Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMETRI

“Rancangan Acak Kelompok (RAK)”

OLEH :
HICHA SIAHAAN
F1071171048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
ABSTRAK
Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah suatu rancangan acak yang dilakukan
dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup disebut juga blok yang
homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di
dalam masing-masing kelompok. Pada praktikum kali ini menganalisis data RAK
(Rancangan Acak Kelompok) dengan menggunakan sofwer analisis data yaitu SAS.
Perhitungan menggunakan SAS ini ada ketentuan khusus agar saat pembacaan data tidak
error. Pada praktikum kali ini di lakukan input data yang akan di ujikan dengan SAS. Cara
menginputnya yaitu mengetik data pada Jendela program editor yang ada pada SAS. Hasil
perhitungan SAS dalam percobaan ini didapatkan bahwa ternyata Ftest (0.0002) < 0,05 maka
H1 diterima dan H0 ditolak. Jadi kesimpulan pada percobaan di atas adalah ada cukup bukti
untuk menolak H0 dan menerima H1 yaitu Adanya pengaruh dari perbedaan berat gabah per
pot terhadap 8 perlakuan dan 2 blok.
Kata kunci: Rancangan Acak Kelompok (RAK), blok, SAS, perbedaan berat gabah per pot

A. Latar Belakang
1. Dasar Teori
Experiments are generally done to find something. Therefore theoretically,
experiments are interpreted as tests or planned investigations to obtain new facts. And
experimental design can be interpreted as a test or a series of tests where significant
changes are made to variables of a process or system so that we can observe and identify
reasons for changes in the output response. (Douglas C. M., 1991)
Perancangan percobaan atau rancangan perobaan (Design of Experiment) adalah
langkah-langkah lengkap yang harus diambil sebelum percobaan dilakukan supaya data
yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga analisis yang dilakukan dapat
obyektif dan mempunyai kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas.
Percob aan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu yang belum
diketahui atau untuk menguji suatu teori atau hipotesis. (Sudjana, 2002)
Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah suatu rancangan acak yang
dilakukandengan mengelompokkan satuan percobaan kedalam group-group yang
homogenyang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak
didalam masing-masing kelompok. Pengelompokan digunakan untuk usahamemperkecil
galat, dan untuk membuat keragaman satuan-satuan percobaan didalam masing-masing
kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.
(Gaspersz, 1991)
Pengelompokan dalam Rancangan Lingkungan RAK memerlukan pemahaman
tambahan tentang keragaman satuan percobaan. Kita harus bisa mengidentifikasi arah
keragaman tersebut, sehingga Variabel Pengganggu (Nuisance factor /disturbing factor)
bisa diminimalisir. Nuisance factor adalah setiap faktor/variabel diluar perlakuan yang
akan berpengaruh terhadap respons. Berikut ini merupakan panduan dalam
mengidentifikasi faktor tersebut, yang bisa dijadikan acuan dalam pembuatan
kelompok/pengelompokan (Arianti, 2009)
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka
ringkasan dengan menggunaka cara-cara tau rumus-rumus tertentu. Banyak koleksi atau
paket-paket program komputer telah didesain untuk mengolah dan menganalisis
bermacam-macam tipe data. Paket program komputer seperti Statistical Analysis System
(SAS), Statistical Package for Social Science (SPSS), Microsoft Excel, LISREL, (Student
Version), AMOS tersedia luas di pasaran sebagai perangkat lunak komputer yang bebas
diperjualbelikan, selain berbagai jenis perangkat lunak lainnya. Bermacam-macam
perangkat lunak komputer pribadi tersedia program yang cukup besar untuk analisis
deskriptif dan analisis statistik dengan monovariate, bivariate, atau multivariate. (Hasan,
2002)
SAS adalah paket perangkat lunak yang dikembangkan oleh SAS Institute for
analisis pengembangan, intelijen bisnis, manajemen data, dan analisis prediktif. Ini adalah
pemegang pangsa pasar terbesar untuk analisis canggih.SAS merupakan pemegang
pangsa pasar terbesar dalam analisis pengembangan dengan 36,2 persen dari pasar pada
2012. Ini adalah pemegang pangsa pasar terbesar kelima untuk perangkat lunak Business
Intelligence dengan pangsa 6,9% dan vendor independen terbesar. Bersaing di pasar
Business Intelligence terhadap konglomerat, seperti SAP BusinessObjects, IBM Cognos,
SPSS Modeler, Oracle Hyperion, dan Microsoft BI. SAS telah disebutkan dalam
Quadrant Pemimpin Gartner untuk Integrasi Data Tools dan Business Intelligence dan
Platform Analytical. SAS diberi posisi terkuat dari semua vendor dievaluasi dalam
Forrester Wave Big Data Predictive Analytics Solutions. SAS dik embangkan di North
Carolina State University dari tahun 1966 hingga tahun 1976, ketika SAS Institute
didirikan. SAS dikembangkan lebih lanjut di tahun 1980 dan 1990 dengan penambahan
prosedur statistik baru, komponen tambahan dan pengenalan JMP. (Laili, 2011)
2. Permasalahan
1) Apa pengertian RAK?
2) Apa kelebihan dan kekurangan RAK?
3) Istilah apa saja yang terdapat pada SAS?
4) Bagaimana hasil dari data?

