Anda di halaman 1dari 8

Soal2 untuk latihan.

1. PT ABCD menghasilkan 4 produk gabungan yang menghabiskan biaya produksi sebesar Rp.
100.000.000,- pada titik pemisahan.

Data sehubungan dengan produk ini adalah sbb :

Unit Harga Jual per Sparable Cost / Bobot


Produk Unit ( dalam Rp) Biaya Tambahan
( dalam Rp.)
A 5.000 5.500 1.500.000 3
B 20.000 1.600 3.000.000 2
C 15.000 1.500 2,500.000 4
D 10.000 3.000 5.000.000 2,5

Total 50.000

Diminta :

Alokasikan biaya Gabungan ( joint cost ) dan hitunglah harga pokok per Unit untuk masing2
produk dengan menggunakan :

a). Rata-rata

b). Rata- rata tertimbang

c). Nilai Pasar Relatif

d) Nilai pasar Hipotetis.

a. Metode Rata 2

produk Unit Produksi Alokasi Joint Cost Harga Pokok per Unit
A 5.000 10.000.000 2.000.000
B 20.000 40.000.000 2.000.000
C 15.000 30.000.000 2.000.000
D 10.000 20.000.000 2.000.000
total 50.000 100.000.000

b. Metode Rata2 Tertimbang

Produk Unit Produksi Bobot Unit x bobot Alokasi Joint HPP per Unit
Cost
A 5.000 3 15.000 10.714.286 2.142,86
B 20.000 2 40.000 28.571.429 1.428,57
C 15.000 4 60.000 42.857.143 2.857,14
D 10.000 2,5 25.000 17.857.142 1.785,71
Total 50.000 140.000 100.000.000

c. Nilai Pasar Relatif

Produk Unit Harga Total Nilai Alokasi Joint HP per Unit Laba % tase
Produksi Jual Pasar Cost per Laba
Unit
A 5.000 5.500 27.500.000 24.553.571 4.911 589 12 %
B 20.000 1.600 32.000.000 28.571.429 1.429 171 12 %
C 15.000 1.500 22.500.000 20.089.286 1.339 161 12 %
D 10.000 3.000 30.000.000 26.785.714 2.679 321 12 %
50.000 112.000.000 100.000.000

d. Metode Nilai Pasar Hipotestis.

Produk Unit Harga Total Nilai Separable Nilai Pasar Alokasi Joint Total Cost HP
(1) Produksi Jual Pasar ( 4) Cost ( by Hipotetis Cost ( 7 = (8 = 7 + 5 ) per
( 2) ( 3) tambahan(5) (6 = 4 – 5 ) pembagian Unit
kl 6) (9=
8/2)
A 5.000 5.500 27.500.000 1.500.000 26.000.000 26.000.000 27.500.000 5.500
B 20.000 1.600 32.000.000 3.000.000 29.000.000 29.000.000 32.000.000 1.600
C 15.000 1.500 22.500.000 2.500.000 20.000.000 20.000.000 22.500.000 1.500
D 10.000 3.000 30.000.000 5.000.000 25.000.000 25.000.000 30.000.000 3.000
50.000 112.000.000 12.000.000 100.000.000 100.000.000
Pahami teorinya, kasus bias juga tidak untung dan tidak rugi = BEP ( break Even Point )

2. PT PQRS memproduksi satu jenis main produk dan 2 jenis by product A dan B
Dalam bulan Nopember 2019 tersedia data sbb :
Min Product By Product A By Produk B Total
Sales Rp. 75.000 Rp. 6.000 Rp. 3.500 Rp. 84.500
Separable Cost ( by tambahan ) setelah Rp. 11.500 Rp. 1.100 Rp. 900 Rp. 13.500
pisah batas
Beban Adm & Pemasaran Rp. 6.000 Rp. 750 Rp. 550 Rp. 7.300
Joint cost ( sebelum pisah batas ) Rp. 37.500
Laba ditetapkan untuk Product A sebeasr Rp. 15 % dan Product B 12 %
Diminta :
a. Hitunglah biaya produksi sebelum Split off point untuk by product A dan B dengan
menggunakan metode Nilai Pasar biaya reversal )
b. Siapkan perhitungan laporan Rugi Laba yang merinci penjualan dan biaya masing2 produk.
Jawaban:

a. Biaya Produksi:
Produk A Produk B
Sales Rp. 6.000 Rp. 3.500

Dikurangi :
Separable Cost / By Tambahan Rp. 1.100 Rp. 900
Beban Adm & Pemasaran Rp. 750 Rp. 550
Laba ( A=15 % x Sales, B = 12% x Sales) Rp900 Rp. 420
Total Rp. 2.750 Rp. 1.870

Split off point ( sales – total biaya tbh ) Rp. 3.250 Rp. 1.630

b. Laporan Rugi / Laba


Mian By Product By Product Total
Product A B
Sales Rp. 75.000 Rp. 6.000 Rp. 3.500 Rp. 84.500

CGS sebelum split off point Rp. 32.620 Rp. 3.250 Rp. 1.630 Rp. 37.500
Sesudah spareble cost Rp. 11.500 Rp. 1.100 Rp 900 Rp. 13.500
Rp. 44.110 Rp. 4.350 Rp.2.530 Rp. 51.000
Laba KOtor Rp. 30.880 Rp. 1.650 Rp. 970 Rp.33.500
Beban Pemasaran & Admi Rp. 6.000 Rp. 750 Rp. 550 Rp. 7.300

Laba Operasi Rp. 24.880 Rp 900 Rp. 420 Rp.26.200


Catatan :
Rp. 32.620 = Rp. 37.500 – ( 3.250 + 1.630 )

3. PT Afrilianti Anugrah bergerak dalam bidang penggergajian kayu gelondongan ( log ) yang
menghasilkan kayu balok bernagai ukuran dan sebagai kategori produk UTAMA., sedangkan
serpihan dan serbuk kayu sebagai produk sampingan .
Biaya produksi gabungan sampai pada titik pisah batas sebesar Rp. 200.000.000,-yang terdiri
dari :
Bahan Baku Rp. 100.000.000
Tenaga Kerja Rp. 40.000.000
BOP Rp. 60.000.000

Pada akhir tahun 2018 produk sampingan dapat dijual seharga Rp. 15.000.000 dengan kebijakan
management bahwa produk sampingan tidak dibebani biaya.
Diminta :
1. Berdasarkan penjualan produk sampingan tersebut buatlah jurnal yang disertakan
PERHITUNGANnya, apabila diakui :
a. Sebagai penambahn hasil penjualan
b. Sebagai penambah Pendapatan lain2.
c. Sebagai Pengurangan beban pokok penjualan
d. Sebagai pengurang Biaya produksi
2. Asumsi metode pendapatan NETO yang digunakan dalam mencatat produk sampingan
sebagai Pendapatan Lain2 dengan harga jual sebesar Rp. 20.000.000,- tambah biaya
produksi setelah titik pisah sebesar Rp. 7.500.000, sedangkan beban pemasaran dan biaya
lain2 tidak ada. Hitung Pendapatan Lain2 yang seharusnya dilaporkan dalam Laporan Rugi
Laba ( perhatikan Laporan Rugi Laba berdasarkan Single Step )

4. PT Afrilianti Keramik Jaya berusaha berbagai perlengkapan rumah tangga keramik.


Berikut Laporan bulan Nopember 2019 sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Unit Harga (Rp)
1 Nopember Persd awal 15.000 150.000
3 Nopember Pembelian 60.000 152.000
5 Nopember Pemakaian 30.000
9 Nopember Pemakaian 35.000
12 Nopember Pembelian 65.000 155.000
17 Nopember Pemakaian 40.000
21 Nopember Pemakaian 30.000
24 Nopember Pembelian 55.000 157.000
29 Nopember Pemakaian 45.000

Berdasarkan informasi diatas , anda diminta untuk :


a. Menghitung Biaya Bahan yang digunakan, dan Persediaan bahan akhir periode ( akhir
Nopember 2019 ) dengan menggunakan Sistem PHYSICAL dan Sistem PERPETUAL
berdasarkan metode :
1. Rata-rata
2. FIFO
3. LIFO
b. Pada akhir bulan diadakan stock opname jumlh Bahan ( Keramik ) digudang sebanyak
14.500 unit.
Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan

5. PT Mulyo Pratama Perkasa memberikan data kebutuhan bahan sebagai berikut :


Estimasi kebutuhan tahun depan , tahun 2020 M sebesar 2.400.000 unit
Biaya Bahan per unit Rp. 750
Biaya pemesanan ( setiap pesan ) Rp. 20.000
Biaya pemilikan persediaan ( % dari rata2 investasi persediaan ) 20 %
Hitunglah
EOQ dalam unit dan EOQ dalam Rupiah.

6. PT Mulyo Sejahtera memperkirakan ( anggaranbulan Desember 2019 ) tingkat kapasitas normal


sebesar 20.000 jam mesin dengan anggaran per bulan sbb :
BOP Tetap ( Rp) BOP Variable (Rp)
Superviser 210.000.000 198.000.000
Tenaga Kerja Tidak Langsung 27.000.000 27.000.000
Premi Kerja Lembur - 57.000.000
Perlengkapan Pabrik 12.000.000 27.000.000
Perbaikan dan pemeliharaan 9.000.000 54.000.000
Tenaga Listrik 6.000.000 15.000.000
Bahan Bakar 3.000.000 1.500.000
Air 1.500.000 145.500.000
Tunjangan karyawan 31.500.000
Penyusutan Bangunan 15.000.000
Penyusutan Peralatan 39.000.000
PBB 12.000.000
Asuransi 9.000.000
Total 375.000.000 525.000.000

Realisasi bulan Desember 2019 telah tercapai 18.900 jam mesin dan BOP berjumlah Rp.
876.000.000.
Hitunglah :
a. Tarif BOP.
b. Under / Over Applied BOP.
c. Spending Variance
d. Ide Capacity Variance

Jawab :

1. Tarif BOP:
Tarif BOP Tetap = 375.000.000 : 20.000 =Rp. 18.750
Tarif BOP V = 525.000.000: 20.000 = Rp. 26.250
Tarif BOP = Rp. 45.000 per Jam Mesin
2. Under / Over BOP
a. BOP sesungguhnya Rp. 876.000.000
b. BOP dibebankan Rp. 45.000 x 18.900 jm Rp. 850.500.000
Under Applied Rp. 25.500.000
3. Spending Variance
a. BOP Sesungguhnya Rp. 876.000.000
b. BOP yg dianggarkan :
BOP Tetap Rp. 375.000.000
BOP Variabel ( Rp. 26.250 x 18.900 jm ) Rp. 496.125.000
Total BOP yg dianggarkan Rp. 871.125.000
Spending Variance Rp. 4.875.000

4. Idle Capacity Variance:


BOP yang dianggarkan Rp. 871.125.000
BOP yang dibebankan Rp. 850.500.000
Idle Capacity Variance Rp. 20.625.000

Atau ( 18.900 jm – 20.000 jm ) x Rp. 18.750 = Rp. 20.625.000

7. BOP ke Departemen
PT ABCD service yang dinikmati oleh Departemen lain atas jasa departemen pembantu A dan B
adalah sbb :
Departemen BOP Dep Bantu A Dep Bantu B
Produk Nomor 1 Rp. 4.200.000 40 % 20 %
Produk Nomor 2 Rp. 5.600.000 40 % 50 %
Pembantu A Rp. 2.541.000 30 %
Pembantu B Rp.1.400.000 20 %

Total Rp. 13.741.000 100 % 100%

Tarif Biaya )verhead Pabrik ditetapkan berdasarkan jam mesin ( JM ) dan diketahui untuk
masing maing Departemen Produksi nomor 1 dan Produksi nomor 2 adalah 10.000 JM dn
25.000 JM .
Hitung :
Alokasi BOP Departemen Pembantu ke Departemen Produksi dengan :
1. Metode Langsung ( Direct Method ).
2. Metode Bertahap ( Step Method ).
3. Metode Aljabar ( Algebraic Method )

Jawab :

ALOKASI BOP METODE lANGSUNG


Dept Produksi 1 Dept Produksi 2 Dept Pembantu Dept Pembantu B
A
BOP Rp. 4.200.000 Rp. 5.600.000 RP. 2.541.000 Rp. 1.400.000
Alokasi Dept Rp. 1.270.500 *) Rp. 1.270.500 (Rp. 2.541.000)
Pembantu A
Alokasi Dep Rp. 400.000 Rp. 1.000.000 **) ( Rp. 1.400.000)
Pembantu B
Total BOP Rp. 5.870.500 Rp. 7.870.500
TARIP BOP 5870500/10.000=587,05 7870500/25000=314,82
10.000 JM 25.000 JM
*) 40/80 x Rp 2.541.000 = Rp. 1.270.500

**)50/70 x Rp. 1400.000 = Rp. 1.000.000

Alokasi bop metode bertahap:


Dept Produksi 1 Dept Produksi 2 Dept Pembantu Dept Pembantu
A B
BOP Rp. 4.200.000 Rp. 5.600.000 RP. 2.541.000 Rp. 1.400.000
Alokasi Dept Pembantu A Rp. 1.016.400 *) Rp. 1.016.400 (Rp. 2.541.000) Rp 508.200 +)
Alokasi Dep Pembantu B Rp. 545.200 Rp. 1.363.000 **) ( Rp. 1.908.200)
Total BOP Rp. 5.761.600 Rp. 7.979.400
TARIP BOP 57671600/10.000=576.16 7979.400/25000=319,18
10.000 JM 25.000 JM

*) =40/100 X Rp. 2.541.000 = Rp. 1.016.400


**) =50/70 x Rp. 2.541.000 = Rp. 1.363.000
+) =20/100 x Rp. 2.541.000 = Rp. 508.200

Alokasi BOP metode Aljabar.


Berdasarkan data diatas , alokasi BOP dengan metode Aljabar bias di ketahui
PERSAMAAN sbb:
A= Rp. 2.541.000 + 30% B
B = 1.400.000 +20%A
Dibuatkan persamaan
A = 2.541.000+ 30%( 1.400.000 + 20%A)
A = 2.541.000 + 420.000 + 0,06 A
0,94 A = 2.961.000
A = 3.150.000

B = 1.400.000 + ( 20% x 3.150.000).


B = 2.030.000
Dept Produksi 1 Dept Produksi 2 Dept Pembantu Dept Pembantu
A B
BOP Rp. 4.200.000 Rp. 5.600.000 RP. 2.541.000 Rp. 1.400.000
Alokasi Dept Pembantu A Rp. 1.260.000 *) Rp. 1.260.000 (Rp. 3.150.000) Rp 630.000 +)
Alokasi Dep Pembantu B Rp. 406.000 Rp. 1.015.000 **) Rp. 609.000 ( Rp. 2.030.000)
Total BOP Rp. 5.866.000 Rp. 7.875.000
TARIP BOP 5866.000/10.000=5866 7875000/25000=315
10.000 JM 25.000 JM

*) = 40% x Rp. 2.541.000 = Rp. 1.260.000

**) = 50% x B

50 % x Rp. 2.030.000 = Rp. 1.015.000

Rp. 630 .000 adalah untuk memenuhi BOP B sebesar Rp. 2.030.000atau 20 % dari Dep Bantu A

8. PT Afrilianti Makmur Sejahtera berproduksi dengan 2 Dept Produksi yaitu Dep Produksi P1 dan
P2.dan 2 Departemen Pembantu S1 dan S2. BOP yang dianggarkan sebelum didistribusikan dari
Dept Pembantu adalah sbb :
Departemen BOP Dept Bantu S1 Dept bantu S2
Produk P1 Rp. 80.000.000 40% 20 %
Produk P2 Rp. 95.200.000 50% 40%
Dep Bantu S1 Rp. 28.800.000 - 40%
Dept Bantu S2 Rp.36.000.000 10%
Rp. 240.000.000 100 % 100%

Diminta :
Hitunglah Total BOP untuk setiap unit Departemn produksi dengan :
1. Metode Langsung
2. Metode Bertahap
3. Metode Aljabar

Anda mungkin juga menyukai