Anda di halaman 1dari 28

BUKU AJAR MATA KULIAH

EKOLOGI PERAIRAN

Penulis:

Arif Mustofa, S.T., M.Si.


BUKU AJAR MATA KULIAH

EKOLOGI PERAIRAN
Penulis
Arif Mustofa, S.T., M.Si.

Editor
Drs. Nurcahyo Kursistiyanto, M.Si.
Dewi Nur Agustin

Desain cover
Tim Desain

Edisi 1, Cetakan ke 1, April 2022

Diterbitkan oleh:
UNISNU Press
Alamat: Kampus UNISNU Jepara
08957-1000-3000 ; 0857-2930-2000
IG: @pressunisnu; FB: Unisnu Press Jepara
Email: unisnupress@unisnu.ac.id

xviii + 131 hlm.; 18,2 x 25,7 cm.

ISBN

Hak cipta pada penulis; hak penerbitan pada UNISNU Press


Tidak boleh direproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk

apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

ii
PRAKATA

P uji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah dan karunia kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan buku ajar untuk mata kuliah
Ekologi Perairan. Buku ajar ini merupakan penjabaran tentang parameter-
parameter ekologi baik berupa definisi-definisi dan panduan praktikum
ekologi perairan. Ditambah pula dengan hasil riset dari beberapa peneliti
yang diperkuat dengan banyak referensi yang valid. Buku ini sangat baik dan
bermutu untuk menjadi bahan belajar bagi mahasiswa akuakultur,
lingkungan, biologi dan lainnya yang menekuni bidang ilmu alam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah
berperan dalam terbitnya buku ini, yaitu:
1. Bapak Dr. H. Sa’dullah Assaidi, M.Ag., selaku Rektor UNISNU Jepara, yang
telah memberikan support dan kesempatan untuk berkhidmah di UNISNU
Jepara.
2. Bapak Dr. Sisno Riyoko, SE., MM., selaku Ketua LPPM UNISNU Jepara, yang
telah memberikan kesempatan untuk melakukan riset bagi
pengembangan perguruan tinggi.
3. Bapak Dias Prihatmoko, S.T., M.Eng., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UNISNU Jepara yang telah memberikan dorongan untuk selalu
melakukan peningkatan keilmuan dosen.
4. Bapak Drs. Nurcahyo Kursistiyanto, M.Si., selaku Wakil Dekan 1 Bidang
Akademik Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara yang telah
bersedia menjadi editor buku ini.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan semoga mampu menambah
wawasan keilmuan terutama dalam bidang akuakultur agar mampu
bertambah pengetahuannya.

iii
Apabila dalam buku ini terdapat kesalahan dalam penulisan buku ini
penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.

Jepara, 28 Maret 2022


Penulis,

Arif Mustofa, S.T., M.Si.

iv
KATA
PENGANTAR

P uji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat melakukan penyusunan
buku ajar mata kuliah Ekologi Perairan. Sholawat dan salam tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW semoga kelak kita tetap mendapatkan syafaatnya di
yaumul qiyamah. Amin.
Kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi tidak bisa lepas dari
hubungan timbal balik dengan lingkungan. Dalam kaidah ini dikenal dengan
nama ekologi. Pembatasan ilmu ekologi adalah daerah di mana makhluk
hidup masih bergantung dengan lingkungan. Ernest Haeckel (1866)
merupakan pioner dalam studi tentang food chains dan regulasi populasi, di
samping itu ada Antony van Lewenhoek dan juga Miller. Meskipun ekologi
adalah bagian dari ilmu biologi namun perkembangannya melebar ke ilmu
lain yaitu botani dan zoologi. Ekologi perairan merupakan bagian dari ilmu
ekologi secara umum. Secara kuantitas, sumber daya perairan merupakan
70% dari total permukaan bumi, maka kehidupan makhluk hidup banyak
dipengaruhi oleh kondisi perairan bumi. Demikian pula jumlah makhluk
hidup perairan menjadi lebih besar dibandingkan daratan.
Perlindungan dan pelestarian lingkungan merupakan wujud dari
kekhawatiran manusia akan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak
terkendali. Sehingga dalam mempelajari ekologi berkembang pula dampak
aktivitas manusia terhadap alam dan bagaimana pemeliharaan dan
pelestarian lingkungan harus dilakukan.
Akhir-akhir ini para ilmuwan telah membuat aplikasi tentang
pemantauan daya dukung lingkungan dengan mengkonversikan kondisi dan
gejala alam secara kuantitatif. Beberapa indeks biodiversitas telah
dikembangkan sedemikian rupa sehingga banyak sekali indeks pengukuran
v
biodiversitas yang menjadi pedoman untuk mengetahui suatu lingkungan
masih dalam kondisi baik atau rusak.
Buku ajar mata kuliah Ekologi Perairan ini digunakan oleh mahasiswa
sebagai buku pegangan dalam menempuh mata kuliah Ekologi Perairan di
semester 3 Program Studi Budidaya Perairan UNISNU Jepara. Namun tidak
menutup kemungkinan buku ini dapat dijadikan pegangan oleh mahasiswa
pada program studi yang sama di perguruan tinggi lainnya.
Buku ini dilengkapi dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL),
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Deskripsi Mata Kuliah. Selain
itu disajikan pula Rencana Pembelajaran Semester (RPS) agar para mahasiswa
tahu pokok bahasan yang diajarkan dalam mata kuliah ini. Dalam setiap bab
diakhiri dengan pertanyaan dalam latihan soal yang harus dikerjakan sebagai
indikator dalam capaian pembelajaran mata kuliah.
Semoga buku ini bermanfaat bagi insan lingkungan alam dan akademisi
serta menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Jepara, 28 Maret 2022


Editor,

Drs. Nurcahyo Kursistiyanto, M.Si.


Wakil Dekan 1 Fak. Sains dan Teknologi
UNISNU Jepara

vi
DAFTAR
ISI

Halaman Muka ....................................................................................................... ii


Prakata .....................................................................................................................iii
Kata Pengantar ...................................................................................................... v
Daftar Tabel............................................................................................................ xi
Daftar Gambar .....................................................................................................xii
Capaian Pembelajaran .................................................................................... xiii
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ................................................... xiv
BAB I ILMU EKOLOGI PERAIRAN............................................................. 1
A. Pengertian Ekologi ................................................................................... 1
B. Pembatasan Wilayah Ekologi ............................................................... 2
Latihan Soal........................................................................................................ 9
BAB II SIFAT FISIKA DAN KIMIA AIR ..................................................... 10
A. Siklus Hidrologi dan Sumber Air di Bumi ...................................... 12
1. Siklus Hidrologi.................................................................................. 12
2. Sumber Air di Bumi .......................................................................... 15
B. Sifat Fisika dan Kimia Air ...................................................................... 16
1. Sifat Kimia ............................................................................................ 17
2. Sifat Fisika ............................................................................................ 18
Latihan Soal...................................................................................................... 20
BAB III ORGANISME DAN EKOSISTEM AIR ......................................... 23
A. Ekosistem Perairan Air Tawar ............................................................. 23
1. Danau...................................................................................................... 24
2. Waduk..................................................................................................... 24
3. Rawa ........................................................................................................ 25
B. Zonasi Perairan ........................................................................................ 25
vii
1. Zonasi perairan berdasarkan letaknya ..................................... 26
2. Zonasi perairan berdasarkan intensitas cahaya.................... 26
C. Perairan Telaga ........................................................................................ 27
D. Bioindikator............................................................................................... 28
E. Plankton ..................................................................................................... 28
1. Fitoplankton ....................................................................................... 29
2. Zooplankton ....................................................................................... 30
Latihan Soal ..................................................................................................... 31
BAB IV EKOSISTEM LAUT ........................................................................... 31
A. Ciri-Ciri Ekosistem Laut ........................................................................ 33
1. Tingkat keasinan (salinitas) ............................................................ 33
2. Memiliki variasi suhu ........................................................................ 33
3. Keanekaragaman hayati tinggi ..................................................... 33
B. Pembagian Daerah Ekosistem Air Laut .......................................... 34
C. Komunitas Ekosistem Laut .................................................................. 38
D. Masalah Ekosistem Laut ....................................................................... 39
E. Rantai Makanan Ekosistem Laut ....................................................... 39
1. Fitoplankton ......................................................................................... 40
2. Zooplankton ........................................................................................ 40
3. Predator ................................................................................................. 40
4. Dekomposer/Pengurai .................................................................... 40
F. Peran Organisme Laut dalam Rantai Makanan .......................... 41
Latihan Soal ..................................................................................................... 42
BAB V EKOSISTEM DANAU ...................................................................... 44
A. Pembagian Daerah Ekosistem Danau ............................................ 46
B. Jenis Danau Berdasarkan Proses Terbentuknya ......................... 47
C. Jenis Danau Berdasarkan Produksi Materi Organik .................. 50
Latihan Soal ..................................................................................................... 52
BAB VI EKOSISTEM SUNGAI ...................................................................... 54
A. Karakteristik Ekosistem Sungai ......................................................... 54
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekosistem Sungai ........... 55
1. Faktor Fisika ........................................................................................ 56
2. Faktor Kimia ........................................................................................ 58
viii
C. Kualitas Air Sungai ............................................................................ 59
Latihan Soal...................................................................................................... 64

