Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas Fisiologi Hewan . Makalah ini dapat digunakan sebagai sumber guna
penambah pengetahuan, sebagai bahan diskusi, dan sebagai referensi tambahan dalam
belajar.
Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala
upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik, tak ada gading yang tak
retak namun pasti dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan bagi kelompok kami.

Tondano, Maret 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan..............................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4

2.1 PENGERTIAN FISIOLOGI............................................................................................4

2.2 STRUKTUR FUNGSI DAN SIFAT MEMBRAN..........................................................5

2.3 DIFUSI, OSMOSIS, ULTRARADIASI DAN TRANSPORT AKTIF............................8

BAB III.....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13

3.2 Saran...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisiologi merupakan Ilmu yang mempelajari tentang fisiologi tubuh makluk hidup,
bagaimana prosesnya sehingga hewan dapat mempertahankan eksistensinya. Mempelajari
fungsi fisiologi tubuh dengan cara menerapkan metode-metode fisik dan kimia pada kaidah
biologi (Hudson. 2013)

Max Schultze menyatakan bahwa sel merupakan struktur fungsional makluk hidup. Dan
telah kita ketahui juga bahwa sel merupakan unit terkecil dan sederhana yang menyusun
tubuh suatu organisme. Sehingga dalam kajian sel dalam menjalankan perannya sebagai
penyusun tubuh dibutuhkan suatu ilmu dasar yang sekarang kita sebut sebagai Fisiologi.
Fisiologi disebut juga dengan ilmu faal hewan yaitu ilmu yang mempelajari tentang fungsi
faal tubuh makhluk hidup, bagaimana prosesnya sehingga hewan dapat mempertahankan
eksistensinya, namun sekarang timbul suatu pertanyaan yakni “bagaimana dan apa peran
fisiologi itu sendiri sebagai suatu ilmu?” Beberapa pertanyaan akan timbul, salah satunya
yakni membran plasma yang berfungsi sebagai pembatas antara komponen luar sel dan
komponen dalam sel . Sekarang timbul pertanyaan, “bagaimana struktur dari membran
plasma sehingga fungsi utama nya sebagai pembatas dalam berlangsung dengan baik dan
bagaimana pula proses molekul bisa melewati membran yang molekul tersebut sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita?” Maka, dalam pencapaian menjawab semua pertanyaan yang
timbul dan dalam kajian pemenuhan tugas mata kuliah Fisiologi Hewan, untuk itu kami akan
membahas tentang Pengertian Fisiologi, Struktur dan Fungsi Membran Sel berupa deskripsi
dari fisiologi, deskripsi membran sel baik secara struktur, maupun fungsi membran sel, dan
yang terakhir adalah transport zat pada membran sel.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Struktur, Fungsi dan Sifat Membran
2. Untuk mengetahui Difusi, Osmosis, Ultrafiltrasi, Transport Aktif
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN FISIOLOGI


Fisiologi merupakan Ilmu yang mempelajari tentang fisiologi tubuh makluk hidup,
bagaimana prosesnya sehingga hewan dapat mempertahankan eksistensinya. Mempelajari
fungsi fisiologi tubuh dengan cara menerapkan metode-metode fisik dan kimia pada kaidah
biologi (Hudson. 2013).

Studi fisiologi telah dilakukan sebelum Masehi, terutama hal-hal yang berkaitan dengan
pengobatan. Studi fisiologi telah dilakukan dengan Yunani, Cina dan Timur Tengah. Awal
ketertarikan manusia dengan Fisiologi Hewan diawali dengan usaha manusia dalam
peternakan dan budidaya ikan. Orang-orang di Indonesia mempelajari bagaimana ikan
bertelur dan kebutuhan akan pakan ikan. Studi fisiologi biasanya menggunakan kerangka
filosofi mekanik dan vitalistik. Fisiologi hewan mempelajari tentang apa yang dilakukan
oleh organisme heterotrof dan bagaimana mereka melakukannya agar dapat lulus hidup dan
dapat mengatasi berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya agar dapat mempertahankan
eksistensinya.

Adapun tujuan mempelajari Fisiologi adalah mempelajari tentang alat-alat tubuh hewa
dalam mempertahankan kenormalan proses dalam tubuh dan bagaimana kelangsungan hidup
unit atau jaringan.

Ada 3 komponen proses yang berperan dalam mempertahankan proses keberlangsungan


hidup yakni :

1. Homoestatis adalah suatu konsep yang mengacu pada suatu kondisi mempertahankan
kondisi fisika dan kimia yang relatif konstan dalam lingkungan internal.
2. Metabolisme adalah suatu proses dalam upaya mempertahankan dan memelihara
kelangsungan hidup fungsi sel.
3. Intergrasi adalah penyatuan dari kinerja sel, jaringan, dan organ tubuh. (Hudson.2013)
2.2 STRUKTUR FUNGSI DAN SIFAT MEMBRAN
 Struktur Membran

Struktur membran sel seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul lipid, protein,
karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton). Membran sel memiliki sifat
yang dinamis dan asimetris.

Membran sel bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti air sehingga memungkinkan
molekul lipid dan protein untuk bergerak. Membran sel bersifat asimetris karena komposisi
protein dan lipid di bagian luar tidak sama dengan komposisi protein dan lipid di bagian
dalam sel.

Gambar 1. Struktur Membran

1. Fosfolipid

Molekul – molekul penyusun membran sel akan berkombinasi sedemikian rupa sehingga
membentuk lapisan fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan fosolipid ganda karena
memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat
hidrofilik (dapat berinteraksi dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik (tidak
dapat berinteraksi dengan air).
2. Protein Membran

Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat dua jenis
protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang terbenam dan menembus
lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang menempel pada lapisan luar fosfolipid).
Protein integral berperan dalam proses transpor molekuk yang keluar dan masuk sel,
sedangkan protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon atau enzim.

3. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)

Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak sedangkan


glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada protein. Glikolipid dan
glikoprotein ini berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap orang dan setiap sel
memiliki susunan glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Oleh karena itu jika ada sel asing
yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun tubuh akan langsung bereaksi terhadap sel
tersebut karena mereka tidak mengenali struktur glikolipid dan glikoprotein sel asing
tersebut.

4. Kolesterol

Kolesterol terletak pada bagian di dekat kepala fosfolipid. Fungsi kolesterol adalah untuk
menjaga kestabilan fosfolipid dalam segala keadaan. Pada saat keadaan panas, maka
kolesterol dapat menghambat pergerakannya agar fosfolipid tidak menjadi terlalu cair.
Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan menghambat interaksi antar lemak sehingga
membran lemak tidak membeku.

5. Kerangka Membran (Sitoskeleton)

Sebenarnya kerangkan membran ini bukan bagian langsung dari membran sel, tetapi
mereka berikatan pada bagian dasar protein integral. Terdapat tiga jenis sitoskeleton utama,
yaitu mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet. Fungsi utama dari sitoskeleton ini
untuk mempertahankan bentuk dan posisi organel – organel sel.
 Fungsi Membran
1. Sebagai pembatas lingkungan sitosolik dan lingkungan non sitosolik.
2. Mengatur permeabilitas terhadap senyawa-senyawa atau ion yang melewatinya, sifat
permeabilitas ini diatur oleh protein integral/protein transmembran.
3. Protein selaput berfungsi sebagai protein pengenal atau sebagai reseptor molekul-
molekul khusus (hormon, antigen, metabolit) dan agensia khas (bakteri, virus).
4. Protein membran berfungsi sebagai enzim khusus, misalnya pada membrane
mitokondria, kloroplast, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, membran sel dan lain-
lain.
5. Membran sebagai kelompokan molekul yang dapat berfungsi sebagai reseptor
terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, macam dan intensitas cahaya.

 Sifat Membran Sel

Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke dalam atau ke luar sel,
sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :

1. Impermeabel
Impermeable merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel
untuk masuk ke dalam sel.
2. Semipermeabel
Semipermeabl merupakan suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan
oleh sel yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat
semipermeabel.
3. Permeabel
Permeable merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk masuk
ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak atau hampir mati
sehingga sel tidak dapat bertahan hidup.
2.3 DIFUSI, OSMOSIS, ULTRARADIASI DAN TRANSPORT AKTIF
 Difusi

Difusi adalah pergerakan atom atau molekul berupa gas atau cairan (larutan). Atom atau
molekul tersebut bergerak dari larutan berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga
keadaan larutan menjadi seimbang. Pergerakan tersebut terjadi melalui membran
semipermiabel.

Difusi didorong oleh energi kinetik yang dimillki oleh molekul. Ketika seseorang
menyemprotkan obat anti nyamuk atau minyak wangi, maka molekul-molekul yang
disemprotkan akan bergerak memenuh seluruh ruangan. Meskipun kita berada agak jauh dari
ruangan, kita masih dapat menciumnya.

Kecepatan difusi bergantung pada suhu, ukuran, dan tipe molekul yang berdifusi.
Moleku-molekul menyebar lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dibanding pada suhu yang
rendah. Molekul-molekul yang kecil berdifusi lebih cepat daripada molekul yang besar.

Pengambilan oksigen oleh sel melalui respirasi seluler merupakan salah satu contoh
difusi. Gradien konsentrasi mendukung terjadinya pergerakan dengan arah tersebut sehingga
oksigen yang terlarut dapat menembus membran sel.

Dikenal dua macam difusi, yaitu difusi sederhana dan difusi berfasilitas.

1) Difusi sederhana melalui membran atau difusi sederhana.


Difusi ini identik dengan pengertian difusi yang telah dijelaskan sebelumnya.
2) Difusi berfasilitas atau difusi dipermudah
Difusi berfasilitas dapat diartikan sebagai transportasi zat yang dibantu oleh molekul
pembawa yang mirip pori-pori, dan bagian dari membran plasma. Molekul pembawa ini
(carrier) berupa protein integral yang membentuk saluran, sehinga dapat mempercepat
transport zat. Contoh difusi berfasilitas adalah transportasi ion kalium dari luar sel ke
dalam sel. Konsentrasi ion kalium di sel lebih tinggi daripada di dalam sel.
Difusi adalah pergerakan molekul dari daerah konsentrasi tinggi dari molekul ke suatu
daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah. Perbedaan konsentrasi molekul di dua daerah
ini disebut gradien konsentrasi. Difusi akan berlanjut sampai gradien ini telah dieliminasi.
Karena difusi menggerakan bahan dari daerah konsentrasi tinggi ke rendah, itu digambarkan
sebagai zat terlarut bergerak “menuruni gradien konsentrasi.” Hasil akhir dari difusi adalah
konsentrasi yang sama, atau keseimbangan, molekul di kedua sisi membran.

Jika molekul dapat lewat dengan bebas melalui membran sel, ia akan menyeberangi membran
melalui difusi (Gambar di bawah).

Gambar 2. Proses Difusi

Molekul bergerak dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah sampai
keseimbangan terpenuhi. Molekul terus melintasi membran pada saat kesetimbangan, tetapi
pada tingkat yang sama di kedua arah.
 Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui suatu membran selektif permeabel dari
pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsetrasi rendah (sedikit air).
Proses osmosi akan berhenti jika konsentrasi antar dua daerah tempat terjadinya osmosis
tersebut berada dalam keadaan seimbang.

Osmosis adalah transpor pasif atau perpindahan air melalui membran selektif permeabel
akibat adanya tekanan osmotik dari larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi rendah) ke
larutan hipertonis (larutan dengan konsentrasi tinggi). Contoh osmosis dapat ditemukan pada
larutan garam, gula, dan larutan lainnya. Saat dimasukkan ke dalam alat pengukur tekanan
osmotik (osmometer), semua larutan tersebut bakal menunjukkan nilai tekanan osmotik
tertentu.

Gambar 4. Proses Osmosis

Jika konsentrasi larutan di luar sel lebih rendah daripada larutan di dalam sel, berarti sel
berada dalam larutan hipotonik. Sementara itu, jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi
daripada larutan di dalamsel, berarti sel berada dalam larutan hipertonik.
 Ultrafiltrasi

Ultrafiltrasi adalah sebuah proses perjalanan cairan melalui membrane berpori dimana
molekul dengan ukuran masa yang kecil dapat melewati membrane tersebut karena adanya
perbedaan tekanan transmembrane. Membrane ultrafiltrasi berupa membrane dengan ukuran
pori-pori yang berkisar dari 1 hingga 100 nm, bersifat permeable kasar, tipis, dan selektif
yang mampu menahan makromolekul seperti koloid, mikroorganisme, dan pyrogen. Molekul
yang lebih kecil seperti pelarut dan kontaminan terionisasi dapat melewati membrane
ultrafiltrasi sebagai filtrate. Membrane ini selain dapat dibuat untuk mengikat molekul
berukuran kecil dan membuat molekul berukuran besar melewatinya, hal ini disebut
selektivitas terbalik (reverse selectivity) (Farida,2016)

Prinsip kerja utama ultrafiltrasi adalah memisahkan secara selektif cairan plasma dan
larutan yang memiliki berat molekul rendah dari komponen intravascular dan plasma darah
menggunakan membrane semipermeable. Kekuatan yang menggerakan ultrafiltrasi adalah
perbedaan tekanan hidrostatik yang ada pada membrane.

Awalnya ultrafiltrasi dikembangkan oleh Brull pada tahun 1928 untuk mengatasi udem,
akibat gagal ginjal. Dalam hal penggunaan di dalam mesin jantung paru sendiri mulai
dikembangkan oleh Ramognoli pada tahun 1976 untuk mengkonsentrasi darah. Saat
ini,penggunaan ultrafiltrasi sendiri diperluas tidak hanya pada saat operasi, tetapi juga
sebelum dan setelah operasi.

Jenis Ultrafiltrasi

1. Convencional Ultrafiltrasi (CUF)

Ultrafiltrasi dapat digunakan selama bypass, ultrafiltrasi di rekomendasikan


penggunaannya dimulai pada fase rewarm setelah temperature berada pada suhu 28 o C.
Dimana ini dapat menghasilkan hemoglobin yang cukup tinggi pasca oprasi. Tetapi
penggunaannya dapat digunakan juga pada normotermi, yang terpenting adalah kekuatan
distribusi oksigen ke jantung. Kesulitan penggunaan system in, tidak bisa mengurangi
cairansetelah bypass pada pasien karena klem kanul vena ataupun arterial line.

2. Modified Ultrafiltrasi (MUF) or Great Osmond Street (GOS)

Penelitian MUF : Mengurangi efek afterload cairan after by pass

meningkatkan hematocrit (40%) after by pass


 Transport Aktif

Transpor aktif adalah pergerakan zat atau molekul yang menyeberangi membran
semipermeabel dengan melawan gradien konsentrasi. Transportasi zat atau molekul pada
transpor aktif memerlukan energi.

Gambar 5. Transport Aktif

Transpor aktif juga dipengaruhi oleh muatan listrik yang ditentukan oleh ion natrium
(Na+), ion kalium (K+). Di lingkungan ekstraseluler dan intraseluler, keluar masuknya ion
Na+ dan K+ diatur oleh pompa ion Na+ dan K+. ATP memberi sumber energi untuk
mengubah bentuk protein membran agar membuka, kemudian pompa mengeluarkan tiga ion
Na+ dari intraseluler dan memasukan dua ion K+ ke lingkungan sel.

Pada prosesnya, transpor aktif dibantu olah protein membran sebagai pembawa zat
(carrier) dan molekul tersebut. Protein membran memiliki konsentrasi yang berlawanan
dengan derajat atau gradien konsentrasi.

Transpor aktif terdiri atas dua tahap, yaitu transpor akti primer dan transpor aktif
sekunder. Pada transpor aktif primer, dilibatkan suatu pompa yang secara aktif menghasilkan
ion H+ untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif sekunder memanfaatkan kegunaan
gradien yang telah ada sebelumnya untuk mengendalikan transpor aktif suatu larutan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa :

1. Fisiologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
bagian tubuh makluk hidup, dan lebih menekankan tentang bagaimana proses sehingga
organisme mampu mempertahankan eksistensinya.
2. Membran Sel merupakan suatu selaput sel tipis yang berada di bagian luar sitoplasma
dengan sifatnya yakni selektif permeabel.
3. Fungsi utama dari membran sel yakni sebagai pengatur pertukaran zat antara sitoplasma
dan bagian luar sel.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, untuk kedepannya kami
akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan serta pembaca bisa dengan
mudah memahami makalah yang kami buat .
DAFTAR PUSTAKA

Amar, B. 2010 Membrane Structure and Function.


http://www.pc.maricopa.edu/Biology/amartisubirana/BIO20181/AdobePDfiles/MebraneStruc
tureandFunction.pdf .(Diakses pada tanggal 20 Maret 2019).

Bima. 2008. Permeabilitas. http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/prak_biologi. (Diakses pada


tanggal 20 Maret 2019))

Berne. 2002. Mammalian Physiology (Power Point). Las Vegas : Universitas Nevada Las
Vegas (UNLV)

Crayonpedia. 2014. Mekanisme Transpor Melalui Membran. http://crayonpedia.org. (di akses


pada tanggal 20 Maret 2019)

Kasparov, Sergey. 2009. Physiology of the Cell Membrane. http://www.bristol.ac.uk/phys-


pharm/media/teaching/ (Diakses pada tanggal 20 Maret 2019)

Purnobasuki, Hery. 2013. Struktur dan Fungsi Sel. http://hery_purnobasuki_pdf238//


(Diakses pada tanggal 20 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai