Anda di halaman 1dari 33

STMIK PRIMAKARA March 29, 2020

Metode
Harga
Pokok 1901030049 - Sutha Wijaya Harjono

Proses
1901030048 - Ni Putu Rani Windari

(Masalah Khusus)
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

1 Memperlakukan dan Mencatat Produk Hilang

Today's
Agenda 2 Memperlakukan dan Mencatat Produk Rusak

3 Memperlakukan dan Mencatat Produk Cacat


Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

Are you ready?

Memperlakukan dan
Mencatat Produk Hilang
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

Produk Hilang Produk hilang dianggap

Dalam Proses
1 terjadi pada awal proses

Bila nilai produk yang hilang cukup material, Produk hilang dianggap terjadi
maka harus diperhitungkan pengaruhnya 2 pada akhir proses
terhadap penentuan harga pokok produk.
Contoh 1
March 29, 2020
Produk Hilang Dalam Proses

Data Produksi
Hilang awal proses
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang Selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
PT WINDARI memproduksi
produk X dengan menggunakan
Produk hilang awal 5.000 Unit 5.000 Unit
metode harga pokok proses, Tingkat penyelesaian BDP akhir
melalui 2 departemen produksi, Biaya Bahan 100% 100%
informasi berkaitan dengan Biaya Konversi 75% 50%
penyusunan laporan biaya
produksi sbb: Biaya Produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 6.000.000 --
Tenaga Kerja Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
Overhead Pabrik Rp 1.725.000 Rp 3.600.000
Contoh 1
March 29, 2020
Produk Hilang Dalam Proses

Hilang awal proses

Menghitung untuk departemen 1 Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000 Unit ekuivalen : Bahan = 85.000 + (10.000 x 100%) = 95.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000 Konversi = 85.000 + (10.000 x 50%) = 90.000

Biaya per unit : Bahan = Rp 6.000.000 : 120.000 = Rp 50 Biaya per unit : Bahan = Rp 9.500.000 : 95.000 = Rp 100
Tenaga kerja = Rp 3.450.000 : 115.000 = Rp 30 Tenaga kerja = Rp 6.300.000 : 90.000 = Rp 70
Overhead pabrik = Rp 1.725.000 : 115.000 = Rp 15 + Overhead pabrik = Rp 3.600.000 : 90.000 = Rp 40 +
= Rp 11.175.000 Rp 95 = Rp 19.400.000 Rp 210

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai diransfer ke Dept 2 = 100.000 x Rp 95 = Rp 9.500.000 Harga pokok barang selesai diransfer ke gudang = 85.000 x Rp 210 = Rp 17.850.000
Harga pokok BDP Akhir Harga pokok BDP Akhir
Bahan 100% x 20.000 x Rp 50 = Rp 1.000.000 Bahan 100% x 10.000 x Rp 100 = Rp 1.000.000
Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp 30 = Rp 450.000 Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp 70 = Rp 350.000
Overhad pabrik 75% x 20.000 x Rp 15 = Rp 225.000 Overhad pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000
Rp 1.675.000 Rp 1.550.000
------------- -------------
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 11.175.000 Jumlah biaya yang dibebankan Rp 119.400.000
Contoh 1
March 29, 2020
Produk Hilang Dalam Proses

Hilang awal proses

Mencatat biaya produksi dan biaya yang dibebankan pada produk selesai dan yang belum
selesai. Jurnal yang diperlukan :
Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 11.175.000 Work in Process-Dept 2 9.900.000
Material 6.000.000 Payroll 6.300.000
Payroll 3.450.000 FOH control Dept 2 3.600.000
FOH control Dept 1 1.725.000
J. Biaya Produksi Dept 1 J. Biaya Produksi Dept 2 Jurnal ini formatnya sama dengan
kondisi produk tidak ada yang
Work in Process-Dept 2 9.500.000 Finished Good Inventory 17.850.000 hilang, bedanya ada penyesuaian
harga per unit atas barang selesai
Work in Process Inventory 1.675.000 Work in Process Inventory 1.550.000 yang ditransfer ke departemen 2
Work in Process-Dept 1 11.175.000 Work in Process-Dept 2 19.400.000
J. Brg selesai & WIP J. Brg selesai & WIP
Contoh 2
March 29, 2020
Produk Hilang Dalam Proses

Data Produksi
Hilang akhir proses
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit

PT WINDARI memproduksi Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
produk X dengan menggunakan Hilang akhir 5.000 Unit 5.000 Unit
metode harga pokok proses, Tingkat Penyelesaian BDP akhir: Biaya bahan 100% 100%
melalui 2 departemen produksi,
Biaya konversi 75% 50%
informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya
produksi sbb: Biaya Produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 --
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 2
March 29, 2020
Produk Hilang Dalam Proses

Hilang akhir proses

Menghitung untuk departemen 1 Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) + 5.000 = 125.000 Unit ekuivalen : Bahan = 85.000 + (10.000 x 100%) + 5.000 = 100.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) + 5.000 = 120.000 Konversi = 85.000 + (10.000 x 50%) + 5.000 = 95.000

Biaya per unit : Bahan = Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40 Biaya per unit : Bahan = Rp 7.350.000 : 100.000 = Rp 73,5
Tenaga kerja = Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20 Tenaga kerja = Rp 5.700.000 : 95.000 = Rp 60
Overhead pabrik = Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 + Overhead pabrik = Rp 3.800.000 : 95.000 = Rp 40 +
= Rp 8.600.000 Rp 70 = Rp 16.850.000 Rp 173,5

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai = 100.000 x Rp 70 = Rp 7.000.000 Harga pokok barang selesai = 85.000 x Rp 173,5 = Rp 14.747.500
Harga pokok barang hilang akhir = 5.000 x Rp 70 = Rp 350.000 Harga pokok barang hilang akhir = 5.000 x Rp 173,5 = Rp 867.500
Harga pokok barang selesai ditransfer ke Dept 2 = Rp 7.350.000 Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang = Rp 15.615.000
Harga pokok BDP Akhir Harga pokok BDP Akhir
Bahan 100% x 20.000 x Rp 40 = Rp 800.000 Bahan 100% x 10.000 x Rp 73,5 = Rp 735.000
Tenaga krja 75% x 20.000 x Rp 20 = Rp 300.000 Tenaga krja 50% x 10.000 x Rp 60 = Rp 300.000
Overhead pabrik 75% x 20.000 x Rp 10 = Rp 150.000 Rp 1.250.000 Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000 Rp 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000 Jumlah biaya yang dibebankan Rp 16.850.000
Contoh 2
March 29, 2020
Produk Hilang Dalam Proses

Hilang akhir proses

Mencatat biaya produksi dan produksi selesai dan yang belum selesai.
Jurnal yang diperlukan :
Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
FOH control Dept 1 1.200.000
Work in Process-Dept 2 7.350.000 Finished Good Inventory 15.615.000
Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.235.000
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.850.000
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

Are you ready?

Memperlakukan dan
Mencatat Produk
Rusak
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

Produk Rusak
Dalam Pengolahan 1 Unit produk rusak

Produk rusak dapat terjadi pada tiap tingkatan Memperlakukan harga pokok
produksi dan setiap departemen produksi. 2 produk rusak
Produk rusak telah menyerap biaya sehingga
perlu diperlakukan harga pokok produk rusak
baik tidak laku dijual maupun laku dijual. Memperlakukan hasil penjualan
3 produk rusak
Contoh 3
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Data Produksi
Rusak Normal Tidak Laku Dijual
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit

PT WINDARI memproduksi Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
produk X dengan menggunakan Produk rusak normal 5.000 Unit 5.000 Unit
metode harga pokok proses, Tingkat Penyelesaian BDP akhir: Biaya bahan 100% 100%
melalui 2 departemen produksi,
Biaya konversi 75% 50%
informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya
produksi sbb: Biaya Produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 --
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 3
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Rusak Normal Tidak Laku Dijual

