Anda di halaman 1dari 15

Cost of Quality and

Productivity
(Biaya Kualitas dan
Produktivitas)
Klasifikasi Biaya Kualitas

I. Biaya Pencegahan
II. Biaya Penilaian
III. Biaya Kegagalan Internal
IV. Biaya Kegagalan Eksternal
I. Biaya Pencegahan

 Biaya Rekayasa Kualitas


 Program Pelatihan Kualitas
 Perencanaan Kualitas
 Pelaporan Kualitas
 Penilaian Vendor/Supplier
 Pemeriksaan Kualitas
 Gugus Kendali Mutu
 Penelaahan Desain Produk
 Pemeliharaan Peralatan
 Teknik Proses Pembuatan Produk
II. Biaya Penilaian

 Biaya Pengujian Bahan Baku


 Biaya Inspeksi Pengepakan
 Biaya Aktivitas Pengawasan
 Verifikasi Pemasok
 Pengujian Lapangan
 Pengambilan Sampel dari 1 Batch Produk Jadi untuk
Menentukan Kualitas Produk
 Proses Produksi yang Sedang Berjalan
III. Biaya Kegagalan Internal

 Biaya Sisa Bahan


 Biaya Pengerjaan Ulang (Reworks) Produk Cacat
 Biaya Pengawasan Ulang (Atas Reworks)
 Biaya Pengetesan Ulang (Atas Reworks)
 Biaya Perubahan Desain
IV. Biaya Kegagalan Eksternal

 Kerugian Penjualan
 Retur dan Potongan Penjualan
 Biaya Penanganan Complaint Konsumen
 Biaya Pemasaran Produk atas Kegagalan Eksternal
 Biaya Distribusi/Ongkos Kirim Produk yang Dikembalikan
 Teknik dan Proses Produksi atas Kegagalan Eksternal
Laporan Biaya Kualitas untuk Tahun yg Berakhir 2013
Kategori Biaya Kualitas Realisasi Biaya % Penjualan (Rp 3 Juta) Anggaran Biaya Anggaran – Realisasi = Laba (Rugi)
Biaya Pencegahan
 Teknik Desain 32.100 32.100/3.000.000 = 1,07% 32.000 (100)
 Teknik Proses 27.000 0,90% 27.500 500
Sub Total 59.100 1,97% 59.500 400
Biaya Penilaian
 Inspeksi 96.900 3,20% 97.000 100
 Verifikasi Vendor 15.000 0,50% 14.700 (300)
Sub Total 111.900 3,70% 111.700 (200)
Biaya Kegagalan Internal
 Pengerjaan Ulang 99.900 3,33% 99.000 (900)
Sub Total 99.900 3,33% 99.000 (900)
Biaya Kegagalan Eksternal
 Pelayanan Konsumen 60.000 2,00% 80.000 20.000
 Penggantian Spareparts 72.000 2,40% 70.000 (2.000)
 Garansi Perbaikan 13.200 0,44% 12.500 (700)
Sub Total 145.200 4,84% 162.500 17.300
Total Biaya Kualitas 415.200 13,84% 432.700 17.500
Produktivitas

Adalah cara penggunaan input yang efisien untuk menghasilkan output,


sehingga :
1. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) tetap
2. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) naik
3. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) tetap, Output (O) naik
4. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) naik, Output (O) naik tetapi jumlah
kenaikan Output lebih besar daripada kenaikan Input.
5. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) turun tetapi
jumlah penurunan Input lebih kecil daripada turunnya Output.
Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas (productivity measurement) adalah


penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas.
I. Parsial (Partial Productivity Measurement)
a. Ukuran produktivitas operasional (operational productivity
measure) –> ukuran kuantitas fisik
b. Ukuran produktivitas keuangan (financial productivity
measure) –> ukuran Nominal
II. Total (Total Productivity Measurement)
a. Pengukuran tanpa Imbuhan/Tambahan (Non Trade-off
Productivity)
b. Pengukuran terkait laba (Profit Linked Productivity / PLP)
c. Pengukuran dengan Imbuhan/Tambahan (Trade-off
Productivity )
I. Parsial (Partial Productivity Measurement)
Berikut disajikan data produksi model produk baru dan harga jualnya untuk tahun 2011 dan 2012 dengan
penggunaan input bahan baku dan tenaga kerja :
Keterangan 2011 2012
Jumlah Produksi Unit 5.000 6.000
Bahan Baku yg digunakan Kg 4.000 4.200
Tenaga Kerja yang digunakan Jam 2.500 2.400
Harga Jual Produk per Unit Rp 5.000 5.000
Harga Bahan Baku per Kg Rp 1.500 2.000
Tarif Upah per Jam Rp 4.000 4.000
Listrik yg digunakan Kwh 1.000 1.500
Tarif Listrik per Kwh Rp 1.000 1.500
Hitung
1. Pengukuran produktivitas parsial : a. Operational productivity measure b. Financial productivity measure
2. Perubahan Efesiensi Produktif (Selisih 2012 dengan 2011)
3. Laba dan perubahan Laba
I. a. Pengukuran produktivitas parsial (Efisiensi Produksi )

2011

Rasio produktivitas
a. Operational b. Financial
(Efisiensi Produksi)

Unit 5.000 Unit x H. Jual 5.000 x 5.000 25.000.000


= =1,25 Unit/Kg B. Baku x Harga = 4.000 x 1.500 = 6.000.000 = Rp. 4,17
Bahan Baku B. Baku 4.000
Pendapatan dari Bahan Baku

Unit x H. Jual 5.000 x 5.000 25.000.000


Unit 5.000 = = = Rp. 2,5
Tenaga Kerja = = Rp.2/Jam T. Kerja x Harga 2.500 x 4.000 10.000.000
B.T.Kerja 2.500
Pendapatan dari T. Kerja

Unit x H. Jual 5.000 x 5.000 25.000.000


Unit 5.000 = = = Rp. 25,0
Overhead (Listrik) = = Rp.5/Kwh Listrik x Harga 1.000 x 1.000 1.000.000
B.Listrik 1.000 Pendapatan dari Listrik
I. b. Perubahan Efisiensi Produksi
2011 2012 Selisih

Rasio produktivitas
(Efisiensi Produksi)

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Overhead (Listrik)
I. c. Perubahan Laba
2011 2012 Perubahan
Penjualan :
5.000 x Rp. 5.000 25.000.000
5.000.000
6.000 x Rp. 5.000 30.000.000
Input :
4.000 x 1.500 = 6.000.000
B. Baku ?
?
2.500 x 4.000 = 10.000.000
T. Kerja ?
?
1.000 x 1.000 = 1.000.000
Overhead (Listrik) ?
?
Total 17.000.000
Laba 8.000.000
II. b. Pengukuran terkait laba (Profit Linked Productivity / PLP)
Elemen Input Input ( I ) Total Cost Input Input Actual ( IA ) Total Cost Input Actual Profit Linked
( TCI ) Kuantitas Element ( TCIA ) Productivity ( PLP )
= I x P2011 2012 = IA x P (2012) = TCI - TCIA
Bahan Baku 4.000 = 4.000 x 1.500 4.200 = 4.200 x 2.000
=6.000.000 =8.400.000 (2.400.000)
Tenaga Kerja 2.500 = 2.500 x 4.000 2.400 = 2.400 x 4.000
=10.000.000 =9.600.000 400.000
Listrik (BOP) 1.000 = 1.000 x 1.000 1.500 = 1.500 x 1.500
=1.000.000 =2.250.000 (1.250.000)
17.000.000 20.250.000 (3.250.000)

P2011
B. Baku = 1.500 T. Kerja = 4.000 Listrik = 1.000
Unit Produksi 2011 5.000 5.000 I Listrik =
5.000
I Bahan Baku = =
Rasio Efisiensi Operasional 1,25
= 4.000 I T. Kerja =
2
= 2.500 5 = 1.000

I = Input P = Price
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai