50 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
3 PEMBELAHAN SEL
TUJUAN PRAKTIKUM
DASAR TEORI
51 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat
meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang
sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses
pembelahan secara mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh
yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup
bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel
dan mempertahankan dari kepunahan dan bertujuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti secara berturut-turut.
52 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
fungsi metabolisme serta pembentukan dan sintesis DNA. Maka
sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase
merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel
bekerja dengan sangat berat. Interfase dibedakan lagi menjadi
tiga fase, yaitu fase G1, S, dan G2.
2. Profase
Pada fase profase, terjadi pemadatan (kondensasi) dan
penebalan kromosom. Kromosom menjadi memendek dan
menjadi tebal, bentuknya memanjang dan letaknya secara
random di tengah-tengah sel, terlihat menjadi dua untai
kromatid yang letaknya sangat berdekatan dan dihubungkan
oleh sebuah sentromer. Mendekati akhir profase, nukleolus dan
membran nukleus menghilang dan terbentuk benang-benang
spindel.
3. Metafase
Pada fase ini, setiap individu kromosom yang telah menjadi
dua kromatid bergerak menuju bidang equator. Benang-benang
gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom. Terjadi
kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini. Sehingga
kromosom terlihat lebih pendek dan tebal dibandingkan pada
fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat sejajar di tengah-
tengah equator. Sehingga sangat baik dilakukan analisis
kariotipe pada fase ini. Analisis kariotipe dapat dimanfaatkan
untuk : 1) analisis taksonomi yang berhubungan dengan
klasifikasi mahluk hidup. 2) analisis galur substitusi dari
53 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
monosomik atau polisomik, dan 3) untuk studi reorganisasi
kromosomal.
4. Anafase
Fase ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap-
tiap pasang kromosom berpisah, masing-masing kromatid
bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Pemisahan ini
dimulai dari membelahnya sentromer. Sentromer yang telah
membelah kemudian ditarik oleh benang gelendong ke kutub
yang berlawanan bersama dengan kromatidnya. Pergerakan
kromosom ke kutub diikuti pula oleh bergeraknya organel-
organel dan bahan sel lainnya. Ciri khusus yang terlihat pada
saat anafase adalah kromosom terlihat seperti huruf V atau J
dengan ujung yang bersentromer mengarah ke arah kutub. Pada
saat ini, jumlah kromosom menjadi dua kali lipat lebih banyak.
5. Telofase
Pada fase ini, membran nukleus terbentuk kembali,
kromosom mulai mengendur dan nukleolus terlihat kembali. Sel
membelah menjadi dua yang diikuti oleh terbentuknya dinding
sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama,
retikulum endoplasma, atau bahan baru yang lainnya.
Pembelahan ini juga membagi sitoplasma menjadi dua. Pada
akhir dari fase ini, terbentuk dua sel anakan yang identik dan
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit
sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses
yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini
54 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan
akar bawang merah (Allium cepa) merupakan jaringan yang
mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis.
1. Mikroskop
2. Lampu spirtus
3. Kaca Objek (Objek glass)
4. Cutter
5. Korek
6. Kaca arloji
7. Penjepit Kayu
8. Tisu
9. Kamera untuk memfoto hasil pengamatan
55 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
CARA KERJA
56 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
PERTANYAAN PRAKTIKUM
57 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
58 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
59 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
60 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
61 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
62 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
63 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
64 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K
LAPORAN PRAKTIKUM MAHASISWA
65 | P r a k t i k u m B I O L O G I M E D I K