Anda di halaman 1dari 8

Mikroskop mempunyai beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki fungsi masingmasing, antara lain :

1. Bagian optic, Terdiri dari :


a.

Lensa objektif : terpasang pada revolver dan berdekatan dengan benda yang diamati .

b. Lensa okuler : terletak pada bagian atas mikroskop yaitu dekat dengan mata.
c.

Lensa kondensor : berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke arah benda atau preparat yang
akan diamati.

d. Cermin : berfungsi untuk memantulkan cahaya kearah objek yang akan diamati.
2. Bagaian non-optic, Terdiri dari :
a.

Kaki dasar atau basis : berfungsi untuk membuat mikroskop berdiri tegak.

b. Lengan/pilar : berfungsi untuk mengatur kedudukan mikroskop.


c.

Meja benda : berfungsi untuk meletakan benda/objek yang akan diamati.

d.

Sekrup penggerak sediaan : berfungsi menggerakkan sediaan atau preprat kearah kiri atau
kanan.

e.

Sekrup pengatur jarak teropong dengan preparat, untuk mengatur jumlah besar(makrometer)
dan jumalah(micrometer).
Halim,J . 2002. Alat Pratikum Histologi. EGC : Jakarta.

PEMBAHASAN
Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu
terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang
mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap
penggunaan listrik. Daya pisah adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah
dalam membedakan dua titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik
dan dikatakan sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik bukannya
satu titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.
Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu,
mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi
tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan
tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x,
40x dan 100x. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk
menaikkan dan menurunkan kondensor. Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang

masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop berfungsi untuk
tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler. Makrofokus
berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan
jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara
tajam. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif. Meja objek berfungsi untuk
meletakkan preparat yang akan diamati. Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan
preparat agar tidak goyang. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa
kondensor terhadap preparat. Pengatur diafragma berfungsi untuk membuka dan menutup
diagfragma. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.

Mikroskop Binokuler
A. Pengertian Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler adalah Alat yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang
tidak terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas ataupun dari bawah
dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler memiliki dua buah lensa yaitu lensa
objektif dan lensa okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan
kedua belah mata. Kekuatan pembesarannya tidak terlalu kuat, umumnya objektif 1X dan 2X
serta okuler 10X dan 15X.
Pengertian lain tentang mikroskop binokuler merupakan Suatu alat dengan lensa
obyektif. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan dipasangi system lensa
lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri.
Mikroskop ini tidak memiliki kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak
kerja yang panjang.
Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop binokuler adalah bahwa aperture
numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda. Karenanya seseorang
harus menggunakan mikroskop majemuk, yang memiliki obyektif dengan diameter yang
lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture numerical.
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis transparan,
penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Menurut tim pengajar
(2010), mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dengan kekuatan
pembesaran sebagai berikut :
1. Objektif 4X dan okuler 10X, pembesarannya 40X.
2. Objektif 10X dan okuler 10X, pembesarannya 100X.
3. Objektif 40X dan okuler 10X, pembesarannya 400X.
4. Objektif 100X dan okuler 10X, pembesarannya 1000X.

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik adalah 100X yang disebut dengan objektif
emersi, disebut demikian karena penggunaannya harus menggunakan minyak emersi dan cara
memakainya dengan khusus pula

B. BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP


Mikroskop binokuler terdiri dari beberapa bagian,antara lain:

Keterangan :
1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif

2. Revolve pemutar lensa obyektif


Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada
3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x
3. Lensa Objektif
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
4. Tombol pengatur fokus kasar (Makrometer)
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan cepat
5. Tombol pengatur fokus halus (Mikrometer)
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan lambat
6. Meja Preparat
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser
7. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu
datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin
cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar
8. Diafragma
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu
datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin
cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar
9. Pengatur letak preparat.
C. Cara Menggunakan Mikroskop
1.

Periksalah mikroskop yang akan dipakai. Bersihkan meja kacanya dengan lap dan lensalensanya dengan kertas lensa.

2.

Gunakan meja sediaan warna putih untuk melihat objek yang tidak transparan dan
penyinaran dari atas sedangkan untuk mengamati objek yang transparan sebaiknya
menggunakan sinar dari bawah dan meja sediaan kaca yang bening. Akan tetapi dalam
prakteknya tergantung dari kelengkapan mikroskop dan selera si pengamat.

3. Objek yang diamati dapat kering dan dapat pula terendam air, dengan meletakkanya di atas
kaca objek, dalam cawan ataupun langsung di atas meja kaca.

4. Aturlah jarak kedua lensa okuler sehingga sesuai dengan jarak kfua mata. Jika telah sesuai,
lapangan optik akan tampak berbentuk bulat.
5.

Dengan kedua mata, objek dilihat melalui lensa okuler. Fokuskan objek dengan memutar
sekrup pengarah.

6.

Setelah selesai bekerja, berskan meja sediaan, lalu simpan mikroskop tersebut dalam
kotaknya dari dan kuncilah.
Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan
menggunakan mikroskop.

1. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah,dipasang
pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
2. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk
mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta
sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang
diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
3. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam.
Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif
perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan
naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai
preparat jelas terlihat.
4.

Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi
(misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kmd
lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara
perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.

5. Amati preparat, apabila perlu digambar


6. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung
atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
D. Pemeliharaan Mikroskop
1.

Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asambasa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel,
yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula
dalam almari yang diberi lampu

2.

Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan
debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau
kuas lembut.

3. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol.
Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
4. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.
5.

Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati
xilol dapat merusak bahan plastik.
E. Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik
fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif
terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).
F. Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan
lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati
diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat
berada I lensa okuler.
Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule
tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan
secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler. Mikroskop yang
terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat
bayangan diperbesar, maya dan tegak.
G. Perbedaan Mikroskop Binokuler dan Polasisasi

1. Mikroskop binokuler mempunyai dua lensa okuler sedangkan mikroskop polarisasi hanya
mempunyaI satu lensa okuler.
2. Mikroskop binokuler digunakan untuk mengamati preparat fosil sedangkan mikroskop
polarisasi digunakan untuk mengamati sayatan tipis pada batuan dan mineral.
3. Mikroskop binokuler memerlukan cahaya dari luar untuk pengamatan fosil yang bukan
dalam bentuk sayatan tipis, walaupun sudah ada sumber cahaya dari mikroskop tersebut
sedangkan mikroskop polarisasi tidak memerlukan cahaya dari luar
Bagian Utama Mikroskop Binokuler
1. Tubus Atas merupakan bagian mikroskop yang terdapat pada bagian tengah yang terdiri dari :

lubang pengamatan adalah tempat mata pada saat mengamati preparat melalui lensa okuler.
lensa okuler , berfungsi sebagai tempat untuk mengamati atau untuk melihat preparat fosil
yang diletakkan di atas meja objek, terdiri dari 2 buah lensa okuler.

dioptering, merupakan bagian dari lensa okuler yang berbentuk cincin, berfungsi untuk
mengatur atau memutar kedudukan lensa okuler.

pengatur jarak lensa okuler, berfungsi untuk mengatur jarak lensa yang disesuaikan dengan
mata orang yang melakukan pengamatan

sekrup pengunci tubus berfungsi untuk mengunci kedudukan tubus sehingga tidak bergerak
selama melakukan pengamatan.

Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada saat mengambil atau memindahkan
mikoskop.

Revolver yaitu bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa
objektif dan juga untuk memutar lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang akan
digunakan.

Lensa objektif berfungsi sebagai alat untuk memperbesar objek yang diamati, lensa objektif
ini terdiri dari 4 buah lensa dengan perbesaran yang berbeda.

2. Tubus Tengah merupakan bagian mikroskop yang terdapat pada bagian tengah yang terdiri
dari:

Lubang meja objek, berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya yang berasal dari iluminator.
Lensa betrand atau lensa meja objek yang berfungsi untuk memusatkan cahaya yang
melawati lubang meja objek

Penjepit preparat (specimen clip) berfungsi untuk menjepit preparat selama pengamatan
sehingga kedudukannya tetap dan tidak bergeser.

Sekrup penjepit preparat, berfungsi sebagai alat untuk menguncipenjepit preparat.

Skala absis menunjukkan posisi atau kedudukan preparat yang diamati atau menunjukkan
nilai pada sumbu X.

Skala ordinat berfungsi sebagai penentu posisi atau kedudukan preparat pada sumbu Y.

Nonius skala absis yaitu nilai atau ukuran terkecil pada skala absis yang berfungsi untuk
menentukan ketepatan dari nilai yang ditunjukkan oleh sumbu X.

Nonius skala ordinat, berfungsi untuk menentukan ketepatan nilai pada sumbu y.

Pengarah skala absis berfungsi untuk menggerakkan preparat dengan arah kiri kanan sesuai
dengan absis atau sumbu X.

Pengarah skala ordinat berfungsi untuk menggerakkan preparat dengan arah depan belakang
sesuai dengan ordinat atau sumbu Y.

Penyangga meja objek berfungsi untuk menyangga meja objek.

Diafragma berfungsi untuk mengarahkan dan memusatkan cahaya.

Bukaan diafragma berfungsi untuk mengarahkan dan membuka diafragma agara tidak
terganggu pada saat melakukan pengamatan.

Pengarah kasar berfungsi untuk menggerakkan meja objek guna mengatur jarak antara
preparat dengan lensa objektif untuk memfokuskan bayangan agar tampak jelas.

Pengarah halus berfungsi untuk mengatur agar diperoleh tampilan bayangan objek.

3. Tubus Bawah merupakan bagian dari mikroskop yang terdapat pada bagian bawah yang terdiri
atas :

Iluminator berfungsi sebagai tempat asal cahaya.

Selubung iluminator berfungsi sebagai alat pelindung ilumintor.

Brightness controll dial berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arus atau sumber
cahaya.

Kabel mikroskop berfungsi sebagai penghubung antara mikroskop dengan sumber arus
listrik.

Anda mungkin juga menyukai