Anda di halaman 1dari 16

MIND MAPPING

PRAKTIKUM III : PEMBELAHAN SEL

Jika lembaran Mind Mapping


kurang dapat ditambahkan kertas
HVS sendiri dengan ditempel
disamping.

50 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
3 PEMBELAHAN SEL
TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa mampu mengamati dan menjelaskan tahapan


siklus sel, terutama tahapan pembelahan mitosis.

DASAR TEORI

Setiap organisme tumbuh dan berkembang karena sel-sel


dalam tubuhnya terus menerus bertambah. Pembelahan sel
setiap organisme akan diikuti dengan pembagian komponen
(organel) sel tersebut ke anak sel. Ada 3 macam pembelahan sel,
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis. Masing-masing pembelahan
sel tersebut dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah
sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah
kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak
langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara
mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Siklus sel
adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan
tertentu yang dimulai dari pembelahan sel hingga pembelahan
sel dalam pembentukkan sel anakkan. Tahapan-tahapan (fase-
fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis meliputi: interfase,
profase, metafase, anafase, dan telofase.

51 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat
meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang
sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses
pembelahan secara mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh
yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup
bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel
dan mempertahankan dari kepunahan dan bertujuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti secara berturut-turut.

Gbr 1. Tahapan Mitosis

Tahapan-tahapan mitosis diantaranya dapat diuraikan


sebagai berikut :
1. Interfase
Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk
fase yang berlangsung lama karena pada tahap ini berlangsung

52 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
fungsi metabolisme serta pembentukan dan sintesis DNA. Maka
sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase
merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel
bekerja dengan sangat berat. Interfase dibedakan lagi menjadi
tiga fase, yaitu fase G1, S, dan G2.
2. Profase
Pada fase profase, terjadi pemadatan (kondensasi) dan
penebalan kromosom. Kromosom menjadi memendek dan
menjadi tebal, bentuknya memanjang dan letaknya secara
random di tengah-tengah sel, terlihat menjadi dua untai
kromatid yang letaknya sangat berdekatan dan dihubungkan
oleh sebuah sentromer. Mendekati akhir profase, nukleolus dan
membran nukleus menghilang dan terbentuk benang-benang
spindel.
3. Metafase
Pada fase ini, setiap individu kromosom yang telah menjadi
dua kromatid bergerak menuju bidang equator. Benang-benang
gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom. Terjadi
kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini. Sehingga
kromosom terlihat lebih pendek dan tebal dibandingkan pada
fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat sejajar di tengah-
tengah equator. Sehingga sangat baik dilakukan analisis
kariotipe pada fase ini. Analisis kariotipe dapat dimanfaatkan
untuk : 1) analisis taksonomi yang berhubungan dengan
klasifikasi mahluk hidup. 2) analisis galur substitusi dari

53 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
monosomik atau polisomik, dan 3) untuk studi reorganisasi
kromosomal.
4. Anafase
Fase ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap-
tiap pasang kromosom berpisah, masing-masing kromatid
bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Pemisahan ini
dimulai dari membelahnya sentromer. Sentromer yang telah
membelah kemudian ditarik oleh benang gelendong ke kutub
yang berlawanan bersama dengan kromatidnya. Pergerakan
kromosom ke kutub diikuti pula oleh bergeraknya organel-
organel dan bahan sel lainnya. Ciri khusus yang terlihat pada
saat anafase adalah kromosom terlihat seperti huruf V atau J
dengan ujung yang bersentromer mengarah ke arah kutub. Pada
saat ini, jumlah kromosom menjadi dua kali lipat lebih banyak.
5. Telofase
Pada fase ini, membran nukleus terbentuk kembali,
kromosom mulai mengendur dan nukleolus terlihat kembali. Sel
membelah menjadi dua yang diikuti oleh terbentuknya dinding
sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama,
retikulum endoplasma, atau bahan baru yang lainnya.
Pembelahan ini juga membagi sitoplasma menjadi dua. Pada
akhir dari fase ini, terbentuk dua sel anakan yang identik dan
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit
sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses
yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini

54 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan
akar bawang merah (Allium cepa) merupakan jaringan yang
mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis.

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada praktikum ini :

1. Mikroskop
2. Lampu spirtus
3. Kaca Objek (Objek glass)
4. Cutter
5. Korek
6. Kaca arloji
7. Penjepit Kayu
8. Tisu
9. Kamera untuk memfoto hasil pengamatan

Bahan yang digunakan :


1. Akar bawang
2. Asam Asetat 1 M
3. Larutan acetocarmine

55 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
CARA KERJA

1. Kira-kira 3-4 hari sebelum praktikum dilaksanakan, umbi


bawang Bombay disimpan di atas kemasan air mineral
bekas yang berisi air.
2. Ujung akar yang panjangnya 3-4 cm dipotong dan
diletakkan segera pada kaca arloji yang berisikan asam
asetat 1 M selama 30 menit.
3. Kemudian larutan asam asetat diganti dengan
acetocarmine dan dipanaskan di atas nyala lampu spirtus
sampai mencapai suhu kira-kira 600C (jaga jangan sampai
mendidih)
4. Setelah itu pindahkan potongan ujung akar tersebut ke
atas kaca objek yang telah di tetesi acetocarmine
5. Potong-potong ujung akar dengan silet atau pisau
6. Tutup sediaan dengan kaca penutup
7. Balikan dan pegang di antara ibu jari dan telunjuk,
kemudian tekan sambil sedikit di dorong (squash)
8. Periksa sediaan tersebut dengan mikroskop dengan
perbesaran lemah (10 x 10)
9. Lanjutkan perbesaran dengan pengamatan dengan
perbesaran kuat.
10. Amati hasilnya.

56 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
PERTANYAAN PRAKTIKUM

Kerjakan Pertanyaan Praktikum di bawah ini di lembar terakhir


laporan praktikum.

1. Gambarkan dan tentukan tahapan-tahapan mitosis yang


dapat saudara amati!
2. Pada umumnya, fase yang saudara amati ada dalam fase
mana?
3. Jelaskan pada laporan praktikum anda, apa yang terjadi
pada tahapan mitosis?
4. Apa yang membedakan pembelahan mitosis pada sel
tumbuhan dan sel hewan?
5. Mengapa ujung akar bawang digunakan untuk mempelajari
mitosis?

57 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

58 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

59 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

60 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

61 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

62 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

63 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

64 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA

65 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K

Anda mungkin juga menyukai