Anda di halaman 1dari 11

Muhammad

Abdillah, S.Pd
Monday, April 30, 2012

Laporan Lengkap Jaringan Otot


BABI

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terutama mikroskop sebagai alat
untuk mengamati struktur benda-benda yang berukuran sangat kecil, semakin membuka jalan para
peneliti untuk mengamati dan mempelajari bahan-bahan penyusun tubuh makhluk hidup, baik itu
tumbuhan, hewan ataupun manusia sendiri. Salah satu yang diteliti adalah jaringan yang terdapat
hampir diseluruh bagian tubuh, baik itu tubuh bagian luar ataupun bagian dalam yaitu jaringan otot.
Tubuh hewan dan termasuk juga manusia lain memiliki struktur yang sangat
unik karena tersusun dari jaringan-jaringan dasar yang berbeda dan memiliki
perannya masing-masing. Keempat tipe jaringan dasar itu adalah jaringan epitel,
jaringan ikat, otot, dan  juga jaringan saraf. Jaringan otot sangat banyak ditemukan
pada tubuh manusia. Dimana jaringan ini berperan dalam pergerakan, baik itu
gerakan yang sadar ataupun gerakan tak sadar yang tidak dapat dikontrol oleh
manusia. Jenis-jenis otot dan fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan manusia, membuat
kita semakin ingin tahu tentang struktur otot-otot. Maka dalam praktikum ini kita dapat mengamati
lebih jelas mengeni struktir histology jaringan otot pada hewan ataupun manusia.
B.  Tujuan
Tujuan kami melakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis dan bentuk
jaringan otot.
C.     Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal    : Kamis, 07 Maret 2010
Pukul               : 13.00 s.d.14.30 WITA
Tempat            : Laboratorium Kimia,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Kampus 2 UIN Alauddin Samata Gowa.

 BAB II
                                                TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam sitoplasma,
serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin.
Oto adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif
(Campbell 2000, 265).
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut miofibril. Adanya miofibril
menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan
otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik,
tampak tersusun sebagai pita-pita sejajar, inti banyak dan terlatak pada bagian perifer
dibawah sarkolema. Myofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang secara
bergantian yang tampak seperti garis-garis gelap dan terang. Diantara serabut otot terdapat
jaringan ikat longgar yang disebut endomisium (Adnan 2010, 17).
3
Nama lain otot lurik adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada
kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan
otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-
seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris
melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai
dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan
melindungi kerangka dari benturan keras (Anonim 2010).
Massa sebuah otot rangka tersusun dalam berkas-berkas teratur yang dikelilingi oleh suatu
sarung eksternal jaringan. Penyambung pada yang disebut epimisium. Dari epimisium terbentuk
septum tipis jaringan penyambung yang berjalan kedalam dan mengelilingi berkas-berkas serabut
didalam suatu otot. Septum tersebut dinamkan perimisium. Berkas serabut yang dibungkus oleh
perimisium disebut fasikulus. Setiap serabut otot dikelilingi oleh suatu lapisan jaringan penyambung
lonngar (Adnan 2010, 16).
Otot polos (smooth muscle), dinamai demikian karena otot ini yidak memilki penampang
berlurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ internal
lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendon. Otot polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan
otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam waktu yang lebih lama. Dikontrol oleh jaringan saraf yang
berbeda dari saraf yang mengontrol oto rangka, otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak
sadar , seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri (Campbell 2000, 9).
Otot jantung adalah unik karena menunjukkan beberapa fitur dari otot rangka dan beberapa
fitur dari otot polos. Sesuai namanya, otot jantung adalah otot yang membentuk dinding jantung. Otot
jantung mirip dengan otot rangka dalam bahwa lurik dan multinucleate, dan mirip dengan otot polos
dalam inti atom adalah pusat terletak dan banyak sel diperlukan untuk rentang panjang otot. Ini
berbeda dari kedua otot rangka dan otot polos dalam bahwa cabang sel-sel dan bergabung satu sama
lain melalui interkalat cakram. Interkalat disc memungkinkan komunikasi antara sel-sel sehingga ada
kontraksi berurutan dari sel-sel dari dasar ventrikel ke atas, memfasilitasi maksimal ejeksi darah dari
ventrikel selama kontraksi. Hal ini terjadi dengan keluar gugup persarafan untuk setiap sel atau
kelompok sel. Otot jantung juga berbeda dari yang lain dalam dua jenis otot yang kontraksi dapat
terjadi bahkan tanpa gugup awal masukan. Sel-sel yang menghasilkan rangsangan untuk
kontraksi tanpa gugup masukan yang disebut sel-sel alat pacu jantung (Anonim 2010).
Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai vertebrata.
Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari keseluruan berat tubuh
manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap
rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu
melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas adalah
kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas disebabkan
sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin
(Titi Yunadi 2003, 33).
Dengan kemampuannya berkontraksi, otot mengemban 3 fungsi utama, yaitu melaksanakan
gerakan, memelihara fostur tubuh dan memproduksi panas. Gerakan yang dihasilkan oleh otot pada
dasarnya ada dua, yaitu gerakan tubuh yang mudah diamati dan gerakan tubuh yang tidak mudah
diamati. Gerakan tubuh yang mudah diamati mliputi gerak berpindah tempat (misalnya berjalan,
berlari) dan gerakan bagian tubuh tertentuh (misalnya menggeelengkan kepala, melambaikan tangan),
sedangkan gerakan yang tidak mudah diamati adalah adalah gerakan organ-organ didalam tubuh,
misalnya gerak peristaltic alat-alat pencernaan, denyut jantung, mengembang dan menyempitnya
pembuluh darah, gerakan pengosongan kantung kencing, dsb. Fungsi kedua dari otot adalah menjaga
postur tubuh: kontraksi dan relaksasi otot-otot rangkah mnjaga tubuh dalam posisi tetap tegak pada
saat berdiri maupun duduk. Fungsi ketiga adalah menghasilkan panas untuk memelihara suhu tubuh,
contoh pada saat kedinginan, otot menggigil untuk menghasilkan panas
(Titi Yunadi 2003, 33).
Pada mamalia dapat dibedakan tiga jenis jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologinya dan
fungsinya. Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang didalam mikroskop cahaya tidak
memperlihatkan lempeng-lempeng terang dan gelap. Proses pengendalian mereka lambat dan tidak
dibawa pengendalian kemampuan sadar. Otot rangka terdiri dari berkas-berkas sel selindris sangat
panjang yang berinti banyak yang memperlihatkan lempeng-lempeng terang dan gelap. Kontraksi
mereka cepat, kuat, dan dibawa pengendalian kemauan yang disadari. Otot jantung juga
memperlihatkan lempeng-lempeng terang dan gelap dan terdiri dari sel individual yang panjang atau
bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke
ujungterdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan dalam otot jantung. Kontraksi otot
jantung tidak dibawa pengaruh kemauan secara sadar, kontraksinya kuat, dan berirama (Umar 2011,
56).
Sel otot sangat berdiferensiasi, dan komponen mereka dinamakan sesuai sifat strukturnya. Jadi,
sitoplasma sel otot (tidak termaksud miofibril) disebut sarkoplasma; reticulum endoplasmanya disebut
reticulum sarkoplasmik; dan mitokondrianya disebut sarkosom. Sarkolema adalah membran selnya
(Umar 2011, 56).
Oto rangka terdiri dari berkas-berkas sel selindris sangat panjang sampai 4 cm dan setiap sel
atau serabut mengandung banyak inti. Diameter serabut otot rangka berkisar 10-100 um. Inti yang
banyak disebabkan oleh fusi mioblas (muscle steam cell) yang berinti tunggal. Inti terletak pada bagian
perifer, dibawa membrane sel (Umar 2011, 56).
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut myofibril. Adanya myofibril
menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis jarinagn otot yaitu
otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik, tampak tersusun sebagai
pita-pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian perifer atau tepi dibawa sarkolema
(membrane plasma). Miofibril otot lurik mengandung keeping gelap dan terang bergantian yang
tampaksebagai garis-garis gelap dan terang. Diantara serabut otot terdapat jarinagn ikat longgar yang
disebut endomisium (Tim Dosen UIN 2011, 12).
Pada otot polos inti lonjong dan terletak ditengah. Miofibrilnya homogensihingga tidak
tampak adanya keeping gelap dan terang. Berbeda dengan otot lurik, pada otot jantung, sel-selnya
panjang, bercabang dan bergabung satu sama lainnya dengan perantaraan cabang-cabangnya. Inti
lonjong dan terletak ditengah. Otot jantung memiliki garis-garis melintang, namun tidak sejelas dengan
otot lurik. Pada tempat tertentu terdapat keping-keping interkalar. Diantara serabut-serabut otot
terdapat endomesium (Tim Dosen UIN 2011, 12).
Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam yaitu otot skelet, otot polos, dan otot jantung. Otot
skelet terlihat beralur dan beberapa sel terkemas menjadi satu. Otot ini bekerja dipengaruh oleh
kehendak, misalnya otot-otot yang tedapat pada organ dalam tubuh. Otot ini terlihat terpisah-pisah dan
ujung-ujungnya pipih. Otot jantung adalah jaringan kontraktil pada jantung. Membran plasma sel pada
otot jantung saling berhubungan, sehingga bila salah satunya menerima sinyal untuk berkontraksi
semua sel akan terstimulasi (Ilham 2000, 29).
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut myofibril. Adanya myofibril
menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu
otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik, tampak tersusun sebagai
pita-pita sejajar, inti banyak dan terlatak pada bagian perifer dibawah sarkolema. Myofibril otot lurik
mengandung keping gelap dan terang secara bergantian yang tampak seperti garis-garis gelap dan
terang. Diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomisium (Adnan  2010,
17).
Otot polos (smooth muscle), dinamai demikian karena otot ini yidak memilki penampang
berlurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ internal
lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendon. Otot polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan
otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam waktu yang lebih lama. Dikontrol oleh jaringan saraf yang
berbeda dari saraf yang mengontrol oto rangka, otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak
sadar , seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri (Campbell 2000, 266).
Massa sebuah otot rangka tersusun dalam berkas-berkas teratur yang dikelilingi oleh suatu
sarung eksternal jaringan. Penyambung pada yang disebut epimisium. Dari epimisium terbentuk
septum tipis jaringan penyambung yang berjalan kedalam dan mengelilingi berkas-berkas serabut
didalam suatu otot. Septum tersebut dinamkan perimisium. Berkas serabut yang dibungkus oleh
perimisium disebut fasikulus. Setiap serabut otot dikelilingi oleh suatu lapisan jaringan penyambung
lonngar (Adnan 2010, 18).

