BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP
Oleh:
150210103053
Universitas Jember
2015
I. JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP
II. TUJUAN
1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop.
3. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.
Sejarah Mikroskop
Prinsip-prinsip Mikroskop
Macam-macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang tersusun dari 3 macam lensa, ialah lensa pengumpul
cahaya (lensa kondensor) dan 2 macam lensa cembung atau lensa pembesar
yang diletakkan di masing-masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa
pembesar itu adalah lensa okuler pada sisi ujung tabung yang berada di depan
titik pandang mata, dan lensa obyektif yang terletak pada ujung tabung
proximal(menjauhi dari titik pandang mata) (Muslim, 2003:49).
Dalam mikroskop cahaya, cahaya difokuskan pada spesimen oleh suatu
lensa pengumpul dari kaca; citra kemudian diperbesar oleh suatu lensa
objektif dan laensa okuler, untuk diproyeksikan ke mata, kamera digital,
kamera video digital, atau film fotografik (Campbell, 2010:D-1). Mekanisme
cara kerja mikroskop cahaya secara lengkap yang pertama adalah sinar
memasuki mikroskop dari sebuah sumber cahaya pada kaki mikroskop,
kemudian melintas biasanya sebuah filter biru, yang mnenyaring keluar sinar
dengan gelombang yang panjang, yang meninggalkan sinar dengan
gelombang sinar lebih pendek sehnigga dapat memperbaiki resolusi. Sinar
kemudian lewat melalui sebuah kondensor, yang mengumpulkan berkas sinar
sebelum melintas melewati spesimen. Diafragma mengontrol jumlah sinar
yang melintas melewati spesimen dan masuk ke dalam lensa objektif. Makin
tinggi pembesaran lensa yang digunakan, makin besar jumlah sinar yang
dibutuhkan untuk melihat spesimen dengan jelas. Lensa objektif membesarkan
citra sebelum sinar melintas melalui tabung mikroskop menuju ke lensa okuler
pada ujung atas tabung. Sdelanjutnya ke mata. Lensa okuler lebih lanjut
membesarkan citra yang sudah dibesarkan oleh lensa okuler.
Mekanisme pemfokusan menggunakan dua buah tombol, yaitu pemutar
kasar (coarse adjustment), yang merubah jarak anatara lensa objektif dan
spesimen secara, dan tombol pemutar halus (fine adjustment), yang mengubah
jarak antara spesimen dengan lensa objektifsecra oerlahan-lahan. Pemutar hlus
ini berfungsi memfokuskan bayangan secara tajam (Ibrahim, 2007:99).
Nilai perbesaran dari mikroskop cahaya di dapat dari kombinasi
kemampuan perbesaran lensa okuler dengan lensa obyektif. Misalnya suatu
tabung mikroskop memiliki lensa okuler dengan kemampuan perbesaran 10 x
dan lensa obyektif dengan kemampuan perbesaran 40 x. Maka hasil perbesarn
akhir kedua lensa itu adalah 10 x 40 = 400 x perbesaran (Ibrahim, 2007:50)
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop yang mempergunakan tembakan
gelombang elektron sebagai sumber iluminasi untuk mendapatkan manfaat
besarnya daya pisah atau daya resolusi bayangan benda yang sangat kecil
dengan memperkecil panjang gelombang yang sangat pendek (Muslim,
2003:52)
Dalam mikroskop elektron, seberkas elektron (bagian atas mikroskop)
digunakan sebagai pengganti cahaya, dan elektromagnet digunakan sebagai
pengganti lensa dari kaca. Berkas elektron difokuskan pada spesimen oleh
lensa pengumpul;citra diperbesar oleh lensa objektif dan lensa proyektor
untuk diproyeksikan pada detektor digital, layar fluoresen, atau film fotografik
(Campbell, 2010:D-1).
Mikroskop SEM (Scanning Electron Microscope), mikroskop
elektron yanh ditujukan untuk melihat permukaan 3 dimensi benda yang kecil
(permukaan 3 dimensi sel, atau permukaan struktur sub-seluler seperti organel
dan kromosom yang diisolasi). Cara kerja mikroskop SEM berbeda dengan
mikroskop TEM yang berbeda adalah bahwa sumber yang dipancarkan dari
pistol elektron difokuskan secara intens pada permukaan preparat dengan
bantuan sistem lensa magnetik yang menyerupai lensa kondensor pada TEM.
Spot elektron yang terfokus bergerak bolak-balik ke permukaan preparat.
Gerakan scanning tersebut disempurnakan oleh deflektor, ialah piring
bermuatan diantara lensa kondensor dengan preparat. Mikroskop SEM dewasa
ini dilengkapi dengan tabung tv yang menghasilkan bayangan benda tampak
pada layar tv. Dibandingkan dengan mikroskop elektron transmisi daya
resolusi mikroskop SEM kurang tinggi dibanding daya resolusi pada
mikroskop TEM. (Choirul Muslim, 2003:49)
Mikroskop TEM (Transmission Electron Microscope), ialah
mikroskop elektron dimana gelombang elektron ditransmisikan melalui
preparat. Mekanisme garis besar kerja mikroskop elektron transmisi amat
menyerupai cara kerja mikroskop cahaya yang dibalik. Mikroskop TEM
berfungsi untuk melihat benda irisan berukuran ultra mikro, sehingga isi sel
terlihat sangat detil. Perbesaran yang dicapai berkisar antara beberapa ribu kali
sampai 300 ribu kali, tergantung pada aplikasi yang diterapkan (Muslim,
2003:52-53)
Pembuatan preparat untuk mikroskop cahaya
Fiksasi, ialah usaha menghentikan kegiatan sel tanpa merusak isi sel
yang bertujuan untuk pengawetan dan menambah kejernian
pengamatan. Yang busa dipergunakan sebagai fiksatif adalah alkohol
daqn asam asetat yang bertindak sebagai koagulan.
Pengirisan, bertujuan untuk memperoleh irisan yang tipis dan
transparan agar terlihat dengan kemih di bawah mikroskop. Untuk
keperluan ini, preparat dipindahkan dari medium fiksatif alkohol ke
aseton agar mengalami dehidrasi. Setelah itu, preparat dicelupkan
dalam blok parafin atau plastik. Blok itu kemudian di iris tipis dengan
pisau mikrotom sehingga didapatkan preparat dengan ketebalan 10 µm
atau kurang.
Oles tipis. Beberapa preparat tidak harus di iris. Misalnya sel-sel darah.
Untuk preparat demikian cukup dioleskan dan dilengketkan di atas
gelas benda kemudian diberi pewarnaan .
Pewarnaan ialah pemberian warna pada sel atau komponen subseluler
agar lebih memberikan warna kontras pada pengamatan (Muslim,
2003:54)
Pembuatan preparat untuk mikroskop elektron
Fiksasi. Untuk menghasilkan preparat yang tipis mula-mula jaringan
difiksasi dengan menempatkan jaringan dalam medium osmium
tetroksida, formaldehida atau gluteraldehida. Senyawa itu digunakan
baik tunggal atau berkombinasi.
Dehidrasi, ialah upaya mengeluarkan air dari bahan preparat dengan
cara memindahkannya dalam medium aseton secara bertahap.
Pencelupan dalam medium plastik.
Pengirisan dengan mikrotom gelas atau intan.
Pewarnaan, dengan menggunakan garam logam berat antara lain
osmium tetroksida, uranil asetat, dan timbal sitrat (Muslim, 2003:54-
55)
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1 Alat dan bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
4.2 Cara Kerja
1. Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
a. Letakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan tutuplah
perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu amati preparat dengan
menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah.
b. Bandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati, (Letak
bayangan sama/terbalik? Apakah bayangan tersebut merupakan
bayangan cermin?) gambarlah bayangan tersebut.
c. Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke
kanan (Ke arah manakah bayangan bergeser? Dan ke manakah
bayangannya jika preparat digeser ke belakang?)
2. Mengukur luas bidang pandang
a. Letakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah
perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu amati preparat dengan
menggunakan perbesaran lensa objektif lemah.
b. Perhatikan bahwa di bagian samping kiri dan di belakang meja
preparat terdapat skala yang menentukan dua sumbu.
c. Amati lewat okuler dimana letak huruf “d” atau “b”, kemudian
geserlah ke arah kanan sampai batas terakhir huruf terlihat. Tandai
pada angka berapa letak titik dengan melihat angka pada skala.
d. Selanjutnya geserlah ke arah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh
bagian kanan.
e. Hitunglah luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara
kedua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus :
𝑳 = 𝝅𝒓𝟐
Keterangan :
L= Luas bidang pandang
π= 3.14
r= Jari-jari
V. HASIL PENGAMATAN
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
diameter = 110-102= 8 mm
jari-jari = ½ . 8 = 4 mm
L = π . r12
= 3,14 x 42
= 3,14 x 16
= 50,24 mm2
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
VI. PEMBAHASAN
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
a. Komponen-komponen Mikroskop dan Cara Penggunaannya
7.2 Saran
University press
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB
9 LAMPIRAN