Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI

BASIC LIGHT MICROSCOPE USE,


HISTOTECHNIQUE AND CELLS

Dosen pengampu: dr. Des Suryani M Biomed dan dr. Rini Syahrini Sp.PA

Disusun Oleh:
ARIF SATRIA SUSILO TARIGAN
2208260076 (A1)
KELOMPOK 2

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
1. MIKROSKOPI ORGANEL DAN SEL

TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan mahir menggunakan mikroskop
cahaya, mampu melihat serta menyebutkan bagian-bagian sel dan organel sel, mampu
melakukan menginterpretasi sediaan histologi berdasarkan ciri-ciri sel dan organel sel yang
tampak dengan pewarnaan hematoxylin-eosin (HE), dan menjelaskan fase siklus sel dalam
sediaan kultur leukosit

LANDASAN TEORI

MIKROSKOP

Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat kehidupan sel yang kecil. Pada mikroskop ca
haya gabungan, terdiri dari dua atau lebih set lensa yang membelokkan cahaya yang datang u
ntuk membentuk gambaran lebih besar dari sel atau spesimen lain yang ingin dilihat. Akan m
embantu jika bagian-bagian sel dibedakan dengan warna atau densitas dari lingkungannya.

Untuk mendapatkan citra yang baik dari sediaan histologi, bagian-bagian, cara kerja, dan
penyetelan mikroskop perlu dipelajari dengan seksama dan diulang-ulang agar
mahir.Kenalilah bagian-bagian mikroskop. Bagian-bagian mikroskop yang penting diketahui
adalah tombol lampu, meja sediaan, penggeser sediaan, penjepit (klip), kondensor, diafragma,
filter, lensa objektif, lensa okuler, pemfokus kasar (makrometer), dan pemfokus halus
(mikrometer).

Sediaan histologi diletakkan di atas meja sediaan mikroskop lalu tahan kedudukannya
menggunakan penjepit. Nyalakan lampu mikroskop dan aturlah besar cahaya lampu yang
kamu inginkan. Kamu dapat mengatur banyaknya cahaya ke sediaan dengan mengatur
kondensor dan diafragma mikroskop. Geser sediaan histologi sehingga tepat di bawah laras
(turret) mikroskop dan kamu mendapatkan citra sediaan histologi berwarna ungu atau merah
yang masih tampak kabur.

Gunakan lensa objektif 4X setiap kali mengganti sediaan histologi. Fokus gambar dapat
dicapai dengan menggerakkan makrometer terlebih dahulu. Jika gambar sudah mulai fokus,
gunakanlah mikrometer untuk mendapatkan citra sediaan histologi yang paling tajam.Untuk
mendapatkan citra yang lebih besar, ganti lensa objektif dari 4X ke 10X, dan gerakkan
mikrometer saja untuk memfokuskan citra

SEDIAAN HISTOLOGI

Sediaan histologi adalah jaringan yang dipotong tipis dan diawetkan guna untuk diteliti atau
dipelajari dalam praktikum histologi.Langkah awal dalam pembuatan sediaan histologi
adalah fiksasi (pengawetan). Jaringan/organ yang sudah diawetkan kemudian melalui
serangkaian proses: dehidrasi, penjernihan, pembenaman, pencetakan blok parafin/lilin,
hingga pengirisan jaringan. Mikrotom digunakan untuk mengiris jaringan. Biasanya,
ketebalan irisan jaringan adalah 5 mikron(mm). Irisan jaringan dilekatkan di atas kaca objek,
dikeringkan, dideparafinisasi (penghilangan parafin/lilin dari jaringan), dan diwarnai.
Pewarnaan sediaan histologi membuat struktur jaringan terwarnai, dan selanjutnya dapat
diamati, diinterpretasi, dan dianalisis menggunakan mikroskop.

SEL DAN ORGANEL SEL

Mikrovili pada Enterosit

Enterosit adalah sel epitel yang melapisi permukaan usus . Sel ini mempunyai permukaan
apikal (atas), lateral (samping), dan basal (bawah) sel. Sel ini berperan dalam absorpsi
makanan.

Granul Sekretori pada Sel Asinus Pankreas

Sel asinus pankreas termasuk bagian dari kelenjar eksokrin.Kata asinus mengacu pada
kumpulan sel yang menyerupai buah berry yang banyak lobus, seperti raspberry dan
strawberry. Sel-sel asinus pancreas digolongkan sebagai kelenjar eksokrin karena sel-sel
asinus mengandung granul-granul sekretori berisi enzim pencernaan yang dikeluarkan ke
lumen saluran kelenjar. Dengan pengamatan mikroskop cahaya, granul-granul sekretori
(disebut granul zymogen) tampak dibagian apikal sel asinus (berdekatan dengan lumen
kelenjar).

Retikulum Endoplasma Kasar sebagai Nissl’s Bodies

Nissl’s bodies merupakan organel sel dalam sel saraf. Badan Nissl berwarna ungu karena
mengandung poliribosom. Karena penampilannya seperti tutul pada kulit macan, Nissl’s
bodies disebut juga sebagai subtansia tygroid. Badan Nissl sejatinya merupakan retikulum
endoplasma kasar.
MITOSIS DAN KROMOSOM

Mitosis terdiri dari 4 tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Selama profase
membran nukleus menghilang. Selanjutnya, kromosom mengalami replikasi dan
berkondensasi menghasilkan sister chromatids yang diatur oleh sentromer. Pada metafase
kromosom mengalami duplikasi dan berjejer di ekuator sel. Saat metafase adalah saat paling
baik untuk menilai jumlah kromosom karena kromosom berkumpul. Pada anafase sister
chromatids membelah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Pada telofase, membran
nukleus terbentuk, kromosom mengalami dekondensasi, dan sel membelah menjadi dua
daughter cells.

ALAT DAN BAHAN


1. Mikroskop
2. Atlas histologi dan buku penuntun praktikum
3. Sediaan histologi
a. Nissl Bodies sect., human CV
b. Mitosis Ascaris Ova H&E
c. Pancreas sect., human H&E
d. Chromosomes lymphocytes male

PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Pelajari bagian-bagian mikroskop dan cobalah mengoperasikannya dengan hati-hati.
Gunakanlah selalu lensa objektif 4X pada awal pengamatan. Setelah melihat bagian yang
diinginkandengan jelas dan gambar yang fokus, letakkan bagian itu di tengah lapangan
pandangan, lalu gantilah dengan lensa objektif yang lebih besar untuk mengamati
struktur histologi lebih rinci. Lensa objektif 100x dipergunakan hanya untuk melihat
sediaan sel darah tepi. Jika Anda tidak menemukan bayangan yang jelas, janganlah
mencoba memperbaiki sendiri. Mikroskop dan slide histologi termasuk alat yang mudah
cedera. Jadi, jika Anda tidak tahu, jangan sungkan bertanya pada pengawas praktikum.
2. Pelajari metode pewarnaan sediaan histologi dan interpretasikan hasil pewarnaan
tersebut dalam sediaan yang digunakan.Pada pewarnaan HE maka nukleus berwarna
ungu, sitoplasma berwarna merah jambu. Gunakan mikrometer untuk untuk menilai
ketebalan sediaan jaringan histologi dan struktur halus sediaan.
3. Amatilah sediaan ileum dan perhatikan sel-sel yang terdapat di permukaan lumennya.
Selapis sel di permukaan lumen ileum disusun oleh enterosit. Pelajarilah bagian-bagian
dari enterosit terutamapermukaan basal, lateral, dan apikal. Temukan brush border
sebagai gambaran mikrovilli di permukaan apikal (permukaan yang menghadap lumen)
enterosit.
4. Amati sediaan pankreas.Tentukan lumen kelenjar dan temukan sel asinus. Padasel-sel
asinus, perhatikan nukleus, sitoplasma, dan granul zimogen. Gambarlah sel asinus
pancreas dan analisis hubungannya dengan warna, lokasi granul dan lumen asinus, dan
peran fisiologis yang mungkin ada.
5. Amatilah sediaan Nissl’s bodies dengan pembesaran 400x.Perhatikan morfologi neuron
(sel saraf). Identifikasi Nissl’s bodies dan organel sel yang direpresentasikan olehnya.
Karakterisasi pula penampilan nukleus dan nukleolus dari neuron dan sel yang bukan
neuron. Dapatkan Anda cirikan perbedaannya?
6. Amatilah sediaan kromosom manusia.Perhatikan leukosit yang pecah dengan
menghasilkan kromosom yang berkelompok. Amati pula leukosit lainnya dalam fase
berbeda dan leukosit yang sedang mengalami piknosis. Gambarlah dengan pembesaran
40x.Perhatikan juga tahapan mitosis yang dapat Anda amati dengan mengobservasi
banyak sel leukosit dalam sediaan ini.

TUGAS:
MENJELASKAN SECARA RINCI TENTANG SEL-SEL YANG TELAH DIAMATI:
1. Enterosit dengan Mikrovili.

SITOPLASMA
SEL GOBLET
LUMEN

NUKLEUS

NUKLEOLUS

2. Darah tepi
MIKROVILI
ERITROSIT YANG
AKAN PECAH LIMFOSIT

NEUTROFIL

TROMBOSIT

MONOSIT

3. Nissl’s Bodies
SEL SCHWAN

NUKLEUS
DENDRIT

AXON HILLOCK

4. Mitosis

PROFASE

METAFASE

TELOFASE

5. Sel Asinus Pankreas

NUKLEUS

SITOPLASMA

SEKRETORI
ASINUS
6. Kromosom

kromosom

Anda mungkin juga menyukai