Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

ACARA 1,2 DAN 3


MIKROSKOP,SEL,DAN BENDA EGRASTIK

DI SUSUN:
 YARMAN PUTRA ZEGA (2021/22663/SPKS E)

CO ASISTEN:
 YUSUA YUNUS (2019/20910/SPKS D)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2021

ACARA 1

A. JUDUL ACARA : MIKROSKOP


B. TUJUAN : Memperkenalkan bagian-bagian mikroskop dan cara penggunaannya.
C. PENDAHULUAN :
1. Pengenalan mikroskop.
Mikroskop adalah peralatan penting dalam riset biologi yang berfungsi untuk mengamati benda
dalam ukuran kecil atau mikroskopis.Mikroskop memiliki berbagai macam lensa dengan masing-
masing lensa tersebut memiliki fungsi dalam mempebesar benda sediaan atau sampel.
Pembesar yang di lakukan oleh mikroskop di tulis dengan nilai pembesaran dengan menggunakan
lensa okuler X pembesaran oleh lensa objektif.Pada umumnya,pembesaran untuk mengamati benda
hingga ke tingkat sel menggunakan pembesaran 10 X 10..
Pembesaran 10 X 10 artinya pembesaran oleh lensa okuler sebesar 10X dan pembesaran oleh lensa
objektif 10X.sehingga total pembesaran yang di lakukan oleh mikroskop sebesar 100X.ada berbagai
jenis mikroskop yang banyak di gunakan pada penelitian.
2. Jenis-jenis mokroskop.
 Mikroskop cahaya.
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang bekerja menggunakan bantuan cahaya tampak yang
kemudian di teruskan menuju spesimen serta lensa kaca.
 Mikroskop stereo.
Mikroskop stereo berbeda dengan mikroskop cahaya,mikroskop stereo hanya bisa di gunakan
untuk benda spesimen berukuran besar.
 Mikroskop pander.
Mikroskop pander adalah jenis mikroskop yang umum di gunakan untuk melihat keberadaan
antigen atau pun benda asing pada jaringan.

3. Bagian-bagian mikroskop
 Statif
Statis merupakan kerangka mikroskop,terdiri dari :
 Kaki : barbentuk persegi atau tapal kuda atau bentuk lain.
 Tiang : menghubungkan kaki dan tangkai sehingga menjadi satu kesatuan.
 Tangkai : merupakan pendukung teropong.
 Meja benda : tempat meletakan preparat yang akan di lihat dengan mikroskop.
 Sekrup penggerak preparat : berjumlah dua di samping meja benda,berguna untuk menggerakan
preparat ke kiri,ke kanan,ke muka,ke belakang,sehingga preparat dapat di letakkan tepat di
bawah lensa dan di atas sinar.
 Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan preparat : berjumlah dua, terletak di tiang atau di
tangkai.untuk mengatur jarak antara preparat dan lensa,sehingga preparat tampak jelas.
 Teropong
Teropong merupakan bagian yang mendukung lensa-lensa,terdiri dari :
 Lensa obyektif : susunan lensa terdapat di bagian bawah teropong,menghadap preparat.lensa
obyektif mempunyai pembesaran 10x,45x dan 100x.
 Lensa okuler : lensa yang terdapat di tabung okuler,di bagian atas teropong,menghadap mata
kita.pembesaran lensa okuler 5x,6x,10x,12x.
 Buluh teropong : bagian mikroskop yang membawa lensa okuler dan obyektif dengan
revolvernya.
 Alat penerang
Terdiri dari :
 Cermin : alat untuk menangkap sinar dengan dua macam cermin,yaitu cermin cekung dan cermin
datar.
 Gelas vilter : gelas yang berwarna biru atau hijau atau lainnya yang dapat di pasang di bawah
kondeser atau di atas cermin.gelas ini dapat mengurangi silau atau menegaskan batas preparat.

Diafragam : bagian yang dapat menutup atau membuka,untuk mengatur banyak nya sinar yang masuk ke
dalam mikroskop.


Kondensor : bagian yang terdiri dari lensa-lensa yang berguna mengatur pemusatan
sinar.kondensor tidak dapat bergerak,menempel di bawah meja benda,tetapi ada ynag dapat di
naik turunkan.
D. METODE
1. Bahan dan alat
Bahan yang di gunakan dalam pratikum mikroskop antara lain :
 Daun labu (cucurbita moschata)
 Daun kembang sepatu (hibicus rosasinensis)
 Daun waru (hibiscus tiliceus)
 Bawang merah (allium cepa)
Alat yang di gunakan dalam pratikum mikroskop antara lain :
 Kain planel
 Pisau silet yang baru di gunakan
 Pipet tetes
 Mikroskop biologi
 Kaca penutup
 Kaca benda

2. Cara kerja
1.Mempersiapkan Mikroskop untuk Digunakan
 Pertama-tama mikroskop harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan membersihkan bagian
badan mikroskop menggunakan kain planel. Selanjutnya mikroskop diletakkan di atas meja
yang datar
 Pastikan di atas meja hanya terdapat cawan petri dengan kaca penutup serta kaca benda.
 Atur arah tempat masuknya cahaya ke dalam tabung okuler (tubus). Anda harus melihat
kondisi ruangan dari mana arah cahaya datang yang lebih terang. Cermin pada mikroskop
harus diarahkan ke tempat yang lebih terang
 Diafragma kemudian dibuka. Mikroskop dengan kondensor maka menggunakan cermin
berbentuk datar dengan posisi dekat ke meja sediaan. Sementara mikroskop tanpa
kondensor maka cermin cekung yang digunakan.
 Posisi revolver diatur agar lensa objektif terpendek yang mengarah ke meja sediaan
menghasilkan bunyi klik ketika diputar
 Selanjutnya melalui lensa okuler, lihat menggunakan mata kiri apakah tampak bundaran
berwarna putih. Anda tidak perlu memicingkan mata kanan saat melihat bundaran putih ini.
Usahakan agar bundar putih yang dilihat memiliki terang yang merata.
2.Mempersiapkan Preparat Sederhana
 Kaca benda yang sudah dipastikan bersih kemudian diambil dan ditetesi oleh air jernih
sebanyak setetes saja di bagian tengah
 Gunakan pinset untuk mencabut sebanyak satu serat bahan saja dan diletakkan di bagian
tengah dari tetesan air
 Kaca penutup dipegang menggunakan tangan satunya dengan posisi telunjuk di satu sisi dan
diapit di antara empu jari
 Salah satu sisi kaca penutup kemudian ditempelkan ke kaca benda pada kemiringan 45
derajat. Selanjutnya dilepaskan agar kaca tepat menutup tetesan air pada kaca.
 Apabila air merembes hingga bagian tepi kaca maka gunakan kertas saring untuk menyerap
air
 Preparat buatan kemudian diletakkan di meja sediaan.
3.Atur Jarak Lensa Terhadap Sediaan
 Anda harus mengatur jarak lensa terhadap sediaan hingga nyaman ketika diamati. Ada dua
cara untuk mengatur jarak lensa dengan sediaan, yaitu mengatur tubus dan mengatur meja
sediaan. Umumnya tubus yang tidak dapat bergerak maka hanya meja sediaan yang diatur
jaraknya
 Sediaan yang sudah diletakkan di atas kaca preparat kemudian diletakkan di meja sediaan.
Pastikan benda yang diamati ada di bagian tengah lubang meja sediaan.
 Jepit kaca benda menggunakan sengkelin sehingga tidak goyang
 Pastikan jarak objektif terhadap benda sediaan tidak melebihi 10 mm. Jika jarak belum
sesuai, dengan menggunakan makrometer atur posisi tubus terhadap sediaan.
 Untuk mendapatkan bayangan besar sesuai dengan yang diinginkan, Anda bisa menaikkan
tabung okuler dengan cara memutar makrometer.

E. HASIL
1. Hasil Pengamatan Preparat Menggunakan Mikroskop

No. Sampel yang Diamati Perbesaran Bagian yang Teramati


1. Bawang merah 40 x 10 Inti sel, dinding sel dan sitoplasma
2. Daun labu 10 x 10 Membran sel, dinding sel dan inti sel
3. Daun waru 10 x 10 Nukleus, sitoplasma, dinding sel
4. Daun kembang sepatu 10 x 10 Sitoplasma, sel epidermis, inti sel, celah dan stomata

F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari saya mempelajari kegunaan mikroskop dan mempelajari fingsi-fungsi dari masing-masing
bagian mikroskop adalah hal yang sangat berguna dalam bidang pertanian.sebab di mana sebenarnya
Mikroskop merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu manusia dalam mengamati benda-
benda berukuran kecil tidak kasat mata seperti virus,dll.

G. REFRENSI
a) Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
b) Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
c) Wilda, Yatim. 1996. Biologi Modern. Bandung: PT Tarsito.
Diakses pada tanggal 10 oktober 2021 pukul 21.00 WIB.
ACARA 2

A. JUDUL ACAR : SEL (SITOLOGI)


B. TUJUAN : Mengenal sel dan organ sel.
C. PENDAHULUAN
1. Pengertian sel dan bagaimana struktur sel tanaman.
Sel adalah struktur fungsional terkecil dari makhuk hidup yang mampu melakukan metabolisme.
Suatu sel dikatakan hidup apabila ia melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan
lingkungan, peka terhadap rangsang, dan ciri yang lainnya. sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu
bagian sel yang ada di dalam dinding sel. Protoplas dibedakan menjadi protoplasma dan non
protoplasma. Komponen protoplasma terdiri dari membrane sel, inisel, dan sitoplasma. Sel dikatakan
mati apabila di dalam lumen sel tidak terkandung protoplas.
Benda-benda dalam sel yang non protoplasma merupakan benda mati. Benda mati dalam
tumbuhan disebut substansi ergastik. Substansi ergastik dibagimenjadi dua jenis, yaitu benda ergastik
padat dan benda ergastik cair. Contoh dari substansi ergastik padat adalah Kristal Ca-Oksalat dan
contoh dari substansi ergastik cair adalah asam organik(Kimball, 1983).Sel tersusun atas dua lapis
membrane fosfolipid selektif permeable sehingga molekul tertentu dapat masuk ke dalam sel. Sel
mengandung sitoplasma, nukleuplasma, dan organel-organel. Sitoplasma berisi cairan plasma.
Nukleuplasma berisi cairan inti sel, anak inti, dan kromosom yang mengandung DNA. DNA merupakan
molekul pembawa informasi genetik.
2. Organel utama yang menyusun sel
 Membran sel (membran plasma): untuk melindungi dan mengatur lalu lintas zat yang keluar
masuk sel. 
 Nukleus (inti sel) berfungsi sebagai tempat pembentukan kromosom dan banyak tersusun
atas protein dan butiran kromatid yang terdapat di dalam nukleoplasma.
 sitoplasma dan organel sel berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai tempat
terjadinya reaksi kimia sel.
  Dinding sel berfungsi melindungi sel, dinding sel juga menjaga bentuk sel tumbuhan tidak
berubah dan tetap kaku.
3. Pentingnya mempelajari struktur sel tanaman
pentingnya mempelajari struktur sel tumbuhan adalah agar kita bisa mengetahui macam-macam struktur sel
tumbuhan .
D. METODE
1. Alat dan Bahan
 Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara Sitologi diantaranya kaca benda, kaca
penutup, silet, pipet tetes, jarum preparat, dan mikroskop.
 Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum acara Sitologi adalah amilum kentang
(Solanum tuberosum), amilum singkong (Manihot esculenta), irisan membujut ibu tulang
daun pepaya (Carica papaya), irisan melintang tangkai daunt alas (Colocasia esculentta).

2. Cara kerja
 Irisan melintang tangkai daun talas (Colocasia esculenta) di buat setipis mungkin dengan
silet, irisan membujur ibu tulang daun pepaya (Carica papaya) dibuat dengan silet, irisan
diletakkan di atas kaca benda, ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.
 Amilum kentang (Solanum tuberosum) dan singkong (Manihot esculenta) diambil dengan
cara ditusuk-tusuk menggunakan jarum preparat. Cairan dioleskan pada kaca benda, ditetesi
air, ditutup dengan kaca penutup.
 Bentuk Kristal Ca-Oksalat dan tipe amilum diamati dan digambar.
E. Hasil
F. kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum acara Sitologi yaitu substansi ergastik merupakan sel yang tidak
mengandung protoplas. Substansi ergastik dibagi menjadi dua, yaitu substansi padat dan substansi cair.
Substansi padat mencakup amilum, Kristal Ca-Oksalat, dan aleuron, substansi cair mencakup karbohidrat,
protein, minyak atsiri, dan hars. Ca-Oksalat memiliki berbagai bentuk seperti prisma pada daun
jeruk(Citrus sp.), drussen pada tangkai daun papaya (Carica papaya), jarum (rafida) ada pada bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa), dan bentuk pasir dalam bayam dengan familia Amaranthaceae. Amilum
berdasarkan letak hilus dibagi menjadi konsentris dan eksentris, konsentris yaitu hilus berada di tengah,
sedangkan eksentris berarti hilus berada di tepi.

G. Referensi
 Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, LG.,2002.
 BiologiEdisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Kartasapoetra, Ir. A.g,1991.
 Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang Sel dan Jaringan).
 Jakarta : PT. Rineka Cipta.Kimball, J. W..1983.Biologi. Jakarta: Erlangga
Di aklsesn pada tanggal 10 oktober 2021,pukul 23.00 WIB.

ACARA 3

A. JUDUL ACARA : Benda ergastik


B. Tujuan : mengenal benda ergastik di dalam sel
C. Pendahuluan
1. Pengertian benda ergastik
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma,baik organik maupunan organik, sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,  pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan
cadangan makanan,terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di sakuola. Dalam sel
benda ergasti k dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten),
lipid( l i l i n , kutin, dan suberin), dan +ristal (+ristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya
bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel,misalnya penyimpanan cadangan
makanan, contohnya amilum = pemeliharaan struktur (lilin) dan perlindungan, misalnya adanya
ristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang 
memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel h a n y a  berupa ruangan kosong
saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor,
misalnya faktor geneti k maupun faktor  lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam
prakti kum ini adalah sel mati karena faktor geneti k, maksudnya sel tersebut mati karena
telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara geneti k. Sel-sel tersebut
memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memilikifungsi
tertentu dalam bagi tumbuhan. misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan  bersifat mati secara
khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.

2. Contoh benda argestik

Didalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan istilah benda ergastik.
Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan benda ergastik cair. Yang
termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron, kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang
termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam organik, karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak,
antosianin, alkaloid, minyak atsiri, dan terpentin. Amilum mempunyai rumus empiris (C 6H10O5)n, berupa
karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi
leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas
berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi.
Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti
mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut
seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah  hal ini akan terus
berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang
disebut aleuron. Kristal yang terdapat  pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme,
umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka
namun larut dalam asam kuat

3. Manfaat mempelajari benda ergastik


mahasiswa mampu menentukan bentuk-bentuk pati ,mahasiswa mampu menentukan
bentuk-bentuk kristal mahasiswa mampu menetukan bentuk-bentuk aleuron mahasiswa
mampu menentukan bentuk-bentuk sistoli mahasiswa mampu menetukan bentuk-bentuk
minyak etheri.

D. Metode
A. Bahan dan alat 
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu
 Cutter berfungsi untuk mengiris preparat.
 kaca objek  berfungsi untuk meletakkan preparat.
 kaca Penutup berfungsi untuk menutup preparatyang sudah ditetesi air yang akan di amati
di bawah mikroskop.
 lap kasar  berfungsi untuk membersihkanmikroskop dari debu.
 lap halus berfungsi untuk meletakkan objek yang telah dibersihkan.
 mikroskop berfungsi untuk mengamati sel pada bagian tumbuhan.
 mortal dan pastel berfungsi untuk menumbuk beras.
 Pinset berfungsi untuk mengangkat preparat yang sudah di iris atau di potong".
 Pipet tetes berfungsi untuk menetesi air pada preparat yang akandiamati.
 Sendok tanduk  berfungsi untuk mengerok bagian dalam umbi.
 Silet berfungsi untuk mengiris preparat.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu

 AlkoholSebagai sterilisasi pada preparat.


 Aquades memberikan kesegaran pada preparat yang akandiamati.
 Bayam Sampel preparat.
 Beringin Sampel preparat.
 Biji jarak Sampel preparat.
 Jahe Sampel preparat.
 Jeruk Sampel preparat.
 Kentang Sampel preparat.
 lidah buaya Sampel preparat.
 Padi Sampel preparat.
 ubi kayu Sampel preparat.
 Tissue Sebagai pembersih alat dan penyerap aquades.
B. cara kerja
Pembuatan preparat amilum.
 Kentang
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol agar bebas dari lemak dan debu.
 Dikerok bagian dalam umbi kentang,Diletakkan diatas kaca objek,Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
 Padi
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol agar bebas dari lemak dan debu.
 Ditumbuk beras dengan menggunakan mortal dan pastel.
 Diletakkan diatas kaca objek menggunakan sendok tanduk.
 Diteteskan aquades,Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung
udara dalam preparat.
 Diamati d ibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
 ubi kayu
 Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol,agar bebas dari lemak dan debu.
 Dikerok bagian dalam ubi kayu.
 Diletakkan diatas kaca objek.Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat .

Pembuatan preparat kristala


 Pepaya
 Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol,agar bebas dari lemak dan debu.
 Diambil tangkai pepaya, Di iris setipis mungkin secara melintang.
 Diletakkan diatas kaca objek,Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
 Bayam
 Disiapkan alat dan bahan yang kan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamati objek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol, agar bebas dari lemak dan debu.
 Diambil tangkai daun bayam,Di iris setipis mungkin secara melintang.
 Diletakkan diatas kaca objek,Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
 Lidah buaya
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol,agar bebas dari lemak dan debu.
 Diambil lendir lidah buaya,Diletakkan diatas kaca objek.
 Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.

Pembuatan preparat Sistolit (Beringin)


 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol,agar bebas dari lemak dan debu.
 Diambil sehelai daun beringin yang tidak terlalu tua,Di iris setipis mungkin secara melintang.
 Diletakkan diatas kaca objek,Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.

Pembuatan preparat minyak Astiria


 Jeruk 
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol,agar bebas dari lemak dan debu.
 Diambil kulit jeruk,Di iris setipis mungkin secara melintang.
 Diletakkan diatas kaca objek,Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat. 
 Jahe
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Diambil mikroskop yang akan digunakan untuk mengamatiobjek.
 Dibersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol,agar bebas dari lemak dan debu.
 Diambil rhizoma jahe,Di iris setipis mungkin secara melintang.
 Diletakkan diatas kaca objek,Diteteskan aquades.
 Ditutup menggunakan kaca penutup dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam
preparat.
 Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dankuat .

E. Hasil
 Amilum/ pati
 ubi jalar (Ipomoea batatas) Perbesaran 4x10.

 Padi (Oryza sativa) Perbesaran 10x10.

 ubi kentang (Solanum tuberosum) Perbesaran 4x10.

 Aleuron
 biji jarak  (Ricinus comunis) Perbesaran 4x10.

 ristalPepaya (Carica papaya) Perbsaran 4x10.

 Bayam (Amaranthus Sp) Perbesaran 10x10


 lidah buaya (Aloe vera) Perbesaran 10x10.

 Sistolit
 Beringin (Ficus benjamina) Perbesaran 10x10.

 Minyak eteris/minyak astiri


 Jeruk (Cytrus Sp) Perbesaran 10x10.

 Jahe (Zingiber oicinale) Perbesaran 10X10.

F. Kesimpulan
Dari praktikum ini saya dapat menyimpulkan bahwa :
 bentuk dari pati/amulim terdapat lamela- lamela yang mengellingi hilus.bagian - bagian
benda ergastik dari pati / inti sel, dinding sel, $akuola,sitoplasma, dan amilum.0.
 bentuk bentuk dari pada kristal ada yang ber bentuk risma teratur, bentuk jarum dan bentuk
butiran - butiran kecil. benda ergastik dari  pada kristal / inti sel, dinding sel, $akuola,
sitoplasma dan ealsiumoksalat.
 bentuk aleuron seperti butir I butr protein dalam sitoplasma. Benda ergastik dari pada
aleuron / inti sel, dinding sel, $akuola, sitoplasma dan endosperm.
 bentuk pada minyak eteris tambak mengkilap dan juga memiliki senyawa cahaya yang
kuat.benda ergastik dari minyak eteris / inti sel,dnding sel, $akuola, sitoplasma, dan minyak.
 bentuk sistolit terjadi penealan ke dalam dan penebalan ke luar. Benda ergastik dari sistolit /
inti sel, dinding sel, $akuola, sitoplasma dan sistolit.
G. Referensi

(http://www.pusatbiologi.com/2013/01/noktah-pada-tumbuhan.html, diakses tanggal 8 Maret 2015).


Campbell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ke 3. Yogyakarta: UGM Press.
Di akses tanggal 11/2021 pukul 21.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai