Anda di halaman 1dari 26

MATERI I

MIKROSKOP DAN SEL

LANDASAN TEORI :

Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu optik untuk mengamati obyek yang berukuran kecil atau
mikron yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop dapat memperbesar bayangan
obyek dan mempertinggi daya pisah mata karena menggunakan dua lensa optik, yaitu lensa
obyektif (dekat dengan obyek) dan lensa okuler (dekat dengan mata),
Pada umumnya lensa obyektif mampu memperbesar obyek sebesar 10X, 45X dan 100X.
Sedangkan lensa okuler mampu memperbesar obyek sebesar 5X, 10X dan 15X. Kombinasi antara
lensa obyektif dengan lensa okuler dapat memperbesar obyek sebagai berikut:
Lensa Okuler
Lensa Obyektif Keterangan
5X 10 X 15 X
10 X 50 X 100 X 150 X Perbesaran lemah
45 X 225 X 450 X 675 X Perbesaran sedang
100 X 500 X 1000 X 1500 X Perbesaran kuat

Sel
Sel adalah unit dasar atau terkecil, struktural dan fungsional bagi makhluk hidup. Semua
sel mengandung berbagai jenis senyawa kimia kompleks, seperti protein, asam nukleat, lemak dan
polisakarida. Struktur suatu sel pada dasamya terdiri alas : 1). Membran sitoplasma yang
memisahkan satu sel dengan sel lain dan bagian dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran
sitoplasma bersifat selektif permeabel dan apabila rusak dapat menyebabkan plasmolisis dan
kematian sel; 2). Protoplasma; dan 3). Nukleus.
Protoplasma adalah cairan koloid sel, yaitu terdiri atas 1). sitoplasma atau protoplasma
yang terdapat diluar nukleus dan 2). nukleoplasma atau protoplasma di dalam nukleus.
Protoplasma dapat menunjukkan sifat kimia karena mengandung bahan organik dan anorganik,
dan sifat fisik karena ukuran yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sehingga dapat
dipengaruhi oleh suhu, tekanan air dan muatan listrik.
Fenomena sifat fisik tersebut antara lain adalah :
1. Siklosis, yaitu gerakan melingkar sitoplasma mengelilingi vakuola sel.
2. Difusi, yaitu gerakan perpindahan molekul-molekul tertarut dari larutan yang berkonsentrasi
tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah.

1
3. Osmosis, yaitu gerakan perpindahan molekul-molekul teriarut dari larutan berkonsentrasi
rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi.

TUJUAN :
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan bagian-bagian mikroskop dan fungsinya, serta serta
mampu menggunakannya dengan baik dan benar.
2. Mengetahui bentuk-bentuk sel.
3. Membuktikan peristiwa difusi, osmosis dan plasmolisis.

ALAT DAN BAHAN :


Alat : - mikroskop, gelas obyek dan penutup
- cawan petri
- pisau atau silet tajam
- pipet tetes
- kertas tissue
- kain flanel
Bahan : - kentang, batang ubi kayu (Monihot utilissima), bawang merah (Allium cepa) dan
wortel
- daun Rhoeo discolor
- garam dapur (NaCI)
- akuades

CARA KERJA:
Mikroskop :
1. Angkat mikroskop dengan cara memegang lengan mikroskop dengan satu tangan dan
menyangga kaki mikroskop dengan tangan yang lain, kemudian letakkan di meja.
2. Dengarkan keterangan asisten dengan cermat tentang cara-cara menggunakan mikroskop
secara baik dan benar.
3. Perhatikan dan bandingkan bagian-bagiannya antara gambar mikroskop dengan mikroskop
yang anda hadapi. Catat bagian-bagian mikroskop tersebut serta sebutkan fungsinya.
4. Setelah dapat menggunakannya, lakukan pengamatan dengan menggunakan preparat basah,
yaitu :

2
a) Sediakan gelas obyek dan gelas penutup. Letakkan sekerat kecil kentang di tengah-
tengah gelas obyek, tekan dengan jari sehingga air kentang terperas di alas gelas
obyek.
b) Dengan gerak melingkar, ratakan air kentang tersebut di tengah gelas obyek. .
c) Buang potongan kentang dan tambahkan setetes akuades pada pemnukaan gelas
obyek.
d) Tutup gelas obyek dengan gelas penutupnya, hindarkan timbulnya gelembung udara di
dalam preparat.
e) Amati preparat dengan perbesaran lemah (100X), kemudian dengan perbesaran kuat
(450X dan 1000X).
f) Gambar dan beri nama bagian-bagian yang tampak.
g) Sediakan gelas obyek dan gelas penutup baru.
h) Ambil dan iris empulur Monihot utilissima dan lapisan epidermis Allium cepa secara
melintang dengan silet tajam sehingga didapatkan irisan yang tipis
i) Letakkan irisan tersebut pada gelas obyek, beri setetes akuades kemudian tutup dengan
gelas penutup. .
j) Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat, gambar dan beri nama
bagian-bagian yang tampak.

