Oleh:
4. Sifat Biologik
Sifat biologik mempunya sifat yang jelas atau peranan penting dalam organisme.
Sifat ini dibagi menjadi tiga tipe, yaitu sifat fungsional (yang berkaitan erat dengan
beberapa fungsi khusus), sifat “ epharmonic” yang nampaknya berhubungan dengan cara
hidup tumbuhan dan sifat adaktif (variasi sesuai dengan kondisi lingkungan
luar/eksternal)
5. Sifat Baik Dan Sifattidak Baik Untuk Taksonomi
Sifat yang baik untuk taksonomi harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :
– Bukan sifat yang mempunyai veriabilitas genetika intrinsik tinggi.
– Sifat yang tida mudah mengalami perubahan oleh modifikasi lingkungan sederhana.
– Menunjukkan konsistensi, yaitu sesuai dengan korelasi dari sifat-sifat yang ada dalam
suatu sistem klasifikasi alam yang disusun.
Sifat yang mempunyai variasi yang konsisten sering pula disebut sifat yang mantap dan
sebaliknya merupakan sifat yang tidak mantap. Sifat yang tidak baik untuk taksonomi adalah
sifat yang bertentangan dengan sifat yang baik.
Kesimpulan : Taksonomi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang klasifikasi dan penamaan tumbuhan. Tumbuhan memiliki banyak kegunaan bagi
kehidupan kita antara lain untuk bahan pangan,sandang,papan, bahan bangunan, dan obat, oleh
karena itu penting bagi kita untuk mengenali tumbuhan.
Ciri taksonomi adalah setiap atribut yang dimiliki oleh makhluk hidup seperti bentuk, struktur
yang dianggap terpisah dari makhluk hidup secara keseluruhan. Ciri adalah sesuatu yang melekat
pada diri makhluk hidup. Sifat ciri taksonomi adalah kondisi atau ekspresi dari ciri taksonomi (
sesuata yang menjelaskan ciri /kondisi ekspresi)
Sifat taksonomi itu sendiri ada lima, yaitu :
– Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif
– Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif
– Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif
– Sifat Biologik
– Sifat Baik Dan Sifattidak Baik Untuk Taksonomi
2. Berikut ini akan diungkapkan beberapa cabang biologi yang dapat dijadikan sebagai sumber
bukti taksonomi:
1. Morfologi
Data morfologi hingga sekarang masih tetap dipakai karena mudah diamati dan praktis
digunakan untuk kunci determinasi. Sifat yang mantap pada data morfologi adalah organ
generatif→ bunga dan buah. Data morfologi berupa organ vegetatif yang sering dipakai
antara lain: habit, akar banir, penyebaran bulu pada bagian-bagian tumbuhan. Data
morfologi sering menunjukkan cara-cara tumbuhan tersebut mengadaptasikan diri dengan
lingkungannya dan evolusinya.
Penggunaan: Melastomataceae ditentukan berdasarkan bentuk morfologi daunnya
Cucurbitaceae ditentukan berdasarkan sulurnya.
2. Embriologi Banyak macam data embriologi yang digunakan untuk memecahkan masalah
taksonomi. Data tersebut berasal dari beberapa sumber baik yang berkaitan dengan
struktur maupun proses, seperti: kepala sari, gametofit jantan, gametofit betina, bakal biji,
pembuahan, endosperma, kulit biji, apomiksis dan poliembrio. Pembagian utama Dikotil
dan Monokotil didasarkan pada satu sifat embrio (lembaga), tapi untuk taksa rendah
masih jarang digunakan.
3. Anatomi Dalam mendeterminasi, menunjukkan kecondongan evolusi atau kekerabatan
secara filogeni. Data anatomi ini banyak digunakan untuk mendeterminasi kayu-kayu
ekonomis. Beberapa contoh pemakaian data anatomi dalam taksonomi:
Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales diperkuat dengan tidak adanya
pembuluh tapis; sifat ini juga dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta.
Susunan sel pelindung stomata berbeda-beda dan mantap untuk marga atau di
atasnya.
Kerapatan stomata bisa membantu sampai jenis
Anatomi bunga; adanya bekas-bekas ikatan pembuluh meski bunga tereduksi,
sehingga orang dapat membuktikan adanya bekas-bekas mahkota pada Fagaceae,
sehingga memperkuat dugaan bahwa suku tersebut dan sebangsanya mempunyai
bunga yang tidak primitif.
4. Palinologi Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora. Serbuk sari menjadi
sumberr taksonomi yang penting. Variasi yang diperlihatkan serbuk sari antara lain
adalah jumlah dan letak alur dan lubang di permukaannya, bentuk ukiran eksin (lapisan
luar serbuk sari) serta bentuk umum dan ukurannya. Serbuk sari bisa khas untuk jenis,
marga atau suku.
5. Sitologi Sitologi adalah ilmu tentang seluk beluk sel. Meskipun istilah sitologi
menyangkut semua aspek sel, namun bila dikaitkan dengan taksonomi, pembahasan
difokuskan pada kromosom dan berbagai atributnya. Berbagai data kromosom yang
digunakan untuk tujuan taksonomi, yaitu: jumlah, ukuran dan bentuk, perilaku pada
waktu meiosis: diambil kariotipe (keadaan kromosom pada tingkat metaphase dalam
proses mitosis), meliputi ukuran panjang kromosom, letak sentromer, ada tidaknya satelit.
Ukuran kromosom mantap untuk jenis
Jumlah kromosom semua individu yang tergolong satu jenis itu umumnya sama, kecuali
dalam beberapa jenis tertentu.
Secara garis besar terdapat tiga macam jumlah kromosom:
Sama untuk seluruh anggota golongan, misalnya Pinus seluruh jenisnya mempunyai n
= 12
Kelipatan jumlah kromosom sehingga terjadi deret poliploidi pada anggota suatu
golongan tumbuhan, misalnya Taraxacum (Compositae): 2n = 16, 24, 32, 40, 48,. Dalam
deret ini 8 merupakan jumlah dasar.
Jumlah kromosom tidak beraturan disebut aneuploid, misalnya Brassica: n = 6, 7, 8, 9,
atau 10
6. Fisiologi Data-data fisiologi tidak dipakai secara langsung untuk keperluan bukti-bukti
taksonomi. Musim berbunga, keperluan cahaya, pola perkawinan, penyebaran geografis
penting untuk mempertegas perbedaan jenis-jenis tumbuhan.
7. Fitokimia - Penggolongan ganggang didasarkan pada pigmen dalam plastidanya serta
susunan kimia senyawa cadangan makanan.
Adanya kandungan morfin dalam Papaver
Cadangan pati, bukti penguat anggota Gramineae
Kristal kalsium oksalat (rapid): membantu dalam penyusunan klasifikasi
Rubiaceae, Liliaceae dan Compositae serta kekerabatan antara cactaceae dengan
anggota Centrosperma
8. Penyebaran geografis
Memegang peranan penting dalam menentukan apakah suatu kelompok populasi
perlu diperlakukan sebagai jenis tersendiri atau cukup sebagai sub spesies,
varietas atau forma.
Erat hubungannya dengan factor ekologi yang menentukan beberapa sifat biologi
Mempelajari asal usul, sejarah perkembangan dan evolusi takson
Dengan peta penyebaran, setiap jenis dapat diselidiki daerah paling banyak
jumlah jenis dan paling besar variasi ciri-cirinya yang dianggap sebagai pusat
keanekaragaman dan sering dianggap tempat asal evolusi takson itu.
2. Kunci Analisis
Bentuk ini merupakan yang paling umum dipakai dalam pustaka. Kunci analisis sering
disebut kunci dikotomi.
Berdasarkan cara penempatan bait-bait kunci analisi dibedakan dalam dua bentuk:
a. Bentuk Kunci Bertakik
Pada kunci determinasi bertakik penuntun-penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat
tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan. Kunci
bertakik ini efisien untuk bahan yang sedikit, tetapi apabila bahan (takson) yang digunakan
sangat banyak dapat dibayangakan bahwa terlalu banyak memakan tempat, oleh karena itu ada
alternatif kunci lain, yaitu kunci paralel. Contoh kunci bertakik :
1. a.Komposisi daun majemuk ………………………………….. 2
2. a. Menyirip ganda 1 …………………………S. macrophylla
b. Menyirip ganda 2 …………………………C. pulcherrima
1. b. Komposisi daun tunggal …………………………………… 3
3. a. Tata daun opposite …………………………… G. arborea
b.Tata daun alternate atau alternate distichous……… 4
4. a. Bag. bwh berwarna hijau ………….A.heterophyllus
b. Bag.bwh berwarna cokelat ………………..C. cainito
b. Bentuk Kunci Paralel
Berbeda dengan kunci bertakik, penuntun-penuntun kunci paralel yang sebait ditempatkan
secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap
penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti dan demikian seterusnya sehingga akhirnya
diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat
dibandingkan dengan kunci bertakik. Kunci ini lebih efisien untuk bahan takson yang banyak,
sehingga banyak digunakan dalam buku-buku yang berjudul Flora.Contohnya :
1. a. Komposisi daun majemuk ………………………………. 2
b. Komposisi daun tunggal ………………………………… 3
2. a. Menyirip ganda 1 ……………………….. S. macrophylla
b. Menyirip ganda 2 ………………………. C. pulcherrima
3. a. Tata daun opposite ……………………. G. arborea
b. Tata daun alternate atau alternate distichous…….. 4
4. a. Bag. bawah berwarna hijau…………. A.heterophyllus
b. Bag. Bawah berwarna cokelat ……… C. Cainito
3. Sinopsis
Sinopsis merupakan kesimpulan suatu sistem penggolongan yang disajikan secara tertulis.
Golongan-golongan yang diduga mempunyai kekerabatan yang erat dikelompokkan dan ciri
umum utama yang dipakai sebgai dasar pengelompokkan dicantumkan. Jadi walapun penyajikan
sinopsis itu kebanyakan menyerupai bentuk kunci bertakik, tetapi tujuan utama penyusunnya,
bukanlah dimaksudkan untuk medeterminasikan takson tumbuhan. Jadi sinopsis merupakan
bentuk kunci yang memperlihatkan gambaran sifat-sifat teknik yang umum atau secara
keseluruhan dalam membedakan golongan tumbuhan.
Saran-saran dalam penggunaan kunci determinasi:
1. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang ciri tumbuhan yang akan dideterminasi
(kalau ada lengkap vegetatif dan generatif)
2. Pilih kunci yang sesuai dengan materi tumbuhan dan daerah geografi di mana tumbuhan
tersebut diperoleh
3. Baca pengantar kunci tersebut dan semua singkatan atau hal-hal lain yang lebih rinci
4. Perhatikan pilihan yang ada secara hati-hati
5. Hendaknya semua istilah yang ada dipahami artinya. Gunakan glossary atau kamus
6. Bila spesimen tersebut tidak cocok dengan semua kunci dan semua pilihan layaknya tidak
kena, mungkin terjadi kesalahan, ulangi ke belakang.
7. Apabila kedua pilihannya mugkin, coba ikuti keduanya.
8. Konfirmasikan pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya.
9. Spesimen yang berhasil dideterminasi sebaiknya diverifikasi dengan ilustrasi atau specimen
herbarium yang ada.
Beberapa syarat kunci determinasi yang baik menurut Vogel (1989) antara lain:
1. Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan bila sangat
penting.
2. Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya.
Contoh : leaves opposites dan leaves either in whorls, bukan leaves opposites dan leaves
not opposites.
3. Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang
4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci
5. Mencantumkan nomor kuplet
6. Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas
Manfaat kunci determinasi adalah digunakan untuk menentukan makhluk hidup kedalam
kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan ciri. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk
menentukan kelompoknya adalah dengan menyusun ciri yang berlawanan. Pada setiap langkah
terdapat dua pilihan, dua ciri yang saling berlawanan, yang harus dipilih untuk menentukan
urutan identifikasi berikutnya.
Contoh identifikasi tanaman: Psidium guajava L.
Psidium guajava L. atau yang lebih dikenal dengan nama jambu biji atau jambu klutuk
merupakan tanaman tropis yang berasal dari Brazil, dan disebarkan ke Indonesia melalui
Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih
atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu biji dikenal mengandung banyak vitamin C.
Klasifikasi dari tanaman ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Jambu biji biasa ditanam di halaman dan ladang-ladang sampai pada ketinggian 1200 m
di atas permukaan laut sebagai tanaman buah-buahan. Tanaman perdu ini memiliki banyak
cabang dan ranting. Tingginya sekitar 12 m. Daunnya berbentuk bulat telur, kasar dan kusam.
Batangnya keras. Bunganya kecil-kecil, berwarna putih. Buahnya yang sudah masak berwarna
hijau kekuningan, sedangkan daging buahnya mengandung banyak biji. Ada juga yang tidak
berbiji (sukun).
Berikut ini adalah identifikasi tanaman tersebut:
1) Daun (Folium)
Daun dari Psidium guajava termasuk daun yang pada pangkal daunnya tidak bertoreh. Jenis
bangun daunnya adalah ovatus (bangun bulat telur) karena bentuk dari daun ini bulat menyerupai
telur. Selain itu ujung dan pangkal dari daun ini berbentuk membulat (rotundatus) karena pada
ujung daun tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan
semacam suatu busur. Tulang-tulang daunnya melengkung (cervinervis). Dan bentuk tepi
daunnya rata. Kemudian daging daunnya (intervenium) adalah herbaceous karena daun ini tipis
dan lunak. Sedangkan permukaan daunnya berkerut atau rugosus. Termasuk juga dalam daun
majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan, yaitu karena duduknya anak
daun pada ibu tangkai saling berhadapan.
2) Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan. Karena berfungsi untuk menopang seluruh tubuh tumbuhan tersebut. Batang dari
tanaman Psidium guajava jenisnya adalah batang berkayu atau lignosus yaitu karena batangnya
keras dan kuat. Permukaan dari batang ini memiliki bagian kulit yang mati. Batang jambu biji ini
juga memiliki arah tumbuh yang tegak lurus (erectus). Kemudian arah percabangannya disebut
monopodial karena batang pokoknya terlihat jelas, lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Cabang-cabang ini juga memiliki sifat sirung
pendek yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain daun biasanya
merupakan pendukung bunga dan daun. Cabang yang dapat menghasilkan alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil). Cabang-cabang
pada tanaman ini juga mempunyai arah tumbuh condong ke atas (patens) karena cabang dengan
batang pokok membentuk sudut kurang lebih 45°.
3) Akar (Radix)
Akar adalah bagian pokok ke-3 setelah batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus. Akar memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah.
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan.
d. Kadang-kadang sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan.
Psidium guajava memiliki sistem perakaran tunggang, dan jika akar lembaga tumbuh terus
akan menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar yang
berasal dari akar lembaga disebut dengan akar tunggang (radix primaria).
4) Bunga (Flos)
Bunga adalah bagian dari tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Pada
umumnya bunga memiliki sifat-sifat yang menarik sebagai berikut:
- Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya
- Warnanya - Baunya
- Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain
Menurut tempatnya pada tumbuhan, bunga dari Psidium guajava ini termasuk dalam
golongan flos lateralis atau flos axillaris yaitu bunga yang terletak pada bagian ketiak daun.
Bunga tersebut memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
1. Pedicellus (tangkai bunga) yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
2. Receptaculum (dasar bunga) yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian
bunga lainnya.
3. Corolla (mahkota bunga) yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam,
biasanya bagian ini merupakan warna bunga.
4. Stamen (benang sari)
5. Pistillum (putik), yang terdiri atas : stigma, stillus, dan ovarium
6. Kalyx (kelopak bunga) yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu masih kuncup merupakan selubungnya yang
menyelubungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Bunga ini termasuk bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus). Jumlah sepalae
pada bunga ini adalah 5. Corolla dan calyxnya bebas. Memiliki stamen yang banyak yang duduk
pada dasar bunga. Bunga ini termasuk bunga yang polisimetris. Tipe ovariumnya yaitu inferus.
5) Buah (Fruktus)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka
bakal buah akan tumbuh menjadi buah , dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan
tumbuh menjadi biji. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Dan bagian-bagian bunga yang tidak gugur,
melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah
itu sendiri, jika bukan merupakan suatu bagian buah yang penting. Misalnya saja pada buah
jambu biji ini, di bagian ujung buah masih dapat kita lihat kepala putiknya.
Buah jambu biji ini merupakan buah sejati tunggal karena buah sejati yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah saja. Dan buah ini juga berisi biji yang banyak. Buah ini termasuk
dalam golongan buah buni (bacca) yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, yaitu
lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang berdaging tebal, lunak, dan
sedikit berair. Biji-bijinya terdapat bebas dalam dalam bagian yang lunak itu.
Bab VI Penulisan (ejaan) nama-nama dan sebutan yang benar dan kelamin (gender)
nama-nama marga
1) Seksi I Penulisan (ejaan) nama dan sebutan yang benar, terdiri atas tiga pasal (73-75).
2) Seksi II Bab VI Jenis kelamin (gender) nama-nama marga.
3. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekitar