Anda di halaman 1dari 4

Tugas Responsi 11 PROBER

FEASIBILITY STUDY OF CP
Kelompok 5 / K2
Andhika Wahyu N. F34170007 Shafira Maharani F. F34170097
Aspar Susanto F34170034 Bebri Gayananda RD. F34170103
Vina Qori Apriliana F34170061 Bayu Setiawan F34170107
Ersalina Hasna A. F34170066 Fitrah Alamsyah F34170109
Syaiful Rizal F34170084 Naufal Rais matttjik F34170121

1. Sebuah pabrik pengolahan kopi dengan produk berupa kopi biji dengan investasi Rp.
100 juta dalam proses menerapkan produksi bersih dengan meningkatkan rendemen
produksi, yaitu melalui penggunaan alat sortasi untuk pengaturan alat penggiling. Alat
sortasi diperlukan untuk memilah biji besar dan kecil sehingga jarak roda penggiling
dapat diatur untuk menurunkan biji pecah dan biji kotor. Alat ini dibeli dengan harga Rp.
5 juta. Untuk intalasinya diperlukan 3 hari kerja dengan upah Rp. 150.000-/hari.
Pengoperasian alat menggunakan motor disel dengan kebutuhan bahan bakar 10 liter
per hari. Harga solar Rp. 8.000,-/liter. Untuk keperluan pengoperasiannya, perlu melatih
karyawan di bagian penggilingan Biaya yang diperlukan untuk melatih karyawan Rp.
250.000-/orang. Untuk bagian ini diperlukan 4 karyawan terlatih. Penerapan produksi
bersih dapat meningkatkan rendemen sampai 20% dari sebelumnya. Jika industri ini
menghasilkan kopi biji 1000 kg per hari sebelum penerapan produksi bersih, dengan
harga jual biji  Rp.5.000,-/kg, hitunglah berapa ‘Pay Back Period’ penerapan produksi
bersih. 

Jawab :XKomponen Biaya Biaya/satua


Jumlah Total
Investasi n
Harga mesin 1 5.000.000 5.000.000
Instalasi 3 150.000 450000
Biaya Pelatihan 4 250.000 1000000
Total Biaya Investasi 6.450.000
Kebutuhan/ha Harga/satua
Komponen Biaya Operasional Total/hari
ri n
Bahan Bakar 10 8.000 80000
Total Biaya Operasional/hari 80.000
Harga/satua
Komponen Pendapatan Jumlah Total/hari
n
Pendapatan Sesudah CP 1200 5.000 6000000
Pendapatan Sebelum CP 1000 5.000 5000000
Additional Income 1000000
Net Profit 920.000
7,01086956
PBP
5
Tugas Responsi 11 PROBER

Total Biaya Investasi 6.450.000


PBP= ⇔ PBP= ⇔ PBP=7,01 ⇔ PBP 7 hari 0,26 jam
Net Profit 920.000

2. Analisis penerapan produksi bersih di industri batik


Pemilihan opsi produksi bersih dilakukan dengan memperhatikan aspek finansial,
teknis dan lingkungan. Kelayakan finansial dari opsi CP yang dipilih dianalisis
berdasarkan biaya investasi dan operasi, penghematan maupun pendapatan tambahan,
dan payback period. Kelayakan teknis dianalisis berdasarkan kemudahan untuk
menerapkan opsi CP seperti ketersediaan teknologi dan input CP. Kelayakan lingkungan
dianalisis berdasarkan kemungkinannya untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Hasil Quick Scan (basis 100 helai batik):


 Jumlah limbah dengan pewarna sintetik : 614.38 kg atau 25.28 m3/ton → lebih
tinggi dari limbah maksimum yang diijinkan untuk industri tekstil dan batik 20
m3/ton
 Jumlah limbah dengan pewarna alami : 550.60 kg atau 19.11 m3/ton.
 Minimalisir limbah dari sebesar 63.78 kg atau 6.17 m3/ton.
 Upaya meminimalisir limbah telah dilakukan oleh industri batik yang
menggunakan pewarna alami yaitu dalam proses pewarnaannya dengan
menggunakan kembali lilin/wax dan menyimpan sisa pewarna alami untuk batch
selanjutnya.
AHP → mengidentifikasi aktor, faktor, tujuan, dan memilih strategi terbaik untuk
mencapai industri batik berkelanjutan.

Kelemahan Natural dyes :


1. Afinitas/daya ikat terhadap serat jauh lebih rendah (solusi eco-friendly
mordant: misal kitosan, tanin dari ekstrak kulit biji tamarind) → penggunaan
Tugas Responsi 11 PROBER

lebih banyak → meningkatkan jumlah beban air limbah → namun tetap


tergolong limbah biodegradable
2. Membutuhkan waktu lebih lama.

Diagram fish-bone:

Opsi alternatif produksi bersih :

Model pengembangan institusional industry batik berkelanjutan :


Tugas Responsi 11 PROBER

Anda mungkin juga menyukai