3. Tujuan
1) Mengetahui pengertian RAK
2) Mengetahui kelebihan dan kekurangan RAK
3) Mengetahui istilah yang terdapat pada SAS
4) Menjelaskan hasil dari data

B. Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Aplikasi SAS

C. Prosedur Kerja
1. Disiapkan laptop yang akan digunakan
2. Dihidupkan laptop
3. Dicopy-paste di lokal C aplikasi SAS yang sudah ada pada flasdisk
4. Diubah tanggal menjadi 21 Maret 1997
5. Dibuka microsoft word 2007, kemudian diketik di word data yang ada di penuntun
praktikum
6. Dicopy-paste yang sudah kita ketik di bagian option pada aplikasi SAS
7. Diklik submit maka hasilnya akan muncul

D. Hasil
1. Data Input
DATA DT;
INPUT NO PERLK$ BLOK Y1;
LABEL Y1 = ‘ BERAT GABAH PER POT (G) ’ ;
CARDS;
1 KONTROL 1 10.19
2 KONTROL 2 9.26
3 KONTROL 3 12.73
4 K2P1 1 32.02
5 K2P1 2 25.76
6 K2P1 3 19.72
7 K2P2 1 23.91
8 K2P2 2 21.99
9 K2P2 3 21.42
10 K2P3 1 17.15
11 K2P3 2 15.66
12 K2P3 3 10.37
13 K2P4 1 10.35
14 K2P4 2 13.31
15 K2P4 3 14.31
16 K3P1 1 21.98
17 K3P1 2 19.43
18 K3P1 3 16.16
19 K3P2 1 18.08
20 K3P2 2 13.5
21 K3P2 3 18.32
22 K3P3 1 18.07
23 K3P3 2 14.01
24 K3P3 3 14.39
25 K3P4 1 12.37
26 K3P4 2 16.32
27 K3P4 3 10.2
;
RUN;

PROC PRINT DATA=DT;


RUN;

TITLE ‘HASIL ANALISIS RAGAM’;


PROC GLM;
CLASS PERLK BLOK;
MODEL Y1 = PERLK BLOK;
Run;
2. Data Output
HASIL ANALISIS RAGAM
1
08:19 Tuesday, May 20,
1997

General Linear Models Procedure


Class Level Information

Class Levels Values

PERLK 9 K2P1 K2P2 K2P3 K2P4 K3P1 K3P2 K3P3 K3P4 KONTROL

BLOK 3 1 2 3

Number of observations in data set = 27


HASIL ANALISIS RAGAM
2
08:19 Tuesday, May 20,
1997

General Linear Models Procedure

Dependent Variable: Y1 BERAT GABAH PER POT (G)

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr >


F

Model 10 625.25045926 62.52504593 7.08


0.0003

Error 16 141.26070370 8.82879398

Corrected Total 26 766.51116296

R-Square C.V. Root MSE Y1


Mean

0.815710 17.78923 2.97132866


16.70296296

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr >


F

PERLK 8 586.03976296 73.25497037 8.30


0.0002
BLOK 2 39.21069630 19.60534815 2.22
0.1409

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr >


F

PERLK 8 586.03976296 73.25497037 8.30


0.0002
BLOK 2 39.21069630 19.60534815 2.22
0.1409

E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini menganalisis data RAK (Ragam Acak Kelompok) dengan
menggunakan sofwer analisis data yaitu SAS. Rancangan Acak Kelompok (RAK), digunakan
metode ini karena satuan percobaan bahan homogenatau dianggap homogen dan perlakuan
berbeda, yang kemudian keragaman respon yang ditimbulkan hanya melalui perlakuan dan
galat. (Montgomery, 2001)
Rancangan Acak Kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan
mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan
kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing
kelompok. Rancangan Acak Kelompok Lengkap merupakan rancangan acak kelompok
dengan semua perlakuan dicobakan pada setiap kelompok yang ada. Tujuan pengelompokan
satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk membuat keragaman satuan-satuan percobaan
di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok
sebesar mungkin. Tingkat ketepatan biasanya menurun dengan bertambahnya satuan
percobaan (ukuran satuan percobaan) per kelompok, sehingga sebisa mungkin buatlah ukuran
kelompok sekecil mungkin. Pengelompokan yang tepat akan memberikan hasil dengan
tingkat ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan rancangan acak lengkap yang sebanding
besarnya.
Kelebihan (RAK) Menurut Yitnosumarto, 1991 apabila kita membicarakan
keuntungan tentunya kita bandingkan dengan lainnya, dalam hal ini demham RAL dan
mungkin dengan rancangan yang lebih kompleks, keuntungan RAK adalah :
1. Sama seperti RAL, analisis statistik dari data yang diperoleh dengan RAK ini masih
bersifat sederhana.
2. Apabila andaian adanya gradien satu arah dipenuhi, RAK memberikan presisi dan
efisiensi yang lebih tinggi dari RAL.
3. Jika ada satu atau dua data yang hilang (atau secara statistik tidak memenuhi syarat)
analisis masih dapat dilanjutkan, yaitu dengan teknik data hilang (missing data
technique).
Kekurangan RAK Menurut Harlyan (2012), Rancangan Acak Kelompok (RAK)
memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
1. Rancangan menjadi kurang efisien dibanding yang lain jika terdapat lebih dari satu
sumber keragaman yang tidak diinginkan.
2. Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya
jumlah satuan percobaan dalam kelompok.
3. Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit.

Perhitungan menggunakan SAS ini ada ketentuan khusus agar saat pembacaan data
tidak error. Pada praktikum kali ini di lakukan input data yang akan di ujikan dengan SAS.
Cara menginputnya yaitu mengetik data pada Jendela program editor yang ada pada SAS,
bisa juga di ketik terlebih dahulu di word kemudian di copy dan di paste di jendela program
SAS. Data input yang ada di hasil pengamatan adalah data yang sudah di input pada SAS
yang sudah sesuai dengan bahasa pemograman SAS.
Model linier RAK dengan banyaknya kelompok (ulangan ) k dan banyaknya perlakuan t adalah:

Yij = μ + τi + βj + εij

dimana i =1,2,…,t dan j = 1,2,…,r

Dengan:

4. Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j


5. μ = mean populasi
6. τi = pengaruh aditif dari perlakuan ke-i
7. βj = pengaruh aditif dari kelompok ke-j
8. εij = pengaruh acak dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

Untuk mendapatkan data pada hasil pengamatan diatas, ada beberapa bahasa
pemogaraman yang unik atau khusus dalam penggunaan SAS. Berikut ini penjelasannya.
1. (DATA DT;) Merupakan keterangan untuk nama data yang akan di buat (DT)
dapat di ganti dengan nama praktikan akan tetapi ada syarat hanya 8 karakter
saja.
2. (INPUT NO PERLAK$ BLOK Y1;) artinya adalah data yang mau di
masukkan (INPUT), kemudian NO yang artianya dalam data itu akan
dimasukan nomor, (PERLK$) yang berarti adanya perlakuan dalam percobaan,
BLOK yang berarti terdapat faktor lain yang mempengaruhi selain perlakuan
yang diberikan.
3. Dan setiap perintah yang diinput dalam SAS harus ditutup dengan (;) semi
kolon, yang berfungsi sebagai penanda akhir kalimat sama halnya seperti tanda
(.) dalam sebuah kalimat.
4. ($) adalah tanda yang digunakan apabila data yang dimasukan berupa huruf
dan apabila data berupa angka cukup dengan menggunakan spasi.
5. (LABEL Y1 = ‘BERAT GABAH PER POT (G)’;). (LABEL Y1) sebagai
keterangan berat gabah pada setiap potnya. (G) sebagai satuan berat dalam
percobaan ini. LABEL ini bisa diubah sesuai dengan percobaan yang akan
dibuat oleh praktikan.
6. Lalu dikahiri dengan kata (CARDS;) Selanjutnya dilakukan penginputan data
yang sudah tertera.
7. Setelah diinput data maka diakhir data harus ada perintah untuk menampilkan
data yang diinginkan yaitu RUN, yang berarti bahwa data siap untuk
dijalankan yang nantinya data tersebut akan tampil di Jendela Output dalam
program SAS. S
8. elain itu juga dapat menambahkan judul data kita dengan mengetik TITLE
‘judul data yang diinginkan’.
9. Pada baris selanjutnya ketik (PROC) sebagai perintah SAS untuk menujukan
jenis analisis yang akan dilakukan.
10. (GLM) yaitu jika ingin memasukkan model linear umum untuk RAK.
11. Lalu kata (CLASS) berupa keterangan untuk point-point apa saja yang
diperlukan dalam RAK, yaitu Perlk=perlakuan dan blok.
12. Setelah menginput data maka diakhiri dengan perintah RUN; agar perintah
dijalankan.

Setelah diinput maka akan menghasilkan data yang ada di hasil pengamatan output.
Dari hasil yang diperoleh jika “Type I SS” sama dengan “Type III SS” maka dapat dikatakan
input yang dimasukkan sudah benar. Dan juga tampak pada bagian “Pr>F” jika hasil
diperoleh kurang dari 0,05 maka signifikan atau H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
terdapat perbedaan yang tampak nyata. Pada data Fhitung yang diperoleh adalah 0,0002
sehingga lebih kecil dari F tabel. Dari data yang telah dihitung dengan menggunakan program
SAS ini dapat dilihat bahwa df perlk yang didapat 8, df block 2 dan df error adalah 16. Dalam
SAS untuk menguji hipotesis maka Ftest harus dibandingan dengan Ftabel. Apabila Ftest <
0,05 maka H1 di terima, namun sebalikanya apabila Ftest>0,05 maka H1 ditolak dan H0
diterima. Pada praktikum ini hipotesis yang diajukan yaitu : H0 = Tidak adanya pengaruh
dari perbedaan berat gabah per pot terhadap 8 perlakuan dan 2 blok, H1 = Adanya pengaruh
dari perbedaan berat gabah per pot terhadap 8 perlakuan dan 2 blok. Dari hasil perhitungan
SAS dalam percobaan ini didapatkan bahwa ternyata Ftest (0.0002) < 0,05 maka H1 diterima
dan H0 ditolak. Jadi kesimpulan pada percobaan di atas adalah ada cukup bukti untuk
menolak H0 dan menerima H1 yaitu adanya pengaruh dari perbedaan berat gabah per pot
terhadap 8 perlakuan dan 2 blok.
F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
1. Rancangan Acak Kelompok (RAK), digunakan metode ini karena satuan percobaan
bahan homogenatau dianggap homogen dan perlakuan berbeda, yang kemudian
keragaman respon yang ditimbulkan hanya melalui perlakuan dan galat.
2. Kelebihan RAK adalah memberikan presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dari RAL. Jika
ada satu atau dua data yang hilang (atau secara statistik tidak memenuhi syarat) analisis
masih dapat dilanjutkan, yaitu dengan teknik data hilang (missing data technique).
Sedangkan kekurangan RAK adalah rancangan menjadi kurang efisien dibanding yang
lain jika terdapat lebih dari satu sumber keragaman yang tidak diinginkan; Peningkatan
ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan
percobaan dalam kelompok; dan jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang
lebih rumit.
3. Adapun beberapa istilah yang biasa digunakan dalam aplikasi SAS yaitu: DATA DT,
INPUT NO PERLAK$ BLOK Y1 (NO, PERLK$, BLOK, dan setiap perintah yang
diinput dalam SAS harus ditutup dengan (;) semi kolon), $, LABEL (bisa diubah sesuai
dengan percobaan yang akan dibuat oleh praktikan), lalu dikahiri dengan kata (CARDS;);
Selanjutnya dilakukan penginputan data yang sudah tertera; Selain itu juga dapat
menambahkan judul data kita dengan mengetik TITLE ‘judul data yang diinginkan; Pada
baris selanjutnya ketik (PROC) sebagai perintah SAS untuk menujukan jenis analisis
yang akan dilakukan. (GLM) yaitu jika ingin memasukkan model linear umum untuk
RAK; Lalu kata (CLASS), Perlk=perlakuan dan blok; Setelah menginput data maka
diakhiri dengan perintah RUN; agar perintah dijalankan.
4. Setelah diinput maka akan menghasilkan data yang ada di hasil pengamatan output. Dari
data yang telah dihitung dengan menggunakan program SAS ini dapat dilihat bahwa df
perlk yang didapat 8, df block 2 dan df error adalah 16. Dari hasil perhitungan SAS dalam
percobaan ini didapatkan bahwa ternyata Ftest (0.0002) < 0,05 maka H1 diterima dan H0
ditolak. Jadi kesimpulan pada percobaan di atas adalah ada cukup bukti untuk menolak
H0 dan menerima H1 yaitu Adanya pengaruh dari perbedaan berat gabah per pot terhadap
8 perlakuan dan 2 blok.

2. Saran
Sebaiknya praktikan tenang dalam melaksanakan praktikum, dan memperhatikan serta
mendengar dengan baik apa yang disampaikan oleh asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti. (2009). Rancangan Acak Kelompok. (online).(https://smartstat.wordpress.com/2009/
10/22/rancangan-acak-kelompok-lengkap-rakl/). Diakses pada tanggal 29 Maret
2019.
Douglas, C. M. (1991). Design and Analysis of Experiments Third Edition. New York.
Gaspersz, V. (1991). Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Bandung: Tarsito.
Hasan, I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Laili, c. (2011). Teknik Pengplahan Data Deskriptif. Dipetik Maret 25, 2019, dari Https://
cahayalaili.blogspot.com/2011/05/teknik-pengolahan-data-deskriptif.html
Montgomery, D. C. (2001). Introduction to Statistical Quality Control the 4th Edition. New
York: John Wiley & Sons, Inc (Online) (htttp://portalgaruda.co.id>article/) diakses 30
Maret 2019.
Sudjana. (2002). Metode Statistik Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.
Yitnosumarto, S. (1991). Percobaan Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai