DISUSUN OLEH:
PRIVITA MAULIDYA (F1071171031)
A. LATAR BELAKANG
C. CARA KERJA
1. Petridish yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering.
2. Dipotong kertas merang atau kertas saring seluas petridish.
3. Diletakkan setiap kertas merang/saring pada setiap petridish dan
basahi kertas dengan air akuades secara merata (lembab dan air tidak
tergenang dalam petridish).
4. Dipilih kacang hijau supaya homogen.
5. Dibersihkan dan direndam dalam air selama 2 jam.
6. Diletakkan 10, 5, dan 3 biji kacang hijau dengan jarak yang
samadalam sebuah petridish. Kemudian diberi label pada setiap
masing-masing petridish.
7. Dibuat ulangan 3 kali untuk setiap perlakuan.
8. Disiram setiap petridish dengan jumlah air yang sama.
9. Diamati dan dicatat pertumbuhan biji dengan menghitung viabilitas
biji dan panjang kecambah setiap hari selama 7 hari.
D. HASIL PENGAMATAN
Hari ke-
No. Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 5 6 7
1 0 0 0 0,27 0,54 0,76 0,95
1. 3 2 0 0 0 0,37 0,64 0,8 1
3 0 0 0 0,3 0,5 0,75 0,95
1 0 0 0 0,6 0,8 1 1,2
2. 5 2 0 0 0 0,58 0,85 1,1 1,23
3 0 0 0 0,52 0,79 0,9 1,1
1 0 0 0 0,93 1,2 1,4 1,53
3. 10 2 0 0 0 0,56 0,83 1,1 1,16
3 0 0 0 1,12 1,39 1,45 1,57
Tabel 1. Hasil Pengamatan Rata-rata Panjang Kecambah Selama 7 Hari (cm)
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum pertumbuhan biji kacang hijau dengan metode RAL ini,
pengacakan perlakuan pada tiap expeimental unit dilakukan secara random.
Alasan pengacakan secara random ini karenadalam RAL faktor yang
mempengaruhi dari luar dapat diabaikan atau tidak terdapat lokal kontrol,
sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan dan galat atau yang
disebut dengan error. Dengan demikian, pada umumnya Rancangan Acak
Lengkap (RAL) ini cocok digunakan untuk kondisi lingkungan, alat, bahan dan
media yang homogen, seperti percobaan yang dilakukan pada praktikum ini,
dengan menggunakan lingkungan, alat, bahan, petridish dan kertas saring dibuat
sama (homogen).
Sebelum biji kacang hijau disebar atau diletakkan pada petridish yang
dimasukkan kertas saring, biji kacang hijau direndam terlebih dahulu dengan air
selama 2 jam. Tujuan dilakukannya perendaman ini yaitu untuk memecah masa
dormansi biji. Arti dari dormansi biji disini yaitu suatu keadaan dimana
pertumbuhan dan metabolisme biji/ tumbuhan tersebut terhenti karena disebabkan
oleh kondisi lingkungan atau oleh faktor dari biji/ tumbuhan itu sendiri, sehingga
biji/ tumbuhan tidak mengalami atau terhambat proses respirasinya serta
rendahnya metabolisme. Dormansi akan berakhir dengan adanya imbibisi air,
yaitu peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik seperti
protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Dengan adanya proses imbibisi
pada biji kacang hijau yang telah direndam, maka biji akan dapat melakukan
metabolisme sel dalam embrio yang akhirnya akan terjadi permunculan
kecambah. Terjadinya proses perkecambahan pada tahap imbibisi dikarenakan
adanya aktivitas enzim ά-amilase. Amilase merupakan enzim kunci yang
memainkan peran penting dalam menghidrolisis cadangan pati dalam biji untuk
memasok gula pada embrio yang sedang berkembang.
Dalam artian, perendaman ini bertujuan agar memudahkan biji kacang
hijau melakukan pertumbuhan, terutama pada pertumbuhan akarnya. Perendaman
ini juga memberikan pengaruh terhadap biji kacang hijau dimulai dengan
membukanya kulit kacang hijau tersebut, kemudian akan tumbuh akar kecil yang
nantinya akan memanjang ke bawah untuk menyerap air dan tumbuh batang kecil
yang akan memanjang kearah atas untuk mendapatkan sinar matahari. Selain itu,
perendaman biji kacang hijau juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk berkecambah dan pada saat perndaman, biji kacang hijau dapat menyerap
air lebih banyak sebelumnya karena apabila sudah diletakkan pada petridish yang
berisi kertas saring, biji kacang hijau hanya dapat memperoleh dan menyerap air
pada saat penyiraman saja.
Pada percobaan pertumbuhan biji kacang hijau ini, dibuatlah hipotetsis
sebagai berikut:
H0 : Tidak adanya pengaruh jumlah biji kacang hijau dalam petridish yang
dilapisi kertas saring terhadap viablitas biji kacang hijau dan panjang
kecambah.
H1 : Ada pengaruh jumlah biji kacang hijau dalam petridish yang dilapisi kertas
saring terhadap viabilitas biji kacang hijau dan panjang kecambah.
Adapun populasi, sampel, perlakuan, ulangan dan model linear dari
percobaan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Populasi : Biji kacang hijau
2. Sampel : 54 biji kacang hijau yang telah direndam di dalam air selama 2
jam
3. Perlakuan : Perlakuan 3 biji kacang hijau dalam satu petridish, perlakuan 5
biji kacang hijau dalam satu petridish, dan perlakuan 10 biji
kacang hijau dalam satu petridish.
4. Ulangan : Terdapat 3 kali ulangan
Adapun model linear matematika dari percobaan kali ini, yaitu :
Yij = µi+ τi+ εij
Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan atau observasi pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Nilai tengah (overall mean)
τi = efek atau pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3
G. SARAN
Saran dari saya pada praktikum ini yaitu diharapkan kepada setiap
praktikan untuk rajin dalam menyiram biji kecambah pada mediaa tumbuh
tersebut, hal ini harus dilakukan agar menghindari kegagalan dalam percobaan
yang dikarenakan biji kacang hijau mati akibat kekurangan air.
DAFTAR PUSTAKA
Lentner, M. & Bishop, T. 1986. Experimental Design and Analysis. Valley Book
Company.