Menghitung untuk departemen 1 Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) + 5.000 = 125.000 Unit ekuivalen : Bahan = 85.000 + (10.000 x 100%) + 5.000 = 100.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) + 5.000 = 120.000 Konversi = 85.000 + (10.000 x 50%) + 5.000 = 95.000

Biaya per unit : Bahan = Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40 Biaya per unit : Bahan = Rp 7.350.000 : 100.000 = Rp 73,5
Tenaga kerja = Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20 Tenaga kerja = Rp 5.700.000 : 95.000 = Rp 60
Overhead pabrik = Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 + Overhead pabrik = Rp 3.800.000 : 95.000 = Rp 40 +
= Rp 8.600.000 Rp 70 = Rp 16.850.000 Rp 173,5

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai = 100.000 x Rp 70 = Rp 7.000.000 Harga pokok barang selesai = 85.000 x Rp 173,5 = Rp 14.747.500
Harga pokok barang Rusak = 5.000 x Rp 70 = Rp 350.000 Harga pokok barang Rusak = 5.000 x Rp 173,5 = Rp 867.500
Harga pokok barang selesai ditransfer ke Dept 2 = Rp 7.350.000 Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang = Rp 15.615.000
Harga pokok BDP Akhir Harga pokok BDP Akhir
Bahan 100% x 20.000 x Rp 40 = Rp 800.000 Bahan 100% x 10.000 x Rp 73,5 = Rp 735.000
Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp 20 = Rp 300.000 Tenaga krja 50% x 10.000 x Rp 60 = Rp 300.000
Overhead pabrik 75% x 20.000 x Rp 10 = Rp 150.000 Rp 1.250.000 Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000 Rp 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000 Jumlah biaya yang dibebankan Rp 16.850.000
Contoh 3
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Rusak Normal Tidak Laku Dijual

Mencatat biaya produksi, produk selesai dan yg belum selesai.


Jurnal yang diperlukan :
Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
FOH control Dept 1 1.200.000
Work in Process-Dept 2 7.350.000 Finished Good Inventory 15.615.000
Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.235.000
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.850.000
Contoh 4
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Data Produksi
Rusak Normal Laku Dijual
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
PT WINDARI memproduksi Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
produk X dengan menggunakan
Produk rusak normal 5.000 Unit 5.000 Unit
metode harga pokok proses,
Tingkat Penyelesaian BDP akhir:
melalui 2 departemen produksi,
informasi berkaitan dengan Biaya bahan 100% 100%
penyusunan laporan biaya Biaya konversi 75% 50%
produksi sbb: Biaya Produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 --
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 4
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Rusak Normal Laku Dijual

Jawaban contoh 4 sama dengan jawaban contoh 3, berbeda hanya jurnalnya yaitu adanya
jurnal hasil penjualan produk rusak. Jurnal yang diperlukan :

Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit


Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
FOH control Dept 1 1.200.000
Work in Process-Dept 2 7.350.000 Finished Good Inventory 15.615.000
Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.235.000
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.850.000

Cash 200.000 Cash 500.000


Other income 200.000 Other income 500.000
Contoh 5
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Data Produksi
Rusak Abnormal Tidak Laku Dijual
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
PT WINDARI memproduksi Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
produk X dengan menggunakan
Produk rusak abnormal 5.000 Unit 5.000 Unit
metode harga pokok proses,
Tingkat Penyelesaian BDP akhir:
melalui 2 departemen produksi,
informasi berkaitan dengan Biaya bahan 100% 100%
penyusunan laporan biaya Biaya konversi 75% 50%
produksi sbb: Biaya Produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 --
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 5
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Rusak Abnormal Tidak Laku Dijual

Menghitung untuk departemen 1 Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) + 5.000 = 125.000 Unit ekuivalen : Bahan = 85.000 + (10.000 x 100%) + 5.000 = 100.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) + 5.000 = 120.000 Konversi = 85.000 + (10.000 x 50%) + 5.000 = 95.000

Biaya per unit : Bahan = Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40 Biaya per unit : Bahan = Rp 7.000.000 : 100.000 = Rp 70
Tenaga kerja = Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20 Tenaga kerja = Rp 5.700.000 : 95.000 = Rp 60
Overhead pabrik = Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 + Overhead pabrik = Rp 3.800.000 : 95.000 = Rp 40 +
= Rp 8.600.000 Rp 70 = Rp 16.500.000 Rp 170

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke dep 2 = 100.000 x Rp 70 = Rp 7.000.000 Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang = 85.000 x Rp 170 = Rp 14.450.000
Harga pokok barang Rusak = 5.000 x Rp 70 = Rp 350.000 Harga pokok barang Rusak = 5.000 x Rp 170 = Rp 850.000
Harga pokok BDP Akhir
Harga pokok BDP Akhir Bahan 100% x 10.000 x Rp 70 = Rp 700.000
Bahan 100% x 20.000 x Rp 40 = Rp 800.000 Tenaga krja 50% x 10.000 x Rp 60 = Rp 300.000
Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp 20 = Rp 300.000 Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000 Rp 1.200.000
Overhead pabrik 75% x 20.000 x Rp 10 = Rp 150.000 Rp 1.250.000 Jumlah biaya yang dibebankan Rp 16.500.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000
Contoh 5
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Rusak Abnormal Tidak Laku Dijual

Mencatat biaya produksi dan biaya yang dibebankan pada produk selesai dan belum selesai.
Jurnal yang diperlukan : Perbedaan rusak abnormal dengan rusak
normal dalam kondisi tidak laku dijual
Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000 Pada laporan biaya
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
produksi/perhitungan harga
pokok, harga pokok barang
FOH control Dept 1 1.200.000 rusak tidak dibebankan pada
barang selesai, tetapi
dibebankan sebagai rugi
produk rusak. Sedangkan pada
Work in Process-Dept 2 7.000.000 Finished Good Inventory 14.450.000 jurnal adalah adanya jurnal
Loss from spoiled good 350.000 Loss from spoiled good 850.000 kerugian barang rusak
Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.200.000
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.500.000
Contoh 6
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Data Produksi
Rusak Abnormal Laku Dijual
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
PT WINDARI memproduksi Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
produk X dengan menggunakan
Produk rusak abnormal 5.000 Unit 5.000 Unit
metode harga pokok proses,
Tingkat Penyelesaian BDP akhir:
melalui 2 departemen produksi,
informasi berkaitan dengan Biaya bahan 100% 100%
penyusunan laporan biaya Biaya konversi 75% 50%
produksi sbb: Biaya Produksi
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 --
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 6
March 29, 2020
Produk Rusak Dalam Pengolahan

Rusak Abnormal Laku Dijual

Jawaban contoh 6 sama dengan jawaban contoh 5, berbeda hanya jurnalnya yaitu adanya
ual
jurnal hasil penjualan produk rusak. Jurnal yang diperlukan : Perbedaan rusak abnormal tidak laku dij
l
dengan rusak abnormal dalam laku dijua
Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000 Jawaban contoh 6 sama
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
dengan jawaban contoh 5
untuk laporan biaya
FOH control Dept 1 1.200.000 produksi/perhitungan harga
pokok, sedangkan pada jurnal
Work in Process-Dept 2 7.000.000 Finished Good Inventory 14.450.000 adalah adanya jurnal penjualan
barang rusak yang akan
Loss from spoiled good 350.000 Loss from spoiled good 850.000 mengurangi kerugian produk
Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.200.000 rusak.
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.500.000
Cash 200.000 Cash 500.000
Loss from spoiled good 200.000 Loss from spoiled good 500.000
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

Are you ready?

Memperlakukan dan
Mencatat Produk
Cacat
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

Produk Cacat
Dalam Pengolahan 1 Unit produk cacat

Produk cacat dapat terjadi pada tiap tingkatan Memperlakukan biaya perbaikan
produksi dan setiap departemen produksi. 2 produk cacat
Produk cacat masih ekonomis diperbaiki
sehingga dapat diperlakukan biaya perbaikan
baik normal terjadi maupun tidak normal.
Contoh 7
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Data Produksi
Produk Cacat Normal
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 105.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 90.000 Unit
PT WINDARI mengolah produk Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
melalui 2 departemen , yaitu
Barang Cacat 5.000 Unit 5.000 Unit
Depertemen 1 dan Departemen 2,
Tingkat Penyelesaian BDP akhir:
dalam kedua tahap pengolahan
produk tersebut mengalami cacat Biaya bahan 100% 100%
dan langsung diperbaiki menjadi Biaya konversi 75% 50%
produk selesai. Data produksi dan Biaya Produksi
biaya produksi untuk bulan Mei
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
2010 sebagai berikut
Biaya Bahan Rp 5.000.000 --
Biaya Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Biaya Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 7
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Produk Cacat Normal

PT WINDARI mengolah produk Biaya Perbaikan produk cacat


melalui 2 departemen , yaitu
Depertemen 1 dan Departemen 2,
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
dalam kedua tahap pengolahan Biaya Bahan Rp 250.000 Rp 1.050.000
produk tersebut mengalami cacat Biaya Tenaga kerja Rp 240.000 Rp 500.000
dan langsung diperbaiki menjadi Biaya Overhead pabrik Rp 120.000 Rp 500.000
produk selesai. Data produksi dan
biaya produksi untuk bulan Mei
2010 sebagai berikut
Contoh 7
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Produk Cacat Normal

Menghitung untuk departemen 1 Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) + 5.000 = 125.000 Unit ekuivalen : Bahan = 90.000 + (10.000 x 100%) + 5.000 = 105.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) + 5.000 = 120.000 Konversi = 90.000 + (10.000 x 50%) + 5.000 = 100.000

Biaya per unit : Bahan = Rp 5.000.000 + 250.000 : 125.000 = Rp 42 Biaya per unit : Bahan = Rp 7.875.000 + 1.050.000 : 105.000 = Rp 85
Tenaga kerja = Rp 2.400.000 + 240.000 : 120.000 = Rp 22 Tenaga kerja = Rp 5.700.000 + 500.000 : 100.000 = Rp 62
Overhead pabrik = Rp 1.200.000 + 120.000 : 120.000 = Rp 11 + Overhead pabrik = Rp 3.800.000 + 500.000 : 100.000 = Rp 43 +
= Rp 8.600.000 610.000 Rp 75 = Rp 17.375.000 2.050.000 Rp 190

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke dep 2 = 105.000 x Rp 75 = Rp 7.875.000 Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang = 95.000 x Rp 190 = Rp 18.050.000

Harga pokok BDP Akhir Harga pokok BDP Akhir


Bahan 100% x 20.000 x Rp 42 = Rp 840.000 Bahan 100% x 10.000 x Rp 85 = Rp 850.000
Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp 22 = Rp 330.000 Tenaga krja 50% x 10.000 x Rp 62 = Rp 310.000
Overhead pabrik 75% x 20.000 x Rp 11 = Rp 165.000 Rp 1.335.000 Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 43 = Rp 215.000 Rp 1.375.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 9.210.000 Jumlah biaya yang dibebankan Rp 19.425.000
Contoh 7
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Produk Cacat Normal

Jurnal yang diperlukan :


Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
FOH control Dept 1 1.200.000
J. biaya produksi Dept 1 J. biaya produksi Dept 2
Work in Process-Dept 1 610.000 Work in Process-Dept 2 2.050.000
Material 250.000 Material 1.050.000
Payroll 240.000 Payroll 500.000
FOH control Dept 1 120.000 FOH control Dept 2 500.000
J. Biaya perbaikan Dept 1 J. Biaya perbaikan Dept 2
Work in Process-Dept 2 7.875.000 Finished Good Inventory 18.050.000
Work in Process Inventory 1.335.000 Work in Process Inventory 1.375.000
Work in Process-Dept 1 9.210.000 Work in Process-Dept 2 19.425.000
J. Brg Selesai & WIP J. Brg Selesai & WIP
Contoh 8
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Data Produksi
Produk Cacat Abnormal
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 105.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 90.000 Unit
PT WINDARI mengolah produk Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
melalui 2 departemen , yaitu
Barang Cacat 5.000 Unit 5.000 Unit
Depertemen 1 dan Departemen 2,
Tingkat Penyelesaian BDP akhir:
dalam kedua tahap pengolahan
produk tersebut mengalami cacat Biaya bahan 100% 100%
dan langsung diperbaiki menjadi Biaya konversi 75% 50%
produk selesai. Data produksi dan Biaya Produksi bulan Mei 2010
biaya produksi untuk bulan Mei
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
2010 sebagai berikut
Biaya Bahan Rp 5.000.000 --
Biaya Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Biaya Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Contoh 8
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Produk Cacat Abnormal

PT WINDARI mengolah produk Biaya Perbaikan produk cacat


melalui 2 departemen , yaitu
Depertemen 1 dan Departemen 2,
Jenis Biaya Departemen 1 Departemen 2
dalam kedua tahap pengolahan Biaya Bahan Rp 250.000 Rp 1.050.000
produk tersebut mengalami cacat Biaya Tenaga kerja Rp 240.000 Rp 500.000
dan langsung diperbaiki menjadi Biaya Overhead pabrik Rp 120.000 Rp 500.000
produk selesai. Data produksi dan
biaya produksi untuk bulan Mei
2010 sebagai berikut
Contoh 8
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Produk Cacat Abnormal

Menghitung untuk departemen 1 Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) + 5.000 = 125.000 Unit ekuivalen : Bahan = 90.000 + (10.000 x 100%) + 5.000 = 105.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) + 5.000 = 120.000 Konversi = 90.000 + (10.000 x 50%) + 5.000 = 100.000

Biaya per unit : Bahan = Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40 Biaya per unit : Bahan = Rp 7.350.000 : 105.000 = Rp 70
Tenaga kerja = Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20 Tenaga kerja = Rp 5.700.000 : 100.000 = Rp 57
Overhead pabrik = Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 + Overhead pabrik = Rp 3.800.000 : 100.000 = Rp 38 +
= Rp 8.600.000 Rp 70 = Rp 16.850.000 Rp 165

Perhitungan Harga Pokok Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke dep 2 = 105.000 x Rp 70 = Rp 7.350.000 Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang = 95.000 x Rp 190 = Rp 18.050.000

Harga pokok BDP Akhir Harga pokok BDP Akhir


Bahan 100% x 20.000 x Rp 40 = Rp 800.000 Bahan 100% x 10.000 x Rp 70 = Rp 700.000
Tenaga kerja 75% x 20.000 x Rp 20 = Rp 300.000 Tenaga krja 50% x 10.000 x Rp 57 = Rp 285.000
Overhead pabrik 75% x 20.000 x Rp 10 = Rp 150.000 Rp 1.250.000 Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 38 = Rp 190.000 Rp 1.175.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000 Jumlah biaya yang dibebankan Rp 16.850.000
Contoh 8
March 29, 2020
Produk Cacat Dalam Pengolahan

Produk Cacat Abnormal

Jurnal yang diperlukan :


Deskripsi Debet Kredit Deskripsi Debet Kredit
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH control Dept 2 3.800.000
FOH control Dept 1 1.200.000
J. biaya produksi Dept 1 J. biaya produksi Dept 2
Loss from defective good 610.000 Loss from defective good 2.050.000
Material 250.000 Material 1.050.000
Payroll 240.000 Payroll 500.000
FOH control Dept 1 120.000 FOH control Dept 2 500.000
J. Biaya perbaikan Dept 1 J. Biaya perbaikan Dept 2
Work in Process-Dept 2 7.350.000 Finished Good Inventory 15.675.000
Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.175.000
Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.850.000
J. Brg Selesai & WIP J. Brg Selesai & WIP
Metode Harga Pokok Proses (Masalah Khusus) March 29, 2020

We're done!
Thank you for your
attention! Any
questions?

Anda mungkin juga menyukai