Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“EKOLOGI”

Oleh :
Putri Lestari (2010716220003)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekologi adalah suatu pembelajaran yang membicarakan hubungan atau
interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya atau
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya . Ekologi
mengkaji interaksi antar komponen pada tingkat individu sampai bioma.
Komponen penyusun ekologi adalah komponen biotik dan abiotik yang bersifat
mekanis dan kimiawi. Pada pembelajaran ekologi digunakan metode
pendekatan secara menyeluruh pada komponen-komponen yang berkaitan
dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat produksi,
komunitas, dan ekosistem.
Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup berpenghuni di suatu daerah,
baik itu manusia,hewan, maupun tumbuhan.Dalam pandangan penelitian
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai karakteristik dalam jumlah tertentu untuk dipelajari dan diambil
kesimpulannya. Jadi, suatu himpunan objek (manusia,makhluk hidup lain,
gejala, benda, atau peristiwa) yang memiliki karakteristik sama dan berada di
tempat yang sama disebut populasi.
Untuk dapat membuat deskripsi dan mengungkapkan informasi yang
penting tentang suatu komunitas (misalnya suatu vegetasi) yang dikaji, maka
harus dilakukan analisis vegetasi. Analisis vegetasi adalah cara mempelajari
susunan komposisi spesies dan bentuk struktur vegetasi atau tumbuh-tumbuhan.
Dalam ekologi tumbuhan kita mengenal struktur vegetasi atau struktur
komunitas. Berbicara tentang struktur vegetasi kita dapat memilih satu dari lima
struktur, dari level atas ke bawah yaitu:
o Fisiogonomi
o Struktur biomas
o Struktur life form
o Struktur fioristik (komposisi spesies)
o Struktur tegakan
Selanjutnya dalam analisis vegetasi umumnya kita berkepentingan dalam
struktur foristik atau struktur tegakan dengan penentuan parameter vegetasi,
penentuan parameter vegetasi melibatkan metode tertentu yang sesuai dengan
tujuan praktikum atau penelitian dengan berbagai kondisi setempat.
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menetapkan luas petak contoh minimal yang dapat mewakili tipe
komunitas yang dianalisa.
2. Untuk memahami prinsip-prinsip penentuan petak contoh dalam
Analisa vegetasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis rumput yang dominan, kecepatan tumbuh
dan jumlah spesies yang ada.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi berasal dari dua akar kata Yunani (oikos= rumah dan logos=ilmu),
sehingga secara harfiah bisa diartikan sebagai kajian organisme hidup dalam
rumahnya. Secara formal ekologi didefinisikan sebagai kajian yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungan fisik
dan biotik secara menyeluruh. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ekologi
itu adalah imu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya (Hasmar, 2003).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi
dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti: kimia, fisika, geologi, dan klimatologi
untuk pembahasannya (Hasmar, 2009).
Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks.
Ekologi merupakam cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan
hipotesis deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji
penjelasan hipotesis dari penomena-penomena ekologis (Campbell,2000).
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen-
komponen tersebut terjaadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan
produktivitas (Sativani, 2010).
Penyebaran spesies merupakan hasil atau akibat dari berbagai sebab, yaitu
akibat dari pengumpulan individu-individu dalam suatu tempat yang dapat
meningkatkan persaingan diantara individu yang ada untuk mendapatkan nutrisi
dan ruang , akibat dari reaksi individu dalam menanggappi cuaca harian dan akibat
dari menanggapi perbedaan habitat setempat (Wiwin Maisyaroh,2010).
Komposisi tegakan dan tingkat penguasaan jenis vegetasi sangat berkaitan
dengan persaingan pertumbuhan. Indikator tercapainya proses adaptibiliti untuk
semua jenis vegetasi dalam pertumbuhannya akan menghasilkan komposisi tegakan
dan tingkat penguasaan jenis vegetasi dengan pertumbuhan yang normal dari waktu
ke waktu. Kondisi demikian akan tercapai jika tidak terjadi gangguan selama proses
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung (Abraham. H. Tulalessy, 2012).
Komposisi jenis vegetasi merupakan susunan dan jumlah individu yang
terdapat dalam suatu komunitas tambahan. Komposisi dan struktur vegetasi salah
satunya dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh (habitat) yang berupa situasi iklim
dan keadaan tanah (Naharuddin, 2017).
BAB 3
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
a. Alat tulis
b. Penggaris
c. Kertas HVS
d. Selotip
e. Gunting
f. Tali plastik (Rapia)

3.2 Prosedur Kerja


Prosedur yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Memilih areal vegetasi rumput yang aka dianalisis.
b. Membuat petak rumput 25cm x 25 cm dengan menggunakan tali
rapia.
c. Setelah itu hitung jumlah spesies rumput yang ada di petak, lalu
ambil rumput tersebut dan tempel dikertas HVS dengan
menggunakan selotip.
d. Kemudian perluas petak menjadi 50 cm x 50 cm dan mengikuti
cara seperti di atas, lalu hitung jumlah spesies rumput tersebut.
e. Identifikasi setiap rumput tersebut untuk mengetahui nama
spesies.
f. Identifikasi setiap rumput tersebut untuk mengetahui nama
spesies.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1 Pengamatan Vegetasi Tumbuhan dan Petak Contoh

No. Jenis Vegetasi Luas Petak Contoh Jumlah


25 x 25 cm 50 x 50 cm
1. Rumput Pendul (Kyllinga brevifolia) - 7 7
2. Meniran (Phyllantus urinaria) 1 10 11
3. Rumput Teki (Cyperus rotundus) - 2 2
4. Sirih Cina (Peperomia pellucida) - 2 2

Tabel 4.1.2 Pengamatan Vegetasi Hewan dan Petak Contoh

No. Jenis Vegetasi Luas Petak Contoh Jumlah


25 x 25 cm 50 x 50 cm
1. Semut Hitam 5 6 11
(Monomorium minimum)
2. Semut Merah (Selonepis) 1 11 12

4.2 Pembahasan
Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode petak
contoh. Pada metode praktikum ini akan memilih areal vegetasi rumput yang akan
dianalisis, lalu membuat petak contoh yang berukuran minimal 25 cm x 25 cm
dengan menggunakan tali rapia. Kemudian setiap rumput yang ada di petak tersebut
di identifikasi. Selanjutnya ukuran petak contoh diperbesar menjadi 50 cm x 50 cm
dan dilakukan hal yang sama seperti pada petak contoh sebelumnya.
Petak contoh berukuran 25 cm x 25 cm ditemukan dua jenis tumbuhan yaitu
Meniran (Phyllantus urinaria) sebanyak satu buah. Selain tumbuhan, pada petak
contoh berukuran 25 cm x25 cm juga ditemukan dua jenis hewan . Hewan yang
ditemukan adalah Semut Hitam (Monomorium minimum) sebanyak lima ekor, dan
Semut Merah (Selonepis) sebanyak satu ekor.
Petak contoh berukuran 50 cm x 50 cm ditemukan 4 jenis tumbuhan yaitu
Rumput Pendul (Kyllinga brevifolia) sebanyak tujuh buah, Meniran (Phyllantus
urinaria) sebanyak sepuluh buah, Rumput Teki (Cyperus rotundus) sebanyak dua
buah, dan Sirih Cina (Peperomia pellucida) sebanyak dua buah. Selain tumbuhan,
pada petak contoh berukuran 50 cm x 50 cm juga ditemukan dua jenis hewan.
Hewan tersebut adalah Semut Hitam (Monomorium minimum) sebanyak enam
ekor, dan Semut Merah (Selonepis) sebanyak sebelas ekor.
Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar jenis
individu yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil
agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung, dan diukur tanpa duplikasi atau
pengabaian. Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada
petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali lipat dan jenis-jenis yang
ditemukan kembali di daftarkan. Luas minimum ditetapkan dengan dasar jika
penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10%.
Bagian penting dari luar yang akan digunakan adalah konsistensi petak berikutnya
yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya di
lapangan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
a. Menetapkan luas petak contoh, pada pengamatan ini luas petak
contoh adalah 25 cm x 25 cm dan 50 cm x 50 cm.
b. Prinsip-prinsip penentuan petak contoh, petak dibuat terlebih dahulu
menggunakan tali rapia dan buat petak berukuran 25 cm x 25 cm
terlebih dahulu , setelah itu buat kembali petak dengan ukuran 50
cm x 50 cm dengan syarat petak berukuran 25 cm x 25 cm harus
berada di dalam petak berukuran 50 cm x 50 cm.
c. Jenis rumput yang dominan adalah Meniran dengan nama ilmiah
(Phyllantus urinaria) diteemukan sebanyak sebelas buah, yang
membuat Meniran Meniran (Phyllatus urinaria) dominan adalah
karena pertumbuhannya sangat cepat dibandingkan jenis rumput
yang lain.
5.2 Saran
Kita harus memperhatikan video praktikum agar tidak terjadi
kekeliruan dalam menuliskan hasil. Waktu yang telah diberikan digunakan
dengan sebaik-baiknya agar bisa menyelesaikan dan mengumpulkan
laporan praktikum sesuai waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abraham. H. Tulalessy. 2012. Potensi Flora di Kabupaten Seam Bagian
Barat. Jurnal Ekosains. 1 (1): 1-5
Campbell, Neil A. dkk. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga.
Jakarta.
Maisyaroh, Wiwin. 2010 Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di
Tanah Hutan R.Soerjo cangar Malang. Jurnal Pembangunan
dan Alam Lestari.
Naharuddin. 2017. Komposisi dan Struktur Vegetasi dalam Potensinya
Sebagai Parameter Aidrologi dan Erosi. Jurnal Hutan Tropis.
5 (2).
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Fakultas
Biologi Universitas Nasional. Jakarta
Rusmendro, Hasmar. 2009. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan.
Fakultas Biologi Univeristas Nasional. Jakarta
Sativani, Risa, 2010. Ekologi Populasi. http://oryza-sativa135rsh.
blogspot.com. di akses pada 17 desember 2020.
LAMPIRAN

• Rumput Pendul (Kyllinga brevifolia)

• Semut Merah (Selonepis)

• Semut Hitam (Monomorium minimum)


• Sirih Cina (Peperomia pellucida)

• Petak contoh ( yang kecil berukuran 25x25 cm, yang besar berukuran
50x50 cm)

Anda mungkin juga menyukai