Anda di halaman 1dari 27

Modul ke:

Akuntansi Biaya
Review

Fakultas
Ekonomi dan Ellis Venissa, MBA.
Bisnis
Program Studi
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
Costing By-Product and Joint
Product
Penentuan harga pokok produk bersama dan
produk sampingan
Dalam proses yang sama tersebut dapat menghasilkan dua
jenis produk, yaitu :
•Main Product (produk utama), adalah produk dengan nilai
lebih tinggi atau lebih besar dan biasanya diproduksi dalam
jumlah yang lebih besar dari by-product.
•By-Product (produk sampingan) adalah umumnya
digunakan untuk mendefinisikan suatu produk yang memiliki
nilai penjualan yang relatif tidak berarti atau kecil dan
dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu
produk lain yang total nilainya lebih besar.
Metode alokasi biaya produksi bersama (joint
production cost)
• Alokasi berdasarkan Manfaat yang diterima
1. Metode Biaya Rata – rata per unit
2. Metode Unit Fisik
3. Metode rata-rata tertimbang
• Alokasi berdasarkan Nilai Pasar Relatif
4. Metode nilai jual saat titik pisah
5. Metode nilai pasar hipotetis
6. Metode persentase margin bruto konstan
7. Metode rasio penjualan terhadap produksi.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode
Biaya Rata – rata per unit
• Metode biaya rata-rata per unit berusaha untuk
mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan
sedemikian rupa sehingga setiap produk menerima alokasi
biaya gabungan per unit dalam jumlah yang sama, yang
disebut biaya rata-rata per unit.
• Biaya rata-rata per unit diperoleh dengan cara membagi
total biaya gabungan atau joint cost dengan jumlah unit
yang diproduksi.
• Semua produk yang dihasilkan melalui proses yang sama
seharusnya menerima pembagian dari biaya gabungan,
yang besarnya proporsional dengan unit fisik yang sama
dan tidak berbeda jauh dalam hal harga pasar per unit,
metode ini wajar.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode Unit
Fisik
• Metode unit fisik berusaha untuk mengalokasikan biaya
gabungan ke produk gabungan sedemikian rupa sehingga
setiap produk menerima alokasi biaya gabungan
berdasarkan satuan fisik atau alat ukur yang sama.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode Unit
Fisik
• PT. Nadia menghasilkan 3 (tiga) jenis produk bersama,
yaitu A, B, dan C. Jumlah biaya bersama Rp 160.000.000.
Data produksi dan data lainnya sbb :
Produk Jumlah Unit fisik Bobot produk Nilai Pasar
A 10.000 5 Rp 5.000
B 15.000 4 6.000
C 15.000 6 4.000

Produk Jumlah Unit Alokasi dari Biaya Bersama


A 10.000 Rp 40.000.000
B 15.000 60.000.000
C 15.000 60.000.000

40.000 Rp 160.000.000
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode
rata-rata
rata rata tertimbang
• Metode alokasi biaya bersama menggunakan faktor
penimbang atau bobot, yaitu dasar nilai kepada setiap
produk utama, dengan tujuan agar diperoleh alokasi yang
teliti dan adil.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode
rata-rata
rata rata tertimbang
• PT. Nadia menghasilkan 3 (tiga) jenis produk bersama,
yaitu A, B, dan C. Jumlah biaya bersama Rp 160.000.000.
Data produksi dan data lainnya sbb :
Produk Jumlah Unit fisik Bobot produk Nilai Pasar
A 10.000 5 Rp 5.000
B 15.000 4 6.000
C 15.000 6 4.000

Jumlah Unit Alokasi biaya


Produk Bobot Nilai Tertimbang
Produksi bersama
A 10.000 5 50.000 Rp 40.000.000
B 15.000 4 60.000 48.000.000
C 15.000 6 90.000 72.000.000
200.000 Rp 160.000.000
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode nilai
jual saat titik pisah
• Pendukung metode harga pasar sering kali berpendapat
bahwa harga pasar dari produk apapun sampai batas
tertentu merupakan manifestasi dari biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksinya.
• Metode ini digunakan untuk proses produksi bersama,
dimana setelah titik pisah produk tersebut langsung dijual
tanpa proses lebih lanjut.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode nilai
jual saat titik pisah
• PT. Nadia menghasilkan 3 (tiga) jenis produk bersama,
yaitu A, B, dan C. Jumlah biaya bersama Rp 160.000.000.
Data produksi dan data lainnya sbb :
Produk Jumlah Unit fisik Bobot produk Nilai Pasar
A 10.000 5 Rp 5.000
B 15.000 4 6.000
C 15.000 6 4.000

Jumlah Unit Nilai Pasar Nilai Jual pada % Nilai Alokasi Biaya
Produk
Produksi Pada Titik Pisah Titik Pisah Pasar Relatif Bersama
A 10,000 5,000 50,000,000 25% 40,000,000
B 15,000 6,000 90,000,000 45% 72,000,000
C 15,000 4,000 60,000,000 30% 48,000,000
200,000,000 100% 160,000,000
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode nilai
pasar hipotetis
• Produk yang tidak dapat dijual di titik pisah batas, dan oleh
karena itu tidak memiliki harga pasar, maka produk
tersebut memerlukan pemrosesan tambahan sebelum
dijual.
• Dalam kasus tersebut, dasar untuk mengalokasikan biaya
gabungan adalah harga pasar hipotetis pada titik pisah.
• Nilai pasar hipotetis = harga pasar setelah diolah lebih
lanjut - biaya proses lanjutan setelah titik pisah.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode nilai
pasar hipotetis
• Biaya bersama yang harus dialokasikan $5.750
Harga pasar Biaya proses Harga pasar Jumlah Nilai pasar
Alokasi biaya
Produk per unit lanjutan per hipotetis per unit hipotetis
bersama
(a) (b) (c) = (a) - (b) (d) (c) x (d)
K $5 $1 $4 1,000 $4,000 $2,300
L 4 2 2 3,000 $6,000 $3,450
$10,000 $5,750

Jadi berapa total biaya produksi untuk setiap jenis produk ?


Total biaya produksi untuk setiap produk = Total
alokasi dari biaya bersama + Total biaya proses lanjutan.
Total biaya produksi untuk :
K = $ 2.300 + $ 1.000 = $ 3.300
L = $ 3.450 + $6.000 = $ 9.450
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode
persentase margin bruto konstan
• Pada metode nilai pasar hipotetis, biaya proses lanjutan
diasumsikan tidak memiliki nilai laba meskipun laba
tersebut penting dalam menjual produk. Metode persentase
margin bruto konstan memperbaiki hal ini dengan
mengakui biaya-biaya yang terjadi setelah titik pisah
sebagai bagian dari biaya keseluruhan di mana laba
diharapkan akan diperoleh.
Metode alokasi biaya produksi bersama: Metode
persentase margin bruto konstan
Harga pasar Biaya proses Harga pasar Jumlah Nilai pasar
Alokasi biaya
Produk per unit lanjutan per hipotetis per unit hipotetis
bersama
(a) (b) (c) = (a) - (b) (d) (c) x (d)
K $5 $1 $4 1,000 $4,000 $2,300
L 4 2 2 3,000 $6,000 $3,450
$10,000 $5,750

Pendapatan {($5x 1.000) + ($4x3.000)} $ 17.000 100 %


Biaya {$5.750+ ($1x1.000)+($2x3.000)} 12.750 75
------------- -------
Laba Bruto $ 4.250 25 %

K L

Nilai pasar sebenarnya $ 5.000 $ 12.000


Margin bruto @25% dari nilai pasar (1.250) ( 3.000)
Harga Pokok Penjualan $ 3.750 $ 9.000
Biaya proses lanjutan (1.000) (6.000)
Biaya bersama yang dialokasikan $ 2.750 $ 3.000
Foh Departementalization
Contoh
• PT Anda memiliki dua departemen produksi A dan B serta
dua departemen jasa X dan Y. Departemen jasa X
dialokasikan berdasarkan luas lantai M2, sedangkan
departemen Y berdasarkan estimasi jam buruh. Untuk
menghitung tarif FOH A dan B berdasarkan Jam Kerja
Langsung (JKL).

FOH JKL Estimasi Jam kerja Buruh Luas Lantai


A 36,500,000 1,500 2,800 1,000
B 44,600,000 750 1,200 3,000
X 10,000,000 - 500 500
Y 7,500,000 - 500 500
Penyelesaian: Metode Langsung

Keterangan Departemen X Departemen Y Departemen A Departemen B


Total FOH Rp 10,000,000 Rp 7,500,000 Rp 36,500,000 Rp 44,600,000
Alokasi FOH X -Rp 10,000,000 Rp - Rp 2,500,000 Rp 7,500,000
Alokasi FOH Y Rp - -Rp 7,500,000 Rp 5,250,000 Rp 2,250,000
Total FOH Rp - Rp 44,250,000 Rp 54,350,000
Penyelesaian: Metode Bertahap
Keterangan Departemen X Departemen Y Departemen A Departemen B
Total FOH Rp 10,000,000 Rp 7,500,000 Rp 36,500,000 Rp 44,600,000
Alokasi FOH X -Rp 10,000,000 Rp 1,111,000 Rp 2,222,000 Rp 6,667,000
Total FOH Rp - Rp 8,611,000 Rp 38,722,000 Rp 51,267,000
Alokasi FOH Y Rp - -Rp 8,611,000 Rp 6,028,000 Rp 2,583,000
Total FOH Rp - Rp - Rp 44,750,000 Rp 53,850,000
Kesimpulan
• Metode I yaitu Direct Method yaitu metode langsung
dimana alokasi biaya overhead pabrik dari departemen
pembantu dibebankan langsung kepada FOH departemen
pabrik tanpa pengalokasian ke departemen pembantu
lainnya. Jadi dimulai dengan menghitung tarif FOH
masing-masing departemen pembantu yaitu total biaya
FOH departemen pembantu masing-masing dibagi
dengan dasar pembebanannya masing-masing.
• Setelah tarif FOH departemen pembantu diperoleh
selanjutnya tarif tersebut dikalikan dengan masing-
masing dasar pembebanan untuk masing-masing
departemen pabrik.
Kesimpulan:

• Metode II; yaitu Step Method atau metode


bertahap; cara alokasikannya pertama hitung
tarif FOH departemen pembantu masing-
masing dengan cara total biaya FOH
departemen pembantu dibagi dengan jumlah
dasar pembebanan (pabrik dan departemen
pembantu lainnya), dimulai alokasinya dengan
biaya yang terbesar dari FOH departemen
pembatu kepada departemen pembantu
lainnya dan departemen pabrik.
Activity based costing
• PT. Sentosa Jaya Tbk adalah perusahaan yang menghasilkan
dan menjual produk dalam 2 jenis berbeda yaitu Jenis AB dan
BC. Data Keuangan yang terhimpun untuk kedua jenis produk
tersebut adalah sebagai berikut :
Produk
Keterangan
AB BC
Volume Produksi (Unit) 5,000 20,000
Harga Jual (Rp) 6,000 3,000
Biaya Utama (Rp) 3,000 1,500
Jam Kerja Langsung 2,500 5,000
Realisasi
Aktivitas Anggaran Cost Pool Aktivitas Total
AB BC
Rekayasa Rp 150,000 Jam 6,000 9,000 15,000
Setup Rp 500,000 Jam 400 600 1,000
Perputaran Mesin Rp 1,500,000 Jam 50,000 100,000 150,000
Pengemasan Rp 100,000 Jumlah 5,000 20,000 25,000
• Hitunglah biaya per unit produk AB dan BC dengan sistem
Tradisional dan ABC!
Sistem Traditional
Total Jam kerja langsung = 7,500
Tarif overhead = Rp 2,250,000
Tarif overhead per JKL = Rp 300 / JKL

Biaya Overhead yang dibebankan


AB = Rp 750,000 / volume produksi = Rp 150
BC = Rp 1,500,000 / volume produksi = Rp 75
Keterangan Produk AB Produk BC
Biaya Utama Rp 15,000,000 Rp 30,000,000
Biaya Overhead Rp 750,000 Rp 1,500,000
Total Biaya Rp 15,750,000 Rp 31,500,000
Unit diproduksi 5000 20000
Biaya/unit Rp 3,150 Rp 1,575
Sistem ABC
Aktivitas Total Biaya Konsumsi Aktivitas Tarif Aktivitas
Rekayasa Rp 150,000 15,000 Rp 10
Setup Rp 500,000 1,000 Rp 500
Perputaran Mesin Rp 1,500,000 150,000 Rp 10
Pengemasan Rp 100,000 25,000 Rp 4

Produk AB
Aktivitas Tarif Jumlah FOH Total
Rekayasa Rp 10 6,000 Rp 60,000
Setup Rp 500 400 Rp 200,000
Perputaran Mesin Rp 10 50,000 Rp 500,000
Pengemasan Rp 4 5,000 Rp 20,000
Rp 780,000
Produk BC
Aktivitas Tarif Jumlah FOH Total
Rekayasa Rp 10 9,000 Rp 90,000
Setup Rp 500 600 Rp 300,000
Perputaran Mesin Rp 10 100,000 Rp 1,000,000
Pengemasan Rp 4 20,000 Rp 80,000
Rp 1,470,000

Keterangan Produk AB Produk BC


Biaya Utama Rp 15,000,000 Rp 30,000,000
Biaya Overhead Rp 780,000 Rp 1,470,000
Total Biaya Rp 15,780,000 Rp 31,470,000
Unit diproduksi 5000 20000
Biaya/unit Rp 3,156 Rp 1,574
Terima Kasih
Ellis Venissa, MBA.

Anda mungkin juga menyukai