Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMETRI

PERCOBAAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) PADA


PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH:
PRIVITA MAULIDYA (F1071171031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
ABSTRAK
Pada suatu percobaan maka diperlukan sebuah rancangan yang digunakan
sebagai metode dalam melakukan percobaan tersebut. Salah satu contohnya yaitu
percobaan mengenai pertumbuhan biji kacang hijau. Pada percobaan tersebut,
digunakanlah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang mana setiap perlakuan
diterapkan atau diberikan pada unit eksperimen secara acak dan jumlah ulangan
(replikasi) untuk setiap perlakuan harus sama. Dengan demikian bermakna acak
(untuk penerapan perlakuan pada unit eksperimen) dan lengkap (dengan jumlah
replikasi/ulangan yang sama). Tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu untuk
mengetahui perbandingan pertumbuhan kacang hijau melalui media tanam, yang
mana media tanam pada praktikum ini menggunakan kertas saring yang
diletakkan pada petridish sebanyak 9 buah. Setiap media tanam diberi 3
perlakuan, yaitu dengan 3 biji kacang hijau, 5 biji kacang hijau dan 10 biji kacang
hijau. Rancangan Acak Lengkap (RAL) inilah yang membantu dalam
menentukan keputusan dan kesimpulan apakah media kertas saring yang
digunakan berpengaruh pada pertumbuhan kacang hijau.
Kata Kunci: Percobaan, Kacang, Hijau, media, biji.

A. LATAR BELAKANG

Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan


untuk memperkuat atau melemahkan/meniadakan sesuatu yang meragukan,
terutama kondisi yang ditentukan oleh peneliti. Selain itu percobaan juga dapat
diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk menemukan beberapa
prinsip atau pengaruh yang tidak/belum diketahui serta menguji atau menjelaskan
pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga ( Harjosuwono dkk, 2011: 2).
Dengan demikian, untuk dapat mengetahui pengaruh sesuatu (perlakuan)
terhadap objek atau kondisi tertentu diperlukan suatu rangkaian percobaan
terencana yang disebut dengan perancangan percobaan. Karakteristik yang perlu
diketahui jika melakukan percobaan dengan model rancangan acak lengkap yaitu
keragaman atau variasi hanya disebabkan oleh perlakuan yang diujicobakan pada
unit percobaan dan perlakuan tersebut merupakan level-level dari suatu faktor
tertentu. Sementara itu faktor-faktor di luar perlakuan (faktor lingkungan) pada
unit percobaan sedapat mungkin dikondisikan serba sama (homogen) sedangkan
penempatan perlakuan pada unit percobaan dilakukan secara acak (Harjosuwono
dkk, 2011: 6).
Menurut Lentner dan Bishop (1986), kelebihan dari Rancangan Acak
Lengkap adalah sebagai berikut:
1. Fleksibel. Disesuaikan dengan sumber keragaman yang ada dan tidak ada
batasan antara jumlah perlakuan atau ulangan.
2. Mudah dianalisis. Dari semua rancangan lapangan, RAL adalah rancangan
yang paling mudah dalam analisisnya, walaupun dalam keadaan jumlah
ulangan dan perlakuan tidak sama.
3. Derajat bebas estimasi maksimum terdapat pada error. Ini berlaku hanya
untuk percobaan-percobaan kecil atau untuk pengamatan dimana variasi
luar besar.
Sedangkan kelemahan dari Rancangan Acak Lengkap adalah relatif tidak
efesien bila ada rancangan yang lebih tepat untuk digunakan. Hal ini bersumber
dari fakta bahwa semua keragaman yang tidak diketahui (serta keragaman faktor
luar yang dapat dikendalikan) tercakup dalam galat percobaan (Nugroho, 2008).
Model linier untuk Rancangan Acak Lengkap terdiri dari t perlakuan dan ri
ulangan adalah sebagai berikut (Montgomery, 1976):
Yij = μ + τi + εij ; i = 1,2,...,t j = 1,2,...,r
Dengan: Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara mengacak
perlakuan pada setiap eksperimental unit, mengetahui fungsi perendaman biji
sebelum percobaan dimulai, membuat hipotesis dari percobaan yang dilakukan,
menentukan populasi, sampel, perlakuan, ulangan, model percobaan dan model
linear. Untuk tabel hasil pengamatan, hasil perhitungan untuk membuktikan hasil
hipotesis dan presentasikan dalam tabel analisis of variance (ANNOVA) yang
didukung oleh grafik percobaan, mengaitkan hasil perhitungan dengan tujuan,
metode percobaan dan hipotesis serta untuk membuat kesimpulan dengan
mengaitkan fakta biologis data saudara didukung oleh hasil perhitungan
kuantitatif.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu, bagaimana mengacak
perlakuan pada setiap experimental unit? Apa guna perendaman biji sebelum
percobaan dimulai? Bagaimana hipotesis pada percobaan ini? Apa saja populasi,
sampel, perlakuan, ulangan, model percobaan dan model linearnya? Serta apa
kesimpulan yang didapatkan pada percobaan ini?

B. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. 9 Petridish
2. 9 Kertas merang atau kertas saring
3. Botol penyemprot
4. Kain hitam atau kotak
5. Penggaris dan alat tulis
Bahan:
1. Kacanghijau
2. Air akuades

C. CARA KERJA
1. Petridish yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering.
2. Dipotong kertas merang atau kertas saring seluas petridish.
3. Diletakkan setiap kertas merang/saring pada setiap petridish dan
basahi kertas dengan air akuades secara merata (lembab dan air tidak
tergenang dalam petridish).
4. Dipilih kacang hijau supaya homogen.
5. Dibersihkan dan direndam dalam air selama 2 jam.
6. Diletakkan 10, 5, dan 3 biji kacang hijau dengan jarak yang
samadalam sebuah petridish. Kemudian diberi label pada setiap
masing-masing petridish.
7. Dibuat ulangan 3 kali untuk setiap perlakuan.
8. Disiram setiap petridish dengan jumlah air yang sama.
9. Diamati dan dicatat pertumbuhan biji dengan menghitung viabilitas
biji dan panjang kecambah setiap hari selama 7 hari.

D. HASIL PENGAMATAN
Hari ke-
No. Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 6 7
1 0 0 0 0,27 0,54 0,76 0,95
1. 3 2 0 0 0 0,37 0,64 0,8 1
3 0 0 0 0,3 0,5 0,75 0,95
1 0 0 0 0,6 0,8 1 1,2
2. 5 2 0 0 0 0,58 0,85 1,1 1,23
3 0 0 0 0,52 0,79 0,9 1,1
1 0 0 0 0,93 1,2 1,4 1,53
3. 10 2 0 0 0 0,56 0,83 1,1 1,16
3 0 0 0 1,12 1,39 1,45 1,57
Tabel 1. Hasil Pengamatan Rata-rata Panjang Kecambah Selama 7 Hari (cm)

E. PEMBAHASAN
Pada praktikum pertumbuhan biji kacang hijau dengan metode RAL ini,
pengacakan perlakuan pada tiap expeimental unit dilakukan secara random.
Alasan pengacakan secara random ini karenadalam RAL faktor yang
mempengaruhi dari luar dapat diabaikan atau tidak terdapat lokal kontrol,
sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan dan galat atau yang
disebut dengan error. Dengan demikian, pada umumnya Rancangan Acak
Lengkap (RAL) ini cocok digunakan untuk kondisi lingkungan, alat, bahan dan
media yang homogen, seperti percobaan yang dilakukan pada praktikum ini,
dengan menggunakan lingkungan, alat, bahan, petridish dan kertas saring dibuat
sama (homogen).
Sebelum biji kacang hijau disebar atau diletakkan pada petridish yang
dimasukkan kertas saring, biji kacang hijau direndam terlebih dahulu dengan air
selama 2 jam. Tujuan dilakukannya perendaman ini yaitu untuk memecah masa
dormansi biji. Arti dari dormansi biji disini yaitu suatu keadaan dimana
pertumbuhan dan metabolisme biji/ tumbuhan tersebut terhenti karena disebabkan
oleh kondisi lingkungan atau oleh faktor dari biji/ tumbuhan itu sendiri, sehingga
biji/ tumbuhan tidak mengalami atau terhambat proses respirasinya serta
rendahnya metabolisme. Dormansi akan berakhir dengan adanya imbibisi air,
yaitu peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik seperti
protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Dengan adanya proses imbibisi
pada biji kacang hijau yang telah direndam, maka biji akan dapat melakukan
metabolisme sel dalam embrio yang akhirnya akan terjadi permunculan
kecambah. Terjadinya proses perkecambahan pada tahap imbibisi dikarenakan
adanya aktivitas enzim ά-amilase. Amilase merupakan enzim kunci yang
memainkan peran penting dalam menghidrolisis cadangan pati dalam biji untuk
memasok gula pada embrio yang sedang berkembang.
Dalam artian, perendaman ini bertujuan agar memudahkan biji kacang
hijau melakukan pertumbuhan, terutama pada pertumbuhan akarnya. Perendaman
ini juga memberikan pengaruh terhadap biji kacang hijau dimulai dengan
membukanya kulit kacang hijau tersebut, kemudian akan tumbuh akar kecil yang
nantinya akan memanjang ke bawah untuk menyerap air dan tumbuh batang kecil
yang akan memanjang kearah atas untuk mendapatkan sinar matahari. Selain itu,
perendaman biji kacang hijau juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk berkecambah dan pada saat perndaman, biji kacang hijau dapat menyerap
air lebih banyak sebelumnya karena apabila sudah diletakkan pada petridish yang
berisi kertas saring, biji kacang hijau hanya dapat memperoleh dan menyerap air
pada saat penyiraman saja.
Pada percobaan pertumbuhan biji kacang hijau ini, dibuatlah hipotetsis
sebagai berikut:
H0 : Tidak adanya pengaruh jumlah biji kacang hijau dalam petridish yang
dilapisi kertas saring terhadap viablitas biji kacang hijau dan panjang
kecambah.
H1 : Ada pengaruh jumlah biji kacang hijau dalam petridish yang dilapisi kertas
saring terhadap viabilitas biji kacang hijau dan panjang kecambah.
Adapun populasi, sampel, perlakuan, ulangan dan model linear dari
percobaan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Populasi : Biji kacang hijau
2. Sampel : 54 biji kacang hijau yang telah direndam di dalam air selama 2
jam
3. Perlakuan : Perlakuan 3 biji kacang hijau dalam satu petridish, perlakuan 5
biji kacang hijau dalam satu petridish, dan perlakuan 10 biji
kacang hijau dalam satu petridish.
4. Ulangan : Terdapat 3 kali ulangan
Adapun model linear matematika dari percobaan kali ini, yaitu :
Yij = µi+ τi+ εij

Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan atau observasi pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Nilai tengah (overall mean)
τi = efek atau pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Dari percobaan yang telah dilakukan selama 7 hari, maka diperolehlah


data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau sebagai berikut:
Hari ke-
No. Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 6 7
1 0 0 0 0,27 0,54 0,76 0,95
1. 3 2 0 0 0 0,37 0,64 0,8 1
3 0 0 0 0,3 0,5 0,75 0,95
1 0 0 0 0,6 0,8 1 1,2
2. 5 2 0 0 0 0,58 0,85 1,1 1,23
3 0 0 0 0,52 0,79 0,9 1,1
1 0 0 0 0,93 1,2 1,4 1,53
3. 10 2 0 0 0 0,56 0,83 1,1 1,16
3 0 0 0 1,12 1,39 1,45 1,57

Dengan demikian, dapat dibuat tabel hasil perhitungan rata-rata panjang


kecambah selama 7 hari sebagai berikut:
Ulangan Perlakuan
3 5 10
1 0,36 0,51 0,72
2 0,4 0,54 0,52
3 0,36 0,47 0,79
Total =Yi 1,12 1,52 2,03 Y = 4,67

Dari tabel hasil perhitungan rata-rata panjang kecambah selama 7 hari


tersebut, dapat dibuat tabel ANOVA (Analysis of Variance) untuk RAL sebagai
berikut:
Source Df SS MS Ftest
Treatment 2 0,14 0,07 7
(diantara
treatment)
Experimental 6 0,04 0.01
error
Total 8 0,18
Maka hasil percobaan tersebut ditampilkan ke dalam grafik berikut:
Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau Selama 7 Hari

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3

perlakuan 3 perlakuan 5 perlakuan 10

Berdasarkan tabel ANOVA yang telah dibuat, didapatkan hasil Ftest


(Fhitung) sebesar 7, sedangkan Ftabel pada α = 5% (0,05) dengan df treatment
sebesar 2 dan df error sebesar 6 adalah 5,14. Dengan demikian, dapat dilihat
bahwa Ftest > Ftabel, sehingga terdapat cukup bukti untuk menlak Ho dan H1
diterima yang artinya ada pengaruh pertumbuhan jumlah biji dalam petridish yang
dilapisi kertas saring terhadap viabilitas biji kacang hijau dan panjang kecambah.
Berdasarkan hasil percobaan, dapat dilihat pada grafik bahwa selama 7
hari pertumbuhan kecambah paling baik terdapat pada perlakuan 10 yaitu dengan
rata-rata 2,03 cm. Setelah rata-rata hasil yang didapatkan pada setiap perlakuan
dijumlahkan, maka diperolehlah pada perlakuan 3, rata-rata panjang kecambah
selama 7 hari sebesar 1,12 cm; pada perlakuan 5, rata-rata panjang kecambah
selama 7 hari sebesar 1,52 cm; dan pada perlakuan 10, rata-rata panjang
kecambah selama 7 hari sebesar 2,03cm Menurut Subandi (2001), dengan
meningkatnya populasi tanaman maka ukuran atau bobot biji menjadi berkurang.
Hal ini disebabkan adanya persaingan dalam hal cahaya, air , udara, dan unsur
harayang sangat dibutuhkan tanaman.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil pembahasan diatas, dapat ditarik
beberapa kesimpulan yaitu:
1. Terdapat adanya pengaruh jumlah biji dalam petridish terhadap pertumbuhan
biji dan panjang kecambah kacang hijau.
2. Rata-rata panjang kecambah terbaik selama 7 hari pengamatan yaitu
ditemukan pada perlakuan 10 biji dalam petridish dengan rata-rata panjang
kecambah kacang hijau sebesar 2,03cm.

G. SARAN
Saran dari saya pada praktikum ini yaitu diharapkan kepada setiap
praktikan untuk rajin dalam menyiram biji kecambah pada mediaa tumbuh
tersebut, hal ini harus dilakukan agar menghindari kegagalan dalam percobaan
yang dikarenakan biji kacang hijau mati akibat kekurangan air.
DAFTAR PUSTAKA

Harjosuwono, B. A., Arnata, I. W. & Puspawati, G. A. K. D. (2011). Rancangan


Percobaan Teori, Aplikasi SPSS dan Excel. Malang: Lintas Kata Publishing.

Lentner, M. & Bishop, T. 1986. Experimental Design and Analysis. Valley Book
Company.

Montgomery, D. C. 1976. Design and Analysis of Experiments. John Wiley and


Sons. Canada

Nugroho, S. 2008. Dasar-Dasar Rancangan Percobaan.UNIB Press. Bengkulu


Lampiran

1. Perhitungan Rata-rata Panjang Kecambah Selama 7 Hari


a. Perlakuan 3 Ulangan 1
0 + 0 + 0 + 0,27 + 0,54 + 0,76 + 1,0,95
= 0,36
7
b. Perlakuan 3 Ulangan 2
0 + 0 + 0 + 0,37 + 0,64 + 0,8 + 1
= 0,4
7
c. Perlakuan 3 Ulangan 3
0 + 0 + 0 + 0,3 + 0,5 + 0,75 + 0,95
= 0,36
7
d. Perlakuan 5 Ulangan 1
0 + 0 + 0 + 0,6 + 0,8 + 1 + 1,2
= 0,51
7
e. Perlakuan 5 Ulangan 2
0 + 0 + 0 + 0,58 + 0,85 + 1.1 + 1,23
= 0,54
7
f. Perlakuan 5 Ulangan 3
0 + 0 + 0 + 0,52 + 0,79 + 0,9 + 1,1
= 0,47
7
g. Perlakuan 10 Ulangan 1
0 + 0 + 0 + 0,93 + 1,2 + 1,4 + 1,53
= 0,72
7
h. Perlakuan 10 Ulangan 2
0 + 0 + 0 + 0,56 + 0,83 + 1,1 + 1,16
= 0,52
7
i. Perlakuan 10 Ulangan 3
0 + 0 + 0 + 1,12 + 1,39 + 1,45 + 1,57
= 0,79
7

2. Perhitungan Tabel ANOVA


4,672
= 𝐶𝐹
9
CF = 2,42
a. 𝑆𝑆𝑌 = (0,362 + 0,42 + 0,0,362 + 0,512 + 0,542 + 0,472 +
0,722 + 0,522 + 0,792 ) − 𝐶 = (0,1296 + 0,16 + 0,0,1296 +
0,2601 + 0,2916 + 0,2209 + 0,5184 + 0,2704 + 0,6241) −
2,42 = 2,60 − 2,42 = 0,18
(1,122 +1,522 +2,032 ) (1,2544+2,3104+4,1209)
b. 𝑆𝑆𝑇 = − 2,42 = − 2,42 =
3 3
7,6857
− 2,42 = 0,14
3

c. 𝑆𝑆𝐸 = (𝑆𝑆𝑌 − 𝑆𝑆𝑇) = 0,18 − 0,14 = 0,04


d. 𝑑𝑓𝑡 = (𝑡 − 1) = 3 − 1 = 2
e. 𝑑𝑓𝑒 = (𝑛 − 𝑡) = 9 − 3 = 6
f. 𝑑𝑓𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (𝑛 − 1) = 9 − 1 = 8
𝑆𝑆𝑇 0,14
g. 𝑀𝑆𝑇 = 𝑑𝑓𝑡 = = 0,07
2
𝑆𝑆𝐸 0,04
h. 𝑀𝑆𝐸 = 𝑑𝑓𝑒 = = 0,01
6
𝑀𝑆𝑇 0,07
i. 𝐹𝑡𝑒𝑠𝑡 = 𝑀𝑆𝐸 = 0,01 = 7

Anda mungkin juga menyukai