Anda di halaman 1dari 25

MIND MAPPING

PRAKTIKUM I : PENGENALAN DAN


PENGGUNAAN MIKROSKOP

Jika lembaran Mind Mapping


kurang dapat ditambahkan kertas
HVS sendiri dengan ditempel
disamping.
1 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
PENGENALAN DAN
1 PENGGUNAAN MIKROSKOP
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan


fungsinya
2. Mahasiswa dapat Memahami sistem kerja mikroskop sehingga
mampu mempraktekkan penggunaan dan pemeliharaan mikroskop
dengan baik dan benar

DASAR TEORI

I. SEJARAH MIKROSKOP
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada
kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop
(bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).
Hal ini membantu
memecahkan persoalan
manusia tentang organisme
yang berukuran kecil. Untuk
mengetahui mikroskop maka
perlu diketahui komponen
mikroskop, macam Gbr 1. Hans Janssen dan Zacharias
Janssen
mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.

2 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop
pertama kali adalah 2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan
Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun 1590.

Temuan mikroskop saat


itu mendorong ilmuan lain,
seperti Galileo Galilei (Italia),
untuk membuat alat yang sama.
Galileo menyelesaikan
pembuatan mikroskop pada
Gbr 2. Mikroskop Zacharias
Janssen tahun 1609, dan mikroskop
yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo.
Salah satu penemu sejarah
mikrobiologi dengan mikroskop
adalah Antonie Van Leeuwenhock
(1632-1723) tahun 1675 antonie
membuat mikroskop dengan kualitas
lensa yang cukup baik, dengan
menumpuk lebih banyak lensa
sehingga dia bisa mengamati
mikroorganisme yang terdapat pada
Gbr 3. Antonie Van Leeuwenhock
air hujan yang menggenang dan air
jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi.
Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’.

3 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
II. PRINSIP KERJA
Pada dasarnya mikroskop mempunyai dua buah lensa.
Lensa obyektif yang terletak dekat dengan obyek yang akan
diamati dan lensa okuler yang terletak di dekat mata kita.

Gbr 4. Bagian-bagian dari mikroskop


secara umum

Obyek utama diperbesar oleh lensa obyektif, bayangan


yang dihasilkan diubah pada lensa okuler. Perbesaran total
merupakan hasil perkalian perbesaran lensa objektif dan lensa
okuler (Tabel 1). Lensa okuler pada mikroskop biasanya sebesar
10 x, sedangkan perbesaran lensa objektif bervariasi yaitu 4x,
10x dan 40x. Lensa obyektif yang rendah perbesarannya
digunakan untuk pengamatan awal, melokalisir obyek yang
diinginkan, untuk selanjutnya dipindahkan ke perbesaran yang
lebih tinggi. Perbesaran 40x biasanya dipakai untuk pengamatan
mikrobia yang lebih besar, misalnya jamur sedangkan

4 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
perbesaran 100x digunakan untuk bakteri. Untuk perbesaran
yang tinggi dibantu dengan minyak imersi.

Tabel 1. Perbesaran total mikroskop biasa

Daya pisah adalah kemampuan suatu obyektif untuk


memisahkan dua buah titik yang sangat berdekatan di dalam
struktur pada obyek. Daya pisah ini ditentukan oleh panjang
gelombang sinar dan apertur numerik (numerical aperture, NA)
lensa. Namun demikian karena panjang gelombang sinar
biasanya tidak berubah, maka resolusi dari obyek merupakan
fungsi NA. Semakin besar NA, semakin kecil resolusi obyek atau
obyek yang dapat dilihat jelas secara terpisah semakin kecil.
Satu faktor sebagai tambahan untuk lensa yang
mempengaruhi NA adalah medium yang dilewati sinar.
Sepanjang obyek dipisahkan dengan udara, maka NA dapat
mencapai lebih dari 1,0. Untuk mencapai NA lebih besar lagi,
digunakan cairan yang memilik indeks refraksi lebih besar dari
udara, misalnya minyak immersi (indeks refraksi 1,5).

