Sel, jaringan dan Organ Hewan

Cells, Tissues and Organs in Animal

Phonna Adilla
Phonna2001@gmail.com
Abstrak
Sel adalah unit struktral dan fungsional terkecil makhluk hidup. Jaringan adalah kumpulan
sel yang mempunyai ciri yang sama dalam hal bentuk, struktur dan fungsi. Organ adalah kumpulan
dari beberapa macam jaringan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan yang secara bersama-
sama melakukan tugas atau fungsi tertentu. Praktikum yang berjudul “Sel, Jaringan dan Organ
Hewan” ini telah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 Oktober 2019 di Laboratorium Biologi
FKIP Unsyiah. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengamati sel, jaringan dan
organ hewan dengan metode pengamatan langsung. Objek yang diamati pada praktikum ini adalah
burung merpati (Columba domistica), jaringan epitel silindris berlapis pada organel pulmo kucing
(Felix catus), jaringan epitel pipih selapis dan kubus sebaris serta jaringan epitel silindris selapis
pada organel usus tikus (Muridae). Hasil yang didapatkan adalah dapat mengetahui organ-organ
burung merpati dan dapat membedakan antara jaringan epitel.
Kata kunci: sel, jaringan, organ
Abstract
Cells are the smallest structural and functional units of living things. Tissue is collection
of cells that have the same characteristics in terms of shape, structure and function. Organs are a
collection of several different types of tissue and form a single unit that jointly performs certain
tasks or functions. The practicum entitled "Cells, Tissues and Animal Organs" was held on Friday,
October 25, 2019 at the Biology Laboratory of FKIP Unsyiah. The purpose of this practicum is to
recognize and observe cells, tissues and organs of animals by direct observation. The objects
observed in this practicum are doves (Columba domistica), cylindrical epithelial tissue layered in
cat pulmo organelles (Felix catus), flat layer epithelial tissue and inline cubes and cylindrical
epithelial tissue layers in mouse intestinal organelles (Muridae). The results obtained are able to
determine the organs of pigeons and can distinguish between epithelial tissue.
Keywords: cell, tissues, organs