 BAB  III

METODE PRAKTIKUM
A.     Alat dan Bahan
1.    Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Mikroskop.          
2.      Bahan
Bahan yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.    Preparat  striated teased muscle (otot lurik)                                  1 buah
b.    Preparat Non striated teased muscle (otot polos)                          1 buah
c.    Prepara Cardiac muscle (otot jantung)                                         1 buah
B.  Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dapat kami lakukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati secara seksama penampang melintang otot lurik. Memperhatikan
keberadaan endomisium, inti sel, miofibril, keping A dan Keping I.
2. Mengamati secara penampang melintang otot polos. Memperhatikan keberadaan endomisium,
inti sel, dan otot polos.

 3. Mengamati secara seksama penampang melintang otot jantung. Memperhatikan


percabangan serabut otot, endomisium, discus intercalaris dan inti.
 4. Menggambar hasil pengamatan pada tempat yang telah disediakan sebelumnya.

A.  Pembahasan
1.    Preparat awetan striated teased muscle (jaringan otot lurik)
pada pengamatan ini kita menggunakan striated teased muscle untuk
mengamati struktur histology otot lurik. Otot ini tampak berlurik-lurik sehingga
disebut otot lurik. otot ini melekat pada rangka sehinnga juga disebut sebagai
otot rangka, seperti otot pada lengan manusia. Struktur histology otot lurik berbentuk
memanjang dan agak selindris,otot ini bekerja dibawa kesadaran manusia atau dalam
kata lain aktifitasnya dapat dikontrol sehingga memiliki banyak inti di bagian tepi,
intinya berbentuk agak lonjong. pada sepanjang otot lurik ini terdapar daerah terang
dan daerah gelap. Pada bagian tengahnya terdapat suatu keping yang warnanya agak
cerah yang disebut pita terang atau pita isotropic (pita I). selain daerah terang juga
terdapat daerah yang berwarna agak gelap yang disebut pita Anisotropik (Pita
A). Berikut akan dijelaskan satu persatu tentang fungsi-fungsi dari bagian-bagian
yang ada pada otot lurik yakni :
a.       Inti sel pada otot lurik terdapat pada tepi beda dengan inti sel otot-otot yang lain,
karena otot lurik ini lebih banyak beraktivitas atau berkontraksi sehingga intinya pun
berada ditepi. Inti sel ini fungsinya sama saja dengan inti-inti sel yanag ada pada otot
yang lain yakni inti sel ini berfungsi sebagai pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau
berfungsi untuk mengatur semua kegiatan sel atau menjadi pusat semua kegiatan sel.
b.      Endomisium, terletak dibagian luar sehingga dapat disimpulkan bahwa
endomisium ini berfungsi sebagai pembungkus seluruh permukaan jaringan jadi
intinya endomisium itu berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada dibawahnya
seperti ada inti sel, miofibril, pita A, pita I dan pita Z.
c.       Miofibril, miofibril ini seperti benang-benang yang sangat halus sehingga
terkadang tak terdeteksi dengan mikroskop biasasaja, miofibril ini berfungsi untuk
menanggapi rangsangan dan merupakan penyebab terjadinya kontraksi
d.      Pita A (Anisotop) atau pita gelap merupakan daerah dari sel otot lurik yang
memiliki banyak serabut yang susunannya rapat maka terlihat tampak gelap, daerah
inilah yang membatasi daerah terang.
e.       Pita I (Isotop) atau daerah terang merupakan daerah yang mengandung serabut
otot yang tipis atau yang renggang sehingga akan tampak lebih terang (bening).
2.    preparat awetan non striated teased muscle (jaringan otot polos)
Pada pengamata kedua kedua, yaitu pengamatan otot polos dengan
menggunakan preparat awetan non striated teased muscle. Jaringan otot polos
mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah
mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Sel otot polos berbentuk
gelendong dan memilki ujung yang agak lancip. terdapat satu inti yang berbentuk
lonjong. Pada pengamatan ini terlihat sarkolema yang merupakan membran yang
melapisi selnya disebut, pada bagian dalamnya terdap cairan yang disebut
sarkoplasma. dinamakan otot polos karena miofibrilnya homogeny, hal inilah yang
sangat membedakannya dengan otot lurik dan jantung. Otot polos dapat kita temukan
pada berbagai organ dalam manusia, seperti, saluran pencernaan, saluran pernapasan,
dan saluran lainnya. Berikut akan diuraikan satu persatu mengenai bagian otot polos
sesuai dengan prosedur kerja:
a.       Inti sel, Inti sel pada otot polos  terdapat di tengah beda dengan inti sel otot lurik
yang terdapat dipinggir, ini menyebabkan karena pada otot polos kontraksinya tidak
terlalu berat jadi inti selnya terdapat ditengah. Inti sel ini fungsinya sama saja dengan
inti-inti sel yang ada pada otot yang lain yakni inti sel ini berfungsi sebagai
pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk mengatur semua kegiatan sel
dan  menjadi pusat semua kegiatan sel.
b.      Endomesium, merupakan serabut-serabut yang berfungsi untuk menghubungkan
sel otot polos yang satu dengan yang lain dan membungkus  seluruh permukaan
sel. Bagian dari sel otot polos ini terlihat pada gambar berada dibagian luar.
c. Miofibril, Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen
sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-
garis.dinamakan otot polos karena miofibrilnya homogeny, hal inilah yang sangat
membedakannya dengan otot lurik dan jantung. Miofibril inilah yang menyebabkan
adanya kontraksi dan menanggapi rangsangan. Otot polos dapat kita temukan pada
berbagai organ dalam manusia, seperti, saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan
saluran lainnya. Pada pengamatan ini terlihat sarkolema yang merupakan membran
yang melapisi selnya, pada bagian dalamnya terdap cairan yang disebut sarkoplasma..

3.    preparat awetan cardiac muscle (jaringan otot jantung)


Pada pengamatan ini kita mengamati struktur histologi otot jantung dengan
menggunakan preparat awetan cardiac muscle. Sesuai namanya, otot jantung adalah
otot yang membentuk dinding jantung. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan
tengah dinding jantung. Jaringan otot jantung berbentuk silindris memanjang serta
bercabang memiliki percabangan yang membedakannya dengan otot-otot yang lain.
terdapat discus intercalaris yang merupakan batas sel yang berbentuk gerigi-gerigi
antara sel otot jantung yang berdekatan. dengan inti selnya terletak di bagian tengah,
Otot jantung bekerja secara tidak sadar (involunter) sehingga lambat terhadap
rangsang serta namun memilki keistimewaan yaitu tidak mudah lelah.  Fungsi otot
jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.  Berikut akan dijelaskan
bagian-bagian dari otot jantung beserta fungsinya:
a.    Endomesium merupakan serabut-serabut yang berfungsi untuk menghubungkan
sel otot jantung  yang satu dengan yang lain dan membungkus atau melapisi seluruh
permukaan sel. bagian dari sel otot jantung ini terlihat pada gambar berada dibagian
atas sehingga secara umumnya  endomisium ini sebagai pembungkus seluruh
permukaan jaringan jadi intinya endomisium itu berfungsi untuk melindungi jaringan
yang ada dibawahnya.
a.    Inti sel, Inti sel pada jaringan otot jantung ini  terdapat di tengah beda dengan inti
sel otot lurik yang terdapat dipinggir, ini menyebabkan karena pada jaringan otot
jantung  kontraksinya tidak terlalu berat jadi inti selnya terdapat ditengah. Inti sel ini
fungsinya sama saja dengan inti-inti sel yang ada pada otot yang lain yakni inti sel ini
berfungsi sebagai pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk mengatur
semua kegiatan sel dan  menjadi pusat semua kegiatan sel.
b.   Discus Interkalaris, ini jugalah yang membedakan antara otot jantung dengan yang
lainnya, Discus Interkalaris pada otot jantung berbentuk seperti tangga yang
merupakan batas sel yang berbentuk gerigi-gerigi antara sel otot jantung yang
berdekatan  yang berfungsi untuk memperkuat perlekatan otot dan memungkinkan
terjadinya komunikasi listrik antar sel yang berdekatan.
c.    Miofibril, ini juga merupakan salah satu bagian yang khas dari jaringan otot
jantung ini, karena memang pada otot-otot yang lain terdapat juga miofibril akan
tetapi miofibril di  jaringan otot yang lain tidak memiliki protein aktin dan myeosin
sedangkan pada miofibril jaringan otot jantung terdapat kedua protein tersebut yang
sehingga menyebabkan terjadinya kontraksi pada jaringan otot jantung tersebut.
Miofibril, Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen
sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-
garis. dinamakan otot polos karena miofibrilnya homogeny, hal inilah yang sangat
membedakannya dengan otot lurik dan jantung. Miofibril inilah yang menyebabkan
adanya kontraksi dan menanggapi rangsangan
  
BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.    Otot lurik (striated teased muscle) berbentuk silidris memanjang dengan
banyak inti serta memiliki pita gelap dan terang. Sifat kerjanya secara sadar sehingga
kontraksi otot berjalan cepat dan mudah lelah.
2.    Otot polos (non striated teased muscle) memiliki bentuk gelendong dan ujung
yang lancip, dengan inti selnya terletak ditengah, dan miofibrilnya bersifat homogen.
Otot ini biasanya  terdapat pada saluran dalam tubuh dengan cara kekerja yang tak
sadar
3.    Otot jantung (cardiac muscle) berbentuk silindris memanjang dan bercabang
serta inti selnya terletak di tengah. Otot ini memiliki discus intercalaris yang
menghubungkan sel otot yang satu dengan yang lainnya, kerja otot ini secara tak
sadar. 
B.       Saran
Saran saya sebagai pratikan adalah sebagai berikut :
a.      Laboratorium sebaiknya dapat dijaga kebersihannya bersama sebelum
melakukan praktikum agar kegiatan praktikum berjalan dengan lancar.
b.     Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan bekerja sama
dengan baik guna mempermudah praktikum.
c.      Sebaiknya mikroskop dan preparat yang sudah tidak layak digunakan
diganti dengan preparat yang baru.

                                                 DAFTAR PUSTAKA

Adnan. Pagarra, Halifah. 2010. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Anonima. 2010. Jaringan otot. http://www.uoguelph.ca/zoology/devabio/210labs/. Diakses tanggal 4 April 2010.

Anonimb. 2010. Jaringan otot. http://www.tembolok.com/. Diakses tanggal 4 April 2010.

Campbell, N. A. Reeca. Jane B. Mitchell. Lawrence G. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta.

Ilham, Latunra. 2009. Biologi Dasar. Makassar : UPT MKU


Tim Dosen UIN. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: UIN Alauddin.

Umar, Zulkarnain. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: UIN


Alauddin.
Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai