Problem 7.

39 Physical Unit Method, Relative Sales value at Plit Off Method, Net Realizable
Value method, Decision making
Kondisi:
Sonimad Sawmill Inc, perusahaan yang bergerak dalam pemrosesan kayu, menghasilkan 3
jenis produk Bersama yaitu:
a. Studs, digunakan untuk konstruksi perumahan.
b. Decorative piece, elemen interior spt tungku perapian atau langit-langit katedral.
c. Post, biasa dipakai untuk pagar rumah.
Adapun Joint cost per bulan untuk menghasilkan ketiga produk ini adalah:

Sedangkan harga jual dan volume produksi per jenis produk adalah:

a. Studs, dijual dalam bentuk potongan kayu pada titik pisah dan tidak butuh
pemrosesan lebih lanjut.
b. Post, tidak membutuhkan proses lebih lanjut.
c. Decorative piece:
 Membutuhkan proses lebih lanjut dengan biaya $100.000 per bulan.
 Setelah proses akhir, akan ada pengurangan 10% dari jumlah unit yang masuk.
 Bisa dijual pada titik pisah dengan harga $60.

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Alokasikan joint cost $1.000.000 ke ketiga produk dengan metode berikut:

a. Relative Sales value at Split Off

Harga jual di titik split off untuk produk Stud dan Post adalah sebesar Fully Process
Sales Price karena setelah titik pisah kedua produk tsb tidak membutuhkan proses
lebih lanjut. Sedangkan untuk produk Decorative Pieces harga jual di titik pisah
sebesar $60/unit.

Sehingga perhitungannya adalah sbb:

1
 Production Sales Value Total Sales Allocated
% Joint Cost Allocation Join Cost
Qty at Split Off value Joint Cost
a b c=axb d = c / total Sales Value e f=dxe
= 600.000 /
Stud 75.000 8 600.000 46,15% 1.000.000 461.538,46
1.300.000
Decorative =300.000 /
5.000 60 300.000 23,08% 1.000.000 230.769,23
Piece 1.300.000
=400.000 /
Post 20.000 20 400.000 30,77% 1.000.000 307.692,31
1.300.000
Total 100.000 88 1.300.000 100,00% 1.000.000,00

Jadi alokasi joint cost untuk produk Stud sebesar $461.538,46, produk Decorative Pieces
sebesar $230.769,23 dan produk Post sebesar $307.692,31.

b. Physical Unit Method at Split Off

Production Allocated
  Joit Cost Allocation Join Cost
Qty Joint Cost
b = a / total production
  a c d=bxc
qty
75.00 = 750.000 /
Stud 75,00% 1.000.000 750.000,00
0 100.000
Decorative 5.00 =5.000 /
5,00% 1.000.000 50.000,00
Piece 0 100.000
20.00 =20.000 /
Post 20,00% 1.000.000 200.000,00
0 100.000
Total 100.000   100,00%   1.000.000,00

Jadi alokasi joint cost untuk produk Stud sebesar $750.000, produk Decorative Pieces
sebesar $50.000 dan produk Post sebesar $200.000.

c. Estimated Net Realizble Value Method

Metode ini menggunakan harga hipotesis yang merupakan selisih antara Fully Process
Sales Value dikurang biaya memproses lebih lanjut (further processing cost). Produk
Stud dan Post tidak membutuhkan proses lebih lanjut sehingga further processing
costnya 0, sedangkan produk Decorative Pieces membutuhkan biaya lebih lanjut
sebesar 100.000 per bulan.

Further Processing Cost per Unit Produk “Decorative Piece”

= 100.000 / 5.000 = $20 per unit.

2
 Further Hypotetical
Sales Hypotetical Production % Hypotetical Allocated
Product Processing Market Joint Cost
Value Sales Price Qty Market Value Joint Cost
Cost Value
  a b c=a-b d e=cxd f = e / total e g h=fxg
Stud 8 0 8 75.000 600.000 42,86% 1.000.000 428.571,43
Decorative
100 20 80 5.000 400.000 28,57% 1.000.000 285.714,29
Piece
Post 20 0 20 20.000 400.000 28,57% 1.000.000 285.714,29
Total 128 20 108 100.000 1.400.000 100,00%   1.000.000,00

Jadi alokasi joint cost untuk produk Stud sebesar $428.571,43, produk Decorative Pieces sebesar $285.714,29 dan produk Post
sebesar $285.714,29.

2. Analisa mana yang lebih baik menjual produk Decorative Piece pada titik split off atau menjual setelah diproses lebih lanjut?
Apabila decorative pieces dijual dalam kondisi 1/2 jadi (unfinished) pasa titik pisah maka harganya adalah $60 per unit sehingga diperoleh
perhitungan sbb:

Production Sales Value Market Value

Product
Qty at Split Off at Split Off
Decorative
5.000 60 300.000
Pieces

Sedangkan apabila decorative pieces dijual setelah diproses lebih lanjut maka produk jadi akan dijual seharga $100 per unit namun jumlah
unitnya menurun menjadi 90% dari jumlah unit yang diproses lebih lanjut, sehingga diperoleh perhitungan sbb:

3
 Production Qty
Product After Further Sales Value Market Value
Processing
=(100% - 10%)
Decorative
x 5.000 100 450.000
Pieces
= 4.500

Market Value at Split Off Market Value - Further Processing

=450.000 - 100.000
$300.000
= $350.000

Karena harga jual di titik split off ($300.000) lebih rendah dibanding harga jual produk
akhir setelah dikurang biaya proses lebih lanjut ($350.000), maka perusahaan lebih baik
melakukan proses lebih lanjut pada produk Decorative Pieces, dibanding menjualnya
pada titik pisah.

3. Saat perusahaan mengumumkan akan menjual produk rough-cut untuk 6 bulan ke

depan, maka kebiasaan yang akan dilakukan oleh pegawai planning and sizing terlatih
adalah:
a. Meningkatkan jumlah loss dalam proses lebih lanjut produk decorative pieces (di atas
10%) untuk meningkatkan jumlah rough cut.
b. Pegawai planning and sizing akan berusaha untuk meningkatkan jumlah rough cut
seperti pengukuran kayu log yang akan dipotong mendekati ukuran rough cut.
c. Memperlambat proses lebih lanjut terhadap produk decorative pieces sehingga
jumlah rough cut yang tersedia lebih banya.

Hal yang bisa dilakukan manajemen untuk memperbaiki kondisi ini adalah memperketat
pengawasan terhadap setiap tahapan proses sehingga jumlah produk yang dihasilkan
dapat memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan juga harus menetapkan
perencanaan yang tepat terhadap jumlah bahan baku yang digunakan, jumlah volume
produk yang akan dihasilkan berdasarkan bahan baku yang telah ditetapkan dan
memantau penyelesaian produk decorative pieces sehingga dapat selesai tepat waktu.