1
Phonna Adilla: Sel, Jaringan dan Organ Hewan
Pendahuluan
Semua makhluk hidup atau organisme
tersusun atas sel atau beberapa sel. Sel
merupakan unit struktural dan fungsional
terkecil pada suatu makhluk hidup. Sel juga
memiliki semua perangkat dan kemampuan
yang diperlukan untuk menjalankan proses
hidup yaitu bergerak, memperbanyak diri, dan
dapat beradaptasi atau merespon terhadap
perubahan lingkungan (Sumitro, 2017, p.1).
Sel-sel terorganisasi menjadi jaringan
(tissue), yaitu kelompok-kelompok sel dengan
kenampakan yang serupa dan fungsi yang
sama. Pada semua hewan kecuali yang paling
sederhana (misalnya spons), jaringan-jaringan
yang berbeda terorganisasi lebih lanjut
kedalam unit-unit fungsional yang disebut
organ (Campbell, 2008, p.6).
Jaringan epitel adalah struktur labil
yang sel-selnya secara tetap dan teratur
diganti baru melalui aktivitas mitosis. Reaksi
vaskuler dan seluler yang hebat menyebabkan
epitel dengan cepat beregenerasi untuk
mengembalikan fungsi pelindungnya. Selapis
tipis epitel akan menutupi luka yang dimulai
dengan mitosis sel basal epidermis dan diikuti
dengan perpindahan epitel ke bawah tepi luka
serta melewati tepi luka. Epitel berpindah
sebagai suatu lembaran sampai berkontak
dengan sel-sel epitel lain, pada saat ini semua
gerak terhenti. Luka matur epitel menebal
tetapi tidak pernah membentuk retepeg atau
struktur epitel normal lainnya. Jaringan epitel
berfungsi untuk menutupi atau melindungi
dan melapisi permukaan dalam atau luar
tubuh sehingga luka yang mencapai lapisan
epitel akan sembuh dan mengalami proses
epitelisasi (Meilawaty, 2012, p.73).
Fisiologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme,
dan cara kerja dari organ. Fisiologi mencoba
menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia
yang dapat mempengaruhi seluruh proses
kehidupan, mulai dari makhluk hidup
sederhana seperti virus bersel satu sampai
manusia yang mempunyai susunan sel yang
2
lebih rumit, mempunyai sifat-sifat fungsional
tersendiri (Gade, 2014, p. 2).
Sistem organ pada masing-masing kelas
hewan yang berbeda menuntut adanya
adaptasi pada aspek penujang kerja sistim
organ tersebut, seperti pada transformasi
energi yang diasumsikan akan berbeda sesuai
kebutuhan fisiologis yang berbeda-beda
(Sastromiharjo, 2016, p. 155).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum tentang sel, jaringan dan
organ hewan dilakukan pada hari Senin
tanggal 25 Oktober 2019. Bertempat di
Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah
Kuala.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
dapat mengetahui sel, jaringan dan organ
hewan terutama burung merpati (Columba
domistica). Dan dapat mengetahui mengetahui
jaringan epitel silindris berlapis pada organel
pulmo kucing (Felix catus), jaringan epitel
pipih selapis dan kubus sebaris serta jaringan
epitel selindris selapis pada organel usus tikus
(Muridae).
Prosedur
Pada praktikum klasifikasi hewan ini
langkah pertama ialah disiapkan semua alat
dan bahan yang diperlukan seperti cater yang
tajam, mikroskop, gunting, nampan untuk
meletakkkan burung dan preparat yang akan
diamati. Lalu sembelih burung merpati,
bersihkan darah-darah yang mengalir pada
burung tersebut hingga bersih, kemudian
bedah burung merpati tersebut dan kenali
organ-organnya. Kemudian amati preparat
jaringan epitel silindris berlapis pada organel
pulmo kucing, jaringan epitel pipih selapis
dan kubus sebaris serta jaringan epitel
selindris selapis pada organel usus tikus
preparat usus tikus, selanjutnya gambarkan
Phonna Adilla: Sel, Jaringan dan Organ Hewan

organ merpati dan preparat jaringan epitel dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan
secara merinci. tubuh dari proses pencernaan.
Pada praktikum yang telah dilakukan,
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
mahasiswa mengamati preparat jaringan epitel
Data
silindris berlapis pada pulmo kucing (Felix
Data yang didapatkan dari praktikum
catus) dengan perbesaran mikroskop 4x10.
ini berupa data tertulis dan foto. Adapun
instrumen yang digunakan pada praktikum ini
adalah buku penuntun praktikum biologi
umum. Data pada praktikum ini diperoleh
melalui metode dokumentasi yaitu dengan
cara pengambilan gambar langsung dari hasil
pengamatan pada preparat yang diamati
dengan menggunakan smartphone lalu data-
data berupa gambar-gambar.

Teknik Analisis Data

Data yang didapatkan dalam uraian
deskriptif dari semua objek yang diamati.
Hasil dan Pembahasan
Sel merupakan unit struktural dan Gambar 1. Jaringan epitel silindris berlapis
fungsional terkecil yang menjadi penyusun pada pulmo kucing (Felix catus)
dari makhluk hidup. Sel-sel tersebut kemudian Pada pengamatan epitel silindris
terorganisasi menjadi jaringan-jaringan dan berlapis terletak pada rongga hidung dan
berkembang menjadi organ yang bekerja sama trakea. Sedangkan fungsinya adalah sebagai
memberikan tingkat organisasi dan koordinasi proteksi, sekresi dan derakan zat melalui
tambahan dan penyusun sistem organ permukaan.
(Rachman, 2018, p.87) Pada praktikum yang telah dilakukan,
Jaringan adalah kumpulan sel yang mahasiswa mengamati preparat jaringan
mempunyai ciri yang sama dalam hal bentuk, jaringan epitel pipih selapis dan kubus sebaris
struktur dan fungsi, sehingga mudah dikenali. dengan perbesaran mikroskop 4x10.
Jaringan terbagi 4 yaitu: jaringan epitel,
jaringan ikat, dan jaringan otot dan jaringan
saraf.
Jaringan epitel adalah jaringan yang
terdiri dari banyak sel, tersusun dari banyak
sejenis dan tidak memiliki ruang antarsel.
Jaringan epitel juga dapat berperan sebagai
pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar.
Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan
tubuh yang membatasi antara organ tubuh
dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel
dibedakan menjadi 3 macam yaitu: epitel
pipih, epitel batang (silinder) dan epitel kubus.
Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang Gambar 2. jaringan epitel pipih selapis dan
sistem pencernaan yang dapat membantu kubus sebaris

3
Phonna Adilla: Sel, Jaringan dan Organ Hewan
Pada epitel pipih selapis terletak pada
kapsula bowman pada ginjal, alveoulus pada
paru-paru, ruang jantung, selaput bagian
dalam telinga, sedangkan fungsinya adalah
pelapis bagian dalam rongga dan saluran,
tempat difusi zat.
Pada praktikum yang telah dilakukan,
mahasiswa mengamati preparat jaringan epitel
silindris selapis pada usus tikus (Muridae).
Dengan perbesaran mikroskop 4x10.
Gambar 3. jaringan epitel silindris selapis
usus tikus (Muridae)
Tikus (Muridae) adalah hewan kelas
Mamalia yang paling sering digunakan dalam
sebuah penelitian karena, dirasa dapat
mewakili hewan dari kelompok Mamalia, dan
kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, sistem
reproduksi, pernafasan, peredaran darah, serta
ekskresi menyerupai manusia (Habisukan,
2018, p.83).
Pada pengamatan epitel silindris
selapis pada usus tikus. Epitel silindris selapis
merupakan jenis epitel yang terdiri atas
selapis sel tinggi yang saling berhimpitan
berpola heksagonal. Dalam bentuknya yang
biasa, sel ini semuanya tampak serupa
dibawah mikroskop. Fungsi utama epitel
selapis silindris ialah untuk melindungi
permukaan badan yang basah. Setelah itu ia
menghasilkan sekret cair. epitel silindris
4
selapis ini terdapat pada lambung, jonjot usus,
kantung empedu, saluran pernafasan bagian
atas, saluran rahim dan saluran pencernaan.
Jaringan ikat tersebar luas di seluruh
bagian tubuh dan berasal dari lapisan tengah
embrio jaringan mesoderm, kecuali beberapa
jenis jaringan ikat di daerah kepala yang
berasal dari krista neural (ektoderm).
Mesoderm ialah tempat di mana sel mesensim
berasal. Sel ini mempunyai kemampuan untuk
berkembang menjadi berbagai jenis sel atau
jaringan tertentu (sifat pluripoten), seperti:
jaringan otot yang dikhususkan untuk
kontraksi. Jaringan ikat terdiri dari dua
komponen dasar utama yaitu: sel dan matriks
intersel. (Wangko, 2014, p. 1).
Jaringan otot memiliki fungsi untuk
melakukan pergerakan. Kemampuan otot
untuk berkontraksi disebabkan adanya serabut
kontraktil yang tersusun dari filamen aktin
dan miosin. Sedangkan jaringan saraf terdiri
atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
berfungsi merespons perubahan lingkungan,
membawa impuls-impuls saraf ke pusat saraf
atau sebaliknya, dan bereaksi aktif terhadap
rangsang.
Organ adalah kumpulan dari beberapa
macam jaringan-jaringan yang berbeda dan
membentuk satu kesatuan yang secara
bersama-sama melakukan tugas atau fungsi
tertentu.
Aves (burung) ialah sekelompok hewan
yang bertulang belakang (vertebrata) yang
unik, karena pada sebagian besar aves adalah
binatang yang beradaptasi dengan kehidupan
yang secara sempurna. Aves ialah hewan
berdarah panas sama saja seperti mamalia,
aves ini berkembang biak dengan ovipar
(bertelur). sebagian besar hidup menetap, dan
ada juga yang hidup berpindah-pindah tempat.
Habitat burung meliputi hutan tropis, rawa-
rawa, padang rumput, pada pesisir pantai,
tengah lautan, gua-gua batu, perumahan,
bahkan berada di wilayah perkotaan (hidayat,
2017, pp.696-697).
Phonna Adilla: Sel, Jaringan dan Organ Hewan
Gambar 4. Burung Merpati (Columba livia)
Organ-organ merpati terdiri dari
tembolok, hati, lambung kelenjar, liver,
pangkreas, empedal, usus halus, oviduk,
kloaka.
Burung merpati (Columba livia) adalah
anggota kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap
yang mayoritas aktivitasnya adalah terbang di
udara. Burung merpati mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan jenis burung
lainnya yaitu burung merpati mampu
mengingat lokasi dengan baik serta burung
merpati mampu terbang hingga sekitar 65 –
80 km/jam dan dalam satu hari mampu
terbang sejauh sekitar 965 km (kadri, 2016, p.
156).
Simpulan dan Saran
Simpulan
Sel merupakan unit struktural
fungsional yang terkecil dalam suatu makhluk
hidup. Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai asal struktur dan fungsi yang
sama. Jaringan terbagi menjadi empat yaitu:
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf
dan jaringan otot. Organ adalah kumpulan
dari beberapa macam jaringan yang berbeda
dan membentuk satu kesatuan yang secara
bersama-sama melakukan tugas atau fungsi
tertentu. Pada praktikum ini yang didapatkan
adalah dapat mengetahui organ-organ burung
5
merpati dan dapat membedakan antara
jaringan epitel silindris berlapis, pipih selapis,
silindris selapis.
Saran
Menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
sangat mengharapkan masukan dan saran
yang membangun dari asisten laboratorium.
Agar kedepannya saya bisa memperbaiki
laporan ini menjadi lebih baik lagi. Dan
semoga kedepannya pihak laboratorium lebih
banyak menyediakan preparat.
Daftar Pustaka
Campbell, A., dkk. 2008. BIOLOGI EDISI 8
jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Gade, M. 2014. Struktur, Fungsi Organel dan
Komunikasi Antar Sel. Al Ulum Aeri
Saintek, 2:1, 1-9.
Habisukan, H. 2018. Pengaruh Natrium
Siklamat Terhadap Histopatologi
Organ Mencit (Mus Musculus) dan
Sumbangsihnya Pada Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Hewan Di
SMA/MA. Bioilmi, 4:2, 82-100.
Hidayat, R., dkk. 2017. Studi
Keanekaragaman Jenis Burung
Diurnal Di Hutan Sebadal Taman
Nasional Gunung Palung Kabupaten
Kayong Utara. Jurnal Hutan Lestari,
5:3, 696-703.
Kadri, M., dkk. 2016. Karakteristik dan
Perilaku Merpati Tinggi Lokal Jantan
dan Betina. Jurnal Ilmiah Peternakan
Terpadu, 4:2, 156-160.
Meilawaty, Z. 2012. Pemberian Ekstrak
Metanolik Getah Biduri (Calotropis
Gigantea) Terhadap Ketebalan Epitel
Gingiva Tikus Wistar.
Stomatogranatic ( J.K.G Unej), 9:2,
73-76.
Rachman, D., dkk. 2018. Pengembangan
Media Pembelajaran Ipa Model Tiga
Dimensi (3D) Untuk Siswa Difabel
Netra Pada Materi Perbedaan Sel
Hewan dan Sel Tumbuhan. E-Journal
Pendidikan IPA, 7:2, 86-92).
Sastromiharjo, N., dkk. 2016. Kadar Kalsium
dan Hemoglobin Dalam Jaringan Otot
Rangka dan Darah Pada Ayam
Phonna Adilla: Sel, Jaringan dan Organ Hewan

(Gallus Gallus) dan Burung Merpati

(Columba Livia). Jurnal Ilmiah
Farmasi, 5:3, 154-159.
Sumitro, B., & Sutiman. 2017. Biologi Sel.
Malang: UB Press.
Wangko, S., dkk. 2014. Komponen Sel
Jaringan Ikat. Jurnal Biomedik, 6:3, 1-
7.