DASAR TEORI
I. SEJARAH MIKROSKOP
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada
kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop
(bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).
Hal ini membantu
memecahkan persoalan
manusia tentang organisme
yang berukuran kecil. Untuk
mengetahui mikroskop maka
perlu diketahui komponen
mikroskop, macam Gbr 1. Hans Janssen dan Zacharias
Janssen
mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.
2 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop
pertama kali adalah 2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan
Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun 1590.
3 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
II. PRINSIP KERJA
Pada dasarnya mikroskop mempunyai dua buah lensa.
Lensa obyektif yang terletak dekat dengan obyek yang akan
diamati dan lensa okuler yang terletak di dekat mata kita.
4 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
perbesaran 100x digunakan untuk bakteri. Untuk perbesaran
yang tinggi dibantu dengan minyak imersi.
5 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
Gbr 5. Refraksi cahaya setelah penambahan minyak emersi
6 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Sedangkan
Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo), berikut adalah penjelasan dari jenis
mikroskop yang sering digunakan dalam pengamatan.
a. MIkroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa
objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor
berperan untukmenerangi objek dan lensa-lensa mikroskop
lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh
daya pisah maksimal.
A B
Gbr 6. Mikroskop monokuler (A) dan mikroskop binokuler (B)
7 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
b. MIkroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100
ribu kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop
elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi
(TEM).
c. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya
bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman
lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
8 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
B
9 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
ALAT DAN BAHAN
CARA KERJA
10 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
8. Meja sediaan untuk meletakkan preparat/sediaan
9. Penjepit sediaan untuk menjepit kaca preparat/sediaan
10. Revolver, tempat lensa objektif melekat dan dapat
diputar ke kiri dan ke kanan
Bagian optik terdiri atas
1. Lensa okuler, terletak dekat mata dan berada di ujung
atas tubus. Pada mikroskop cahaya monokuler lensa
okulernya hanya satu, sedangkan pada binokuler lensa
okulernya ada dua.
2. Lensa objektif, terletak dekat sediaan dan ditempatkan
pada revolver dengan cara menempatkan pada ukuran
yang tersedia.
3. Kondensor dan iris diafragma, untuk pengaturan
cahaya masuk ke dalam mikroskop
4. Cermin, untuk pengaturan pemantulan cahaya. Ada
dua sisi cermin, satu sisi rata dan lainnya cekung.
2. Mengeluarkan mikroskop dari kotak
Bukalah pintu kotak mikroskop, kemudian keluarkan
mikroskop secara hati-hati. Cara mengangkat mikroskop ialah
dengan memegang tangkai mikroskop dengan tangan kanan
dan menahan kaki mikroskop dengan tangan kiri.
3. Memeriksa dan membersihkan mikroskop
Bersihkanlah bagian mekanik mikroskop dengan kain bersih,
sedangkan bagian optiknya hanya dengan kertas lensa
khusus.
11 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
4. Mempersiapkan mikroskop dan mengatur cahaya
Pertama-tama naikkanlah tubus ke atas dengan memutar
pengatur kasar ke arah kita, kemudian barulah saudara
menaikkan kondensor ke atas hingga maksimal, dengan cara
memutar pengaturnya. Setelah itu bukalah iris diafragma
selebar-lebarnya. Bila antara lensa okuler, lensa objektif dan
pantulan cahaya telah berada dalam satu garis vertikal, maka
saudara akan melihat cahaya apabila dilihat dari lensa okuler.
5. Memasang slide/preparat dan mengamatinya lewat lensa okuler
Setelah memperoleh cahaya yang paling baik, letakkanlah
slide di atas meja sediaan dan jepitlah agar tidak jatuh.
Pergunakanlah lensa objektif lemah (10x) terlebih dahulu,
kemudian naik-turunkanlah tubus secara perlahan-lahan
dengan cara memutar pengatur kasar. Setelah memperoleh
gambar, perjelaslah dengan memutar pengatur halus.
6. Menggunakan perbesaran yang lebih tinggi
Dengan menggunakan lensa okuler 10x dan lensa objektif 10x,
saudara dapat melihat daerah yang sangat luas dengan
perbesaran 100x (10 x 10). Bila saudara akan mempelajari
secara terperinci, maka gantilah lensa objektif dari 10x
menjadi 45x sehingga memperoleh perbesaran 450x (45x10).
Demikian seterusnya bila saudara akan mempelahari struktur
secara lebih terperinci lagi, gunakahlah lensa objektif 100x
sehingga memperoleh perbesaran 1000x (100x10). Dalam
mempergunakan lensa objektif 100x, saudara terlebih dahulu
12 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
meneteskan 1-2 tetes minyek emersi di atas preparat, setelah
itu barulah lensa objektif diganti dari 45x ke 100x. Setelah
selesai menggunakan lensa objektif 100x, bersihkanlah segera
dengan xylol.
7. Mengakhiri pemeriksaan dan memasukkan mikroskop ke
dalam kotak
Setelah selesai mempelajari semua preparat yang ditugaskan,
perhatikanlah kondisi dan kebersihan mikroskop. Bersihkah
badan mikroskop dengan kain, kemudian perhatikan hal-hal
ini :
- Tegakkan kembali tangkai mikroskop sehingga meja
preparat kembali ke posisi semula
- Kondensor diturunkan hingga maksimal
- Putarlah revolver sehingga lensa objektif 10x berada dalam
posisi vertikal
- Turunkan tubus sehingga lensa objektif masuk ke dalam
meja preparat
- Pegang tangkai mikroskop dengan tangan kanan dan kaki
mikroskop dengan tangan kiri, masukkan secara hati-hati
ke dalam kotak mikroskop
- Periksa kembali, apakah ada bagian-bagian mikroskop
yang tertinggal
13 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
PERTANYAAN PRAKTIKUM
14 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LEMBAR JAWABAN MAHASISWA
15 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LEMBAR JAWABAN MAHASISWA
16 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
17 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
18 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
19 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
20 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
21 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
22 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
23 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
24 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
25 |P a n d u a n P r a k t i k u m B I O M E D I K