Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Biologi Dasar

MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL


Mufti Hanif, Desi. S, Kirana S. P, Luftiara. A, Santika. I
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Biologi

September 2015

Abstrak
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil. Mikroskop
mempunyai kemampuan untuk memperbesar gambar pada sel. Baik lensa objektif maupun lensa okuler
keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Sel tumbuhan memilki dinding sel, nukleus,
sitoplasma, serta membran sel. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang rapi dan beraturan karena sel tumbuhan
memiliki dinding sel. Dinding sel merupakan struktur diluar membran plasma yang dapat memberikan bentuk
sel. Sel hewan mempunyai bentuk yang abstrak dan tidak beraturan. Hal ini disebabkan Karena sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan
dari mkhluk hidup. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses
kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.

Kata kunci : Mikroskop, lensa obyektif dan okuler, sel tumbuhan, sel hewan, sel hidup dan sel mati

I. TUJUAN 3. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan


1. Untuk memperkenalkan komponen-komponen dengan sel tumbuhan
mikroskop dan cara menggunakannya 4. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hidup
2. Untuk mengetahui sifat-sifat bayangan pada dengan sel mati
mikroskop dan gambar yang dihasilkan
II. PENDAHULUAN Mikroskop cahaya monokuler (Gambar 1.1)
Mikroskop merupakan alat bantu untuk mempunyai perbesaran maksimum 1000X. Mikroskop
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil. Hal ini memiliki kaki yang dibuat berat dan kokoh agar
sangat membantu memecahkan berbagai permasalahan mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop cahaya
yang berkaitan dengan organisme yang berukuran kecil. memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa okuler, lensa
Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati ada obyektif, dan kondensor. Lensa okuler terletak pada ujung
dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop dua dimensi atas tabung mikroskop yang berdekatan dengan mata

(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi pengamat. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk
(mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan
cahaya dan mikroskop elektron. lensa obyektif atau revolver yang bisa dipasang tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat tempat
Miskroskop biologi digunakan untuk pengamatan
dudukan tempat preparat atau meja mikroskop. Sistem
benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal
lensa ketiga adalah kondensor. Sistem lensa untuk
misalnya jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop.
yang diamati biasanya diletakan diatas kaca objek, dalam
medium air, dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis Pada dasarnya bagian-bagian mikroskop adalah
(cover glass). Dapat juga diamati preparat awetan dalam sebagai berikut :
medium balsem kanada. Kemudian penyinaran diberikan 1. Lensa obyektif berfungsi membentuk bayangan pertama
dari bawah oleh sinar alam atau lampu. suatu spesimen. Lensa ini menentukan struktur dan
Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.
biologi adalah sebagai berikut : Kemampuan kerja lensa onyektif dalam mengumpulkan
cahaya ditentukan oleh numerical apperture (NA) yang
a. Lensa objektif 4x, lensa okuler 10x, perbesaran
tergantung pada kecembungan lensa. Numerical
total 40x
apperture (NA) merupakan ukuran daya pisah suatu lensa
b. Lensa objektif 10x, lensa okuler 10x, perbesaran
obyektif yang akan menentukan daya pisah specimen,
total 100x
sehingga mampu menunjukan struktur renik yang
c. Lensa objekif 40x, lensa okuler 10x, perbesaran
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Bila sudut θ
total 400x
adalah setengah dari sudut yang dibentuk dari suatu titik
d. Lensa objektif yang paling kuat untuk mikroskop
pada obyek dengan cahaya yang dikumpulkan oleh lensa
optik adalah 100x, yang disebut dengan objektif minyak
obyektif, dan n adalah indeks bias medium (biasanya
emersi. Cara penggunaannya harus dipelajari secara
udara atau minyak imersi) yang memisahkan specimen
khusus.
dengan lensa obyektif, maka NA = n sin θ (Gambar 1.2)
Lensa obyektif dikelompokan menjadi tiga, yaitu bila diafragma terbuka lebar maka spesimen menjadi
scanning lens (4x), low power lens (10x) dan high power kurang kontras.
lens (berkisar dari 20 sampai 100x). beberapa mikroskop 5. Pengatur kasar, untuk mendekatkan lensa obyektif ke
juga ada yang memiliki oil immersion lens. Lensa ini specimen (perhatikan arah putaran)
hanya dapat digunakan bila diatas kaca penutup telah 6. Pengatur halus, untuk mendapat image dengan kualitas
diteteskan minyak imersi. Kemudian lensa obyektif maksimal (perhatikan arah putaran)
diturunkan secara perlahan sampai ujung lensa mencapai 7. Meja benda : tempat meletakan specimen yang akan
minyak emersi. diamati, biasanya dilengkapi dengan penjepit spesimen
2. Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat dan knop pengatur posisi spesimen (kiri-kanan dan maju-
diujung atas tabung okuler, berdekatan dengan mata mundur). Pada bagian tengah meja benda ada lubang agar
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar cahaya dapat mengenai spesimen.
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran
bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Cara Menggunakan Mikroskop
3. Lensa kondensor adalah lensa yang berada di sebelah
a. Menyiapkan mikroskop :
meja benda, berfungsi untuk mendukung terciptanya
1. Letakan mikroskop diatas meja yang kokoh. Jangan
pencahayaan pada obyek yang akan difokuskan.
diatas buku atau kertas yang berserakan diatas meja. Pada
Penagaturan kondensor akan mempengaruhi resolusi dan
mikroskop yang menggunakan cermin aturlah menghadap
kontras tampilan suatu spesimen, sehingga bila
cahaya.
pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah (resolusi)
2. Periksalah mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap
maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua titik
dalam keadaan bersih dan tidak rusak.
yang berdekatan akan tampak menjadi satu.
3. Terutama lensanya harus dijaga tetap bersih debu, air,
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah
atau minyak untuk membersihkannya dapat dilakukan
mikroskop kurang baik. Beberapa kondensor posisinya
dengan cara mengusapkannya dengan kertas kasa yang
tidak bias diubah tetapi ada yang bisa diubah atau
bersih. Jangan menggosok dengan benda yang keras atau
difokuskan sehingga kualitas cahaya bisa diatur. Apabila
kasar, karena akan merusak “Coating”nya.
posisi lensa kondensor dapat diubah maka posisi yang
4. Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu
terbaik adalah sedekat mungkin dengan meja benda.
bersihkan dengan lab yang bersih.
4. Diafragma, terdapat di sebelah bawah kondensor yang
5. Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop
berfungsi untuk mengontrol diameter cahaya yang masuk
berdasarkan gambar ynag diberikan.
ke lensa kondensor. Bila diafragma pada posisi hampir
b. Menagatur penyinaran/lampu :
tertutup maka cahaya akan sampai pada bagian tengah
1. Pasang kabel pada stop kontak dengan tegangan yang
lensa kondersor akibatnya akan sangat kontras. Namaun,
sesuai (perhatikan keterangan tegangan listrik yang
direkomendasikan pada mikroskop seperti: 110-120 Volt 5. Terdapat dua pengatur fokus yaitu pengatur kasar dan
atau 220-240 Volt) pengatur halus, gunakan pengatur kasar untuk mencari
2. Tekan knop lampu kearah On dan untuk mematikan tekan bayangan objek dengar memutar pengatur kasar secara
Off. perlahan-lahan sehingga objektif mendekati meja preparat
3. Setelah lampu menyala, aturlah kondensor pada posisi hingga terlihat bayangan.
paling atas, agar didapatka penyimpanan kritis (Criticall 6. Untuk mendapatkan focus yang lebih baik putarlah
Illumination). pengatur halus.
c. Mengatur fokus : 7. Mulailah dengan pembesaran lemah, baru dengan
1. Tempatkan preparat diatas meja mikroskop. pembesaran yang lebih kuat.
2. Sebelumnya turunkan tabung mikroskop atau naikkan d. Mengganti pembesaran :
meja mikroskop (tergantung jenis mikroskop yang 1. Putar objektif yang diinginkan ke sumbu optic hingga
digunakan) sampai menyentuh gelas penutup. Kerjakan terdengar bunyi klik yang lemah. Untuk mendapatkan
dengan pelan hati-hati! Melalui lensa okuler amati pembesaran yang lebih kuat putar objektif ke lensa
preparat sampai terfokus. objektif yang diinginkan sampai bunyi klik.
3. Tempatkan ujung pensil pada permukaan cermin cekung 2. Atur kembali cahaya denga lefel diafragma hingga
atau datar sambil melihat melalui lensa okuler, fokuskan didapatka kontras yang baik.
kondensor dengan memutar tombol pengatur kondensor 3. Khusu untuk pembesaran lensa objektif 100x diperlukan
sampai ujung pensil jelas terfokus. Ini menjamin dya minyak emersi.
pisah yang maksimal Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
4. Ambil lensa okuler sementara lihatlah kebawah melalui menggunakan mikroskop ;
tabung mikroskop, aturlah diafragma sampai kurang lebih
1. Peganglah erat-erat lengan mikroskop dengan satu
2/3 nya terbuka. (Pengatur celah diafragma untuk
tangan, sedangkan tangan yang lain pakailah untuk
mengatur pencahayaan dan meningkatkan kontras. Jika
menyangga mikroskop.
celah diafragma dibuka terlampau lebar preparat akan
2. Gunakan mikroskop dengan lengannya menghadap anda.
sangat terang dan kontras berkurang sehingga struktur-
3. Meja preparat harus tetap horizontal untuk mencegah agar
struktur kecil sulit dibedakan). Pasang kembali lensa
preparat tidak jatuh.
okuler pada tempatnya.
4. Bersihkan lensa mikroskop (objektif dan okuler) hanya
Catatan : prosedur ini hendaknya diulangi setiap kali
dengan kertas lensa atau kertas tissue.
menggunakan lensa obyektif yang berbeda
5. Untuk mencari fokus suatu objek yang akan diamati,
pembesarannya, supaya diperoleh daya pisah yang
selalu mulai dengan lensa objektif dengan pembesaran
maksimal.
lemah (10X). Tanpa melihat melalui lensa okuler,
dekatkan lensa obketif dengan hati-hati sampai hampir
mengenai preparat. Kemudian sambil melihat lewat lensa 5. Condenser (kondensor) : untuk mengumpulkan cahaya
okuler, gerakkan lensa objektif dengan perlahan-lahan supaya tertuju ke lensa objektif
menjauhi gelas preparat sehingga objek tersebut 6. Objective lense (lensa objektif) : memperbesar spesimen
kelihatan. Untuk memfokuskan objelk selanjutnya 7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu) :
digunakan pengatur fokus yang halus. untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
6. Bila akan menggunakan pembesaran yang lebih kuat, 8. Main switch (tombol on-off)
fokuskan dahulu objek yang akan diamati dengan 9. Diopter adjustment ring (cincin pengatur diopter) : untuk
mengunakan pengatur halus saja. Jangan sekali-kali menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri
memutar pengatur kasar. 10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak
7. Untuk menggunakan mikroskop secara efisien maka : interpupillar)
- Biasakan kedua mata anda tetap terbuka ketika 11. Specimen holder (penjepit spesimen)
mengamati preparat. 12. Illuminator (sumber cahaya)
- Mata kiri diletakkan pada lensa okuler 13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertical) : untuk
- Mata kana diarahkan pada buku gambar menaikkan atau menurunkan object glass
- Tangan kiri digunakan untuk mengatur alat pengatur 14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal) : untuk
fokus menggeser ke kanan/kiri object glass
- Tangan kana mengatur posisi objek yang akan dilihat, 15. Coarse focus knob (sekrup focus kasar) : menaik
memegang pensil dan menggambar/mencatat apa yang turunkan meja benda (untuk mencari focus) secara kasar
diamati dan cepat
8. Setelah selesai menggunakan mikroskop, putar pengatur 16. Fine focus knob (sekrup focus halus) : menaik turunkan
kasar agar terdapat jarak anatara lensa obyektif dengan meja benda secara halus dan lambat
meja mikroskop. Aturlah cermin dalam posisi tegak, 17. Observation tube scuring knob (sekrup pengencang
masing-masing cermin cekung dan datar menghadap tabung okuler)
kearah samping. Bersihkan meja mikroskop dari kotoran 18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondensor)
dan tumpahan medium dengan menggunakan tissue. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa salah satu
Keterangan : cirri yang membedakan antar hewan dan tumbuhan dapat

1. Eyepiece / oculars (lensa okuler) : untuk memperbesar dilihat secara struktural yaitu melalui pengamatan secara

bayanagan yang dibentuk lensa objektif mikroskopis. Dalam sayatan segar yang diamati di bawah

2. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) : untuk mikroskop, sel tersebut terlihat sangat transparan.

memutar objektif sehingga mengubah perbesaran Biasanya yang dapat dilihat adalah dinding sel,

3. Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler) sitoplasma, inti dan vakuola.

4. Stage (meja benda) : spesimen diletakkan disini


Sel merupakan unit terkecil baik secara structural genetic. Sel-sel tersebut memang dalam
maupun fungsional dari mahluk hidup. Bagian-bagian sel perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel
terdiri dari membrane plasma, dinding sel, sitoplasma, mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi
inti dan organel-organel. Masing –masing mahluk hidup tumbuhan.
baik sel tumbuhan maupun sel hewan menunjukkan III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
beberapa persamaan dan beberapa perbedaan yang dapat
diamati dari cirri-cirinya. Sel mati dapat dibedakan dari A. Alat
sel hidup berdasarkan struktur dan aktifitas dari masing- - Mikroskop
masing sel tersebut. - Kaca objek
Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu - Kaca penutup
bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. - Pipet
Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non - Silet/scalpel
protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas - Tusuk gigi
membrane sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari - Lanset dan lancet pen
organel-organel hidup). Komponen non protoplasma B. Bahan
dapat disebut pula dengan benda ergastik. Benda ergastik - Potongan kertas surat kabar yang bertulis huruf “I” dan
adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun “a”
anorganik, sebagai hasil metabolism yang berfungsi - Daun Rhoeo discolor (daun Adam dan Hawa)
untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga - Umbi kentang solanum tuberosum
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak - Serat kapas dan kapuk
dibagian sitoplasma, dinding sel, maupun vakuola. - Sampel mukosa pipi
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik - Sampel darah
memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan - Aquades/Air
cadangan makannan. - Iodin/Lugol
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel- - Metilen biru
organel, didalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. - Alkohol 70%
Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati - Kapas
disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor - Minyak inersi
genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan C. Cara Kerja
dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor Kegiatan 1.1 memahami sistem kerja mikroskop
genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah
mencapai umur yang memang telah ditentukan secara
1. Sebagai bahan pengamatan digunakan huruf a dan i yang 2. Letakkan pada kaca objek yang telah ditetesi air,
dipotong dari Koran dan diletakkan di atas gelas objek kemudian tutup dengan kaca penutup. Usahakan jangan
serta dibasahi dengan setetes air. ada gelembung udara.
2. Kaca penutup diletakkan di atas bahan pengamatan Cara untuk menghindari adanya gelembung udara adalah
dengan cara sebagai berikut : mula-mula kaca penutup diletakkan miring pada salah
- Ujung sisi gelas penutup yang sejajar dengan permukaan satu ujung kaca objek yang ditekan oleh jarum
gelas objek ditempelkan pada air dengan sudut bertangkai, kemudian jarum perlahan-lahan ditarik,
kemiringan 45̊̊ sehingga air merata disepanjang sisi gelas sehingga kaca penutup turun sampai akhirnya menempel
penutup. seluruhnya di atas kaca objek.
- Gelas penutup kemiringannya dikurangi secara perlahan 3. Amatilah dibawah mikroskop dengan pembesaran paling
sampai menutup penuh seluruh bahan. lemah (40X), kemudian 100X. amati bagian-bagiannya.
3. Kelebihan air di luar gelas penutup dihisap dengan kertas 4. Gambarlah bagian sel tersebut dengan bagian-bagian
saring atau tissue. yang bisa anda kenali.
4. Slide glass diletakkan di meja obyek dengan posisi huruf Kegiatan 1.3 Pengamatan Sel Pati Kentang
“a” atau “i” terbaca normal oleh mata telanjang kemudian 1. Keriklah sekerat umbi kentang dengan jarum atau ujung
slide glass tersebut dijepit dengan penjepit slide. silet sehingga cairannya keluar.
5. Lensa obyektif dengan perbesaran lemah diposisikan
2. Teteskan cairan tersebut pada kaca objek, dan tutup
segaris dengan obyek.
dengan kaca penutup.
6. Jarak antara obyek dengan lensa obyektif diatur ± 0,5 cm.
3. Amati dibawah mikroskop struktur butir-butir pati
7. Obyek diamati melalui lensa okuler. Jika obyek belum
tersebut.
tampak jelas jarak obyek dan lensa obyektif diatur
4. Teteskan larutan iodine pada tepi kanan kaca penutup dan
sedemikian rupa dengan menggunakan pengatur kasar
pada tepi kiri kaca penutup tempelkan kertas hisap,
hingga diperoleh bayangan yang jelas. dengan demikian larutan iodine tersebut akan masuk
8. Bentuk huruf “a” tau “i” diamati ! kedalam preparat dan menyebar ke seluruh bagian.
9. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang 5. Amati dibawah mikroskop dan gambarkan butir-butir pati
diamati. Bentuk bayangan apakah sama atau berbalik ?
tersebut.
Apakah bayangan tersebut merupakan bayangan cermin ?
Kegiatan 1.4 Pengamatan Sel Ephitelium pipi
Gambarlah bayangan tersebut !
1. Dengan menggunakan ujung tumpul scalpel atau ujung
Kegiatan 1.2 Pengantaran Struktur Sel Umbi lapis
jari atau sebuah tusuk gigi, keruklah epitel pada bagian
Bawang Merah (Allium cepa)
dalam dinding pipi anda.
1. Dengan menggunakan silet dan pinset, ambil lapisan
2. Tebarkan epitel yang diperoleh kedalam setetes air pada
epidermis permukaan bawah daun Rhoeo discolor. kaca objek.
3. Tutup sediaan tersebut dengan penutup. D. PERTANYAAN
4. Teteskan metilen biru secara hati-hati pada salah satu tepi 1. Bagaimana proses pembentukan bayangan yang
gelas penutup. terjadi pada saat pengamatan di bawah mikroskop
5. Hisaplah metilen biru dengan menggunakan kertas hisap ?
(tissue) melalui sisi yang berlawanan dengan tempat 2. Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh
meneteskan metilen biru. lensa obyektif dan lensa okuler ?
6. Amatilah preparat tersebut dibawahmikroskop yang 3. Jelaskan perbedaan antara sel hewan dan sel
dimulai dengan pembesaran lemah (40X), kemudian tumbuhan ?
pembesaran kuat (100X). 4. Jelaskan perbedaan antara sel hidup dan sel mati ?
7. Gambarlah struktur sel epitel rongga mulut. Gambar hasil 5. Apa saja yang langkah-langkah yang harus
pengamatan anda dan beri keterangan (membrane sel, dilakukan untuk mendapatkan perbesaran 1000x
nukleus, dan sitoplasma). (the high magnification) dengan jelas ?
6. Mengapa minyak imersi diperlukan dalam
perbesaran 1000x ?
Kegiatan 1.5 Pengamatan Sel Darah Manusia
1. Siapkan lanset steril dan pasang di lancet pen
2. Bersihkan jari telunjuk anda dengan alkohol 70% IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Dengan menggunakan lanset tusukkan jari telunjuk
dengan hati-hati dan oleskan darah tersebut dengan pada Gambar 1. Huruf a
kaca objek dengan membuang tetesan darah yang pertama
4. Amati sediaan apusan darah tersebut dibawah mikroskop
yang dimulai dengan perbesaran lemah dan perbesaran
kuat
5. Perhatikan dan gambar sel darah!

Kegiatan 1.6 Pengamatan Serat Kapas dan Kapuk


1. Teteskan air pada kaca objek.
2. Letakkan 2-3 helai serat kapas dan tutup dengan kaca Perbesaran 4x10 kali
penutup. [sumber : dokumentasi pribadi]
3. Amati dibawah mikroskop .
Keterangan :
4. Gambar hasil pengamatan anda dan beri keterangan
(dinding sel, lumen, torsi)
5. Ulangi langkah no 1-4 dengan menggunakan kapuk.
Gambar 2. Rhoeo discolor Gambar 4. Sel Epithelium Pipi

Perbesaran Perbesaran 4 x 10 kali

4 x 10 kali [Sumber : Dokumentasi pribadi]

[sumber : Dokumentasi pribadi] Keterangan : 1. Membran Plasma


Keterangan: 1. Membran Plasma 2. Sitoplasma
2. Sitoplasma 3. Inti Sel
3. Inti Sel Gambar 5. Sel Darah Manusia
Gambar 3. Sel Pati Kentang

Perbesaran 10 x 10 kali

[Sumber : dokumentasi pribadi]


Perbesaran 4x10 kali
Keterangan : 1. Eritrosit
[sumber : dokumentasi pribadi]
2. Plasma darah dan keeping darah
Keterangan : 1. Dinding sel

2. Sitoplasma
Gambar 6. Serat Kapas Preparat huruf “a”

Setelah dilakukan pengamatan pada huruf a dan i


yang dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 4 x 10 kali, menghasilkan bayangan terbalik.
Karena sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka bayangan yang
diperoleh tidak akan sama dengan aslinya. Bayangan
benda yang sebenarnya yaitu maya, terbalik, diperbesar.
Sehingga benda yang kecil terlihat lebih besar dan terbalik
Perbesaran 10 x 10 kali
dari benda aslinya.
[Sumber : dokumentasi pribadi]
Daun Adam dan Hawa (rhoeo discolor)
Keterangan : 1. Dinding sel
Pada pengamatan ini dilakukan pembesaran 4 x 10
2. Lumen
kali dan 10 x 10 kali. Sel rhoeo discolor struktur selnya
3. Torsi
terlihat menarik. Pada saat daun Rhoeo discolor
Gambar 7. Serat Kapuk diteteskan air, kondisi daun tersebut dalam keadaan
normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi
enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi
dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan
isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga
bentuk sel normal.
Pada mikroskop juga terlihat jaringan epidermis
pada daun Rhoe discolor yang berbentuk persegi panjang
dan susunan selnya rapat yang berfungsi sebagai
Perbesaran 10 x 10 kali pelindung sel-sel yang ada dibawahnya. Dan juga
[Sumber : Dokumentasi pribadi] terdapat stoma, stoma ini terdiri dari satu porus atau celah
dan dua sel penutup yang mengapitnya. Stoma berperan
Keterangan : 1. Dinding sel
penting dalam proses respirasi dan transpirasi tumbuhan.
2. Lumen
Sel Pati Kentang
3. Torsi
Pada Praktikum ini, yang diamati adalah amilum.
Umbi kentang ditusuk-tusuk, menyebabkan sel lisis,
sehingga amilum keluar dan dapat diamati di bawah
mikroskop. Amilum terdiri atas bagian lamella (garis Eritrosit mengandung hemoglobin dan
pertumbuhan) yang pertumbuhannya berakhir pada suatu mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan
titik pertumbuhan yang disebut dengan hillum/ hillus. dalamn penentuan golongan darah. Kandungan sel darah
Berdasarkan letak hillusnya, maka amilum dibedakan atas putih atau leukosit pada darah sekitar 0,2%. Leukosit
amilum konsentris (hillus di tengah) dan amilum eksentris bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuhbdan
(hillus di tepi). bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap
asing danberbahaya oleh tubuh, seperti virus atau bakteri.
Epithelium Pipi
Serat kapas
Pada percobaan ini kami mengangamati sel
Epitelhium pipi sebagai perwakilan dari sel hewan. Pada Sel kapas berbentuk memanjang seperti pita. Sel
sel epithelium pipi kami dapat melihat adanya membran tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan
sel, inti sel, dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma tidak memiliki organel-organel di dalam selnya, sehingga
pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel kapas merupakan sel mati. Sel tersebut termasuk jenis
sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya sel sklerenkim, yang berfungsi sebagai jaringan penguat
mempunyai membran sel yang berfungsi untuk pada tumbuhan. Serat kapas tumbuh menutupi seluruh
melindungi organel-organel yang berada didalamnya, sel permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20
mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga biji kapas atau lebih.
mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah-
Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga
ubah bentuknya. Sel epithelium pipi hanya mempunyai
dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari
membran sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk sel
epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai
hewan. Sel epithelium pipi tersusun oleh nukleus,
diameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk
membran sel, dan sitoplasma.
silinder tersebut tumbuh mencapai panjang maksimum.
Sel Darah Manusia Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang
dengan dinding tipis yang menutup protoplasma dan inti.
Darah merupakan cairan yang berwarna merak
Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat, tumbuh
kekuningan, cairan kekuningan yang membentuk medium
juga saat serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang
cairann darah yang disebut plasma darah. Dan berbentuk
disebut linter.
agak kental serta warna merah darah tersebut dihasilkan
dari hemoglobin. Berdasarkan pengamatan, di dalam darah Serat Kapuk
terdapat sel darah merah dan sel darah putih. Kandungan
Sel Kapuk seperti halnya sel kapas berbentuk
sel darah merah atau trombosit pada darah sekitar 99%.
memanjang, perbedaannya pada sel kapuk tidak terdapat
Eritrosit tidak memiliki nukleus ataupun organel, dan
torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel)
tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi.
yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. tidak mempunyai diding sel. Dan struktur sel hewan dapat
Oleh karena itu, sel kapuk mampu menyimpan udara di lihat dalam praktikum adalah membran sel, sitoplasma
sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Serat dan inti sel.
kapuk banyak digunakan sebagai bahan kasur atau bantal.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Serat kapuk berasal dari sel epidermis dari kulit
buah. Sel-sel ini mulai tumbuh kira-kira 16 hari sesudah
Campbell, N.A., J.B. Reece. 2008. Biologi, Edisi ke-8.
pembungaan, yaitu waktu pembelahan sel terlur dan ada Jakarta. Penerbit Erlangga.
kepastian buah tidak rontok. Serat yang sudah tua
Pratiwi, D.A., Sri Maryati.2012. Biologi. Jakarta. Penerbit
membentuk lumen yang kosong berdinding tipis dan terisi Erlangga.
udara serta tertutup pada kedua ujungnya.
Pujianto, Sri.2012. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta. PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
V. SIMPULAN
Mikroskop merupakan alat bantu dalam http://www.scribd.com/doc/90503162/Laporan-
Praktikum-Pengenalan-Mikroskop#scribd
mengamati objek-objek yang sangat kecil dan tidak dapat
dilihat oleh mata seperti halnya dalam mengamati sel. https://mointi.wordpress.com/2011/03/12/laporan-
praktikum-biologi/
Mikroskop itu sendiri memiliki bagian dan fungsinya
masing-masing. Dalam mengamati sebuah obyek, perlu http://www.academia.edu/5168791/LAPORAN_PRAKTI
KUM
ketelitian menggunakan bagian-bagian mikroskop dengan
obyek yang ada di preparat, agar bayangan obyek yang
sempurna terlihat oleh lensa obyektif.
Sel memiliki dinding sel, nukleus, sitoplasma, dan
membran sel. Dinding sel merupakan struktur di luar
membran plasma yang dapat memberikan bentuk sel.
Membran sel merupakanlapisan pembungkus sel.
Sitoplasma merupakan cairan kental yang berada diantara
membrane dan inti sel. Bentuk sel tumbuhan heksagonal
dan tersusun rapi, itu karena pada sel tumbuhan terdapat
dinding sel yang berfungsi sebagai pelindung dan
penunjang yang membuat sel tersebut tetap. Dengan
struktur sel tumbuhan inti sel atau nukleus, membran sel,
dinding sel dan sitoplsma. Sedangka pada sel hewan
bentuk selnya tidak beraturan, yang di sebabkan sel hewan

Anda mungkin juga menyukai