Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Biologi
Umum, dengan judul : “struktur, fungsi, dan proses pada sistem organ manusia”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Padang, 10 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
1. Sistem Ekskresi ....................................................................................................... 5
a. Kulit .................................................................................................................... 5
b. Ginjal................................................................................................................... 6
c. Paru paru ............................................................................................................. 7
d. Hati...................................................................................................................... 7
2. Sistem Gerak ........................................................................................................... 8
a. Rangka ................................................................................................................ 8
b. Persendian ........................................................................................................... 8
c. Otot ..................................................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan, respirasi dan
sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang tidak
dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan penyakit. Limbah yang dihasilkan
beraneka ragam bentuknya, mulai dari gas, cair, sampai padat.
Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaran yang berbeda-beda pula. Proses
pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh disebut ekskresi. Kelebihan air, garam-garam
dan material-material organik (termasuk sisa-sisa metabolisme) diekskresikan keluar tetapi
substan yang esensial untuk fungsi-fungsi tubuh disimpan. Material-material yang
dikeluarkan ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekskresinya melalui suatu proses
filterisasi selektif. Manusia memiliki sistem ekskresi yang berbeda
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk
hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila akaimpuls atau rangsangan yang mengenai
sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem
gerak.Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat
gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja
sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem
gerak manusia yang mempelajari : macam - macam tulang dan strukturnya,proses
pembentukan tulang, persendia, sistem rangka, otot maupun kelainan pada tulang dan otot.
Adapun yang melatar belakangi penulisan makalah ini adalah mengetahui kerja sistem
ekskresi pada manusia dan sistem gerak pada manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem eksresi pada manusia?
2. Bagaimana sistem gerak pada manusia ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah


Ruang lingkup masalah hanya dibatasi pada masalah tentang sistem eksresi, dan sistem
gerak pada manusia.

1.4 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan permasalahan tujuan yang dicapai sebagai berikut :
1. Menjelaskan sistem eksresi pada manusia.

3
2. Menjelaskan sistem gerak pada manusia.

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kualitatif. Hal
tersebut dikarenakan tidak mengadakan penelitian secara langsung, melainkan hanya melalui
beragam sumber di internet.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur, Fungsi dan Proses pada Sistem Organ Manusia


1. Sistem Ekskresi
a. Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat
ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan
dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa
metabolisme berupa air, urea dan garam.
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di
permukaan tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-
zat sisa berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai alat indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing
lapisan mempunyai fungsinya
Struktur lapisan kulit :
1) Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat
tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan
tanduk merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung
pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat
mengeluarkan darah saat mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan
yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan
memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen
yang dapat menentukan warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat
sinar matahari.
2) Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan
epidermis. Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan
dermis terdiri dari beberapa jaringan sebagai berikut:

5
3) Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat
bawah kulit dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk
melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu
tubuh.

b. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan
an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine,
yang meliputi Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia
yaitu urin.
Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga
perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring
zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh,
mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan
kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh
1) Struktur ginjal :

2) Proses Pembentukan Urin

6
a) Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin
primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah tidak
mengandung protein dan darah.
b) Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
c) Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.

c. Paru paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru
mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan H O.
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan.
Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa
proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).
Oksigen di udara yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat melintasi
epitelium ke dalam kumpulan kapiler yang mengelilingi alveolus, sehingga
karbondioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya.
Darah pada alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke sel-sel
jaringan. Dalam jaringan, darah mengikat karbondioksida (CO2) untuk dikeluarkan
bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air. Reaksi kimia tersebut secara
ringkas dapat kita

d. Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu
alat ekskresi penting.Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam
amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea.Hati mengeluarkan sisa metabolisme
dalam tubuh berupa zat warna empedu.
Hati selain sebagai organ dalam sistem pencernaan makanan, juga sebagai organ
dalam sistem ekskresi. Karena hati berperan dalam merombak sel darah merah yang telah
tua dan rusak.
Pengubahan dilakukan oleh selsel khusus yang disebut sel histosit. Sel darah
merah oleh histosit dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin. Zat besi diambil dan
disimpan dalam hati untuk dikembalikan ke sumsum tulang.
Globin digunakan untuk metabolisme protein yang nantinya digunakan untuk
membentuk hemoglobin (Hb) baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu
berwarna hijau kebiruan yang disebut dengan bilirubin dan biliverdin.
Zat warna empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari dan dioksidasi menjadi
urobilin. Urobilin berwarna kuning cokelat yang berperan memberi warna pada feses dan
urin.
Hati mengekskresikan empedu yang berupa cairan yang mengandung kolesterol,
garam mineral, garam empedu, serta pigmen bilirubin dan biliverdin.
Organ hati juga berfungsi menguraikan asam amino dan dari penguraiannya akan
menghasilkan zat sisa urea yang bersifat racun bagi tubuh kita. Urea dari dalam hati akan
dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin.

7
2. Sistem Gerak
Sistem gerak dapat di artikan sebagai satu kesatuan yang komplek yang ditujukan
untuk mencapai sesuatu system yaitu gerak.Dalam penyusunanya gerak didalam tubuh
terdapat organ organ yang digunakan sebagai penunjang untuk meakukan gerak tersebut
yaitu otot, persendian dan juga tulang atau rangka.
a. Rangka
Rangka terdiri dari kurang +/- 206 ruas tulang yang memiliki bentuk serta
ukuran secara bervariasi. Kerangka tubuh kita yang bagian dalam dilindungi atau
ditutupi oleh kulit dan juga daging. Hal ini ditujukan untuk melindungi bagian-bagian
dalam kerangka tersebut yang bersifat lunak untuk menghindari adanya
kerusakan yang ditimbulkan akibat gesekan organ-organ yang lebih keras dari pada
organ yang lunak tersebut.
Tulang memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat gerak yang pasif artinya alat
ini digerakan oleh organ atau alat yang lainnya yang dalam artian disini yaitu otot
sebagai alat penggeraknya. Tulang ini terbentuk oleh kandungan kalsium yang
berbentuk garam yang melekat dengan bantuan kalogen. Bentuk tulang dapat berubah
tubuh atau dapat mengalami kelainan seperti infeksi penyakit, factor nutrisi dan juga
gizi di dalam masa perkembangannya. Selain sebagai pelindung untuk organ yang
bersifat lunak rangka juga mempunyai fungsi fungsi yang lainnya seperti :
1) Menegakkan Tubuh
Rangka digunakan sebaga alat untuk menegakkan tubuh. Tubuh kita yang
di dalamnya terdiri dari macam macam organ lunak ini tidak akan mampu untuk
dapat menegakkan tubuh untuk itulah adanya kerangka
2) Melindungi Organ – Organ Lunak
Selain kerangka di tujukan sebagai alat untuk dapat menegakkan tubuh
kerangka ini ditunjukan untuk melindungi organ-organ dalam yang bersifat lunak
dari padanya.
3) Tempat Melekatnya Otot
Rangka ditunjukan untuk tempat melekatnya otot dan begitu juga otot
yang digunakan sebagai alat aktif untuk dapat menggerakkan rangka sehingga
keduanya memiliki keterkaitan untuk dapat melakukan suatu gerakan contohnya
yaitu, gerakan lengan yang dipengaruhi oleh kontraksi otot bisep dan juga trisep
yang ada pada lengan atas
4) Menentukan Bentuk Tubuh
Rangka digunakan untuk dapat menentukan bentuk tubuh seperti
rangka orang pendek dan orang tinggi memiliki kerangka dengan ukuran yang
berbeda begitupula dengan rangka dalam tubuh bertulang besar ataukah kecil.
5) Tempat Pembentuk Sel Darah Merah
Rangka juga bisa sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Di dalam
rongga tulang inilah yang bersumsum merah sebagai pusat untuk menghasilkan
sel-sel darah.
b. Persendian
Menurut sifat geraknya dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu :
1) Sendi Mati ( sinartrosis)
Persendian ini tidak memiliki celah dalam melakukan pergerakannya
seperti contohnya adalah persendiaan pada tulang tengkorak

8
2) Sendi Kaku ( Amfiartrosis )
Persendiaan jenis ini masih memungkinkan adanya pergerakan yang di
lakukan karena terdiri atas tulang tulang rawan. Pergerakan yang di lakukan oleh
jenis ini masih terlihat agak kaku.
3) Sendi Gerak ( Diartrosis )
Jenis persendiaan ini tidak terhubungan dengan jaringan pada persendian
sendiri memiliki gerakan yang sangat bebas.
Untuk jenis sendi ini karena memiliki gerakan yang bebas maka terbagi menjadi
beberapa bagian seperti :
1) Sendi Engsel : Sendi yang hanya dapat di gerakan oleh satu arah seperti
contohnya adalah persendiaan antara tulang paha dan juga betis.
2) Sendi Putar : Jenis sendi ini dapat di gerakan secara berputar seperti contohnya
persendiaan pada tulang leher dan juga tulang atlas.
3) Sendi Peluru : Persedian tulang bahu dan juga tulang lengan atas merupakan salah
satu contoh dari sendi ini karena sendiri ini dapat di gerakkan ke berbagai arah.
4) Sendi Pelana : Persendian pada ibu jari tangan merupakan contoh untuk
persendian yang dapat di gerakan 2 arah.
Menurut strukturnya dapat di bedakan menjadi :
1) Sendi Fibrosa : Sendi ini memiliki sedikit dalam bergerak,terikat dan juga
memiliki serat serat kolagen seperti sutura tulang tengkorak.
2) Sendi Kartilaginosa : sendi ini terdiri dari lapisan yang mengandung
kartilaginosa, memiliki sedikit gerak bebas.
3) Sendi Sinovial : Sendi yang memungkinkan untuk melakukan gerakan yang
sangat bebas, jenis sendi ini dibungkus dengan kapsul fibrosa dan di batasi oleh
membrane siinovial yang tipis. Contoh dari sendi ini yaitu bahu,siku,pergelangan
bahu.
c. Otot
Otot dalam system gerak ini diartikan sebagai alat gerak yang aktif.
Maksudnya, otot ini sebagai jaringan bagian dalam tubuh manusia ini digunakan untuk
menggerakan tulang tulang sehingga dapat menghasilkan gerak.
Berdasarkan jenisnya otot di bagi menjadi 3 bagian :
1) Otot polos
2) Otot lurik
3) Otot jantung
Cara kerja otot
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek
maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi
satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar
tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan
tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi
yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang
dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan
paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Otot yang berkontraksi dan relaksasi,rangsangan yang datang dari luar akan di
tangkap pertama kali oleh sel-sel saraf. Dari sel-sel saraf rangsangan tersebut akan

9
diteruskan ke sel-sel otot. Di dalam otot akan diteruskan pada suatu neuorohormon
yang sangat peka terhadap rangsangan miogen terhadap aktomiosin akan
menyebabkan terjadinya kontraksi miofibril. Rangsangan miogen terhadap
aktomiosin akan menyebabkan terjadinya kontraksi miofibril.
Energi untuk berkontraksi di dapat dari ATP dan kreatin fosfat,tetapi serabut
otot nya hanya mengandung cukup ATP untuk menggerakan beberapa kekejangan.
Pada saat berkontraksi,ATP dan kreatin fosfat akan terurai. ATP akan teturai menjadi
ADP(Andenosin difosfat) dan energi, ADP akan terurai menjadi AMP(Andenosin
Monofosfat) dan energi. Kreatin fosfat akan terurai menjadi kreatin dan fosfat. Energi
yang diperlukan untuk kontraksi otot. Energi yang membentuk ATP berasal dari
penguaraian otot atau glikologen yang tidak larut. Proses penguraian glikologen
terjadi pada saat otot dalam keadaan relaksasi. Pada saat relaksasi diperlukan
okesigen sehingga disebut fase aerob.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot
sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot
yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua
berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot
sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan
arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
1) Gerak sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang
sama. Contoh: gerak tangan menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi
karena kerja sama antara otot pro nator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot
antara tulang rusuk ketika kita bernapas.
Otot sebagai alat gerak mempunyai 3 macam spesifik yaitu dapat
memanjang,memendek atau kembali ke bentuk awal atau biasa di kenal dengan
istilah kontraksi dan juga relaksasi.ketika otot melakukan gerakan seperti
memendek maka otot dalam keadaan kontraksi dan juga menimbulkan gelembung
akibat dari kontraksi tersebut.
Untuk dapat mengembalikan keadaan itu seperti semula maka otot akan
melakukan kontraksi lagi untuk dapat mengembalikan ke bentuk semula yang
disebut dengan relaksasi.
Gerak yang dapat dilakukan dengan 2 keadaan yaitu kontraksi dan juga
relaksasi. Dari 2 keadaan ini dilakukan secara bersamaan .
contohnya yaitu : tulang punggung dan juga tulang leher.
2) Gerak Antagonis
Gerak yang di lakukan secara berlawan arah. Seperti salah satu contohnya
yaitu tulang lengan bagian bawah otot trisep akan melakukan kontraksi sedangkan
otot bisep akan melakukan relaksasi. Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot
bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah:
a) Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat
pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.
b) Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang.

10
c) Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi.
d) Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep
berelaksasi.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.Masing-
masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
1. Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat
ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan dermis.
Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh
darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea
dan garam.
2. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan
an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine,
yang meliputi ;
a. Tahap filtrasi ( penyaringan)
b. Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
c. Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
3. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru
mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan H O.
4. Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu
alat ekskresi penting.Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam
amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea.Hati mengeluarkan sisa metabolisme
dalam tubuh berupa zat warna empedu.

Sistem gerak pada manusia merupakan bagian dari tubuh yang mempunyai fungi untuk
menggerakkkan seluruh bagian tubuh sesuai dengan bagiannya Bahwa sistem gerak terdiri
dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak pasif terdiri dari tulang dan bagian-
bagiannya,sedangkan alat gerak aktif berupa otot-otot yang secara aktif menggerakan tulang
yang ada di seluruh tubuh.
Dalam penyusunanya gerak didalam tubuh terdapat organ organ yang digunakan sebagai
penunjang untuk meakukan gerak tersebut yaitu :
1. Rangka
Rangka terdiri dari kurang +/- 206 ruas tulang yang memiliki bentuk serta ukuran
secara bervariasi.
2. Persendian
Menurut sifat geraknya dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu :
a. Sendi Mati ( sinartrosis)
b. Sendi Kaku ( Amfiartrosis
c. Sendi Gerak ( Diartrosis
3. Otot

12
Otot dalam system gerak ini diartikan sebagai alat gerak yang aktif. Maksudnya, otot
ini sebagai jaringan bagian dalam tubuh manusia ini digunakan untuk menggerakan
tulang tulang sehingga dapat menghasilkan gerak.
Berdasarkan jenisnya otot di bagi menjadi 3 bagian :
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung

13
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Zaifbio.Sistem Gerak Manusia. http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/ sistem-gerak


manusia/ (Diakses tanggal 18 oktober 2019)

https://dosenbiologi-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenbiologi.com/manusia/sistem-gerak-
padamanusia/amp?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE%3D#aoh=15713165
053974&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&amps
hare=https%3A%2F%2Fdosenbiologi.com%2Fmanusia%2Fsistem-gerak-pada-manusia
https://rumusrumus.com/sistem-ekskresi-manusia/
https://iglo.co.id/struktur-dan-fungsi-sistem-ekskresi-pada-manusia/
https://blog-ruangguru-com.cdn.ampproject.org/v/s/blog.ruangguru.com/organ-organ-sistem-
ekskresi-pada-
manusia?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&hs_amp=true&usqp=mq331AQCKAE%3D#aoh=1571
3139881451&amp_ct=1571313996043&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp
_tf=Dari%20%251%24s

15

Anda mungkin juga menyukai