Osmosis – difusi :
1. Iris wortel dengan ukuran ± panjang 6 cm, lebar 1 cm dan tebal 2 mm. Ukuran tidak harus
tepat tetapi harus dicatat.
2. Masukkan masing-masing satu irisan wortel ke dalam cawa pelri yang'berisi akuades dan cawan
petri yang berisi larutan garam dapur. Biarkan selama 20 menit.
3. Angkat dan bandingkan ukuran kedua irisan tersebut, panjang, lebar, tebal dan mm
lengkungannya.

Plasmolisis :
1. Buat 2 sayatan tipis set epidermis daun Rhoeo discolor yang berwama ungu dan letakkan
masing-masing pada gelas obyek yang berbeda.
2. Tetesi gelas obyek 1 dengan akuades dan gelas obyek 2 dengan larutan garam dapur (NaCI),
kemudian tutup dengan gelas penutup. Tunggu selama 15 menit.
3. Amati dibawah mikroskop dan gambar hasil pengamatannya.

3
HASIL PENGAMATAN :

Gambar mikroskop cahaya matahari

4
Gambar mikroskop cahaya listrik

5
Gambar perasan air kentang

Gambar sel Monihot utilissima

Gambar sel Allium cepa

6
Osmosis – difusi :

Sebelum (cm) Sesudah (cm)


Ukuran
Akuades Larutan garam Akuades Larutan garam
Panjang
Lebar
Tebal
Lengkungan

Gambar sel Rhoediscolor


Pada medium akuades

Pada medium larutan garam (NaCl)

7
DISKUSI :
1. Dengan bantuan mikroskop, bayangan apakah yang terlihat, maya atau nyata ? Terangkan dan
beri gambar tentang pantulan obyek yang diperbesar dengan lensa obyektif dan okuler!
2. Kemanakah bayangan akan bergerak apabila obyek digeser ke kiri dan ke kanan, serta ke atas
dan ke bawah. Apabila bayangan bergerak berlawanan arah, terangkan mengapa hal itu
terjadi?
3. Apakah yang dimaksud dengan tekanan turgor ? Dalam praktikum osmosis-difusi yang
dilakukan, peristiwa apakah yang sedang diamati, osmosis atau difusi ? Terangkan dengan
jelas !
4. Terangkan dengan jelas hubungan antara tekanan turgor dengan plasmolisis !

8
MATERI II
JARINGAN

Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya. llmu yang
mempelajari tentang Jaringan tumbuhan dan hewan disebut histologi tumbuhan dan hewan.
Secara umum, Jaringan tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar (korteks dan
empulur) dan jaringan pembuluh (floem, xilem dan kambium). Sedangkan pada hewan terbagi 5
macam jaringan, yaitu:
1. Jaringan epitel, yaitu Jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik di luar
maupun di dalam seperti dinding usus dan pembuluh darah.
2. Jaringan ikat/penyangga yang berfungsi untuk memperkuat tubuh, mengisi tubuh dan
penghubung antar Jaringan.
3. Jaringan darah yang tersusun dan sel-sel darah dan cairan intra sel (fibrin dan serum). Sel
darah meliputi:
- sel darah merah (eritrosit)
- sel darah putih (leukosit)
- agranulosit (limfosit dan monosit)
- granulosit (eosinofil, neutrofil dan basofil)
- keping darah (trombosit)
4. Jaringan otot yang berfungsi untuk pergerakan karena sel-selnya dapat berkontraksi.
Berdasarkan letak, jumlah inti sel dan garis-garis sel, jaringan otot ada 3 macam, yaitu :
- jaringan otot polos, misal otot saluran pencemaan, pemafasan dan pembuluh darah.
- jaringan otot lurik, misal otot kerangka, dan
- jaringan otot jantung.
5. Jaringan syaraf unluk koordinasi tubuh karena mampu menghantarkan impuls syaraf yang
berasal dari rangsangan. Sel syaraf terdiri atas bagian dendrit, badan sel, akson dan neurit.

TUJUAN:
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan jaringan dasar tumbuhan dan hewan.
2. Dapat membedakan struklur kedua jenis jaringan tersebut.
3. Mengetahui tempat kedua jaringan tersebut dan fungsinya.

9
ALAT DAN BAHAN :
Alat : - mikroskop, gelas obyek dan penutup
- Spatel/cotton bud kecil
- pisau/silet tajam
- pipet tetes, kertas tissue
- kain flanel
Bahan : - larutan neutral red dan anilin sulfat
- batang muda jagung (Zea mays) dan bunga mawar (Rosa sinensis)

CARA KERJA :
Jaringan tanaman :
1. Buat sayatan melintang tipis dari batang jagung muda dan bunga mawar.
2. Letakkan pada gelas obyek, tetesi dengan anilin sulfat dan tutup dengan gelas penutup.
3. Amati dengan mikroskop dan perhatikan perbedaan jaringan yang tampak. Gambar hasilnya
dan lengkapi dengan keterangan jaringannya.

Jaringan hewan:
1. Keruk dinding rongga mulut dengan spatel, dan oleskan hasilnya pada permukaan gelas obyek.
2. Teteskan neutral red dan tutuplah dengan gelas penutup.
3. Amati di bawah mikroskop. Gambar dan beri nama bagian- bagian yang tampak.

HASIL PENGAMATAN :
Jaringan tanaman
Gambar jaringan batang jaqung muda

10
Gambar jaringan bunga mawar

Jaringan hewan
Gambar jaringan epitel

DISKUSI :
1. Cari gambar literatur tentang irisan penampang melintang akar, batang dan daun pada
tumbuhan dan ba'ndingkan dengan hasil percobaan.
2. Apa fungsi jaringan floen dan xilem ? Terangkan apa yang dimaksud dengan lingkaran tahun!
3. Sebutkan perbedaan dan persamaan antara jaringan tumbuhan dengan hewan !

11
MATERI III
FOTOSINTESIS

Metabolisme adalah proses transformasi kimiawi yang terjadi dalam tubuh onganisme
uniseluler dan multiseluler. Metabolisme ada dua macam, yaitu :
1. Anabolisme (biosintesis), yailu pembenlukan molekul-molekul nutrisi atau substansi baru yang
memerlukan energi,
2. Katabolisme (degradasi), yaitu penguraian molekul-molekul nutn'si yang diikuti dengan
pelepasan energi.

Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses anabolisme yang dilakukan oleh makhluk hidup yang
mempunyai klorofil. Fotosintesis merupakan proses penjbahan CO2 dan H2O menj'adi karbohidrat
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil. Proses perubahan tersebut terjadi dalam dua tahap,
yaitu :
1. Reaksi terang/fotolisis/reaksi Hill :
2 H2O+ cahaya matahari 2 NADP+ H2+ O2

2. Reaksi gelap/fiksasi C02/reaksi Blackman :


CO2+ 2NADP-H2 2NADP+CO2+H2O

Apabila kedua reaksi tersebut digabungkan akan menjadi :


6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + 686 kal

Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis antara lain adalah kadar H2O dan CO2, cahaya
matahari (intensitas, kualitas dan periodisitas), klorofil dan suhu.

TUJUAN :
1. Membuktikan bahwa fotosintesis membutuhkan klorofil, sinar matahari dan menghasilkan
amilum.
2. Membuktikan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap laju fotosintesis.

12
ALAT DAN BAHAN :
Alat : - erlenmeyer 100 ml, 250 ml dan 1000 ml
- cawan petri
- pisau atau silet tajam, pinset
- penjepit kertas
- pipet tetes
- gelas ukur 100 ml
- bunsen dan termometer
- lampu dan bola lampu warna kuning sebesar 150 watt
Bahan : - tanaman hidup dan Hydrilla
- larutan yodium, alkohol 75 % dan phenol red
- kertas timah dan kertas tissue
- NaHCO3 (kapur), akuades

CARA KERJA :
Fotosintesis menghasilkan tepung:
1. Pilih 3 helai daun dari batang yang berbeda, berwama hijau segar dan pemukaannya luas pada
satu jenis tanaman. Pada sore hari, tutup daun tersebut dengan kertas timah dan jepit dengan
penjepit kertas dan biarkan selama 1 minggu.

2. Setelah satu minggu, petik daun-daun tersebut, buka kertas timahnya dan secepatnya
masukkan ke dalam air mendidih hingga layu. Kemudian masukkan daun ke dalam alkohol
panas sampai wama daun menjadi agak putih (± 5 menit).
3. Pindahkan dengan pinset, daun ke cawan petri dan tetesi dengan larutan yodium hingga merata.
Tunggu selama ± 5 menit. Perhatikan dan bandingkan perbedaan wama antara bagian daun
yang tertutup kertas timah dengan yang terbuka.

13
Intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis:
1. Isi gelas ukur 100 ml dengan 90 ml NaHCO3 0,25% (2,5 gr NaHCO3 dalam 1000 ml akuades)
dan masukkan Hydrilla segar hingga terbenam seluruhnya.
2. Masukkan (1) ke dalam erlenmeyer 1000 ml yang berisi air.
3. Pasang lampu dengan jarak 10 cm dari gelas ukur dan nyalakan lampu 150 W selama beberapa
menit sampai terbentuk gelembung-gelembung udara dari pangkal Hydrilla. Bila tidak terjadi
gelembung, keluarkan Hydrilla dan potong pangkalnya dengan pisau tajam. Bila belum
bemasil, ganti dengan Hydrilla baru. Bila terjadi gelembung yang besar-besar dalam jarak
waktu yang lama, pijit dengan hati-hati pangkal Hydri//a dengan pinset.
4. Biarkan lampu menyala selama 5 menit. Hitung jumlah gelembung yang keluar tiap menitnya
sebanyak 5X ulangan.
5. Ulangi percobaan tersebut untuk jarak lampu 20 cm dan 30 cm

14
HASIL PENGAMATAN :
Fotosintesis menghasilkan tepung
Daun terbuka Daun tertutup

Intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis


Ulangan
Jarak (cm) Rerata
1 2 3 4 5
10
20
30

DISKUSI :
1. Jelaskan mengapa sel tumbuhan mampu melaksanakan aktifitas fotosintesis dan respirasi!
2. Apa fungsi NaHCO3?
3. Mengapa muncul gelembung-gelembung udara dalam percobaan fotosintesis ?

15
MATERI IV
RESPIRASI

Respirasi adalah proses katabolisme yang menjpakan mekanisme oksidasi zat organik
yang dilakukan sel hidup untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan dipergunakan untuk
berbagai aktifitas hidup, seperti transpor aktif melalui membran sel, sintesis zat organik, aktifitas
syaraf dan gerak.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi terbagi menjadi :
1. Respirasi aerob yang membutuhkan oksigen dan udara :
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 675 kal
2. Respirasi anaerob yang tidak membutuhkan oksigen :
a. Fermentasi alkohol oieh Saccaromyces :
C6H12O6 + 6O206 2CH2H5OH+2C02 + 21 kal
b. Fermentasi air susu oleh bakteri:
C6H12O6 + 6O206 2CH3CHOHCOOH + 128 kal

TUJUAN :
1. Membuktikan respirasi dapat menghasilkan CO2 dan panas.

ALAT DAN BAHAN :


Alat : - tabung reaksi dan raknya
- sekrup
- termometer
- pipet tetes
Bahan : - phenol red
- kertas saring dan kertas tissue
- kecambah kacang hijau
- larutan gula
- jangkrik dan batu

16
CARA KERJA :
Respirasi pada makhluk hidup :
1. Letakkan 5 buah tabung reaksi pada raknya dan isi masing-masing dengan 20 teles phenol
red. Masukkan sekrup dengan ujung menyentuh dasar tabung reaksi.
2. Masukkan dan beri tanda pada masing-masing tabung reaksi:
- tabung reaksi 1 : 25 kecarnbah kacang hijau
- tabung reaksi 2 : 25 kecambah kacang kedelai
- tabung reaksi 3 : 3 ekor jangkrik
- tabung reaksi 4 : kerikil secukupnya
- tabung reaksi 5 : kertas tissue yang telah dicelupkan ke larutan gula (usahakan cairan
gula tidak sampai menetes).
3. Tutup tabung reaksi dengan kertas saring dan ikat dengan karet gelang.
4. Tunggu beberapa menit dan catat tabung reaksi mana yang lebih dahulu terjadi perubahan
warna dari merah menjadi kuning.

Respirasi menghasilkan panas :


1. Letakkan 3 buah tabung reaksi pada raknya, masukkan dan beri tanda :
- tabung reaksi 1 : kecambah kacang hijau segar 1/2 bagian
- tabung reaksi 2 : kecambah kacang hijau segar 1/4 bagian
- tabung reaksi 3 : kecambah kacang hijau yang telah direbus 1/2 bagian.
2. Tutup tabung reaksi dengan sumbat karet yang telah disisipi termometer, ikuti perubahan dan
catat kenaikan suhu yang terjadi setiap 3 menit selama 30 menil.

HASIL PENGAMATAN :
Respirasi pada makhluk hidup
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5

17
Respirasi menghasilkan panas
Kenaikan suhu (°C) setiap 3 menit ke depan
No tabung
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
1
2
3

DISKUSI :
1. Apa fungsi phenol red dalam percobaan respirasi dan mengapa bisa terjadi perubahan warna
dari merah menjadi kuning ?
2. Manakah yang lebih kuat melakukan respirasi, tanaman atau hewan dan mengapa ?

18
MATERI V
GENETIKA

Gen adalah substansi hereditas terkecil yang menentukan sifat suatu individu dan dapat
diwariskan dari dan ke keturunannya. llmu yang mempelajari tentang pewarisan gen tersebut
dengan segala variasi yang mungkin terjadi disebut genetika. Dengan mempelajari genetika,
kombinasi fenotip dan genotip pada suatu keturunan dapat diprediksikan dari fenotip dan genotip
sepasang induknya, atau sebaliknya. Dari rangkaian keterkaitan genetika tersebut, kemudian
dapat dibuat peta silsilah keluarga yang menggambarkan bagaimana suatu sifat diturunkan.
Penurunan kombinasi sifat genetis tersebut telah dibuktikan dengan percobaan Mendel
yang menemukan bahwa perkawinan monohibrid akan menghasilkan anak dengan rasio
kombinasi fenotip 3:1 dan perkawinan dihibrid membentuk rasio fenotip 9:3:3:1 dengan aneka
variasi kombinasi genotip.
Kemampuan pengecap rasa pada manusia adalah salah satu sifat keturunan yang telah
dipelajari. Uji tersebut dapat dilakukan dengan bahan kimia sintetis Phenyl thiocarbamida (PTC).
Orang yang dapat merasakan pahitnya zat PTC disebut pengecap (tester), sedangkan yang tidak
dapat disebut buta kecap (non tester). Kemampuan merasakan rasa pahit tersebut ditentukan oleh
gen dominan T dan alelnya adalah gen resesif t. Sehingga seorang tester mempunyai genotip TT
atau Tt, sedangkan seorang non tester adalah tt.

TUJUAN :
1. Mengetahui kemungkinan kombinasi genotip yang terjadi dari perkawinan dihibrid dan
membuktikan rasio fenotip Mendel 9:3:3:1.
2. Mengetahui penurunan sifat pengecap PTC pada suatu keluarga.
3. Menerapkan rumus chi-square (X2).

ALAT DAN BAHAN :


Alat : 2 kaleng
Bahan : - kancing dengan 4 wama yang berbeda masing-masing 3 lusin
- kertas PTC

19
CARA KERJA :
Uji chi-squars (X2) pada perkawinan dihibrid
1. Tentukan dan catat empat wama kancing untuk mewakili gen : batang tinggi (T), batang pendek
(t), bunga merah (M) dan bunga putih (m). Batang tinggi dan bunga merah bersifat dominan,
sedangkan batang pendek dan bunga putih bersifat resesif.
2. Masukkan kancing-kancing yang mewakili ukuran batang dalam satu kaleng (kaleng batang)
dan yang mewakili wama bunga dalam kaleng yang lain (kaleng wama). Aduk dengan tangan
agar kancing-kancing tercampur.
3. Ambil 2 kancing masing-masing dan kaleng batang dan kaleng wama secara bersamaan dan
tanpa melihat ke dalam kaleng.
4. Gabungkan kancing-kancing yang terambil dari (c) menjadi satu sehingga berjumlah 4 kancing.
Baca dan catat kombinasi warna (genotip) yang diperoleh dan fenotipnya.
5. Ulangi (3) dan (4) sampai kancing-kancing dalam kaleng habis.
6. Isi tabel pada hasil pengamatan dan lakukan perhitungan chi-square (X2) dengan rumus :
X2 =  d 2
e

7. Bandingkan hasil perhitungan dengan tabel dibawah ini dan interpretasikan hasil percobaan
yang telah dilakukan :
Derajat Kemungkinan
Kebebasan 0.99 0.95 0.70 0.50 0.30 0.05 0.01
1 0.001 0.004 0.148 0.445 1.074 3.841 6.635
2 0.020 0.103 0.713 1.386 2.408 5.991 9.210
3 0.115 0.352 1.424 2.366 3.665 7.815 11.341
4 0.297 0.711 2.195 3.357 4.878 9.488 13.277

Uji pengecap rasa pahit dengan PTC


1. Potong kertas PTC kecil-kecil.
2. Bagikan potongan-potongan PTC pada seluruh anggota keluarga masing-masing praktikan.
3. Kulum kertas PTC selama beberapa waktu sampai terasa pahit atau tidak.
4. Masukkan data percobaan pada tabel dan hitung chi-square serta membandingkan harapannya
dengan rasio perkawinan monohibrid 3:1.

20
HASIL PENGAMATAN :
Uji chi-square (X2) pada perkawinan dihibrid
Tabel hasil percobaan
No Genotip Fenotip Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Tabel perhitungan Chi-Square (X2)


Fenotip Hasil percobaan (o) Hasil diharapkan (e) Penyimpangan d2
(d=o-e) e

Jumlah

Perkawinan dihibrid Mendel menghasilkan rasio 9:3:3:1.


Untuk menghitung e digunakan rumus : X x Jumlah total (o)
16
(X = rasio fenotip Mendel yang sedang diamati)
Perhitungan e:

21
Uji pengecap rasa pahit dengan PTC
Tabel pengamatan
No Keterangan Tester Non tester

Tabel perhitunqan chi-square (X2)


Fenotip Hasil percobaan (o) Hasil diharapkan (e) Penyimpangan d2
(d=o-e) e
Tester
Non tester
Jumlah

Perhitungan e :

22
DISKUSI :
1. Apa yang dimaksud dengan dominan, resesif, intermedier, genotip dan fenotip ? Terangkan
dengan jelas !
2. Buatlah peta silsilah rnasing-masing keluarga berdasarkan uji PTC.
3. Interpretasikan hasil perhitungan kedua chi-square di atas dengan rasio perkawinan dihibrid
dan monohibrid Mendel !
4. Hitunglah frekuensi gen T dan t pada uji PTC.

23
MATERI VI
BIOTEKNOLOGI SEDERHANA

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun
produk dari makhluk hidup dalam produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan
teknologi yang dikembangkan, terdapat bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional merupakan rekayasa sederhana dan tidak memerlukan
peralatan canggih tetapi menghaslkan produk yang lebih baik dari yang tidak direkayasa, misal
pembuatan tempe, tape, alkohol, atau bertani ramah lingkungan. Sedangkan, bioteknologi modern
memerlukan alat yang canggih, keahlian khusus dan diperlukan suatu etika keilmuan, misal
kloning/transgenik.

TUJUAN :
1. Mengaplikasikan bioteknologi sederhana pada fermentasi tape dan tempe
2. Mengamati dan dapat menyebutkan organisme yang berperanan pada proses tersebut

ALAT DAN BAHAN :


Alat :
- Daun pisang
- Plastik
- Kertas bungkus
- Mikroskop
Bahan :
- Singkong rebus
- Ragi tape
- Tempe

CARA KERJA :
1. Singkong direbus 3/4 matang
2. Taburi dengan ragi tape pada singkong rebus yang telah dingin
3. Bungkus dengan rapi menggunakan daun pisang, plastik, dan kertas bungkus, diinkubasi
selama 3 hari kemudian amati perubahan yang terjadi pada singkong tersebut : warna, bau,
dan rasa.

24
4. Ambil sedikit tape di permukaan, letakkan di gelas objek, tetesi dengan aquades.
5. Ratakan dan tutup dengan gelas penutup, amati di bawah mikroskop mikroorganisme yang
telah melakukan fermentasi pada singkong tersebut.

HASIL PENGAMATAN :
Fermentasi Tape
I. Pengamatan Organoleptik
No. Yang 1. 2. 3.
diamati Daun pisang Plastik Kertas
1 Warna
2 Bau
3 Rasa
4 Tekstur

II. Pengamatan Mikroskopik

Gambarlah dan beri keterangan


yang terlihat di bawah
pengamatan mikroskop.

Kesimpulan :

25
DISKUSI :
1. Jelaskan apa arti bioteknologi, bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern (dibuat dalam tabel) dan beri contoh 5
produk untuk tiap bioteknologi !
2. Buat skema dan jelaskan proses fermentasi pada tape dan tempe !
3. Sebut dan jelaskan manfaat dari bioteknologi beserta contoh produknya ! (minimal 5 produk
beserta mikroorganisme dan cara pembuatannya)

26

Anda mungkin juga menyukai