DI SUSUN:
YARMAN PUTRA ZEGA (2021/22663/SPKS E)
CO ASISTEN:
YUSUA YUNUS (2019/20910/SPKS D)
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2021
ACARA 1
3. Bagian-bagian mikroskop
Statif
Statis merupakan kerangka mikroskop,terdiri dari :
Kaki : barbentuk persegi atau tapal kuda atau bentuk lain.
Tiang : menghubungkan kaki dan tangkai sehingga menjadi satu kesatuan.
Tangkai : merupakan pendukung teropong.
Meja benda : tempat meletakan preparat yang akan di lihat dengan mikroskop.
Sekrup penggerak preparat : berjumlah dua di samping meja benda,berguna untuk menggerakan
preparat ke kiri,ke kanan,ke muka,ke belakang,sehingga preparat dapat di letakkan tepat di
bawah lensa dan di atas sinar.
Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan preparat : berjumlah dua, terletak di tiang atau di
tangkai.untuk mengatur jarak antara preparat dan lensa,sehingga preparat tampak jelas.
Teropong
Teropong merupakan bagian yang mendukung lensa-lensa,terdiri dari :
Lensa obyektif : susunan lensa terdapat di bagian bawah teropong,menghadap preparat.lensa
obyektif mempunyai pembesaran 10x,45x dan 100x.
Lensa okuler : lensa yang terdapat di tabung okuler,di bagian atas teropong,menghadap mata
kita.pembesaran lensa okuler 5x,6x,10x,12x.
Buluh teropong : bagian mikroskop yang membawa lensa okuler dan obyektif dengan
revolvernya.
Alat penerang
Terdiri dari :
Cermin : alat untuk menangkap sinar dengan dua macam cermin,yaitu cermin cekung dan cermin
datar.
Gelas vilter : gelas yang berwarna biru atau hijau atau lainnya yang dapat di pasang di bawah
kondeser atau di atas cermin.gelas ini dapat mengurangi silau atau menegaskan batas preparat.
Diafragam : bagian yang dapat menutup atau membuka,untuk mengatur banyak nya sinar yang masuk ke
dalam mikroskop.
Kondensor : bagian yang terdiri dari lensa-lensa yang berguna mengatur pemusatan
sinar.kondensor tidak dapat bergerak,menempel di bawah meja benda,tetapi ada ynag dapat di
naik turunkan.
D. METODE
1. Bahan dan alat
Bahan yang di gunakan dalam pratikum mikroskop antara lain :
Daun labu (cucurbita moschata)
Daun kembang sepatu (hibicus rosasinensis)
Daun waru (hibiscus tiliceus)
Bawang merah (allium cepa)
Alat yang di gunakan dalam pratikum mikroskop antara lain :
Kain planel
Pisau silet yang baru di gunakan
Pipet tetes
Mikroskop biologi
Kaca penutup
Kaca benda
2. Cara kerja
1.Mempersiapkan Mikroskop untuk Digunakan
Pertama-tama mikroskop harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan membersihkan bagian
badan mikroskop menggunakan kain planel. Selanjutnya mikroskop diletakkan di atas meja
yang datar
Pastikan di atas meja hanya terdapat cawan petri dengan kaca penutup serta kaca benda.
Atur arah tempat masuknya cahaya ke dalam tabung okuler (tubus). Anda harus melihat
kondisi ruangan dari mana arah cahaya datang yang lebih terang. Cermin pada mikroskop
harus diarahkan ke tempat yang lebih terang
Diafragma kemudian dibuka. Mikroskop dengan kondensor maka menggunakan cermin
berbentuk datar dengan posisi dekat ke meja sediaan. Sementara mikroskop tanpa
kondensor maka cermin cekung yang digunakan.
Posisi revolver diatur agar lensa objektif terpendek yang mengarah ke meja sediaan
menghasilkan bunyi klik ketika diputar
Selanjutnya melalui lensa okuler, lihat menggunakan mata kiri apakah tampak bundaran
berwarna putih. Anda tidak perlu memicingkan mata kanan saat melihat bundaran putih ini.
Usahakan agar bundar putih yang dilihat memiliki terang yang merata.
2.Mempersiapkan Preparat Sederhana
Kaca benda yang sudah dipastikan bersih kemudian diambil dan ditetesi oleh air jernih
sebanyak setetes saja di bagian tengah
Gunakan pinset untuk mencabut sebanyak satu serat bahan saja dan diletakkan di bagian
tengah dari tetesan air
Kaca penutup dipegang menggunakan tangan satunya dengan posisi telunjuk di satu sisi dan
diapit di antara empu jari
Salah satu sisi kaca penutup kemudian ditempelkan ke kaca benda pada kemiringan 45
derajat. Selanjutnya dilepaskan agar kaca tepat menutup tetesan air pada kaca.
Apabila air merembes hingga bagian tepi kaca maka gunakan kertas saring untuk menyerap
air
Preparat buatan kemudian diletakkan di meja sediaan.
3.Atur Jarak Lensa Terhadap Sediaan
Anda harus mengatur jarak lensa terhadap sediaan hingga nyaman ketika diamati. Ada dua
cara untuk mengatur jarak lensa dengan sediaan, yaitu mengatur tubus dan mengatur meja
sediaan. Umumnya tubus yang tidak dapat bergerak maka hanya meja sediaan yang diatur
jaraknya
Sediaan yang sudah diletakkan di atas kaca preparat kemudian diletakkan di meja sediaan.
Pastikan benda yang diamati ada di bagian tengah lubang meja sediaan.
Jepit kaca benda menggunakan sengkelin sehingga tidak goyang
Pastikan jarak objektif terhadap benda sediaan tidak melebihi 10 mm. Jika jarak belum
sesuai, dengan menggunakan makrometer atur posisi tubus terhadap sediaan.
Untuk mendapatkan bayangan besar sesuai dengan yang diinginkan, Anda bisa menaikkan
tabung okuler dengan cara memutar makrometer.
E. HASIL
1. Hasil Pengamatan Preparat Menggunakan Mikroskop
F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari saya mempelajari kegunaan mikroskop dan mempelajari fingsi-fungsi dari masing-masing
bagian mikroskop adalah hal yang sangat berguna dalam bidang pertanian.sebab di mana sebenarnya
Mikroskop merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu manusia dalam mengamati benda-
benda berukuran kecil tidak kasat mata seperti virus,dll.
G. REFRENSI
a) Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
b) Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
c) Wilda, Yatim. 1996. Biologi Modern. Bandung: PT Tarsito.
Diakses pada tanggal 10 oktober 2021 pukul 21.00 WIB.
ACARA 2
2. Cara kerja
Irisan melintang tangkai daun talas (Colocasia esculenta) di buat setipis mungkin dengan
silet, irisan membujur ibu tulang daun pepaya (Carica papaya) dibuat dengan silet, irisan
diletakkan di atas kaca benda, ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.
Amilum kentang (Solanum tuberosum) dan singkong (Manihot esculenta) diambil dengan
cara ditusuk-tusuk menggunakan jarum preparat. Cairan dioleskan pada kaca benda, ditetesi
air, ditutup dengan kaca penutup.
Bentuk Kristal Ca-Oksalat dan tipe amilum diamati dan digambar.
E. Hasil
F. kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum acara Sitologi yaitu substansi ergastik merupakan sel yang tidak
mengandung protoplas. Substansi ergastik dibagi menjadi dua, yaitu substansi padat dan substansi cair.
Substansi padat mencakup amilum, Kristal Ca-Oksalat, dan aleuron, substansi cair mencakup karbohidrat,
protein, minyak atsiri, dan hars. Ca-Oksalat memiliki berbagai bentuk seperti prisma pada daun
jeruk(Citrus sp.), drussen pada tangkai daun papaya (Carica papaya), jarum (rafida) ada pada bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa), dan bentuk pasir dalam bayam dengan familia Amaranthaceae. Amilum
berdasarkan letak hilus dibagi menjadi konsentris dan eksentris, konsentris yaitu hilus berada di tengah,
sedangkan eksentris berarti hilus berada di tepi.
G. Referensi
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, LG.,2002.
BiologiEdisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Kartasapoetra, Ir. A.g,1991.
Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang Sel dan Jaringan).
Jakarta : PT. Rineka Cipta.Kimball, J. W..1983.Biologi. Jakarta: Erlangga
Di aklsesn pada tanggal 10 oktober 2021,pukul 23.00 WIB.
ACARA 3
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel h a n y a berupa ruangan kosong
saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor,
misalnya faktor geneti k maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam
prakti kum ini adalah sel mati karena faktor geneti k, maksudnya sel tersebut mati karena
telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara geneti k. Sel-sel tersebut
memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memilikifungsi
tertentu dalam bagi tumbuhan. misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara
khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
Didalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan istilah benda ergastik.
Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan benda ergastik cair. Yang
termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron, kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang
termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam organik, karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak,
antosianin, alkaloid, minyak atsiri, dan terpentin. Amilum mempunyai rumus empiris (C 6H10O5)n, berupa
karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi
leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas
berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi.
Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti
mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut
seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus
berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang
disebut aleuron. Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme,
umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka
namun larut dalam asam kuat
D. Metode
A. Bahan dan alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu
Cutter berfungsi untuk mengiris preparat.
kaca objek berfungsi untuk meletakkan preparat.
kaca Penutup berfungsi untuk menutup preparatyang sudah ditetesi air yang akan di amati
di bawah mikroskop.
lap kasar berfungsi untuk membersihkanmikroskop dari debu.
lap halus berfungsi untuk meletakkan objek yang telah dibersihkan.
mikroskop berfungsi untuk mengamati sel pada bagian tumbuhan.
mortal dan pastel berfungsi untuk menumbuk beras.
Pinset berfungsi untuk mengangkat preparat yang sudah di iris atau di potong".
Pipet tetes berfungsi untuk menetesi air pada preparat yang akandiamati.
Sendok tanduk berfungsi untuk mengerok bagian dalam umbi.
Silet berfungsi untuk mengiris preparat.
E. Hasil
Amilum/ pati
ubi jalar (Ipomoea batatas) Perbesaran 4x10.
Aleuron
biji jarak (Ricinus comunis) Perbesaran 4x10.
Sistolit
Beringin (Ficus benjamina) Perbesaran 10x10.
F. Kesimpulan
Dari praktikum ini saya dapat menyimpulkan bahwa :
bentuk dari pati/amulim terdapat lamela- lamela yang mengellingi hilus.bagian - bagian
benda ergastik dari pati / inti sel, dinding sel, $akuola,sitoplasma, dan amilum.0.
bentuk bentuk dari pada kristal ada yang ber bentuk risma teratur, bentuk jarum dan bentuk
butiran - butiran kecil. benda ergastik dari pada kristal / inti sel, dinding sel, $akuola,
sitoplasma dan ealsiumoksalat.
bentuk aleuron seperti butir I butr protein dalam sitoplasma. Benda ergastik dari pada
aleuron / inti sel, dinding sel, $akuola, sitoplasma dan endosperm.
bentuk pada minyak eteris tambak mengkilap dan juga memiliki senyawa cahaya yang
kuat.benda ergastik dari minyak eteris / inti sel,dnding sel, $akuola, sitoplasma, dan minyak.
bentuk sistolit terjadi penealan ke dalam dan penebalan ke luar. Benda ergastik dari sistolit /
inti sel, dinding sel, $akuola, sitoplasma dan sistolit.
G. Referensi