5 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
Gbr 5. Refraksi cahaya setelah penambahan minyak emersi

Pada gambar 5, terlihat gambaran refraksi cahaya setelah


penambahan minyak emersi. Dengan penambahan minyak
immersi diantara gelas benda dan obyektif, maka sebagian besar
pancaran cahaya dapat masuk ke lensa objektif. Sedangkan jika
tanpa minyak immersi, maka pancaran cahaya dibiaskan
sehingga tidak semuanya masuk ke lensa objektif.

III. JENIS MIKROSKOP


Sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, mikroskop
juga mengalami perkembangan yang amat pesat dan saat ini
selain mikroskop yang mampu memperbesar objek pengamatan
sampai ribuan kali, para ahli berhasil menciptakan mikroskop
elektron, yang mampu memperbesar objek pengamatan menjadi
ratusan ribu kali. Berdasarkan perkembangan fisika dan
elektronika, mikroskop dibagi dalam dua kelompok besar,

6 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Sedangkan
Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo), berikut adalah penjelasan dari jenis
mikroskop yang sering digunakan dalam pengamatan.
a. MIkroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa
objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor
berperan untukmenerangi objek dan lensa-lensa mikroskop
lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh
daya pisah maksimal.

A B
Gbr 6. Mikroskop monokuler (A) dan mikroskop binokuler (B)

7 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
b. MIkroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100
ribu kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop
elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi
(TEM).
c. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya
bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman
lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati.

8 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
B

Gbr 7. Mikroskop SEM


A (A) ; Prinsip kerja mikroskop
C elektron (B) ;
Gambar hasil pengamatan dengan SEM (C)

Gbr 8. Mikroskop stereo

9 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini berupa


Mikroskop dan slide/preparat.

CARA KERJA

1. Mengenal bagian-bagian mikroskop


Pada umumnya mikroskop mempunyai bagian mekanik dan
bagian optik.
Bagian mekanik terdiri atas :
1. Kaki, bentuk seperti huruf V
2. Tangkai yang menghubungkan kaki meja sediaan dan
tubus, merupakan bagian mikroskop yang boleh
dipegang pada waktu mengangkat mikroskop
3. Tubus, merupakan penghubung lensa okuler dengan
lensa objektif
4. Pengatur kasar (makrometer) untuk menggerakkan
tubus ke atas dan ke bawah
5. Pengatur halus (mikrometer) untuk menggerakkan
tubus ke atas dan kebawah sepanjang 0,1 mm untuk
satu putaran lengkap
6. Pengatur kondensor untuk menggerakkan kondensor
ke atas dan ke bawah
7. Pengatur diafragma untuk dapat membuka dan
menutup diafragma

10 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
8. Meja sediaan untuk meletakkan preparat/sediaan
9. Penjepit sediaan untuk menjepit kaca preparat/sediaan
10. Revolver, tempat lensa objektif melekat dan dapat
diputar ke kiri dan ke kanan
Bagian optik terdiri atas
1. Lensa okuler, terletak dekat mata dan berada di ujung
atas tubus. Pada mikroskop cahaya monokuler lensa
okulernya hanya satu, sedangkan pada binokuler lensa
okulernya ada dua.
2. Lensa objektif, terletak dekat sediaan dan ditempatkan
pada revolver dengan cara menempatkan pada ukuran
yang tersedia.
3. Kondensor dan iris diafragma, untuk pengaturan
cahaya masuk ke dalam mikroskop
4. Cermin, untuk pengaturan pemantulan cahaya. Ada
dua sisi cermin, satu sisi rata dan lainnya cekung.
2. Mengeluarkan mikroskop dari kotak
Bukalah pintu kotak mikroskop, kemudian keluarkan
mikroskop secara hati-hati. Cara mengangkat mikroskop ialah
dengan memegang tangkai mikroskop dengan tangan kanan
dan menahan kaki mikroskop dengan tangan kiri.
3. Memeriksa dan membersihkan mikroskop
Bersihkanlah bagian mekanik mikroskop dengan kain bersih,
sedangkan bagian optiknya hanya dengan kertas lensa
khusus.

11 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
4. Mempersiapkan mikroskop dan mengatur cahaya
Pertama-tama naikkanlah tubus ke atas dengan memutar
pengatur kasar ke arah kita, kemudian barulah saudara
menaikkan kondensor ke atas hingga maksimal, dengan cara
memutar pengaturnya. Setelah itu bukalah iris diafragma
selebar-lebarnya. Bila antara lensa okuler, lensa objektif dan
pantulan cahaya telah berada dalam satu garis vertikal, maka
saudara akan melihat cahaya apabila dilihat dari lensa okuler.
5. Memasang slide/preparat dan mengamatinya lewat lensa okuler
Setelah memperoleh cahaya yang paling baik, letakkanlah
slide di atas meja sediaan dan jepitlah agar tidak jatuh.
Pergunakanlah lensa objektif lemah (10x) terlebih dahulu,
kemudian naik-turunkanlah tubus secara perlahan-lahan
dengan cara memutar pengatur kasar. Setelah memperoleh
gambar, perjelaslah dengan memutar pengatur halus.
6. Menggunakan perbesaran yang lebih tinggi
Dengan menggunakan lensa okuler 10x dan lensa objektif 10x,
saudara dapat melihat daerah yang sangat luas dengan
perbesaran 100x (10 x 10). Bila saudara akan mempelajari
secara terperinci, maka gantilah lensa objektif dari 10x
menjadi 45x sehingga memperoleh perbesaran 450x (45x10).
Demikian seterusnya bila saudara akan mempelahari struktur
secara lebih terperinci lagi, gunakahlah lensa objektif 100x
sehingga memperoleh perbesaran 1000x (100x10). Dalam
mempergunakan lensa objektif 100x, saudara terlebih dahulu

12 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
meneteskan 1-2 tetes minyek emersi di atas preparat, setelah
itu barulah lensa objektif diganti dari 45x ke 100x. Setelah
selesai menggunakan lensa objektif 100x, bersihkanlah segera
dengan xylol.
7. Mengakhiri pemeriksaan dan memasukkan mikroskop ke
dalam kotak
Setelah selesai mempelajari semua preparat yang ditugaskan,
perhatikanlah kondisi dan kebersihan mikroskop. Bersihkah
badan mikroskop dengan kain, kemudian perhatikan hal-hal
ini :
- Tegakkan kembali tangkai mikroskop sehingga meja
preparat kembali ke posisi semula
- Kondensor diturunkan hingga maksimal
- Putarlah revolver sehingga lensa objektif 10x berada dalam
posisi vertikal
- Turunkan tubus sehingga lensa objektif masuk ke dalam
meja preparat
- Pegang tangkai mikroskop dengan tangan kanan dan kaki
mikroskop dengan tangan kiri, masukkan secara hati-hati
ke dalam kotak mikroskop
- Periksa kembali, apakah ada bagian-bagian mikroskop
yang tertinggal

13 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
PERTANYAAN PRAKTIKUM

Kerjakan pada lembar jawaban di bawah ini sebagai prasyarat


mengikuti praktikum.

1. Apa yang anda ketahui tentang micrometer dan metode


kalibrasi pada mikroskop, Jelaskan !
2. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mendapatkan perbesaran 1000x (the highest magnification)
dengan jelas?
3. Apabila pengamatan menggunakan mikroskop telah selesai
apa saja perlakuan yang harus diperhatikan ketika
mengembalikan mikroskop ke ruang mikroskop?
4. Apa saja yang dilakukan untuk pemeliharaan mikroskop?
5. Mengapa minyak imersi diperlukan pada pengamatan
perbesaran 1000x?

14 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LEMBAR JAWABAN MAHASISWA

15 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LEMBAR JAWABAN MAHASISWA

16 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

17 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

18 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

19 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

20 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

21 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

22 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

23 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

24 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

25 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K

Anda mungkin juga menyukai