Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 04 Mei 2023 pukul

07.00 – Selesai WITA. Bertempat di Laboratorium Biokimia Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop, gelas kimia

100 mL, pipet tetes, objek glass, cover glass, gunting, pisau, dan sendok.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquades (H 2O), batang

ketela pohon, bawang merah, kapuk, koran, metilen blue, dan serat kapas.

C. Prosedur Kerja

1. Mikroskop
Mempelajari bagian-bagian mikroskop, lalu gambar dan catat fungsinya.

Menggunting satu huruf dari kertas koran kemudian letakkan di atas objek glass.

Meteteskan aquades pada objek glass menggunakan pipet tetes dan tutup dengan

cover glass. Perhatikan di bawah mikroskop dengan pembesaran paling kecil dan

catat hasil pengamatan.

2. Pengamatan Sel pada Hewan

Mengorek permukaan pipi bagian dalam dengan menggunakan sendok.

Mengoleskan sampel pada objek glass dan teteskan dengan metilen blue. Lalu,

menutup dengan menggunakan cover glass. Perhatikan di bawah mikroskop,


gambar hasil pengamatan dan beri keterangan (membran sel, nukleus, sitoplasma,

dan granula).

3. Pengamatan Sel pada Tumbuhan

Membuat sayatan tipis kulit ari bawang merah lakukan setitipis mungkin.

Lalu meletakkan sampel pada objek glass dan tetesi aquades menggunakan pipet

tetes. Menutup objek glass tersebut menggunakan cover glass. Perhatikan bagian

bawah mikroskop. Kemudian, gambar hasil pengamatan dan berikan keterangan

(dinding sel, nukleus, dan sitoplasma).

4. Pengamatan Pada Sel Mati

Mengambil gabus dari bagian tengah batang ketela pohon dan buat sayatan

setipis mungkin. Meletakan sampel tersebut pada objek glass dan tetesi dengan

aquades lalu tutup menggunakan cover glass. Perhatikan bagian bawah mikroskop

dan gambarkan hasilnya serta berikan keterangan (dinding sel dan vakuola).

5. Pengamatan Serat Kapas dan Kapuk

Meneteskan air terlebih dahulu pada objek glass. Meletakkan 2-3 helai

serat kapas atau kapuk pada objek glass. Kemudian tutup dengan cover glass.

Perhatikan di bawah mikroskop dan gambarkan hasil pengamatan lalu berikan

keterangan (dinding sel, lumen, dan torsi).


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan

1. Kertas Koran

Pada pengamatan kertas koran (huruf P) di

mikroskrop, menghasilkan bayangan maya,

terbalik, diperbesar terhadap objek yang diamati.

2. Sel Hewan

Pada pengamatan sel hewan di mikroskop, terdapat

membran sel, nukleus, sitoplasma, dan granula.

3. Sel Tumbuhan

Pada pengamatan sel tumbuhan, terdapat nukleus,

dinding sel dan sitoplasma


4. Sel Mati

Pada pengamatan sel mati, hanya terdapat dinding

sel.

5. Kapuk

Pada pengamatan sel kapuk, tidak terdapat torsi,

sehingga sel kapuk hanya beruba lumen (rongga

sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkaran

luar.

6. Kapas

Pada pengamatan sel kapas di mikroskrop, sel

kapas memiliki puntiran (torsi) dibeberapa bagian

dan tidak memiliki oeganel-organel di dalam

selnya.

B. Pembahasan
Sel yang selama ini dikenal sebagai unit terkecil dari organisasi tubuh

makhluk hidup, merupakan bagian penting dalam perkembangan pembelajaran

biologi khususnya terkait dengan organisme. Sebagai unit terkecil, maka sel

mewakili sistem kehidupan dengan adanya DNA dan organel-organel di dalamnya

sehingga mampu melaksanakan program kehidupan itu sendiri. Sel mampu


melaksanakan sistem kehidupan maka sel memiliki sifat otonom dan mampu

berkembang apabila dikulturkan dengan media yang sesuai untuk menunjang

kehidupannya (Lukitasari, 2015: 1).

1. Kertas Koran

Pengamatan pada koran, yaitu dengan menggunting potongan huruf pada

koran kemudian ditetesi dengan aquades pada sampel di atas objek glass yang

berfungsi untuk merekatkan potongan huruf tersebut agar tidak bergeser saat

ditutupi dengan cover glass. Setelah diamati pada mikroskop, nampak potongan

huruf dalam posisi terbalik dari huruf b menjadi huruf p. Hal itu dikarenakan oleh

sifat bayangan yang ditimbulkan oleh lensa okuler yang nyata, terbalik dan

diperbesar. Hal ini pula sesuai dengan teori Novitasari (2013: 43) yang

menyatakan bawha, lensa okuler memiliki sifat maya, tegak dan diperbesar.

2. Sel pada Hewan

Pengamatan sel hewan menggunakan sampel pipi bagian dalam yaitu,

dengan mengorek pipi bagian dalam menggunakan sendok kemudian diletakkan

diatas objek glass yang berfungsi sebagai wadah pengamatan dari cairan korekan

pipi. Kemudian ditambahkan metilen blue. Metilen blue sendiri berfungsi sebagai

indikator warna pada sampel sehingga terlihat lebih jelas pada saat pengamatan

serta indikator untuk megetahui apakah sel itu sudah mati. Kemudian ditutup

dengan cover gelas yang berfungsi agar sampel tidak atau berubah posisis

(bergerak). Selanjutnya mengamati menggunakan mikroskop. Sehingga hasil yang

diperoleh yaitu terdapat membran sel, nukleus, granula, sitoplasma. Hal ini sesuai

dengan teori Gade (2014: 4), yang menyatakan bahwa di beberapa bagian sel pada

hewan seperti inti sel, membran sel, lisosom, nukleus, granula.


3. Sel pada Tumbuhan

Pengamatan pada sel tumbuhan digunakan sampel bawang merah.

Menyayat kulit ari sampel tersebut lalu meletakkannya diatas objek glass. Fungsi

bawang merah diris tipis atau disayat adalah untuk mengenali organel-organel sel

yang terdapat pada bawang dengan lebih jelas. Bagian luarnya yang berfungsi

untuk meletakkan sampel yang akan diamati dan diletakkan diatas objek glass

sebagai wadah pengamatan. Kemudian ditambahkan akuades dan ditutup dengan

cover glass yang berfungsi sebagai perekat agar sampel tidak bergeser. Setelah

diamati pada mikroskop, terdapat nukleus, dinding sel, sitoplasma. Hal ini sesuai

dengan teori Rafika (2015: 9080 yang menyatakan nukleus, dinding sel

sitoplasma terdapat dalam tumbuhan sebagai penyusun.

4. Sel Mati

Pengamatan sel mati menggunakan sampel batang ketela pohon, yaitu

dengan sampel diambil di bagian tengah gabus yang ada di dalam batang.

Kemudian ditetesi sedikit aquades, lalu ditutp dengan cover glass kemudian

diamati. Setelah dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop, ternyata gabus

batang ketela tidak memiliki inti sel karena tidak ada aktifitas di dalamnya.

Organel yang dapat ditemui yaitu, dinding sel dan ruang sel. Dimana fungsi dari

dinding sel itu sendiri yakni sebagai pelindung, pemberi bentuk yang tetap dan

pembatas antara sel satu dengan yang lainnya, sedangkan ruang sel berwarna

putih dan terlihat kosong. Sel gabus sering disebut dengan sel mati. Hal ini sesuai

dengan (Winarto, 1981) hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong

sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar

selnya kosong.

5. Serat Kapas dan Kapuk


Pada pengamatan serat kapas dan kapuk, yaitu untuk mengamati struktur

serat yang ada pada setiap helaian. Mengambil beberapa helaian serat kapas dan

kapuk menggunakan pinset, meneteskan sedikit aquades dan menutup sampel

dengan cover glass. Setelah diamati di mikroskop, nampak sangat banyak helaian

tipis yang saling mengikat, memotong, dan menghimpit setiap helaiannya. Jika

sel-sel tersebut kembali diamati, nampak jelas serat atau fiber dalam bentuk

polimer. Hasil yang diperoleh yaitu dinding sel dan lumen. Kedua sampel tersebut

dapat dibedakan berdasarkan seratnya. Sel Kapas yaitu berbentuk benang-benang

halus yang memiliki percabangan dan tidak berongga sedngkan, sel kapuk yaitu

berbentuk benang-benang tipis yang berjumlah sedikit. Hal ini sesuai dengan teori

Mulyawan (2015: 75), yang menyatakan bahwa serat kapas mempunyai lumen,

dinding lumen dan dinding luar yang kuat. Sedangkan pada serat kapuk terdapat

torsi dibeberapa bagian.

Anda mungkin juga menyukai