BAB VII EKOSISTEM RAWA.......................................................................... 67


A. Pengertian Rawa ..................................................................................... 68
B. Karakteristik Rawa................................................................................... 69
C. Pemanfaatan Rawa ................................................................................. 70
Latihan Soal...................................................................................................... 71

BAB VIII DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA TERHADAP EKOSISTEM


PERAIRAN ............................................................................................................. 72
A. Hutan Mangrove ..................................................................................... 73
B. Perairan Wilayah Pantai ........................................................................ 79
Latihan Soal...................................................................................................... 83

BAB IX KEANEKARAGAMAN HAYATI ..................................................... 85


A. Keanekaragaman Hayati ...................................................................... 85
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati ...................................................... 88
C. Nilai Keanekaragaman Hayati ............................................................ 89
Latihan Soal...................................................................................................... 90

BAB X PEMANTAUAN LINGKUNGAN PERAIRAN ............................ 91


A. Lingkungan Perairan .............................................................................. 92
B. Pemantauan Kualitas Air ...................................................................... 96
Latihan Soal...................................................................................................... 98

BAB XI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN ........................... 100


A. Sumber Daya Perikanan .................................................................... 101
B. Manfaat Sumber Daya Ikan.............................................................. 107
Latihan Soal................................................................................................... 113

BAB XII PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN .................. 115


A. Indeks Biodiversitas............................................................................. 115

ix
B. Metodologi ............................................................................................. 118
C. Pelaporan................................................................................................. 119
Pretest .............................................................................................................. 124

Daftar Pustaka .................................................................................................. 126

x
DAFTAR
TABEL

Tabel 1. Informasi dan Sifat-Sifat Air....................................................... 12


Tabel 2. Parameter dan metode analisis sampel ................................ 93
Tabel 3. Hubungan nilai indeks pencemaran dengan status mutu
air .......................................................................................................... 95
Tabel 4. Konsentrasi ion air murni pada suhu 25°C .......................... 97
Tabel 5. Perkiraan jumlah penduduk dunia pada tahun 2000 dan
Konsumsi Ikan ................................................................................ 108
Tabel 6. Kandungan DHA dan EPA dalam Makanan....................... 109

xi
DAFTAR
GAMBAR

Gambar 1. Rantai makanan yang terjadi secara umum di


ekosistem daratan .................................................................... 2
Gambar 2. Konsep model batas-batas kesatuan lingkungan di
alam................................................................................................ 3
Gambar 3. Organisasi kehidupan di bumi ............................................. 4
Gambar 4. Hubungan antara manusia dan lingkungannya ........... 7
Gambar 5. Konfigurasi molekul air yang terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen ..................................... 11
Gambar 6. Siklus hidrologi panjang ...................................................... 13
Gambar 7. Siklus hidrologi pendek ........................................................ 14
Gambar 8. Ikatan hidrogen dalam molekul air dan es. .................. 17
Gambar 9. Rawa Pening di Ambarawa Kab. Semarang.................. 25
Gambar 10. Pengukuran salinitas menggunakan hand-
refraktometer............................................................................ 33
Gambar 11. Pembagian wilayah laut secara horizontal dan
vertikal ......................................................................................... 37
Gambar 12. Rantai makanan di perairan laut ....................................... 41
Gambar 13. Proses pembentukan danau oxbow (tapal kuda)....... 49
Gambar 14. Vegetasi mangrove jenis Rhizopora sp. tumbuh subur
di sepanjang muara sungai ................................................. 74

xii
Capaian
Pembelajaran

CP Sikap:
1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
2. Menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan
Capaian CP Pengetahuan:
Pembelajaran 3. Mampu menguasai ilmu perikanan dan kelautan
Lulusan (CPL) CP Keterampilan Umum:
4. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu,
dan terukur
CP Keterampilan Khusus:
5. Mampu menggunakan konsep fish farming
technology dalam akuakultur
Di akhir semester mahasiswa akan mampu
Capaian
menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi
Pembelajaran
perairan, pemanfaatan organisme dalam manajemen
Mata Kuliah
lingkungan perairan, dan pemanfaatan habitat
(CPMK)
perairan sebagai area budidaya
Deskripsi Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah
Mata Kuliah untuk mencapai kompetensi penguasaan konsep-
konsep dasar ekosistem perairan, tipe-tipe ekosistem
perairan, beserta komponen biotik dan abiotiknya,
proses interaksi yang terlibat dalam ekosistem
perairan, pemanfaatan organisme dalam manajemen
lingkungan perairan, dan pemanfaatan habitat
perairan sebagai area budidaya.

xiii
RENCANA
PEMBELAJAR
AN SEMESTER
(RPS)

Bentuk,
Metode
Kemampuan Bahan Kajian/
Minggu Pembelajaran, Waktu
yang diharapkan Materi Indikator
Ke & (menit)
(Sub-CPMK) Pembelajaran
Pengalaman
Belajar
1 Mahasiswa Ilmu Ekologi Kuliah, TM Mahasiswa
mampu Perairan Diskusi 2x50 dapat
menjelaskan menjelaskan
pengertian pengertian
ekologi perairan ekologi perairan.
2 Mahasiswa Sifat Fisika Dan Kuliah, TM Mahasiswa dapat
mampu Kimia Air Diskusi- 2x50 menjelaskan sifat-
menjelaskan sifat- T sifat fisik dan
sifat fisik air dan 2x100 kimia air dan
komposisi kimia siklus hidrologi
air
3 Mahasiswa Organisme Dan Kuliah, TM Mahasiswa dapat
mampu Ekosistem Air Diskusi 2x50 menyebutkan
menjelaskan T pembagian
konsep dasar 2x100 ekosistem air
ekosistem air, tawar, pembagian
menganalisis zonasi perairan
peranan dan menyebutkan
organisme dalam peranan
lingkungan organisme dalam
perairan, lingkungan
melakukan kajian perairan
tentang macam-
macam organisme
perairan
4 Mahasiswa Ekosistem Laut Kuliah, TM Mahasiswa dapat
mampu Diskusi 2x50 menyebutkan
melakukan kajian T ciri-ciri dan
ilmiah tentang 2x100 manfaat
ekosistem laut ekosistem laut,
xiv
Bentuk,
Metode
Kemampuan Bahan Kajian/
Minggu Pembelajaran, Waktu
yang diharapkan Materi Indikator
Ke & (menit)
(Sub-CPMK) Pembelajaran
Pengalaman
Belajar
pembagian
habitat laut dan
menjelaskan
rantai makan
dalam ekosistem
laut.
5 Mahasiswa Ekosistem Kuliah, TM Mahasiswa dapat
mampu Danau Diskusi 2x50 menyebutkan
melakukan kajian T jenis-jenis danau
ilmiah tentang 2x100 dan pembagian
ekosistem danau wilayah danau.
6 Mahasiswa Ekosistem Kuliah, TM Mahasiswa dapat
mampu Sungai Diskusi 2x50 menyebutkan
melakukan kajian T faktor-faktor
ilmiah tentang 2x100 yang
ekosistem sungai mempengaruhi
ekosistem sungai;
dapat
menyebutkan
sumber dan
dampak
pencemaran
sungai
7 Mahasiswa Ekosistem Kuliah, TM Mahasiswa dapat
mampu Rawa Diskusi 2x50 menjelaskan
melakukan kajian T karakteristik rawa;
ilmiah tentang 2x100 menyebutkan
ekosistem rawa zonasi ekosistem
rawa
8 Ujian Tengah Semester 90
9 Mahasiswa Dampak Kuliah, Tm Mahasiswa dapat
mampu Aktivitas Diskusi 2x50 menjelaskan
menganalisis Manusia T dampak
dampak aktivitas Terhadap 2x100 eksploitasi
manusia terhadap Ekosistem mangrove,
ekosistem Perairan degradasi pantai
perairan dan kerusakan
terumbu karang.

xv
Bentuk,
Metode
Kemampuan Bahan Kajian/
Minggu Pembelajaran, Waktu
yang diharapkan Materi Indikator
Ke & (menit)
(Sub-CPMK) Pembelajaran
Pengalaman
Belajar
10 Mahasiswa Keanekaragam Kuliah, Tm Mahasiswa dapat
mampu an Hayati Diskusi 2x50 menyebutkan
menjelaskan T tiga pendekatan
prinsip faktor- 2x100 keanekaragaman
faktor pembatas hayati;
dan menyebutkan
mendemonstrasik nilai
an cara keanekaragaman
pengukuran hayati.
parameter fisika-
kimia perairan
11 Mahasiswa Pemantauan Kuliah, Tm Mahasiswa dapat
mampu Lingkungan Diskusi 2x50 menjelaskan
menganalisis Perairan T pengaruh TDS,
indikator kualitas 2x100 TSS, suhu, pH,
air dan BOD dan COD
menerapkan terhadap
konsep-konsep lingkungan
penggunaan perairan
indikator
lingkungan
perairan
12 Mahasiswa Manajemen Kuliah, Tm Mahasiswa
mampu Sumber Daya Diskusi 2x50 dapat
menjelaskan Perairan T menyebutkan
tentang 2x100 manfaat sumber
pengelolaan daya perikanan;
sumber daya menyebutkan
perairan untuk nilai ekonomis
kebutuhan sumber daya
manusia perikanan.
13 Mahasiswa Panduan Kuliah, Tm Mahasiswa
mampu Praktikum Diskusi 2x50 dapat
memahami Ekologi T menyebutkan
langkah kerja Perairan 2x100 alat dan bahan
praktikum ekologi serta metode
perairan. praktikum.
14 Mahasiswa Praktikum Praktikum T Mahasiswa dapat
mampu Lapang 4x50 mengambil

xvi
Bentuk,
Metode
Kemampuan Bahan Kajian/
Minggu Pembelajaran, Waktu
yang diharapkan Materi Indikator
Ke & (menit)
(Sub-CPMK) Pembelajaran
Pengalaman
Belajar
menganalisis sampel,
indeks menghitung
keanekaragaman indeks
dari data yang keanekaragaman
diperoleh dan menganalisis
langsung di nilai indeks
lingkungan dengan kondisi
perairan lingkungan.
15 Mahasiswa Presentasi Diskusi T Mahasiswa
mampu Hasil 4x100 dapat berperan
mengelola Praktikum sesuai dengan
seminar kelas posisi dalam
seminar.
16 Ujian Akhir Semester 90

xvii
BAB I

ILMU EKOLOGI PERAIRAN

Kemampuan yang diharapkan


Indikator
(Sub-CPMK)
Mahasiswa mampu menjelaskan Mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian ekologi perairan pengertian ekologi perairan.

E kologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang menelaah


hubungan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
(Begon, 1986). Sebagai contoh dalam bidang perikanan, makhluk
hidup berupa berbagai jenis ikan dan rumput laut yang hidup di lingkungan
tersebut, sedangkan lingkungan berupa udara, sinar matahari, air, substrat
dasar dan sebagainya. Keduanya memiliki hubungan timbal balik secara terus
menerus sehingga tercipta sistem kehidupan.

A. Pengertian Ekologi
Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos berarti rumah atau
tempat tinggal dan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Pendapat dari
Resosudarmo, dkk (1992) mengatakan bahwa ekologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi dari alam. Sementara itu, definisi yang lain
dari ekologi adalah ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.
Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berada di tempat
tinggalnya. Secara umum, ekologi juga dapat dikatakan sebagai ilmu yang

1
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme sebagai individu atau
kelompok organisme dengan lingkungannya.
KONSUMEN II

KONSUMEN I

Katak

Belalang KONSUMEN III

Ular

PRODUSEN

Rumput

Bakteri & Jamur


KONSUMEN IV
elang

DEKOMPOSER

Gambar 1. Rantai makanan yang terjadi secara umum di ekosistem


daratan

Pada abad ke 18 dan 19 banyak pakar biologi mempelajari bidang-


bidang ilmu yang kemudian masuk dalam ruang lingkup ilmu ekologi.
Aristoteles, Hippocrates dan para filsafat Yunani lainnya telah menulis
beberapa materi tentang ekologi. Anthony van Leeuwenhoek, yang dikenal
karena penemuannya yaitu lensa dan mikroskop, serta pakar dalam telaah
tentang rantai makanan dan regulasi populasi.

B. Pembatasan Wilayah Ekologi


Suatu ilmu sangat penting untuk memiliki pembatasan wilayah
cakupannya. Karena terkadang batas wilayah sebuah ilmu bertumpang tindih
terhadap batas wilayah ilmu yang lainnya. Dalam hal ekologi, maka penting
untuk mengetahui batas wilayah kerjanya. Konsep ekologi yang dikemukakan
oleh Kormondy (1969) bahwa batas-batas wilayah pembahasan dalam ilmu
ekologi dapat digambarkan secara jelas dengan menggunakan konsep
permodelan ekosistem dari Miller. Konsep tersebut menyatakan bahwa alam
semesta ini merupakan sebuah ekosistem yang tersusun dari berbagai

2
macam komponen atau kesatuan. Masing-masing komponen tersebut tidak
bisa terlepas dari komponen yang lainnya. Kelompok komponen atau
kesatuan yang pertama akan menyusun kelompok komponen atau kesatuan
yang kedua. Kelompok komponen atau kesatuan yang kedua akan menyusun
kelompok komponen atau kesatuan yang ketiga, dan seterusnya. Gambar 2
merupakan penggambaran dari konsep permodelan ekosistem yang
dikemukakan oleh Miller.

Gambar 2. Konsep model batas-batas kesatuan lingkungan di alam

Konsep model kesatuan di atas menjelaskan bahwa bagian-bagian


atom (elektron, proton dan neutron) merupakan komponen penyusun
sebuah atom. Kumpulan dari atom yang terikat oleh ikatan kimia membentuk
molekul, beberapa satuan molekul akan membentuk protoplasma, demikian
seterusnya hingga proses pembentukan kesatuan selanjutnya. Dari konsep
model sebagaimana gambar di atas, dapat dilihat pembatasan wilayah dari
masing-masing komponen. Batas tersebut adalah wilayah tak hidup atau
daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup; wilayah hidup atau daerah yang
dihuni oleh jasad-jasad hidup; serta wilayah lainnya adalah daerah yang
masih tanda tanya. Dijelaskan pula batas-batas yang diistilahkan: (1) daerah

3
submikroskopis; (2) daerah mikroskopis; (3) daerah makroskopis; dan (4)
daerah kosmis.
Dari model tersebut pula digambarkan batas wilayah kerja dari ilmu
ekologi, yaitu batas paling bawah merupakan tingkat individu (organisme)
dan batas paling atas merupakan eksosfer. Maka secara ringkas, pembatasan
cakupan wilayah kajian ilmu ekologi dapat dideskripsikan sebagai sebuah
spektrum biologis yang menggambarkan bagian-bagian organisasi
kehidupan.
Makromolekul

Protoplasma

Sel

Jaringan

Organ Tubuh

Sistem Organ

Organisme

Populasi

Komunitas

Ekosistem

Biosfer

Gambar 3. Organisasi kehidupan di bumi

Dari penggambaran di atas dapat dijelaskan bagian-bagian sebagai


berikut :
1. Protoplasma, yaitu zat yang hidup dalam sel makhluk hidup yang terdiri
dari senyawa-senyawa organik yang kompleks, yaitu protein, karbohidrat
dan lemak.
2. Sel, yaitu satuan dasar penyusun makhluk hidup yang terdiri dari
protoplasma dan inti yang terdapat dalam membran. Membran adalah

4
sebuah mekanisme pemisahan dari sel lainnya.
3. Jaringan, yaitu kumpulan dari sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Contohnya jaringan saraf, otor, tulang dan sebagainya.
4. Organ, yaitu alat tubuh yang memiliki fungsi tertentu dan merupakan
bagian penting dari suatu organisme. Contohnya kaki, tangan pada
manusia, hidung dan mata pada hewan, akar dan daun pada tumbuhan.
5. Sistem organ, yaitu kumpulan dari organ yang bekerja sama antara
struktur dan fungsi dengan harmonis. Contohnya antara mata dengan
otak, tangan dengan saraf, dan sebagainya.
6. Organisme, yaitu suatu benda/makhluk hidup yang terdiri dari kumpulan
beberapa sistem organ.
7 Populasi, yaitu sekelompok organisme yang sejenis yang mendiami suatu
kawasan tertentu dalam waktu bersamaan. Contohnya adalah populasi
gajah di pulau Sumatera, populasi rusa di pulau Jawa, dan sebagainya.
8. Komunitas, yaitu kumpulan dari populasi dari berbagai jenis individu yang
mendiami suatu wilayah tertentu. Dalam komunitas terjadi interaksi antara
populasi yang satu dengan lainnya. Contohnya populasi rusa terhadap
populasi harimau di Sumatera, dan sebagainya.
9. Ekosistem, yaitu kesatuan yang utuh terdiri dari elemen biotik dan abiotik
yang saling mempengaruhi dalam suatu kawasan. Hubungan yang timbul
adalah timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Contohnya tanaman padi di sawah yang berhubungan dengan tanah, air,
udara dan sinar matahari.
10. Biosfer, adalah lapisan di permukaan bumi di mana ekosistem dapat
berlangsung. Lapisan ini memiliki kedalaman sekitar 9 km di atas
permukaan bumi dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
Cakupan luasan wilayah ilmu ekologi sangat besar sehingga penelitian
dikhususkan pada bagian-bagian wilayah tertentu saja. Para ahli ekologi
bidang tumbuhan fokus penelitian pada tumbuhan, misalnya hubungan
antara tanaman padi dengan rumput teki yang berada di areal persawahan
saja. Sedangkan para ahli bidang hewan juga fokus penelitiannya pada
hubungan antarhewan saja, misalnya burung jalak yang hinggap di atas
punggung kerbau. Untuk mempelajari ekologi tumbuhan dan hewan

5
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Autoekologi
Autoekologi merupakan penelaahan terhadap hubungan aksi-reaksi
dari jenis makhluk hidup dengan lingkungannya yang bersifat eksperimental
dan induktif. Contohnya adalah ikan kerapu yang diberikan perlakuan
tertentu. Sebagian diberikan perlakuan terhadap pengayaan pakan,
sedangkan sebagian yang lain diberikan pakan tanpa pengayaan. Kemudian
diukur pertumbuhan-nya setelah beberapa waktu.
2. Sinekologi
Sinekologi merupakan penelaahan terhadap sekelompok makhluk
hidup sebagai kesatuan yang bersifat filosofis, deduktif dan deskriptif.
Contohnya adalah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis tumbuhan
lamun dalam sebuah ekosistem padang lamun. Diukur populasi masing-
masing spesies, kepadatannya, tingkat kerusakannya, hubungan dengan
substrat dan parameter kualitas air lainnya.
Dari kedua kelompok di atas dapat diketahui bahwa terjadi aliran energi
yang merupakan titik fokus pada studi ekologi. Energi dan materi tidak
terganggu, selama itu pula penataan lingkungan selalu tetap dalam
keseimbangan ekologis. Ilmu ekologi mencurahkan perhatiannya pada usaha
untuk mengalirkan energi, materi dan informasi. Ernest Haeckel (1834-1919)
seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman merupakan orang yang pertama
kali dalam sejarah menggunakan istilah ekologi. Haeckel juga menjelaskan
bahwa ilmu ekologi digolongkan dalam disiplin ilmu biologi, karena ilmu
ekologi menelaah interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Sebaliknya bagi pakar biologi, ilmu ekologi belum menjadikan hal yang
serius. Ilmu ekologi semula merupakan pengetahuan umum yang
mempelajari hubungan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Saat itu, para pakar ilmu alam kurang memberikan perhatian
besar pada ilmu-ilmu yang bersifat umum, mereka tetap fokus pada ilmu-
ilmu spesifik. Namun perkembangan ilmu ekologi tetap berjalan meskipun
perhatian terhadap ilmu ini terasa kurang dibandingkan pengembangan ilmu
spesifik misalnya ilmu ekonomi, ilmu politik dan sebagainya. Pada bagian
yang lain, beberapa ahli mengembangkan ilmu ekologi menjadi beberapa

6
ilmu spesifik, misalnya geografi, biografi, oseanografi dan sebagainya.

Lingkungan

Materi Energi

Manusia

Gambar 4. Hubungan antara manusia dan lingkungannya

Baru-baru ini, kebijakan pemerintah dan beberapa organisasi yang


peduli terhadap lingkungan mendasarkan kebijakannya pada hasil riset dan
kaidah-kaidah ilmu ekologi. Kebijakan tersebut antara lain dalam persoalan
perlindungan alam dan lingkungan pemukiman serta pemeliharaan dan
pelestarian lingkungan. Diperkenalkannya ekologi landscape, merupakan
langkah penting dari pengembangan ilmu ekologi. Hasil dari pengembangan
ini, secara mengejutkan, perhatian masyarakat terhadap ilmu ekologi menjadi
meningkat yang semula kurang. Adanya perubahan perilaku dan perhatian
para pakar lingkungan serta politisi terhadap ilmu ekologi terjadi setelah
dunia dilanda krisis lingkungan hidup manusia di bumi.
Tahun 1972 dalam Konferensi PBB di Stockholm tentang lingkungan
hidup, perhatian para ilmuwan, politisi dan pemerintah dari berbagai negara
maju dan berkembang terhadap persoalan lingkungan hidup mengalami
perubahan, termasuk dalam khasanah ilmu pengetahuan dan penelitian
lingkungan. Hasil dari konferensi tersebut, salah satunya adalah resolusi
untuk dibentuk badan khusus PBB yang menangani persoalan lingkungan
hidup. Badan PBB yang menaungi lingkungan hidup adalah UNEP (United

7
Nations Environmental Program) yang berkedudukan di Nairobi, Kenya.
Pembukaan konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm tersebut
dilakukan pada tanggal 5 Juni 1972 sehingga setiap tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup sedunia. Peringatan ini sebagai
wujud terhadap perhatian yang serius kepada bahaya yang terus menerus
mengancam lingkungan hidup di mana manusia tinggal. (Hamilton & King,
1992).

Para ilmuwan di bidang ekologi pada awalnya mengkaji geografi


tumbuhan kemudian berkembang ke aspek komunitas tumbuhan,
berkembang lagi menjadi ekologi komunitas. Pada saat yang bersamaan,
berbagai macam kajian dilakukan terhadap ekologi populasi. Kajian ini
kemudian berkembang lagi menjadi ekologi perilaku. Hingga beberapa
tahun kemudian, ekologi populasi menjadi perhatian serius bagi para
ilmuwan ekologi. Perhatian yang besar terhadap lingkungan ini kemudian
muncul beberapa cabang ilmu ekologi yang lainnya, seperti ekoklimatologi,
ekoenergetika dan fisioekologi.
Ilmu ekologi merupakan ilmu alam yang tidak dapat dipisahkan dari
ilmu fisika, kimia serta ilmu bumi dan antariksa. Namun bagaimanapun ilmu
ekologi adalah bagian dari ilmu biologi. Peran ilmu fisika sangat penting
dalam ilmu ekologi karena telaah berbagai faktor fisik lingkungan seperti
suhu, tekanan, cahaya, penguapan dan sebagainya memiliki andil yang cukup
besar dalam pengembangan ilmu ekologi. Peran ilmu kimia juga tidak kalah
penting karena proses-proses yang terjadi di lingkungan seperti perombakan
bakteri pengurai dalam siklus N dan P merupakan bagian penting dalam ilmu
ekologi. (Smith, 1974)
Perkembangan jaman terus berjalan menuju modernitas, dan ekologi
modern memusatkan perhatiannya pada konsep ekosistem. Konsep ini
digunakan pada pendekatan sistem yang meliputi penggunaan model
statistik yang digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan terjadi atas
fenomena/gejala alam yang sekarang terjadi. Perkembangan modern
selanjutnya adalah penggunaan model teknologi informatika dalam
pendekatan ekologi. Program sistem informasi dalam bentuk coding dan

8
penggunaan algoritma dimasukkan untuk membuat permodelan terhadap
gejala awal yang terjadi di lingkungan yang dapat dijadikan batu pijakan
untuk membuat sebuah kebijakan untuk masa yang akan datang. Keadaan
ini dapat dijadikan untuk memperkecil dampak negatif yang terjadi dalam
upaya manusia mengolah lingkungan hidup.

Latihan Soal
1. Jelaskan definisi dari ekologi!
2. Gambarkan organisasi kehidupan yang terjadi di bumi!
3. Gambarkan hubungan antara manusia dan lingkungan dengan aliran
materi, energi, dan informasi!

9
BAB II

SIFAT FISIKA DAN KIMIA AIR

Kemampuan yang diharapkan


Indikator
(Sub-CPMK)
Mahasiswa mampu menjelaskan Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-
sifat-sifat fisik air dan komposisi sifat fisik dan kimia air dan siklus
kimia air hidrologi

S emua makhluk di bumi pasti membutuhkan


mikroorganisme sampai dengan makhluk yang paling sempurna yaitu
air

manusia. Tidak akan ada lagi kehidupan di bumi jika tidak ada air,
mulai dari

karena air merupakan bagian utama dari proses kehidupan.


Air merupakan molekul kimia yang jumlahnya sangat melimpah.
Kebutuhan air sangat besar sejalan dengan meningkatnya taraf kehidupan
manusia. Hal tersebut menjadikan air menjadi sebuah komoditas yang tidak
murah lagi. Air bersih mutlak diperlukan oleh umat manusia untuk
mencukupi kebutuhan pokoknya. Di kota-kota besar, ketersediaan air bersih
menjadi permasalahan akibat dari dampak yang ditimbulkan oleh polusi dan
pencemaran oleh industri maupun pemukiman yang padat. Di samping itu,
volume air bersih juga berkurang akibat digunakan oleh industri yang
menyedot dalam jumlah besar untuk menunjang produksinya. Sementara itu,
permukaan tanah sudah banyak yang ditutupi oleh keperluan manusia,
seperti perumahan, kawasan industri, perkantoran dan sebagainya. Dengan
demikian resapan air ke dalam tanah semakin berkurang menyebabkan air
limpasan tidak bisa masuk ke dalam tanah sebagai air tanah.

10

Anda mungkin juga menyukai