Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMETRI

SAS (STATISTICAL ANALYSIS SYSTEM) FAKTORIAL

DISUSUN OLEH:

NAMA : DEWI NURKAMAL

NIM : F1071171011

KELAS : IV A

KELOMPOK : 2 (DUA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PONTIANAK

2019
ABSTRAK
Rancangan percobaan faktorial adalah percobaan dengan semua taraf
dari suatu faktor dikombinasikan dengan semua taraf dari faktor lainnya.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop, penuntun
praktikum biometri dan program SAS. Cara kerja yang dilakukan adalah
diketik terlebih dahulu data yang akan dianalisis dengan program SAS
(Statistical Analysis System) pada lembar kerja ms. word, disalin data tersebut
ke lembar kerja program SAS (Statistical Analysis System), pastikan semua
data dan perintah yang digunakan tidak keliru, ditekan ikon (Run) untuk
memperoleh hasil output atau hasil analisis, setelah hasilnya muncul, disalin
hasil tersebut ke Ms. Word dan Save. Hasilnya PrF > 0,05 belum cukup bukti
untuk menolak H0 atau H0 diterima. Kesimpulannya adalah tidak ada
pengaruh faktor A, faktor B dan faktor kombinasi A dan B terhadap ketebalan
dari besi.
Kata kunci: faktorial, analisis, ketebalan, besi.
A. LATAR BELAKANG
Desain eksperimen adalah tes-tes perubahan tujuan yang dibuat
untuk input variabel pada suatu proses atau sistem sehingga kita dapat
mengamati dan mengidentifikasi alasan untuk perubahan yang dapat
diamati dalam respon output. Pemrograman dalam SAS dapat
dikategorikan menjadi 2 jenis. Pertama, data step. Data step biasanya
digunakan untuk membuat, membaca, ataupun memanipulasi data. Kedua,
proc step (proc merupakan kependekan dari procedure). Proc step
digunakan untuk menganalisa, meringkas, ataupun membuat tabulasi dari
sebuah data. Baik data step maupun proc step diawali dengan kata “data”
atau “proc”, dan diakhiri dengan kata “run” (Littell & dkk, 1998).
Eksperimen dengan menggunakan perlakuan faktorial, terminologi
faktorial merujuk kepada kelas dari suatu eksperimen dimana perlakuan
mempunyai jenjang struktur yang jelas. sebuah unit faktorial terdiri dari
kombinasi semua level atau jenjang dari dua faktor atau lebih. setiap
kombinasi perlakuan hanya berisi satu level A dan level B. Kelemahan
menggunakan faktorial apabila level dari setiap Faktor berjumlah banyak
dan faktor yang di kombinasikan lebih dari 3 faktor. dan kendala lainnya
apabila pengaruh kombinasi terjadi interaksi dari tiga faktor akan sulit
mengambil kesimpulan (Fitri, Fadjriyani, & Rais, 2014).
Faktorial adalah sejenis perlakuan, dan pada percobaan faktorial
setiap faktor mempunyai beberapa perlakuan. Misalnya, bila digit
merupakan sebuah faktor dalam suatu percobaan, maka dalam percobaan
itu digunakan beberapa digit; bila suhu memasak diilustrasikan dengan
sebuah teladan. Misalkan kita mempunyai percobaan untuk mengevaluasi
tingkat produksi beberapa varietas kedelai. Dalam percobaan suatu faktor
semua berubah kecuali varietas akan dibuat seragam mungkin; dengan
kata lain, dari setiap faktor lainnya hanya diambil satu taraf. Misalkan
faktor kedua, yaitu jarak antara baris, menarik perhatian kita. Maka dapat
direncanakan suatu percobaan berfaktor dua yang perlakuannya berupa
suatu kombinasi varietas dan jarak baris yang ditentukan; jadi setiap
varietas percobaan pada semua jarak baris. Dalam percobaan satu faktor,
semua varitas akan ditanam pada satu jarak hanya satu jarak baris, atau
satu varitas ditanam pada semua jarak baris. Jadi, percobaan faktorial
adalah percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan
kombinasi taraf dari beberapa faktor. Dalam kata “faktorial”
terimplikasikan pengertian rancangan perlakuan. Percobaan faktorial
digunakan hampir semua bidang penelitian. Percobaan ini memberi
manfaat sangat besar pada penelitian yang sifatnya eksploratori (Robert,
1989).
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau
rumus-rumus tertentu. Banyak koleksi atau paket-paket program komputer
telah didesain untuk mengolah dan menganalisis bermacam-macam tipe
data. Paket program komputer seperti Statistical Analysis System (SAS),
Statistical Package for Social Science (SPSS), Microsoft Excel, LISREL
(Student Version), AMOS tersedia luas di pasaran sebagai perangkat lunak
komputer yang bebas diperjualbelikan, selain berbagai jenis perangkat
lunak lainnya. Bermacam-macam perangkat lunak komputer pribadi
tersedia untuk aplikasi penelitian. Sebagian besar paket ini terdiri dari
susunan program yang cukup besar untuk analisis deskriptif dan analisis
statistik dengan monovariate, bivariate, atau multivatiate (Hasan, 2002).
SAS (Statistical Analysis System) adalah paket perangkat lunak
yang dikembangkan oleh SAS Institute for analisis pengembangan,
intelijen bisnis, manajemen data, dan analisis prediktif. Ini adalah
pemegang pangsa pasar terbesar untuk analisis canggih. SAS
dikembangkan di North Carolina State University dari tahun 1966 hingga
tahun 1976, ketika SAS Institute didirikan. SAS dikembangkan lebih
lanjut di tahun 1980 dan 1990 dengan penambahan prosedur statistik baru,
komponen tambahan dan pengenalan JMP (Ferreira, 2011).
Oleh karena itu, pada praktikum kali ini digunakan program SAS
(Statistical Analysis System) untuk menganalisis percobaan Faktorial.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Penuntun Praktikum Biometri
3. Program SAS (Statistical Analysis System)
C. CARA KERJA
1. Diketik terlebih dahulu data yang akan dianalisis dengan program SAS
(Statistical Analysis System) pada lembar kerja ms. word.

2. Disalin data tersebut ke lembar kerja program SAS (Statistical


Analysis System), pastikan semua data dan perintah yang digunakan
tidak keliru.

3. Ditekan ikon (Run) untuk memperoleh hasil output atau hasil

analisis.

4. Setelah hasilnya muncul, disalin hasil tersebut ke Ms. Word dan Save.

D. DATA HASIL PENGAMATAN


Data input:
option ls=78 ps=60;
data KATALIS;
input A B r Y;
label Y =”ketebalan besi (mm)”;
cards;
1 1 1 11
1 1 2 12
1 1 3 9
1 2 1 8
1 2 2 10
1 2 3 10
1 3 1 12
1 3 2 10
1 3 3 13
1 4 1 9
1 4 2 11
1 4 3 10
2 1 1 13
2 1 2 11
2 1 3 14
2 2 1 14
2 2 2 10
2 2 3 10
2 3 1 8
2 3 2 12
2 3 3 10
2 4 1 9
2 4 2 9
2 4 3 8
3 1 1 9
3 1 2 9
3 1 3 9
3 2 1 10
3 2 2 8
3 2 3 11
3 3 1 11
3 3 2 11
3 3 3 9
3 4 1 7
3 4 2 11
3 4 3 6
;
RUN;
PROC PRINT DATA=KATALIS;
RUN;

PROC GLM;
CLASS A B;

Data output:
The SAS System 1
09:49 Tuesday, May 20, 1997

OBS A B R Y

1 1 1 1 11
2 1 1 2 12
3 1 1 3 9
4 1 2 1 8
5 1 2 2 10
6 1 2 3 10
7 1 3 1 12
8 1 3 2 10
9 1 3 3 13
10 1 4 1 9
11 1 4 2 11
12 1 4 3 10
13 2 1 1 13
14 2 1 2 11
15 2 1 3 14
16 2 2 1 14
17 2 2 2 10
18 2 2 3 10
19 2 3 1 8
20 2 3 2 12
21 2 3 3 10
22 2 4 1 9
23 2 4 2 9
24 2 4 3 8
25 3 1 1 9
26 3 1 2 9
27 3 1 3 9
28 3 2 1 10
29 3 2 2 8
30 3 2 3 11
31 3 3 1 11
32 3 3 2 11
33 3 3 3 9
34 3 4 1 7
35 3 4 2 11
36 3 4 3 6

The SAS System 2


09:49 Tuesday, May 20, 1997

General Linear Models Procedure


Class Level Information

Class Levels Values

A 3 123

B 4 1234

Number of observations in data set = 36

The SAS System 3


09:49 Tuesday, May 20, 1997

General Linear Models Procedure

Dependent Variable: Y ketebalan besi (mm)

Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F

Model 11 58.22222222 5.29292929 2.14 0.0577

Error 24 59.33333333 2.47222222

C. Total 35 117.55555556

R-Square C.V. Root MSE Y Mean

0.495274 15.55052 1.572330 10.11111

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F

A 2 13.72222222 6.86111111 2.78 0.0824


B 3 20.22222222 6.74074074 2.73 0.0664
A*B 6 24.27777778 4.04629630 1.64 0.1804

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F

A 2 13.72222222 6.86111111 2.78 0.0824


B 3 20.22222222 6.74074074 2.73 0.0664
A*B 6 24.27777778 4.04629630 1.64 0.1804

E. PEMBAHASAN
Terminologi faktorial merujuk kepada kelas dari suatu eksperimen
dimana perlakuan mempunyai jenjang struktur yang jelas. Sebuah unit
faktorial terdiri dari kombinasi semua level/jenjang dari dua faktor atau
lebih. Setiap kombinasi hanya berisi satu level/jenjang dari satu faktor.
Percobaan yang menggunakan lebih dari satu faktor dengan setiap
taraf dari faktor dikombinasikan dengan taraf-taraf dari faktor lain
disebut dengan rancangan percobaan factorial. Rancangan percobaan
faktorial adalah percobaan dengan semua taraf dari suatu faktor
dikombinasikan dengan semua taraf dari faktor lainnya.

Dalam pelaksanaannya percobaan faktorial mempunyai kelebihan


dan kelemahan, adapun kelebihan percobaan faktorial adalah :

1. Lebih efisien karena dapat dilakukan hanya satu kali eksperimen.


2. Memberi ruang kepada peneliti untuk menyelidiki berbagai bentuk
interaksi dalam penelitian perilaku.
3. Pengujian hipotesis menjadi lebih kuat.
4. Pengendalian variable lebih baik karena dilakukan dengan beberapa
perlakuan sekaligus.
5. Hasil eksperimen dapat digeneralisasikan terhadap beberapa variable
bebas.
6. Hal ini menunjukkan bahwa hasil eksperimen lebih valid pada
beberapa situasi dan subjek penelitian.
Adapun kelemahan dari percobaan faktorial, yaitu semakin banyak jumlah
faktor dan levelnya, semakin sulit kontrol diaplikasikan.
Linear model dari faktorial sebagai berikut:
Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk i = 1, 2, ... a
j = 1, 2, ... b
k = 1, 2, ... c
Yijk = ketebalan besi dalam (mm) dengan faktor A, faktor B dan 3 ulangan
μ = rata-rata keseluruhan ketebalan besi
αi = efek perlakuan dari faktor A
βj = efek perlakuan dari faktor B
(αβ)ji = komponen untuk mengukur interaksi yang disebabkan faktor A dan
faktor B
εijk = komponen error secara acak menjelaskan perbedaan yang terjadi
disebabkan oleh variasi diantara semua ketebalan besi dalam (mm).
Pada saat menjalankan SAS untuk analisis faktorial ada beberapa
perintah yang digunakan, berikut penjelasan dari beberapa perintah yang
digunakan:

1. Option Is = 78 ps = 60;
Digunakan untuk menentukan jumlah baris yang digunakan, pada
praktikum ini digunakan ls,=78 dan ps=60, yang berarti jumlah baris
yang digunakan adalah 78 dan jumlah halamannya 60 halaman.
2. Semi kolon (;)
Digunakan pada akhir kata yang kita masukan agar dapat terbaca.
3. data KATALIS;
Merupakan keterangan untuk nama data yang akan di buat akan tetapi
ada syarat hanya 8 karakter saja. (KATALIS) dapat diganti dengan
nama yang diinginkan praktikan, syaratnya adalah nama yang
dimasukkan tidak boleh lebih dari 8 karakter.
4. input A B r Y;
Digunakan untuk menginput faktor (A) kolom ke dua faktor (B) yang
ke tiga ulangan (r) dan yang terakhir (Y).
5. label Y = ‘ketebalan besi” (mm)’;.
Label Y sebagai keterangan ketebalan besi (mm) sebagai satuan berat
dalam percobaan ini. Label ini bisa diubah sesuai dengan percobaan
yang akan dibuat oleh praktikan.
6. Cards;
Adalah perintah untuk memasukan data sesuai dengan perintah kolom
di atasnya, huruf s pada kata cards menandakan data lebih dari satu.
7. Run
Perintah untuk memulai menjalankan script. Digunakan ketika data
yang dimasukkan telah siap untuk dijalankan, yang nantinya data
tersebut akan tampil di jendela output dalam program SAS.
8. PROC PRINT DATA =KATALIS;
Adalah untuk menampilkan data yang sudah di baca oleh SAS atau
kegunaannya untuk melihat output dari data yang kita masukan.
9. PROC GLM ; CLASS A B; MODEL Y = A B A*B; RUN;
Digunakan untuk melihat output dari data perlakuan A, B, dan A*B.
Hipotesis pada praktikum ini adalah:
H01 : tidak ada pengaruh faktor A terhadap ketebalan besi dalam satuan
(mm).
H02 : tidak ada pengaruh faktor B terhadap ketebalan besi dalam satuan
(mm).
H03 : tidak ada pengaruh kombinasi faktor A dan B terhadap ketebalan besi
dalam satuan (mm).
H11 : ada pengaruh faktor A terhadap ketebalan besi dalam satuan (mm).
H12 : ada pengaruh faktor B terhadap ketebalan besi dalam satuan (mm)
H13 : ada pengaruh kombinasi faktor A dan B terhadap ketebalan besi
dalam satuan (mm).
Pada praktikum ini perlakuan yang digunakan adalah faktor A dan
faktor B, yang mana 3 faktor A dan 4 faktor B, dengan 3 kali ulangan dan
unit eksperimennya adalah ketebalan besi dalam (mm) dan jumlah unit
eksperimen 36.
Berdasarkan data output diperoleh F value berturut-turut yaitu
2.78, 2.73, dan 1.64. Jika dibandingkan dengan Ftabel pada α = 0.05 yaitu
Ftabel 0.05; 2, 24 = 3.4, Ftabel 0.05; 3, 24 = 3.01 dan Ftabel 0.05; 6, 24 =
2.51, maka 2.87<3.4, 2.73<3,01 dan 1.64<2.51. Maka Fvalue < Ftabel,
baik faktor A, faktor B dan kombinasi antara faktor A dan B tidak
mempengaruhi ketebalan besi. Begitu pula apabila probabilitas
dibandingkan dengan 0.05, PrF > 0.05. Baik faktor A (PrF = 0.0824),
faktor B (Pr = 0.0664) maupun kombinasi antara faktor A dan B (PrR=
0.1804), 0.0824 > 0.05, 0.0664 > 0.05 dan 0.1804 > 0.05. Maka dari itu
jika PrF > 0,05 belum cukup bukti untuk menolak H0 atau H0 diterima.
Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh faktor A, faktor B dan faktor
kombinasi A dan B terhadap ketebalan dari besi.

F. KESIMPULAN
Rancangan percobaan faktorial adalah percobaan dengan semua taraf dari
suatu faktor dikombinasikan dengan semua taraf dari faktor lainnya.
Dalam pelaksanaannya percobaan faktorial mempunyai kelebihan dan
kelemahan, adapun kelebihan percobaan faktorial adalah lebih efisien
karena dapat dilakukan hanya satu kali eksperimen sedangkan kelemahan
dari percobaan faktorial, yaitu semakin banyak jumlah faktor dan levelnya,
semakin sulit kontrol diaplikasikan. Pada saat menjalankan SAS untuk
analisis faktorial ada beberapa perintah yang digunakan, yaitu Option Is =
78 ps = 60; Semi kolon (;), data KATALIS; input A B r Y; label Y =
‘ketebalan besi” (mm)’;). Cards; Run, PROC PRINT DATA =KATALIS
PROC GLM ; CLASS A B; MODEL Y = A B A*B; RUN. Pada praktikum
ini perlakuan yang digunakan adalah faktor A dan faktor B, yang mana 3
faktor A dan 4 faktor B, dengan 3 kali ulangan dan unit eksperimennya
adalah ketebalan besi dalam (mm) dan jumlah unit eksperimen 36. PrF>
0,05 maka belum cukup bukti untuk menolak H0. Kesimpulannya adalah
tidak ada pengaruh faktor A, faktor B dan faktor kombinasi A dan B
terhadap ketebalan dari besi.

G. SARAN

Dalam memasukkan atau menginput data jangan sampai melakukan


kesalahan atau kekeliruan, karena hal tersebut akan terpengaruh terhadap
hasil analisis yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Ferreira, D. F. 2011. “Sisvar: A Computer Statistical Analysis System.” Ciencia e


Agrotecnologia 35 (6): 1039-1042. (online). https://scholar.google.com.
Diakses 28 April 2019.

Fitri, Y., Fadjriyani, dan dan Rais. 2014. “Perancangan Percobaan RAL untuk
Analisis Pengaruh Interaksi Umur Beton dan Penambahan Abu Sekam
Padi terhadap Kuat Tekan Beton.” Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan
11 (1): 72-81. (online). https://jurnal.untad.ac.id. Diakses 28 April 2019.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan


Aplikasinya. Jakarta: Gralia Indonesia.

Littell, R.C., dan dkk. 1998. “Statistical Analysis of Repeated Measure Data
Using SAS Procedures.” Journal Animal 76: 1216-1231. (online).
https://scholar.google.co.id. Diakses 28 April 2019

Robert, steel dan James H. 1989. Prinsip Dan Prosedur Statistik. Jakarta :
Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai