Judul
: Pewarisan Sifat
Percobaan
Tanggal
Tempat
: 14 November 2016
: Laboratorium Botani
Gedung
Laboratorium
Matematika
dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
Nama
NPM
Jurusan
Fakultas
Kelompok
:
:
:
:
:
Universitas Lampung
Henky Yoga Ari Pratama
1614121152
Agroteknologi
Pertanian
II (Dua)
I. PENDAHULUAN
Pada manusia, setiap sel somatik, sel apa pun selain yang terlibat
dalam pembentukan gamet, mengandung 46 kromosom. Selama
mitosis, kromosom menjadi cukup terkondensasi sehingga bisa
terlihat dengan mikroskop cahaya. Karena kromosom berbeda-beda
dalam ukuran , posisi sentromer, dan pola pita berwarna akibat zat
pewarna tertentu, kromosom yang cukup terkondensasi dapat
dibedakan satu sama lain melalui pemeriksaan mikroskopis
(Yuwono, 2005).
Pemeriksaan sakrama dari mikrograf ke-46 kromosom manusia dari
satu sel saat mitosis mengungkapkan bahwa ada dua kromosom
untuk masing-masing dari ke-23 tipe. Hal ini menjadi jelas ketika
citra-citra kromosom disusun berpasangan, dimulai dari kromosom
terpanjang. Tampilan susunannya yang dihasilkan disebut kariotipe.
Kedua kromosom yang menyusun satu pasangan memiliki
kesamaan panjang, posisi sentromer dan pola pewarnaan.
Keduanya disebut kromosom homolog.
Dua kromosom yang berbeda yang disebut X dan Y merupakan
pengecualian penting dari pola umum kromosom homolog pada selsel somatik manusia. Perempuan memiliki sepasang kromosom X
homolog (XX), namun laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu
kromosom Y yang homolog (XY). Sebagian besar gen yang
terkandung dalam kromosom X tidak memiliki pasangan di Y yang
mungil, dan kromosom Y mengandung beberapa gen yang tidak
ada di X. Karena menentukan jenis kelamin seseorang, kromosom X
dan Y disebut kromosom seks. Kromosom-kromosom ain disebut
autosom. (Campbell, 2008).
kancing
pada
masing-masing
kantong
tersebut
tanpa
Jumlah
1
6
3
IB
IO
IA
IO
IAIB
IAIO
IB IO
IOIO
4.2 Pembahasan
4.2.1 Frekuensi Genotip
Frekuensi MM =
total MM
total MM+Mm+mm
= 1 x 100%
100
= 0,01%
Frekuensi Mm =
total Mm
total MM+Mm+mm
= 6 x 100%
100
= 0,06%
Frekuensi mm =
total mm
total MM+Mm+mm
= 3 x 100%
100
= 0,03%
Satu dari pasangam alela itu dominan dan menutup alela yang resesif
bila keduanya ada bersama-sama.
gen (alel) tersebut membawa sifat yang sama, yaitu merah (A). Karena
fungsinya sama, maka disebut alel homozogot. Contoh alel yang fungsinya
tidak sama/berlawanan adalah gen penentu warna merah muda (Aa). Kedua
pasangan gen (alel) tersebut membawa sifat yang tidak sama, yaitu ada
yang membawa sifat merah (A) dan sifat putih (a) sehingga timbul sifat
intermedier. Karena fungsinya tidak sama, maka disebut alel heterozogot.
Dari sudut pandang genetika klasik, alel (dari bahasa Inggris allele)
merupakan bentuk alternatif dari gen dalam kaitan dengan ekspresi suatu
sifat (fenotipe). Sebagai ilustrasi, suatu lokus dapat ditempati gen yang
mengatur warna kelopak bunga merah (alel untuk bunga merah) dan juga
alel untuk warna kelopak bunga putih (alel untuk bunga putih). Pada
individu, pasangan alel menentukan genotipe dari individu yang
bersangkutan. Sejalan dengan perkembangan genetika, pengertian alel
menjadi lebih luas dan umum. Dalam arti modern, alel adalah berbagai
ekspresi alternatif dari gen atau seberkas DNA, tergantung tingkat ekspresi
genetik yang diamati.
Alel, versi yang kontras dari sebuah gen. Gen untuk sebuah karakter
khusus yang diwarisi, seperti warna bunga pada kacang ercis terletak pada
sebuah lokus atau posisi tertentu dalam suatu keomosom tertentu pula.
Alel-alel merupakan varien dari gen tersebut. Mendel mengembangkan
sebuah hipotetsis yang dapat kita rinci kedalam 4 ide yang saling
berhubungan. (kita akan mengganti beberapa istilah mendel yang orisinil
dengan istilah modern, contohnya, istilah gen akan menggantikan istilah
faktor yang dapat diturunkan.
Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya
adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai
RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan
modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan
dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai
regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya.
Gen bersifat antara lain sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam
kromosom; mengandung informasi genetika; dan dapat menduplikasikan
diri pada peristiwa pembelahan sel.
Informasi yang terkode dalam bentuk unit-unit herediter disebut gen. Gen
adalah segmen-segmen DNA. Penurunan sifat-sifat herediter memiliki
basis molekuler yaitu replikasi persisi dari DNA, dan menghasilkan
salinan-salinan gen yang dapat diteruskan dari orang tua ke keturunannya.
Pada hewan dan tumbuhan , pengiriman gen dari suatu generasi ke generasi
selanjutnya ini dilakukan oleh sperma dan ovum (telur yang belum
dibuahi). Setelah sel sperma bersatu dengan ovum (sel telur tumggal) maka
gen dari kedua orang tuanya hadir di dalam nucleus dari telur yang telah
dibuahi tersebut. DNA dari suatu sel eukariotik dibagi lagi menjadi
kromosom di dalam nukleous tersebut. Setiap spesies yang hidup
mempunyai jumlah kromosom yang khas. Sebagai contoh , manusia
mempunyai 46 kromosom (terkecuali dalam sel reproduktifnya) . Setiap
kromosom terdiri dari sebuah molekul DNA tunggal yang panjang , yang
tergulung secara rumit sehingga terikat dengan berbagai jenis protein.
Sebuah kromosom memiliki ratusan atau ribuan gen , masing-masing
merupakan bagian spesifik dari molekul DNA tersebut. Lokasi spesif suatu
gen disepanjang suatu kromosom disebut lokus gen (jamak , loci) tersebut.
Kelengkapan genetik kita terdiri dari gen apa saja yang terdapat dalam
kromosom yang diwaris oleh orang tua kita.
Gregor Mendel telah berspekulasi tentang adanya suatu bahan yang terkait
dengan suatu sifat atau karakter di dalam tubuh suatu individu yang dapat
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia menyebutnya
faktor. Oleh Hugo de Vries, konsep yang serupa ia namakan pangen
(baca: pan-gen) pada buku karangannya Intracellular Pangenesis (terbit
1889). Belum membaca tulisan Mendel, de Vries mendefinisikan pangen
sebagai partikel terkecil yang mewakili satu penciri terwariskan.
Wilhelm Johannsen lalu menyingkatnya sebagai gen dua puluh tahun
kemudian. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen
terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi perlombaan seru untuk
menemukan substansi yang merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel
yang kemudian jatuh pada peneliti yang terlibat dalam subjek ini. Pada saat
itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada kromosom
(1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen.
Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943),
serta Alfred Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus
bakteriofag T2, barulah orang mengetahui bahwa DNA adalah bahan
genetik.
c.
Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
d.
e.
Jika lima syarat yang diajukan dalam kesetimbangan Hardy Weinberg tadi
banyak dilanggar, jelas akan terjadi evolusi pada populasi tersebut, yang
akan menyebabkan perubahan perbandingan alel dalam populasi tersebut.
Definisi evolusi sekarang dapat dikatakan sebagai: Perubahan dari
generasi ke generasi dalam hal frekuensi alel atau genotipe populasi.
Genetika populasi adalah cabang dari genetika yang mempelajari gen-gen
dalam populasi, yang menguraikan secara matematik kibat dari keturunan
pada tingkat populasi. Adapun populasi ialah suatu kelompok dari satu
macam organisme, dan dari situ dapat diambil cuplikan (sampel). Semua
mahkluk merupakan suatu masyarakat sebagai hasil perkawinan antar
spesies dan mempunyai lengkang gen yang sama. Lengkang gen (gene
pool) ialah jumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik
dalam anggota dari suatu populasi yang membias secara kawin. Gen-gen
dalam lengkang mempunyai hubungan dinamis dengan alel lainnya dan
dengan lingkungan diman mahkluk-mahkluk itu berada. Faktor-faktor
lingkungan seperti seleksi, mempunyai kecenderungan untuk merubah
frekuensi gen dan dengan demikian akan menyebabkan perubahan efolusi
dalam populasi.
Dalam tahun 1908 G. Hardy (seorang ahli matematika bangsa inggris) dan
W. Weinberg (seorang dokter bangsa jerman) secara terpisah menemukan
dasar-dasar yang ada hubungan dengan frekuensi gen di dalam populasi.
Prinsip yang berbentuk pernyataan teoritis itu dikenal sebagai prinsif
ekuilibrium Hardy Weinberg.pernyataan itu menegaskan bahwa didalam
populasi yang equilibrium ( dalam kesimbangan), maka baik frekuensi gen
mapun frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke genarasi
seterusnya. Ini dijumapai dalam populasi yang besar, dimana perkawinan
berlangsung secara acak (Random) dan tidak ada pilihan/ pegetahuan atau
faktor lain yang dapat merubah frekuensi gen.
Pimisahan menurut mendel dapat dikemukankan secara matematis
mengunakkkan rumus binomium (a + b) diman a adalah kemungkinan
bahwa suatu kejadian akan terjadi, sedang b yang mungkin tidak akan
terjadi. Perbandingan 1:2:1 yang memperlihatkan pemisahan dari sepasng
alel tunggal (Aa), pada perkawinan monohibrid dapat digambarkan sebagai
berikut: (a+b) = (A+a) = 1AA + 2Aa + 1aa (Surya, 2008).
Faktor- faktor yang mempengaruhi frekuensi gen dan keanekaragaman
(variabilitas) genetik
Estimasi frekuensi gen yang sebenarnya didalam suatu populasi sering
memerlukan penggunan berbagai pendekatan matematik. Namun pada
pembahasan kita, untuk sebagian besar akan kita pusatkan pada prinsip-
Penggumpalan darah yang terjadi antara darah yang berbeda jenis terjadi
karena interaksi antara antigen dan antibodi. Apabila antigen A bertemu
dengan antibodi anti-A maka akan terjadi gumpalan, dan apabila antigen B
bertemu dengan anti-B akan terjadi gumpalan juga. Karena interaksi
tersebut maka pada saat transfusi darah, perlu diperhatikan tentang
golongan darah ang sesuai. Aturan dalam transfusi darah adalah sebagai
berikut.
Pengujian golongan darah atau yes golongan darah dapat dilakukan dengan
meneteskan antibodi pada darah yang telah diambil dari seseorang.
Golongan darah A akan menggumpal ketika ditetesi anti-A dan antiAB, dan tidak menggumpal dengan anti-B.
Golongan darah B akan menggumpal ketika ditetesi anti-B dan antiAB, dan tidak menggumpal dengan anti-A.
golongan darah N, dan apabila sesorang yang lain lagi memiliki kedua
antigen tersebut (MN) maka orang tersebut bergolongan darah MN.
Di dalam eritrosit, antigen M dan N dikendalikan oleh sebuah gen yang
memiliki alela ganda, yaitu alela LM yang mengendalikan antigen M dan
alela LN yang mengendalikan antigen N. Pada penggolongan darah MN ini
tidak terdapat dominansi antara alela LM dan alela LN, artinya apabila
seseorang memiliki kedua antigen tersebut (M dan N) maka orang itu
bergolongan darah MN.
Landsteiner dan A.S. Weiner pada tahun 1946 menemukan antigen tertentu
dalam darah Maccacus rhesus, yang diberi nama antigen rhesus (Rh).
Antigen ini jugaditemukan dalamsel darah merah manusia, sehingga darah
manusia di golongkanmenjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh- :
Orang bergolongan Rh+ : Bila di dalam eritrositnya terkandung
aglutinogen Rhesus, yang 85% dimiliki orang berkulit berwarna.
Orang bergolongan Rh- : Bila dalam eritrositnya tidak terdapat
aglutinogen Rhesus, yang 85% dimiliki orang berkulit putih.
Seorang ibu yang Rh+ mengandung embrio bergolongan Rh- atau Rh+,
kemungkinan anaknya akan lahir dengan selamat, dalam arti tidak terjadi
gangguan darah karena faktor Rh, tetapi pada ibu yang bergolongan darah
Rh- :
dalam darah banyak erithroblast (eritrosit yang belum masak yang dya
ikatanya terhadap oksigen berkurang )
V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil .A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1(Edisi Kedelapan). Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Cummings, Michael R. 2011. Human Heredity : Principles and Issues, Ninth Edition.
Brooks/Cole Cengage Learning. New York.
George. 2005. Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Starr, Cecie dan Beverly McMillan. 2010. Human Biology, Eighth Edition.
Brooks/Cole Cengage Learning. New York.
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekuler. Penerbit Erlangga: Jakarta
PEWARISAN SIFAT
(Laporan Praktikum Biologi Umum)
Disusun oleh:
Henky Yoga Ari Pratama
1614121152
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016