Jacob Bernouli. Peristiwa pelemparan mata uang

(koin) yangdilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses

bernouli, dan hasil (outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat

dinyatakan sebagai distribusi probabilitas binomial. Kejadian sukses

atau gagal calon pegawai dalampsikotest merupakan contoh lain dari

proses Bernouli. Sebaliknya distribusi frekuensi hidupnya lampu neon di

pabrik anda harus diukur dengan skalakontinu dan bukan dianggap

sebagai distribusi binomial.

Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen

binomial jika memenuhi empat persyaratan :

a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of

trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan

”Gagal”.Tidak ada daerah abu-abu . Dalam praktiknya, sukses

dan gagal harus‟ ‟didefinisikan sesuai keperluan, Misal:

1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)

2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)

3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)

4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)

c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.

d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu

eksperimentidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.

Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:

1. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan

2. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.

Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses”

dan q= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah

variabel acak yangmenyatakan sukses

B. Distribusi Binomial Negative

Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen

yangmemenuhi kondisi-kondisi berikut:


1. Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling

bebas,setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua

keluaran yangmungkin, sukses atau gagal.

2. Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 -

pselalu konstan dalam setiap percobaan (trial)

3. Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai

sejumlah total ksukses diperoleh, dimana k berupa bilangan

bulat tertentu. Jadi pada suatueksperimen binomial negatif,

jumlah suksesnya tertentu sedangkan jumlahpercobaannya yang

acak.

4. Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat

menghasilkansebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal

dengan probabilitas q = 1 – p,maka distribusi probabilitas dari

variabel acak X.

C. Ciri-ciri Distribusi Binomial

a. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p

kecil makadistribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan

bila p makin besar makakemiringan akan berkurang dan bila p

mencapai 0,5 maka distribusi akan menjadisimetris. Bila p lebih

besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan miringke kiri.

b. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang

makin besar makaakan dihasilkan distribusi yang mendekati

distribusi simetris.
c. Percobaan diulang sebanyak n kali.

d. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas,

misal :“BERHASIL” atau “GAGAL”;“YA” atau

“TIDAK”;“SUCCESS” or “FAILED”.

e. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap

ulangannilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q =

1-p.

f. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya

D. Percobaan Binomial

Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali

b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua

kemungkinan,atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan

menjadi dua kemungkinan.Hasil yang diperoleh tersebut dapat

dianggap sebagai hasil yang sukses ataugagal.

c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.

d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali

diklasifikasikansebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh,

jawaban benar suatupertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan

sebagai hasil yang sukses,sehingga pilihan jawaban lainnya


merupakan jawaban yang salah dandiklasifikasikan sebagai hasil yang

gagal.

Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n

kalieksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas

kegagalanq[3].

Rumus distribusi peluang Binomial:

Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana

q = probabilitas gagal

n = jumlah total percobaan

x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1,

2, 3, ..., n

Contoh :

Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa

diatelah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan.

Jika 10 orangdipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya

sudah mengunjungi dokterbulan lalu?

Pembahasan :

Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga, Jadi

peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu

adalah0,201.
1. Rata-rata , varians , dan simpangan baku untuk distribusi binomial

Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang

memiliki distribusibinomial secara berturut-turut dapat

ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.

MEAN (RATA-RATA)

μ=n∙p

VARIANS

=n∙p∙q

SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)

Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-

rumus untukrata-rata, varians, dan simpangan baku variabel

distribusi peluang, tetapi karenavariabel-variabel tersebut

memiliki distribusi binomial, maka variabel-variabeltersebut

dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.

Contoh 1 :

Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata,

varians, dansimpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!

Penyelesaian 1 :

Dengan menggunakan rumus distibusi binomial

n=4

p=½

q=½ maka:

 Rata-rata

μ=n∙p=4∙½=2
 Varians

=n∙p∙q=4∙½∙½=1

 Simpangan baku

= 1

Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-

rata banyaknya angkayang muncul adalah 2, dan

simpangan bakunya adalah 1. Seperti yang telah dinyatakan

sebelumnya, permasalahan ini dapat diselesaikandengan

menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan.

Distribusinyaditunjukkan oleh tabel berikut.

Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai

berikut.Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberikan

hasil yang sama.

2. Distribusi Binomial Kumulatif

Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari

peristiwa binomial lebih dari satu sukses.

Rumusnya:

Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan

diperkirakanprobabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah

probabilitasnya!

a. Paling banyak 2 orang lulus

b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang

c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus

Penyelesaian :

a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3 P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) =

0,16

b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44

c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53

Anda mungkin juga menyukai